Cuplikan Chapter ini
Kenapa tanya pria paruh baya tanpa mengalihkan pandangannya dari dagangan yang sedang dia hangatkan di atas panci kecilTika tidak langsung memberikan jawaban Matanya terasa pedas panas menyeruak memenuhi area matanya detakan kuat terasa di dada semakin kuat semakin sulit untuk bisa gadis itu kendalikan Melihat Bapak yang masih belum pulih sepenuhnya setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tapi terpaksa harus berjualan demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya membuat Tika terenyuh