Cuplikan Chapter ini
Genta terbangun dengan napas memburu Cahaya temaram dari lampu di sudut ruangan menyambut matanya yang masih buram Aroma antiseptik begitu kuat menusuk hidungnya sementara detak jantungnya berdetak serempak dengan bunyi monoton dari alat monitor di samping ranjangLangit malam terlihat dari celah tirai jendela rumah sakit Suasana di sekitarnya sepi hanya suara pelan dari pendingin ruangan dan sesekali langkah suster di koridor yang menemani keheningan ituIa mencoba mengangkat tubuhnya