Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
1. INT. GOR — SIANG
CAST: ALENKA, PANITIA
GOR penuh sesak oleh penonton. ALENKA duduk di sudut gelap, menunggu. Pertandingan belum di mulai.
PANITIA (O.S)
ALENKA melayang pelan dari tempatnya duduk mengawasi, bergerak menembus ratusan penonton, menuju kamar ganti.
CUT TO:
2. INT. KAMAR GANTI — SIANG
CAST: ALENKA, CITRA
ALENKA melayang menembus pintu yang tertutup rapat.
ALENKA menatap CITRA yang sibuk menguncir rambut di depan cermin toilet.
Lampu utama berkedip-kedip, kemudian redup seperti hampir padam.
CITRA mendongak, menatap lampu dari dalam cermin.
ALENKA berdiri di belakang Citra.
CITRA menoleh kaget, matanya menatap udara kosong.
CITRA kembali menatap cermin, melihat bayangan Alenka berdiri di belakangnya.
CITRA
ALENKA diam.
CITRA
(Suaranya bergetar)
ALENKA menatap dingin.
CITRA berbalik pelan, berhadapan dengan Alenka.
CITRA mundur satu langkah, tubuhnya tertahan wastafel.
CITRA
(Tergagap)
ALENKA menghilang.
CITRA menatap sekeliling, terlihat kebingungan dan takut.
ALENKA muncul di hadapan Citra, tangannya menggenggam leher Citra.
CITRA kaget, melepaskan diri, berlari ke arah pintu.
Sebelum Cirta tiba, pintu berayun menutup.
CITRA berlari, meraih hendel pintu, menariknya. Pintu terkunci.
CITRA
ALENKA tertawa menggema.
CITRA berbalik, menatap Alenka ketakutan.
CITRA
(Menggeleng panik)
CITRA meraih vas bunga di dinding, melemparnya pada Alenka. Vas melayang menembus tubuh Alenka, pecah menabrak dinding.
Terdengar ALENKA kembali tertawa, tetapi mulutnya mengatup rapat, wajahnya datar, matanya menatap dingin.
ALENKA melayang semakin dekat.
CITRA menarik-narik handle pintu dengan panik, kemudian berlari ke salah satu bilik toilet.
ALENKA melayang menembus bilik kecil tempat Citra besembunyi.
CITRA menjerit histeris. Berlari keluar dari bilik.
CITRA berjalan mundur, menggeleng-geleng panik, menatap Alenka ketakutan.
ALENKA melayang pelan mendekati Citra.
CITRA bergerak mundur sampai tubuhnya menempel pintu. Tangannya kembali memutar handle pintu, masih terkunci.
CITRA menarik-narik paksa handle pintu, tidak bisa terbuka.
CITRA menendang-nendang panik.
CITRA melempar apa pun yang bisa di jangkau tangannya. Tas, sepatu, tempat tisu, tempat sampah. Barang-barang itu menembus tubuh Alenka.
CITRA meraih lampu gantung, memukulkan berkali-kali pada handle pintu sampai hancur berantakan. Tangannya tergores, berdarah.
CITRA berbalik, menatap Alenka yang masih berdiri menatapnya dingin.
CITRA berbalik menatap Alenka pasrah, menangis. Tubuhnya merosot turun, bersandar pada pintu.
CUT TO:
3. INT. GOR — SIANG
CAST: PANITIA
PANITIA mengulang panggilan kepada Atlet yang akan bertanding.
PANITIA
CUT TO:
ORANG TUA Citra berjalan panik mencari anaknya.
Terlihat PAPA CITRA (51th), berjalan cepat ke pintu keluar.
PAPA CITRA kembali dengan wajah panik, menggeleng.
MAMA CITRA (47th), mulai menangis.
CUT TO:
Seorang LAKI-LAKI jangkung berlari dari arah kamar ganti, mendekati beberapa orang dengan kalung bertuliskan panitia.
LAKI-LAKI JANGKUNG
(Berbisik tegang)
PANITIA bergerak serabutan. Dua orang berlari ke arah kamar mandi di ruang ganti atlet, dua orang memanggil tim kesehatan.
Dua orang panitia, tim kesehatan dan orang tua Citra berlari ke arah kamar mandi.
Tim kesehatan membawa tandu.
CUT TO:
4. INT. KAMAR GANTI — SIANG
CAST: PANITIA
Dua orang panitia mengangkat tubuh Citra yang bersimbah darah dari bawah wastafel.
MAMA Citra menangis histeris.
PAPA Citra menatap kosong.
Tim Kesehatan membebat luka di kepala Citra dengan cekatan, membawa Citra dengan tandu keluar gedung.
CUT TO:
5. INT. RUANG PERAWATAN RS — MALAM
CAST: CITRA, ALENKA, PERAWAT, MAMA CITRA
CITRA terbujur di atas tempat tidur, matanya terpejam.
ALENKA masuk, melayang pelan dari arah pintu.
ALENKA meniup telinga Citra.
CITRA membuka mata, tatapannya lurus ke depan, terlihat waspada.
ALENKA
(Berbisik)
CITRA duduk dengan tiba-tiba. Matanya menatap ke segala arah.
ALENKA
CITRA
(Berteriak)
MAMA Citra keluar dari kamar mandi, berlari mendekati Citra.
MAMA CITRA
MAMA Citra berusaha menenangkan Citra, tangannya memeluk Citra.
CITRA mendorong mamanya hingga terjatuh di kursi.
CITRA melempar batal, guling, botol air mineral di atas meja, ke sembarang arah. Selang infusnya tercabut, darah mengalir dari tangannya.
MAMA Citra menekan bel berkali-kali untuk memanggil perawat.
PERAWAT (29th), berlari masuk.
PERAWAT
CITRA
PERAWAT
CITRA
(menggeleng panik)
MAMA Citra menangis menatap putrinya.
Seorang PERAWAT LAIN (34th), masuk, membawa suntikan penenang.
CITRA di suntik, dan perlahan tertidur.
PERAWAT memasang kembali selang infus, mengikat tangan Citra pada birai tempat tidur.
JUMP CUT TO:
MAMA Citra tertidur di sofa panjang di samping tempat tidur Citra.
ALENKA duduk ambang jendela. Kelambunya berkibar pelan.
ALENKA
(Berbisik datar)
CITRA membuka mata.
ALENKA tertawa nyaring.
CITRA berteriak histeris, matanya menatap Alenka yang tertawa di sampingnya.
CITRA
CITRA menatap ibunya yang tertidur.
CITRA
MAMA Citra tidak bergerak, seolah tak mendengar teriakan Citra.
ALENKA tertawa semakin nyaring.
CITRA berteriak histeris, berusaha melepas ikatannya.
ALENKA melayang mendekat.
CITRA menatap ketakutan. Mulutnya terbuka, terlihat seperti menjerit tetapi tidak ada suara yang keluar.
ALENKA mengulurkan tangan, mencekik leher Citra.
CITRA berteriak, tetapi suaranya seperti menghilang. Kakinya menendang tapi terasa berat. Tangannya ingin menahan tangan Alenka, tapi terikat.
JUMP CUT TO:
6. INT. RUANG PERAWATAN RS — PAGI
CAST: MAMA CITRA, PERAWAT, DOKER
Matahari menerobos masuk dari jendela yang terbuka. Mama Citra membuka mata. Kepalanya menoleh ke arah jendela.
MAMA CITRA (V.O)
MAMA Citra duduk, menguncir rambut, kemudian berdiri. Menoleh menatap Citra yang masih berbaring.
MAMA Citra menatap Citra, terlihat olehnya Citra tidur dengan mata membelalak lebar, mulut menganga, kepala sedikit mendongak, satu kakinya terjatuh ke samping tempat tidur. Tangannya masih terikat erat.
MAMA Citra berjalan cepat ke tempat Citra.
MAMA CITRA
MAMA Citra menekan bel untuk memanggil perawat berulang kali, wajahnya terlihat sangat panik. Baru berhenti menekan setelah perawat membuka pintu.
MAMA CITRA
PERAWAT (38th), berlari mendekat.
PERAWAT
MAMA CITRA
PERAWAT membenahi posisi kaki Citra yang menggelantung, melepas ikatan tangan, kemudian memeriksa nadi.
PERAWAT
PERAWAT berlari keluar.
MAMA CITRA menunduk di samping Citra, menggenggam tangan Citra.
MAMA CITRA (V.O)
MAMA CITRA menarik selimut menutupi seluruh tubuh Citra.
CUT TO:
PERAWAT masuk bersama Dokter jaga.
MAMA CITRA berdiri, memberi tempat untuk dokter.
DOKTER (42th), membuka selimut, memeriksa nadi di tangan dan leher Citra.
DOKTER diam, menatap kosong. Tangannya bergerak perlahan menutup mata dan mulut Citra.
MAMA CITRA
DOKER menoleh.
DOKTER
MAMA CITRA
(Menggeleng)
DOKTER
(Bernafas panjang)
MAMA CITRA menatap kaget. Dagunya berkerut.
DOKTER
MAMA CITRA membuka mulut, terlihat seperti akan berbicara, kemudian jatuh pingsan.
FADE OUT: