Cuplikan Chapter ini
Mobil itu melaju cepat membelah jalanan kota dengan desiran angin yang mengiringi amarah Genta Ia duduk di kursi belakang matanya menatap kosong ke depan rahangnya mengeras Setiap detik terasa menyesakkanhingga akhirnya mobil berhenti di depan gedung utama perusahaan Tanpa menunggu Genta membuka pintu dan melangkah cepat menuju lift tujuannya bukan ruang kerja biasa melainkan lantai tertinggitempat sang Direktur Utama berkantor Tempat yang baginya terasa seperti singgasana dingin