Cuplikan Chapter ini
Di bawah pohon ek yang cukup besar itu, sebuah tikar tergelar. Seorang cowok yang tinggi dengan rambut undercut duduk dengan lutut ditekuk, begitu pula wajahnya. Wajah dengan hidung mancung dan mata cokelat kemerahan itu tampak tidak keruan. Memar ringan menghiasi sudut bibir serta pipinya. Aku beneran minta maaf, Jimm. M menghampiri cowok tinggi itu dan menyodorkan kotak P3K. Jimmi tidak bereaksi. Ia masih shock dan tidak percaya karena M benar-benar menghajarnya. Kau marah? Hei, Jimm.... M