Cuplikan Chapter ini
Malam itu Amy belum juga tidur padahal sudah lewat pukul sebelas. Gadis itu malah senyum-senyum sendiri menatap langit-langit kamar. Rupanya Amy tengah mengingat-ingat pembicarannya dengan Jimmi tadi siang. Sudah lama ia tidak bisa mengobrol sesantai dan sebebas itu dengan sahabat kakaknya itu. Hari ini mereka berdua berbicara dengan santai dan jujur seperti dulu, sebelum Amy tahu perasaan Jimmi. Gadis itu bisa membicarakan apapun sama seperti ketika ia berbicara dengan kakaknya. Kau mau jadi.