Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21.INT. RUMAH. KAMAR FREYA. MALAM
Freya pergi ke kamarnya dengan kesal. Dia duduk di tepi ranjang dengan napasnya yang memburu. Matanya merah tapi masih berusaha untuk tidak menangis. Kemudian Juandi datang menghampirinya. Freya mengalihkan pandangannya karena malas menatap papanya.
FREYA
JUANDI
Freya mengepalkan tangannya kuat-kuat. Tangannya gemetar. Matanya berkaca-kaca.
FREYA
JUANDI
Juandi pun pergi dari kamar. Setelah itu air mata Freya menetes dan segera menghapusnya.
CUT TO:
22.INT. RUMAH. RUANG KERJA. MALAM
Juandi masuk dan duduk di sofa sambil menghela napas kesal. dia mengambil ponsel di saku dan menelepon orang kepercayaannya.
JUANDI
Juandi mematikan panggilan dan meletakan ponsel di meja depannya. Dia termenung.
CUT TO FLASHBACK:
23.INT. RUMAH. RUANG TAMU. PAGI
Kita melihat kedua ORANG TUA Juandi sedang duduk bersebelahan dengan wajah menegang. Di depan mereka ada Juandi muda yang masih kuliah sedang marah, seperti akan memprotes sesuatu.
JUANDI
AYAH
JUANDI
AYAH
JUANDI
AYAH
IBU
Juandi mengepalkan tangannya sangat kuat. Matanya sangat merah seperti menahan tangis.
DISSOLVE TO:
24.EXT/INT. KAMPUS. DEPAN RUANG LATIHAN. PAGI (PRESENT DAY)
Freya membaca sebuah flyer yang ditempel di mading dekat kelas dance. Freya berdiam cukup lama membaca Fryer itu. Sarah datang dari dalam ruang latihan dan menyuruh Freya segera masuk ke ruang latihan.
SARAH
Freya terkesiap dan mengikuti Sarah ke dalam ruang latihan.
INSERT : Dari arah kejauhan tampak SEORANG LAKI-LAKI memperhatikan Freya secara diam-diam.
CUT TO:
25.INT. KAMPUS. RUANG LATIHAN. PAGI
Terlihat sudah ada sekelompok mahasiswi seni tari modern yang bersiap latihan. Ada sekitar 5 orang mahasiswi cantik bertubuh ideal. Mereka memperhatikan Freya dan melempar senyum ramah.
SARAH
Freya duduk bersila di tempat yang ditunjukan Sarah. Freya mengeluarkan ponselnya.
SARAH (CONT’D)
Kelima mahasiswi itu bersiap di posisinya masing-masing. Sarah mulai memberikan instruksi pada mereka setelah menyalakan musik yang ada di sudut pojok. Freya mulai merekam setiap gerakan dance dan memperhatikan anak dance berlatih. Freya takjub. berkali-kali tepuk tangan saat melihat kekompakan mereka.
CUT TO:
26.INT. KAMPUS. RUANG LATIHAN. PAGI (MOMENTS LATER)
Kita melihat kelima mahasiswi dan Sarah baru saja menyelesaikan satu lagu. Mereka tampak berkeringat, tapi masih terlihat aktif dan semangat.
SARAH
Sarah mengambil botol air minum di dekat tape dan mematikan musiknya. Lalu kelima mahasiswi menghampiri Sarah untuk berpamitan. Kemudian mereka keluar ruang latihan. Sarah menghampiri Freya dan duduk bersila di sebelahnya.
SARAH (CONT’D)
FREYA
SARAH
Freya menoleh ke Sarah.
SARAH (CONT’D)
FREYA
SARAH
Freya tampak bingung. Sarah melepas kuncirannya dan merapikan kembali rambut untuk menguncirnya lagi.
SARAH (CONT'D)
FREYA
SARAH
Freya mengangguk dengan lemas. Sarah menatap Freya dengans serius, tapi sambil tersenyum tipis.
SARAH (CONT’D)
Freya terlihat bingung.
CUT TO:
27.EXT/INT. MOBIL. DALAM PERJALANAN. SIANG
Kita melihat Sheila sedang menyetir dengan serius. Di depannya jalanan tampak sedang macet. Ponsel Sheila berbunyi. Dia langsung menerima panggilan itu dengan earphone blutoothnya.
MAMA SHEILA (O.S)
SHEILA
MAMA SHEILA (O.S)
Panggilan mati. Sheila tampak kesal dan melepas earphonenya dengan kasar. Kemudian di jalan persimpangan Sheila memutar balik arah mobilnya.
CUT TO:
28.EXT. KAMPUS. PARKIRAN. SIANG
Kita melihat Sheila baru saja memarkirkan mobilnya. Dia keluar dari mobil dan melihat Kevlar yang juga baru selesai memarkirkan motornya di sebelah sana. Mereka berpapasan dan berjalan beriringan menuju gedung kampus.
SHEILA
KEVLAR
SHEILA
KEVLAR
SHEILA
Kevlar berhenti, begitupun Sheila. Kevlar menghadap ke Sheila dan menepuk puncak kepala Sheila dengan lembut.
KEVLAR
Kevlar melangkah pergi, sedangkan Sheila masih diam di tempat sambil menyentuh puncak kepalanya. Sheila tampak senyam-senyum sendiri.
SHEILA
(berteriak)
Sheila berlari menghampiri Kevlar.
CUT TO:
29.EXT/INT. KAMPUS. KANTIN. SORE
Kita melihat suasana kantin yang berangsur sepi. Di salah satu sudut, Freya, Kevlar, dan Sheila sedang mengobrol. Freya baru saja menceritakan tentang Sarah dan rencananya menjadi pelatih dance untuk Freya.
SHEILA
FREYA
SHEILA
FREYA
Kevlar yang sejak tadi hanya mengaduk-aduk minumannya tampak kurang tertarik dengan obrolan kedua temannya.
KEVLAR
FREYA
SHEILA
Kevlar bangkit dari duduknya.
KEVLAR
FREYA
Sheila senyam-senyum kesenangan. Dari yang kita tahu, Sheila diam-diam menyukai Kevlar.
KEVLAR
Freya terkekeh geli.
FREYA
SHEILA
KEVLAR
SHEILA
KEVLAR
FREYA
Freya bergegas meninggalkan Kevlar dan Sheila. Sedangkan Kevlar masih memperhatikan Freya yang mulai menjauh. Sheila berdiri mendekat ke Kevlar.
SHEILA
Kevlar jalan duluan masih sambil melihat ke arah Freya. Kemudian Sheila mengekor dengan senyum yang semakin lebar.
CUT TO:
30.EXT/INT. KAMPUS. KORIDOR. SORE
Kita melihat Freya berjalan riang dengan wajah semringah. Tiba-tiba dari belakang ada seorang pria yang berjalan cepat berusaha mendahuluinya. Pria itu menghadang jalannya Freya. Namanya DION (27). Penampilannya seperti bodyguard. Ekspresi datar dan cara bicaranya kaku. Dia adalah laki-laki yang memperhatikan Freya dari jauh saat di depan ruang latihan dance (Scene 24)
FREYA
DION
Freya tampak bingung.
FREYA
DION
Freya tertawa terbahak-bahak. Dion jadi salah tingkah.
FREYA
Freya hendak berjalan melalui Dion, tapi Dion langsung menghadang jalannya lagi.
FREYA (CONT’D)
DION
Freya melebarkan matanya.
FREYA
Sarah datang menghampiri mereka.
SARAH
Sarah memperhatikan wajah Freya yang ketakutan. Sarah juga menelisik penampilan Dion dan bisa menebak siapa pria itu.
DION
SARAH
Dion terdiam. Lalu Sarah menginstruksikan Freya agar mengikutinya. Tapi Dion juga mengekor dari belakang. Sarah berhenti dan berbalik.
SARAH
Dion menggeleng.
SARAH (CONT’D)
Dion pun diam. Sarah kembali berjalan. Sebelum Freya mengikuti, dia terkekeh dan menjulurkan lidahnya ke Dion.
CUT TO: