Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Topeng Sakti Cantika
Suka
Favorit
Bagikan
6. SCENE 26-30

INT. RUMAH SUPENDI/KAMAR MANDI — PAGI

CAST : LAURA

Terlihat silhouette Cantika dari dalam kamar mandi. Dia tampak mengguyur tubuhnya dengan air menggunakan gayung. Laura menunggu di depan pintu. Terdengar suara tangisan Cantika. Laura cemas tapi tidak bersuara.


CUT TO


INT. RUMAH SUPENDI/KAMAR SANJAYA — SIANG

CAST : CANTIKA, LAURA

Laura mengeringkan rambut Cantika dengan handuk. Kemudian menyisirnya lembut. Setelah semua selesai, Laura menggenggam tangan Cantika dan menatap lekat wajahnya.

LAURA
Sekarang, coba Cantika ceritain dari awal, apa yang terjadi.

Cantika malah menangis lagi lalu memeluk ibunya.

CANTIKA
Cantika mau balik ke Jakarta aja, bunda.

Laura mengusap punggung anaknya.

LAURA
Ok. Nanti kita omongin sama-sama.

Cantika melepas pelukannya. Air matanya sudah berderai dan menatap sedih pada ibunya.

CANTIKA
Cantika mau pulang sekarang. Cantika nggak suka di sini.
LAURA
Iya, sayang. Bunda akan ngomong ke ayah. Tapi, Cantika kasih alasan dulu, kenapa mendadak begini.
(beat)
Bunda lihat, kamu udah punya teman. Bunda pikir Cantika baik-baik aja.
CANTIKA
Teman Cantika jahat. Aku nggak mau punya teman kayak dia. Di Jakarta, temanku baik.
LAURA
Oh gitu?
CANTIKA
Cantika nggak salah, bunda. Dia yang dorong Cantika sampai jatuh.
LAURA
Iya sayang. Cantika nggak salah, bunda percaya. (beat) Sekarang, tenangin dulu hatinya. Bunda mau ambilin minum.

Cantika mengangguk. Laura pergi meninggalkan kamar dengan membawa handuk basah.


CUT TO


INT. RUMAH SUPENDI/RUANG MAKAN — SORE

CAST : SANJAYA, LAURA, KAKEK SUPENDI, NENEK INAYATUN, SARINAH

Laura sedang menata meja makan bersama Inayatun. Saat bersamaan Supendi dan Sanjaya datang dari sawah.

NENEK INAYATUN
Sekalian makan, pak?
KAKEK SUPENDI
Iya, Bu. (ke Sanjaya) Kamu sekalian makan sama bapak sini.

Sanjaya mengangguk.

KAKEK SUPENDIcont’d
Cucuku mana?

Sanjaya dan Laura saling pandang.

KAKEK SUPENDI cont’d
Cantika. Siapa lagi? Memangnya kalian punya anak berapa?

Laura tersenyum.

LAURA
Cantika lagi kurang sehat, pak. Nanti makanannya Laura antar ke kamar saja.

Mendadak Sarinah muncul dengan membawa rantang makanan. Inayatun langsung menyapa.

NENEK INAYATUN
Sari, bawa apa itu?
SARINAH
Anu, bu. Saya sengaja buatin makanan kesukaan..
NENEK INAYATUN
(memotong) Pasti kesukaan ibu kan. Udah sini.

Nenek Inayatun membuka rantang dan mengeluarkannya satu persatu. Di satu rantang utuh ada tempe mendoan yang sudah digoreng dan rantang lainnya berisi sambal dadak (sambal yang dibuat hanya dengan cabe dan garam)kecap.

nenek inayatun cont’d
Kok ini? Tadi pagi ibu kan nggak pesen dibuatin ini.
sarinah
Anu, Bu. Itu buat mas Jaya. Dia kan suka sama mendoan sambal kecap. Karena kebetulan mas Jaya ada di sini, saya inisiatif buatin.

Deg. Laura memalingkan muka ke tempat lain. Cemburu. Sementara yang lain menanggapinya dengan senyuman, termasuk Sanjaya.

sanjaya
Makasih banyak mbak Sari. Sudah lama juga saya nggak makan ini.
nenek inayatun
(melirik ke Laura, bicara agak sinis) Memangnya kalian menikah sudah berapa lama? Kok istri kamu belum paham makanan kesukaan suaminya?

Laura menelan ludah. Sanjaya tiba-tiba tersedak. Kebetulan Sarinah dekat dengan Sanjaya. Maka refleks Sarinah mengambilkan minum untuk Sanjaya.

sarinah
Minum, mas.
sanjaya
Makasih.

Laura tidak tahan melihat pemandangan itu. dia beranjak dari duduknya, lalu berkata.

laura
Maaf semuanya, saya ke dalam dulu. Kebetulan Cantika belum makan.

Sanjaya melihat dan sadar kalau istrinya ngambek. Dia mau mengejar, tapi Inayatun menghalangi.

nenek inayatun
Jaya, mau ke mana? Makanmu belum selesai.
sanjaya
Eh itu, Bu. Jaya mau ajak Cantika makan.
nenek inayatun
Kan udah ada istrimu tadi. Udah, kamu selesain makan dulu. Mubazir kalau dibuang. Pamali.

Akhirnya Sanjaya melanjutkan aktifitas makanannya meskipun jadi sedikit tidak bernafsu seperti awalnya.

sarinah
Bu, pak. maaf, saya pamit ya.
kakek supendi
Lho, nggak ikut makan dulu?
sarinah
Nggak usah, pak. Tadi sebelum ke sini sudah makan sama Murni.
nenek inayatun
Oh iya, kenapa Murni nggak diajak kemari?
sarinah
Ada kok bu di depan.
nenek inayatun
Lho, ngapain di depan. Biasanya langsung masuk.
sarinah
Lagi sama Bima dan Kinan. Katanya mau ketemu teman baru mereka.

Nenek Inayatun manggut-manggut.


CUT TO


EXT. RUMAH SUPENDI/TERAS — SORE

CAST : LAURA, MURNI, KINAN, BIMANTARA

Laura keluar rumah sambil mengusap air mata yang menetes. Tapi melihat Murni bersama Bimantara (anak laki-laki, 10 tahun, berkacamata) dan Kinan.

murni
Assalamualaikum…
laura
Waalaikumsalam. Adik cantik dan ganteng ini mau cari siapa?
murni
Cantika, tante.
laura
Oh bentar, kamu kan yang tadi pagi bawa Cantika main ke kampung?
murni
Iya, tante. (mengulurkan tangan) Aku Murni.
laura
(menyambut tangan Murni) Laura.
bimantara
(mengulurkan tangan) Aku Bimantara, tante. Panggil aja Bima.
laura
Hei Bima. Senang kenalan sama kamu.
bimantara
Nama tante cantik, secantik orangnya.

Murni menyenggol bahu Bima. Lalu berbisik.

murni
Bima! Nggak sopan kamu. Nggak boleh genist sama orang tua. Durhaka tahu.

Laura tersenyum pura-pura nggak mendengar percakapan mereka. Bimantara malah cengengesan.

bimantara
Tante ini mamanya Cantika ya?
murni
Sotoy kamu, Bim.
laura
Kok tebakan Bima langsung bener.
bimantara
Yeee.. seratus dong, tan.

Laura tertawa, seperti melupakan kesedihan barusan. Tapi mendadak dia berhenti dan menatap anak-anak itu penuh selidik.

laura
Sebentar. Mm, tante boleh nanya nggak?
murni
Apa, tante?
laura
Jadi gini. Tadi pagi itu, sepulang dari diajak main sama kalian.
bimantara
Murni sama Kinan kali tante. Soalnya aku belum pernah ketemu Cantika.
laura
Ya pokoknya di antara kalian deh. Tante nggak tahu. Tapi sepulang main tadi pagi itu Cantika nangis, trus badannya kotor penuh sama lumpur. Kira-kira, ada yang tahu nggak kenapa?

Murni dan kedua temannya kelihatan gugup.

murni
Eh anu, tante.
bimantara
Justru kita kesini. Maksudnya dua temen cewek aku ini mau minta maaf sama Cantika.
murni
Iya gitu tante. (beat) sampai lupa, ini Kinan tante.

Murni menarik tangan Kinan, Kinan menepis dan wajahnya cemberut.

murni cont’d
(berbisik) Ayo Kinan, kamu harus minta maaf. Kamu harus ngaku.
kinan
(berbisik) Aku nggak salah. jangan maksa.
murni
(berbisik) Udah deh. Yang penting kasih tahu nama kamu sama tante ini. Ayo cepet.

Melihat Murni dan Kinan bisik-bisik, Laura angkat bicara.

laura
(ke Kinan) Nama kamu siapa tadi? Kinan? Nama yang cantik.

Laura mengulurkan tangan, Kinan terpaksa menyambutnya.

murni
(berbisik) Senyum dikit napa.
kinan
(teriak)Iya, bawel.
laura
Hah? Tante bawel?
kinan
Anu, tante. Bukan. Maksudnya Murni yang bawel.
Murni mendorong punggung Kinan pelan.
murni
Huu..
bimantara
Jadi, kita boleh ketemu Cantika nggak, tante?
laura
Kalau ketemunya nanti aja, gimana? Cantika lagi nggak enak badan.

Murni tiba-tiba menarik tas Bimantara.

murni
Pinjem buku sama pulpen kamu.

Bimantara tidak menolak. Lantas Murni menuliskan sesuatu di kertas itu dan melipatnya. Kemudian memberikannya pada Laura.

murni cont’d
Kita nitip ini ya, tante.
laura
Buat Cantika?
murni
Iya, tante. Tolong sampein ya.
laura
(menerima kertas) Ok. Tante sampein sekarang ya. Kalian nggak masuk dulu.
murni
Nggak usah, tan.

Laura pun masuk ke rumah. Ketika Laura sudah tak terlihat, Bimantara dan Kinan bertanya.

bimantara
Kamu nulis apaan?
murni
Rahasia.
kinan
Kamu nulis yang jelek-jelek soal aku?
murni
Kinan, bisa nggak sekali-kali nggak suudzon sama orang.

Kinan menekuk wajahnya. Tidak suka dengan kata-kata Murni.

CUT TO


INT. RUMAH SUPENDI/KAMAR SANJAYA — SORE

CAST : CANTIKA, LAURA

Cantika berbaring di ranjang. Dia sedang menonton video pementasan dance-nya di sekolah bersama satu timnya. Di situ dia sangat ekspresif dan ceria. Terlihat Laura masuk. Cantika menutup handphone-nya. Dia duduk bersandar di sisi ranjang.

LAURA
Cantika mau bunda bikinin makanan apa?
CANTIKA
Nggak usah, Bunda. Cantika nggak laper.
LAURA
Nggak mungkin kalau nggak laper. Dari pagi perut kamu belum diisi makanan.
CANTIKA
(manja) Cantika mau makan, tapi disuapin.
LAURA
(tersenyum) Oh gitu? Manja anak bunda sekarang ya. (beat) Oh ya, ada titipan dari temen kamu.
CANTIKA
(menerima kertas) Temen aku?

CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar