Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
81.EXT/INT. RUMAH SAKIT. KORIDOR. SIANG
Dion masih mengikuti Freya yang berjalan cepat menghindarinya. Freya menghapus air mata yang terus menetes di pipinya. Freya berhenti. Dia menoleh sebentar untuk menyuruh Dion berhenti mengikutinya.
FREYA
Freya kembali berjalan, tapi Dion masih mengikutinya.
CUT TO:
82.EXT. RUMAH SAKIT. TAMAN. SIANG
Freya duduk di bangku taman yang tampak sepi. Freya menghapus air matanya. Freya mengira Dion masih mengikutinya.
FREYA
Freya menoleh ke belakang dan Dion sudah tidak ada.
FREYA (CONT’D)
(mendumel)
Tidak lama kemudian Dion datang dan sudah berada di sebelahnya sambil menyodorkan Freya es krim. Freya diam saja.
DION
Freya pun mengambil es krim dari tangan Dion dan mulai menjilatnya.
FREYA
Freya menoleh ke Dion.
FREYA (CONT’D)
DION
Freya mengulum senyumnya malu-malu sambil memperhatikan Dion dari samping. Sedangkan Dion tidak menatap ke arah Freya.
CUT TO:
83.EXT/INT. RUMAH SAKIT. DEPAN KAMAR INAP. SIANG
Bersamaan saat Freya dan Dion hendak ke kamar inap Dewi, Sheila dan Kevlar datang. Terlihat ada parcel buah yang dibawa oleh Kevlar. Suasana di antara mereka tampak canggung.
DION
Freya mengangguk. Dion pun beranjak pergi.
SHEILA
FREYA
KEVLAR
Kevlar buru-buru masuk ke kamar rawat. Sepertinya Kevlar memang sengaja membuat Freya dan Sheila hanya berdua.
FREYA
Freya menuntun Sheila duduk di bangku depan kamar rawat. Mereka masih tampak canggung dan kikuk.
FREYA&SHEILA
Mereka berbicara secara bersamaan. Lalu mereka saling berhadapan dan terkekeh kecil.
SHEILA
FREYA
SHEILA
FREYA
SHEILA
Freya dan Sheila saling pandang dengan lekat. Mata Freya sudah berkaca-kaca.
FREYA
SHEILA
(terkejut)
FREYA
Mata Sheila berkaca-kaca. Dia tampak iba pada Freya. Sheila langsung mendekat ke Freya dan memeluknya.
DISSOLVE TO:
84.INT. RUMAH. RUANG MAKAN. PAGI
Juandi sedang sarapan. Freya turun dari anak tangga dan berlalu begitu saja melewati Juandi. Juandi menyadari keberadaan Freya di belakangnya.
JUANDI
Freya menghentikan langkahnya.
FREYA
Juandi menghampiri posisi Freya.
JUANDI
Freya memandang papanya dengan kening berkerut.
FREYA
Freya pergi meninggalkan papanya yang terdiam.
CUT TO:
85.EXT/INT. MOBIL. PAGI
Bertepatan Freya masuk ke mobil, Dion mengakhiri panggilan dari Juandi.
FREYA
Dion mengangguk.
FREYA (CONT’D)
DION
FREYA
(menghela napas)
DION
Freya tertegun dan tampak berbinar.
CUT TO:
86.INT. RUMAH SAKIT. KAMAR INAP. PAGI
Kita melihat Freya masuk ke kamar rawat. Freya terkejut sekaligus senang saat melihat Dewi yang sudah siuman.
FREYA
Freya berlari memeluk Dewi dengan erat. Termasuk Dewi yang mengusap rambut belakang Freya. Lalu Freya melepas pelukan mamanya.
DEWI
(pelan dan serak)
FREYA
Freya duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang Dewi. Freya mengambil tangan mamanya untuk digenggam dan memandang wajah mamanya yang pucat.
FREYA (CONT’D)
Dewi menggeleng pelan.
DEWI
Mata Freya berkaca-kaca. Dia seperti ingin menyampaikan sesuatu tapi masih tampak ragu.
FREYA
DEWI
FREYA
Dewi tersenyum simpul. Wanita itu juga terlihat lega.
DEWI
Wajah Freya menjadi pias. Dia masih tampak tidak tenang dengan keputusannya.
CUT TO:
87.INT. KAMPUS. RUANG LATIHAN. SIANG
Kita melihat Freya datang menemui Sarah yang sedang melatih para mahasiswinya. Sarah menghentikan jam latihan dan para mahasiswi itu pun keluar ruang latihan. Freya tampak bingung dan ragu. Dia hanya bisa diam beberapa saat di depan Sarah.
FREYA
SARAH
FREYA
(sedikit emosi)
Air mata Freya mengalir sangat banyak. Dia meluapkan emosinya.
FREYA (CONT’D)
Napas Freya terengah-engah.
SARAH
Freya menghela napas sambil memandang Sarah dengan bingung.
FREYA
Sarah mendekat ke Freya dan memeluknya. Freya semakin terisak.
CUT TO:
88.EXT/INT. KAMPUS. KANTIN. SIANG
Kita melihat Sheila dan Kevlar sedang menyantap sarapan bersama. Namun, suasana tampak hening. Tidak ada obrolan di antara keduanya. Sesekali mereka hanya saling melirik tanpa saling tahu. Sampai akhirnya Sheila menyingkirkan makanannya dan fokus ke Kevlar untuk memulai pembicaraan.
SHEILA
Kevlar pun mulai memperhatikan Sheila.
KEVLAR
Sheila mendecih sambil tersenyum kecil. Begitupun Kevlar yang sok angkuh dan santai.
SHEILA
KEVLAR
Sheila mengangguk. Keduanya pun saling tersenyum. Kemudian Freya datang bergabung.
FREYA
SHEILA
Freya duduk bersebelahan dengan Sheila.
KEVLAR
Freya hanya mengangguk dengan wajah tidak bersemangat.
SHEILA
Bukannya menjawab, pelan-pelan wajah Freya malah semakin sendu dan menangis. Sheila pun hanya bisa memeluk Freya. Sementara Kevlar mengusap punggung tangan Freya.
CUT TO:
89.EXT. RUMAH KEVLAR. TERAS. MALAM
Kita melihat Kevlar membuka pintu dengan terburu-buru. Di depan teras sudah ada Freya yang duduk di sana.
KEVLAR
FREYA
Kevlar pun duduk di sebelah Freya. Mereka duduk di lantai teras yang langsung berhadapan dengan taman.
KEVLAR
Freya terdiam sebentar. Matanya mulai berkaca-kaca, tapi dia mencoba untuk memahan agar air matanya tidak keluar.
FREYA
Kevlar menjulurkan tangannya untuk merangkul bahu Freya. Dia berusaha menenangkan sahabatnya itu.
FREYA (CONT'D)
Freya menghapus air mata yang baru saja keluar dari sudut matanya. Dia mengubah posisi duduknya lebih mengarah ke Kevlar.
KEVLAR
FREYA
Seketika Kevlar membungkam mulutnya. Dia jadi sedikit canggung.
FREYA (CONT'D)
Kevlar manggut-manggut tanda mengerti.
KEVLAR
Freya pun tersenyum lega.
FREYA
Mereka saling memandang. Tapi kemudian Freya memeluk Kevlar lebih dulu.
CUT TO:
90.INT. RUMAH SAKIT. KAMAR INAP. PAGI
Kita melihat Freya masuk ke kamar sambil membawa beberapa tas berisi pakaian mamanya. Freya berusaha tersenyum. Namun, Freya terkejut ketika tidak menemukan mamanya di kamar rawat. Saat Freya berbalik hendak keluar, Dion masuk ke kamar.
FREYA
DION
Mata Freya berkaca-kaca sambil menggeleng.
FREYA
Freya bergegas pergi. Dion mengikuti dari belakang.
CUT TO: