Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
1. INT. RUMAH ALENKA - RUANG TAMU — SIANG
CAST: PAPA ALENKA, MAMA ALENKA, RONI
MAMA PAPA ALENKA berjalan menuju sofa.
RONI berdiri, menyambut keduanya.
Tangan PAPA ALENKA terulur, Roni menyambut. Keduanya bersalaman.
RONI menyalami Mama Alenka.
PAPA ALENKA mempersilahkan Roni kembali duduk.
PAPA MAMA ALENKA duduk di depan Roni.
PAPA ALENKA
RONI
PAPA MAMA ALENKA mengangguk.
RONI
MAMA ALENKA
RONI
MAMA ALENKA
RONI
PAPA ALENKA
RONI
(tersenyum)
PAPA ALENKA
RONI
MAMA ALENKA
PAPA ALENKA
RONI
DISOLVE TO:
2. INT. VILLA TUA RONI — MALAM
CAST: RONI, ALENKA
FLASHBACK
ALENKA beranjak dari sisi Roni, melayang ke jendela, berdiri di sisinya.
ALENKA
RONI
(berdiri, mengikuti Alenka)
ALENKA
RONI
ALENKA mengangguk sekali.
RONI
ALENKA
RONI
ALENKA
(Berbalik, memelotot)
RONI
ALENKA
(bebalik menatap kelaur jendela)
RONI
ALENKA
CUT BACK TO:
3. RUMAH ALENKA - RUANG TAMU — SIANG
CAST: PAPA ALENKA, MAMA ALENKA, RONI
PAPA ALENKA menatap Roni kaget.
PAPA ALENKA
RONI
PAPA ALENKA
DISOLVE TO:
5. INT. RUMAH ALENKA - PAVIILIUN — MALAM
CAST: ALENKA, MAMA ALENKA, BIBI NORA, DUA LAKI-LAKI
FLASHBACK
ALENKA berdiri di sudut ruangan, menatap kosong kesinukan di sana.
Terlihat oleh Alenka, Bibi Nora menepuk pundak mama Alenka yang duduk mengusap mata di depan peti jenazah Alenka.
BIBI NORA
MAMA ALENKA
BIBI NORA
MAMA ALENKA
(Menggeleng, terisak)
BIBI NORA
JUMP CUT TO:
BIBI NORA kembali membawa segelas teh hangat yang mengepul.
BIBI NORA
MAMA ALENKA meminum segelas teh hangat dari Bibi Nora.
MAMA ALENKA mengembalikan gelas kosong ke tangan bibi Nora, kemdian kembali merenung di depan peti jenazah Alenka.
BIBI NORA keluar, membawa gelas kosong.
MAMA ALENKA bergelung di atas karpet, perlahan matanya terpejam.
BIBI NORA kembali, mendekati Mama Alenka, mengguncang pelan tubuhnya. Mama Alenka tidur.
BIBI NORA
BIBI NORA menggeser tubuh mama Alenka, memberinya bantal dan selimut tipis.
Dua orang laki-laki masuk, mendekati Bibi Nora.
BIBI NORA mengangguk kepada dua laki-laki yang datang, kemudian berjalan ke arah peti Alenka, membuka sekrupnya menggunakan obeng.
Peti terbuka, BIBI NORA menutup jenazah Alenka dengan seprei lebar.
Dua orang laki-laki itu mengangkat jenazah Alenka.
BIBI NORA kembali menutup peti dengan sekrup.
CUT TO:
8. EXT. DEPAN PAVILIUN — MALAM
CAST: ALENKA, BIBI NORA, DUA LAKI-LAKI
Sebuah mobil suv hitam terparkir di depan pavilliun. Dua orang laki-laki yang membawa jenazah Alenka duduk di dalam mobil.
BIBI NORA masuk ke bangku tengah, mobil melaju pergi.
ALENKA duduk di bagasi, tepat di atas peti matinya.
LAKI-LAKI
BIBI NORA
CUT TO:
9. EXT. HUTAN — MALAM
CAST: BIBI NORA, DUA LAKI-LAKI
Sebuah rumah pohon berdiri di atas pohon besar di tengah hutan lebat. Tangga gantungnya menjuntai ke bawah.
BIBI NORA menuruni tangga gantung. Setelah kakinya menapak tanah, kepalanya mendongak melihat rumah papan dia atas pohon.
LAKI-LAKI
BIBI NORA
CUT BACK TO:
10. INT. RUMAH ALENKA — MALAM
CAST: PAPA ALENKA, MAMA ALENKA, RONI, ALENKA
PAPA MAMA ALENKA tertegun menatap Roni.
RONI
PAPA ALENKA
RONI
(Mengerutkan kening)
MAMA ALENKA
RONI menatap kaget, kemudian mengalihkan pandangannya pada sudut jauh ruangan, ke arah lorong remang.
ALENKA berdiri di tengah mulut lorong, menatap kosong, kepalanya menggeleng kecil saat mendapati tatapan Roni.
PAPA MAMA ALENKA mengikuti arah tatapan Roni, mata mereka menatap ruang kosong.
MAMA ALENKA
(menatap Roni)
RONI melirik ke tempat Alenka.
RONI
(mengangguk)
MAMA ALENKA
(menoleh ke sudut kosong)
RONI
MAMA ALENKA menutup wajah dengan kedua tangan, menangis.
PAPA ALENKA merengkuh pundaknya.
PAPA ALENKA
(Menatap Roni)
PAPA ALENKA merengkuh erat tubuh mama Alenka, menangis.
PAPA ALENKA
RONI
PAPA ALENKA mengangguk.
PAPA ALENKA
RONI
(mengangguk)
CUT TO:
11. EXT. HUTAN — SIANG
CAST: PAPA ALENKA, RONI
Pepohonan tinggi menghalangi sinar matahari masuk ke dasar hutan. Siang hari tak membuat hutan menjadi terang benderang, melainkan tetap suram dan gelap.
RONI, Papa Alenka, dan lima orang laki-laki mengangkat jasad Alenka dari rumah pohon, membawanya keluar hutan dengan berjalan kaki.
Mobil Papa Alenka terparkir di tepi hutan.
Jenazah Alenka dimasukkan ke dalam peti, bi bawa dalam mobil.
CUT TO:
12. EXT. PEMAKAMAN UMUM — SIANG
CAST: RONI, PAPA ALENKA, MAMA ALENKA
Pemakaman umum ramai kerabat dan teman-teman orang tua Alenka.
Makam Alenka telah di buka.
ALENKA diturunkan ke dalam liang lahat, kembali di timbun tanah.
Semua yang hadir mendoakan ketenangan Alenka.
RONI, PAPA ALENKA, MAMA ALENKA menabur bunga di atas pusara Alenka.
INSERT
(Teks berjalan)
Setiap anak terlahir ISTIMEWA
Mereka terlahir dengan keistimewaan yang berbeda
Tidak ada kesempurnaan yang bisa tumbuh dari paksaan
Pun tak ada manusia yang terlahir dengan sempurna
Karna kesempurnaah hanya milik Yang Maha Kuasa
"Jika kau ingin mengisi gelas dengan buah-buahan, ubahlah buah menjadi jiuce, jangan ubah gelasnya menjadi piring."
FADE OUT
Catatan Penulis:
Karya ini terinspirasi dari sebuah Lukisan, mahakarya ibu "Dian Yuphi Anggraeni"
Terima Kasih telah mengijinkan Penulis mengangkat kisah fiksi ini.