Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
1. EXT. RUMAH ALENKA — MALAM
Rumah besar tiga tingkat bergaya emporio bernuansa hitam putih. Di sisi belakang rumah, disudut kanan taman luas, terdapat paviliun kecil bobrok, seperti gudang tak terawat.
2. INT. PAVILIUN — MALAM
CAST: ALENKA
ALENKA (16th), tubuhnya bergelung di lantai kotor penuh debu tebal yang sudah lengket. Tangan dan kakinya terikat. Rambut panjangnya terburai awut-awutan. Matanya sembab dan menghitam.
ALENKA
ALENKA menangis. Tubuhnya berguncang keras di atas lantai dingin tanpa alas.
ALENKA
ALENKA terisak sesekali. Perlahan nafasnya mulai teratur, kemudian tertidur.
FADE OUT
TITLE : THROPY KEMATIAN
FADE IN
1. EXT. TAMAN BELAKANG — SIANG
CAST: ALENKA, MAMA ALENKA, MISS ANISA
FLASHBACK (14 tahun yang lalu)
ALENKA kecil (3th), tubuh gembul, bulat, rambut model bob dengan poni menggantung seperti dora, berlarian di taman belakang yang ditumbuhi rumput taman yang terpangkas rapi. Tawanya lepas, terlihat sangat riang.
CUT TO:
MAMA ALENKA (34th), menengok dari balik pintu.
MAMA ALENKA
ALENKA berhenti berlari, menoleh dengan wajah cemberut.
MAMA ALENKA melambani dengan tidak sabar.
ALENKA melangkah gontai ke arah ibunya.
ALENKA
MAMA ALENKA
ALENKA
MAMA ALENKA menyentak lengan Alenka kasar, menariknya masuk.
ALENKA terseok mengikuti langkah mamanya menuju ruang tengah.
Wajah ALENKA terlihat sedih, matanya berkaca-kaca, tetapi tidak berani menangis.
MAMA ALENKA
MISS ANISA (27TH), duduk di kursi bundar di depan grand piano, menoleh.
MISS ANISA berdiri, tersenyum.
MISS ANISA
MAMA ALENKA
MISS ANNISA
(Tersenyum)
ALENKA cemberut, berjalan mendekat dengan kaki terseret.
MAMA ALENKA berbalik, pergi meninggalkan ruangan.
MISS ANISA
ALENKA
(Mengeluh)
MISS ANISA
(Tersenyum)
ALENKA mengangguk. Matanya menatap grand piano dengan tatapan sebal.
MISS ANISA
(berbisik)
ALENKA menoleh pada Miss Anisa, membelalak senang.
ALENKA
(Berseru senang)
MISS ANISA
(Menempelkan telunjuk di bibir)
ALENKA menutup mulut menggunakan kedua tangan.
MISS ALENKA
(berbisik)
ALENKA menatap langit-langit, berpikir.
MISS ANISA
ALENKA terlihat berpikir sejenak, kemudian mengangguk senang.
CUT BACK TO:
4. INT. PAVILIUN — MALAM
CAST: ALENKA
ALENKA membuka mata. Matanya menatap nyalang ke segala arah.
ALENKA terpaku pada sudut ruangan, menatap ngeri.
ALENKA
ALENKA duduk dengan susah payah, tubuhnya beringsut mundur.
ALENKA
(berteriak panik)
ALENKA menyembunyikan kepalanya di antara lutut, menunduk. Tangisnya terdengar keras.
CUT TO:
ALENKA mendongak tiba-tiba, menatap ke seluruh ruangan kosong yang suram.
ALENKA
(berbisik)
ALENKA kembali menatap ke segala arah. Tampak waspada seperti sedang menunggu sesuatu, mendengarkan.
SOUND EFFECT
Derik jangkrik dan desir angin menerpa dedaunan.
ALENKA
(Berbisik)
ALENKA berusaha berdiri, tetapi tangan dan kakinya terikat. Alenka terjatuh.
ALENKA bergelung, menyembunyikan wajah di balik lengannya, terisak.
ALENKA
ALENKA mendongak, menatap dinding kosong penuh benci.
ALENKA
(Terisak)
DISOLVE TO:
5. INT. GELANGGANG OLAH RAGA — SIANG
CAST: ALENKA, LALUNA, PAPA ALENKA
FLASHBACK (pertandingan bulu tangkis)
ALENKA (16th), rambutnya di kuncir ekor kuda, tubuh berisi, pipi cubby. Berdiri di tengah lapangan, bersanding dengan lawan tandingnya yang dua puluh centimeter lebih tinggi darinya.
Senyum penuh kebanggaan terlihat jelas di wajah keduanya.
WASIT meniup peluit, ALENKA dan LALUNA (18th), menempati posisi.
Set ke 3. Pertandingan berlangsung seru selama 41 menit. Kedua kubu sama kuat. Scor akhir 20-20. Draw.
ALENKA terlihat panik. Menoleh takut-takut pada papanya yang duduk di tribune paling dekat.
PAPA ALENKA (52th), menatap galak. Tangannya membuat isyarat menebas leher.
CUT TO:
ALENKA terlihat sangat panik. Dua kali gagal menangkap umpan lawan. Deuce dimenangkan oleh lawan.
CUT TO:
ALENKA menunduk dengan murung.
SOUND EFFECT
Tepuk tangan
ALENKA mencuri pandang pada papanya di kejauhan. Tidak ada senyuman. Hanya tatapan marah penuh kekecewaan. Mamanya menatap datar.
ALENKA menggigit bibir, kembali menunduk.
ALENKA (V.O)
CUT BACK TO:
6. INT. PAVILIUN — MALAM
CAST: ALENKA
Alenka menggigil di tempatnya bergelung. Wajahnya cekung, terlihat kurus dan kumal. Matanya menatap ketakutan.
ALENKA
(meracau)
ALENKA diam, matanya terpejam.
ALENKA
(meracau)
ALENKA kembali diam. Matanya tetap terpejam, seolah dia sedang berbicara dalam tidurnya.
ALENKA
(menggeleng ketakutan)
ALENKA kembali terdiam. Tidur. Nafasnya teratur.
ALENKA
(Menggeleng-geleng gelisah)
Tubuh ALENKA menjejak, menggelinjang, berjengit keras dalam ikatan.
Dia berteriak, meracau tidak jelas. Lalu kembali bergelung, meringkuk, menggigil, terisak keras sampai tubuhnya berguncang.(Beat)
Alenka duduk tersentak, menoleh ke sekeliling ruangan, matanya membelalak ketakutan.
ALENKA
(panik)
Alenka beringsut ke sudut ruangan dengan susah payah. Kaki dan tangannya masih terikat.
Alenka menunduk, menyembunyikan wajah di lututnya yang tertekuk, menangis sesenggukan sambil menggeleng kuat-kuat.
ALENKA
JUMP CUT TO:
7. INT. PAVILIUN — PAGI
CAST: BIBI NORA
Pintu paviliun terbuka. Cahaya matahari menyorot ke dalam ruangan.
Bibi Nora (50th), asisten rumah tangga Alenka, berdiri di ambang pintu membawa nampan berisi sepiring nasi dan lauk, dan segelas minuman. Dan ada kue tart kecil di atas lepek yang dihiasi lilin mungil berbentuk angka 17.
BIBI NORA menatap ke sekeliling ruangan yang tampak kosong.
Ruangan segi empat dengan cat putih mengelupas di sana sini, gorden berlubang dimakan ngengat dan kaca yang sudah retak-retak, dipan reyot tanpa kasur di sudut belakang, terlihat begitu menyeramkan di mata Bibi Nora.
BIBI NORA
BIBI NORA menatap sekeliling sekali lagi. Diam, menunggu.
BIBI NORA
BIBI NORA menatap jendela belakang, kayu yang menutup bingkainya terlepas sebelah.
BIBI NORA meletakkan nampan di samping pintu, berlari cepat kembali ke rumah besar.
CUT TO:
8. INT. DAPUR RUMAH BESAR — PAGI
CAST: BIBI NORA, MAMA ALENKA, PAPA ALENKA
BIBI NORA berlari memasuki bangunan utama melalui pintu belakang.
Memasuki dapur, BIBI NORA berteriak-teriak panik.
BIBI NORA
MAMA ALENKA melongok dari balik pintu.
MAMA ALENKA
BIBI NORA
PAPA ALENKA
(Muncul dari balik punggung istrinya)
BIBI NORA
(Menatap papa Alenka)
MAMA ALENKA
BIBI NORA
PAPA ALENKA
(Bergumam jengkel)
PAPA ALENKA berjalan ke pintu, diikuti mama Alenka.
BIBI NORA berjalan cepat di belakang keduanya.
CUT TO:
9. EXT. TAMAN BELAKANG — PAGI
CAST: PAPA ALENKA, MAMA ALENKA, BIBI NORA
PAPA ALENKA dan MAMA ALENKA berjalan menyeberangi lapangan rumput. Bibi Nora mengikuti di belakang, setengah berlari.
PAPA ALENKA melihat pintu depan paviliun terbuka.
PAPA ALENKA
(bicara tanpa menoleh)
BIBI NORA
(gugup)
PAPA ALENKA
BIBI NORA membuka mulut, tetapi tidak bisa bicara.
10. INT. PAVILLIUN KOSONG — PAGI
CAST: PAPA ALENKA, MAMA ALENKA, ALENKA, BIBI NORA
PAPA ALENKA mendorong pintu sampai terbuka sepenuhnya.
Pintu berbalik menutup, seolah ada yang mendorongnya dari belakang.
PAPA ALENKA
(terkejut)
PAPA ALENKA menahan pintu, melongok ke baliknya.
Laki-laki itu melihat Alenka, sedang meringkuk di sudut, tubuhnya bergelung. Satu kakinya terbujur lurus mengganjal pintu. Tubuhnya menbentuk huruf L dengan punggungnya menempel tembok. Matanya yang tampak menonjol terpejam.
PAPA ALENKA
MAMA ALENKA
PAPA ALENKA
PAPA ALENKA berjalan ke balik pintu, menendang kaki Alenka.
MAMA ALENKA mengikuti, melongok ke belakang pintu.
MAMA ALENKA
Alenka tidak menyahut.
PAPA ALENKA
PAPA ALENKA menendang keras kaki Alenka yang terbujur.
MAMA ALENKA memekik kecil, mentap kaget tubuh Alenka yang tidak bergerak.
MAMA ALENKA
ALENKA diam tak bergerak.
MAMA ALENKA berjongkok, menyentuh kaki Alenka dengan ujung jarinya.
Kepala MAMA ALENKA perlahan mendongak, menatap PAPA ALENKA.
PAPA ALENKA mengangkat alis.
MAMA ALENKA
(berbisik)
PAPA ALENKA
MAMA ALENKA
PAPA ALENKA menunduk, tangannya terjulur menyentuh ujung jari kaki Alenka.(Beat)
PAPA ALENKA menggoyang-goyangkan ibu jari kaki Alenka.
ALENKA tetap terpejam. Seluruh tubuhnya berguncang.
PAPA ALENKA
ALENKA diam.
PAPA ALENKA
(marah)
Tubuh Alenka bergerak dari ujung kaki sampai kepala. Kakinya tetap menekuk membentuk huruf L.
MAMA ALENKA
(Cemas)
PAPA ALENKA
MAMA ALENKA
PAPA ALENKA
MAMA ALENKA
(Berteriak tertahan)
PAPA ALENKA
Papa Alenka berbalik, berjalan meninggalkan pavilliun. Ini
FADE OUT