Cuplikan Chapter ini
Ketegangan di Ambang PintuMatahari sore menyinari halaman rumah Pak Anin memberi warna hangat yang kontras dengan hati Clara yang terasa berat Ia baru saja menidurkan anaknya di kamar lalu duduk di ruang tamu memikirkan ancaman surat yang dikirim Arman beberapa hari laluBu Anin masuk membawa teh hangat Clara kau tampak lelah Apa semuanya baik-baik sajaClara menarik napas panjang Bu aku aku hanya merasa tertekan Arman tidak berhenti mengirim surat Dia merasa diperlakukan tida