Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
MONTAGES :
Dalam pengawasan Kakek Supendi, Cantika berlatih menari tapi banyak kesalahan.Murni dan Bima membawakan minum.Cantika mengenakan topeng-topeng bergantian.Saat makan pagi keluarga. Cantika buru-buru menyudahi sarapannya. Lalu menarik tangan kakeknya, untuk segera mulai latihan. Semua yang melihat heran dan bertanya-tanya.Cantika sudah luwes menari tari topeng. Laura dan Sanjaya menyaksikan dari jauh.CUT TO
EXT. JALANAN KAMPUNG — MALAM
Cantika, Bima dan Murni pulang dari mengaji di musholla. Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol.
Cantika lantas berhenti berjalan. Dia mengambil posisi bersiap, dadanya agak dibusungkan.
Kemudian mereka berjalan lagi sambil meneriaki kata semangat bersama-sama.
CUT TO
EXT. SANGGAR TARI KENCANA UNGU — SIANG
Kinan dan Cantika tampil bergantian di atas pentas yang didesain sederhana. Hadirin yang datang untuk menonton ditempatkan di sebuah tenda sederhana pula.
Ada pihak dinas budpar (kebudayaan dan pariwisata) Cirebon yang hadir. Ada tokoh budayawan terkenal juga yang rupanya menjadi juri. Jenis kelamin talent tidak mengikat. Bebas memilih laki-laki atau perempuan sebagai talent-talent di atas.
Usai pertunjukan, seorang ketua juri dari Dinas Budpar naik ke atas pentas.
Suara riuh hadirin yang tadi membahana, mendadak hening.
Hadirin mendadak ribut lagi. Bisik-bisik antara Murni dan Bimantarapun terlihat. Entar bicara apa. Dinas Budpar menghentikan bicaranya, dan menunggu semua hadirin tenang. Ketika semua tenang, dia baru melanjutkan.
Hadirin bertepuk tangan.
Tepuk tangan penonton semakin riuh.
Di sini para penonton menjadi hening. Menunggu kelanjutan sambutan dari dinas BUDPAR.
Hening. Tidak ada jawaban. Lalu dewan juri mengulang pertanyaan.
Tiba-tiba suara Murni dan Bimantara menjawab.
Anak sanggar menoleh ke arah mereka. Tiba-tiba suara Kinan dan Cantika terdengar bersamaan.
Bima dan Murni saling pandang. Begitupun dengan anak-anak sanggar lain. Mereka heran dengan kekompakan Cantika Kinan yang padahal tidak disengaja itu. lantas mereka semuan berkata.
Semua hadirin riuh bertepuk tangan.
Tepuk tangan dan kegembiraan terus sahut-menyahut.
CUT TO
EXT. RUMAH SUPENDI/PEKARANGAN DEPAN — SORE
Anak sanggar mengadakan pesta di rumah kakek karena berhasil menggaet hati Dispudbar. Mang Dullah dikerumuni anak-anak.
Anak-anak bersorak.
Muncullah Kakek Supendi.
Kakek Supendi tersenyum. Kemudian semua anak menyebar ke tempat-tempat yang mereka inginkan. Ada yang membantu menyiapkan nasi dan lauk pauk, menyiapkan minuman dan lain-lain. Nampak keluarga Sanjaya dan juga Sarinah berada di antara mereka.
Di sebuah sudut, Cantika sedang mengiris buah seorang diri. Datanglah Kinan padanya.
Cantika menoleh dan tersenyum kepada Kinan.
Cantika menyerahkan pisau yang dipegangnya lalu dia mengambil yang lainnya.
Cantika tersenyum lagi. Lalu melanjutkan pekerjaan mengiris buah. Cantika belum berani memulai mengobrol. Tiba-tiba Kinan bersuara.
Cantika dan Kinan spontan melepaskan pisau yang mereka pegang lantas saling berpelukan. Datanglah Murni dan Bimantara. Mereka melihatnya senang.
Semua anak tertawa gembira. Di sudut berbeda Mang Dullah dan Kakek Supendi yang terlihat sedang mengobrol berduapun ikut gembira melihat kekompakan mereka.
CUT TO
EXT. SISI LAIN PEKARANGAN DEPAN — SORE
Sanjaya sedang mengipas tungku ikan bakar. Muncul Sarinah mau membantu.
Kemudian Sarinah mengambil alih tugas. Dia bagian mengipas sedangkan Sanjaya menata arang-arang ditungku.
Tiba-tiba, jari Sarinah terkena percikan api.
Sanjaya refleks memegang tangan Sari.
Terbangun suasana romantis sesaat.
Mereka saling memandang. Muncul Laura secara tiba-tiba. Sanjaya dan Sari spontan melepas pegangan mereka. Laura cemburu, dia berlalu dengan menahan isak tangis yang hampir keluar. Sanjaya mengejar.
CUT TO