Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. MEDAN PERANG - SIANG
Karungkala dan Yodha yang masih menaiki kuda tengah berhadapan. Karungkala membawa gada dan Yodha membawa tombak.
KARUNGKALA
YODHA
Karungkala melancarkan serangan langsung. Yodha menghindar dengan gesit dan melakukan serangan balasan, tapi ditepis oleh Karungkala. Dengan sekali hempasan, Karungkala berhasil melempar Yodha jatuh dari kudanya. Karungkala berdiri di atas kuda, kemudian melompat ke arah Yodha. Yodha berguling dengan cepat, berusaha menghindar. Gada Karungkala menghentak bumi, menimbulkan guncangan di sekelilingnya. Yodha yang selamat kembali mengatur kuda-kudanya.
KARUNGKALA
YODHA
KARUNGKALA
YODHA
Karungkala kembali menyerang Yodha, namun Yodha berhasil mengimbangi.
KARUNGKALA
YODHA
Karungkala terdiam.
YODHA
KARUNGKALA
YODHA
Karungkala terkejut, mengerti apa yang dimaksud Yodha.
Tiba-tiba kuda Bandung Bondowoso terlihat berlari menuju Karungkala dan Yodha.
BANDUNG BONDOWOSO
Dengan cepat, Bandung melompat dari kudanya dan langsung menyerang Yodha. Tapi Yodha berhasil menahannya. Dari belakang, Oswara muncul dan berhasil memukul Yodha hingga tersungkur ke tanah.
Bandung menginjakkan kakinya ke kepala Yodha.
BANDUNG BONDOWOSO
Yodha kesakitan, tapi masih bisa tersenyum.
KARUNGKALA
Tiba-tiba Karungkala menyerang Bandung. Bandung terkejut. Dengan sigap Oswara menahan serangan Karungkala, tapi terpental. Sekali lagi, Karungkala menyerang ke arah Bandung, tapi Bandung berhasil menahannya. Benturan kesaktian keduanya menyebabkan tanah berguncang.
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Karungkala membuang gadanya, kemudian mengeluarkan kerisnya.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
Karungkala langsung menyerang Bandung, kali ini gerakannya lebih cepat karena hanya menggunakan keris. Bandung berusaha menahan, tapi terpental. Oswara yang sudah bangkit kembali mencoba membantu Bandung, tapi Bandung memberi isyarat untuk berhenti. Oswara yang mengerti kode dari Bandung menurunkan kesiagaannya.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Karungkala melancarkan serangan dengan membabi buta. Bandung berusaha mengimbangi, namun ia kewalahan. Sekali lagi, Bandung terpental dan terperosok ke tanah.
KARUNGKALA
Bandung mulai panas. Ia menyerang Karungkala, berusaha untuk melumpuhkan keris Karungkala. Tapi Karungkala berhasil membaca gerakannya. Karungkala melumpuhkan pedang Bandung dan melemparnya ke tanah.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
Bandung mengeluarkan kerisnya. Karungkala menunggu Bandung menyerang lalu ia balas menyerang dan membuat Bandung terpental.
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
Karungkala tiba-tiba menyerang Bandung, namun Bandung bisa menahan dengan kerisnya.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
Karungkala menyerang semakin hebat.
KARUNGKALA
Bandung semakin terpojok, tapi ia mulai bisa mengimbangi.
BANDUNG BONDOWOSO
CUT TO:
EXT. HUTAN DEKAT MEDAN PERANG - SORE
Kuda Jonggrang berlari cepat. Beberapa kali Jonggrang dengan sigap menyibak ranting pohon yang menghalanginya. Jonggrang menarik tali kekang, memerintahkan kudanya untuk berhenti, ketika ia melihat peperangan di medan terbuka. Jonggrang langsung mengenali kakandanya yang sedang melawan Bandung.
Tiba-tiba saja suara kuda mendekat. Jonggrang segera siaga dan mulai lega ketika mendapati Saka yang duduk di atas kuda itu dan bukan musuh.
SAKA
RORO JONGGRANG
Jonggrang turun dari kudanya dan kembali melihat pertarungan kakandanya melawan Bandung. Saka ikut menoleh ke arah Karungkala dan Bandung.
RORO JONGGRANG
SAKA
Saka mengamati area sekitar Karungkala dan Bandung. Matanya terhenti saat melihat Yodha, terlihat tersenyum.
SAKA
MATCH CUT TO:
EXT. MEDAN PERANG - SORE
Pertarungan dahsyat terjadi antara Bandung dan Karungkala. Mereka sama-sama serius melancarkan setiap serangan. Perlahan namun pasti, Bandung mulai mengungguli Karungkala. Karungkala mulai kewalahan dan kehabisan stamina. Bandung melihat celah dan melancarkan pukulan pamungkasnya. Pukulan Bandung membuat Karungkala terlempar ke tanah. Karungkala terbatuk dan darah keluar dari mulutnya.
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
MATCH CUT TO:
EXT. HUTAN DEKAT MEDAN PERANG - SORE
Dari kejauhan Jonggrang terus mengamati tanpa bisa mendengar apapun. Ia mulai khawatir ketika Karungkala mulai kewalahan menghadapi Bandung. Akhirnya Karungkala terjatuh dan terlihat darah mengalir dari mulutnya. Bandung berdiri menghadap Karungkala cukup lama.
MATCH CUT TO:
EXT. MEDAN PERANG - SORE
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Bandung Bondowoso terdiam, kesal.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Bandung Bondowoso masih terlihat ragu.
KARUNGKALA
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Bandung tersenyum tipis, kemudian memantapkan diri. Bandung mengangkat kerisnya, diam sejenak.
BANDUNG BONDOWOSO
KARUNGKALA
Bandung menusukkan keris tepat ke jantung Karungkala.
KARUNGKALA
Karungkala berhenti bergerak. Bandung menatap Karungkala dengan penuh kesedihan.
MATCH CUT TO:
INTERCUT - EXT. MEDAN PERANG / HUTAN DEKAT MEDAN PERANG - SORE
Jonggrang terkejut setengah mati melihat kakandanya dibunuh.
RORO JONGGRANG
Bandung mencabut kerisnya dan mengangkatnya ke langit.
BANDUNG BONDOWOSO
Semua prajurit terdiam. Riuh kemenangan pasukan Pengging pun terdengar. Pasukan Prambanan menangisi kepergian rajanya.
Jonggrang yang marah segera menarik satu anak panah di punggungnya dan membidiknya ke arah Bandung. Air mata Jonggrang tidak bisa berhenti menetes yang membuat penglihatannya kabur dan tidak fokus.
RORO JONGGRANG
Saka terkejut ketika melihat Jonggrang dengan cepat melesatkan anak panah itu. Sayangnya anak panah itu meleset sejengkal dari Bandung. Bandung dan para prajuritnya terkejut melihat anak panah Jonggrang.
SAKA
Roro Jonggrang menarik satu lagi anak panah dan membidikkannya ke arah Bandung
RORO JONGGRANG
Saka segera menghentikan Jonggrang sebelum anak panah kedua itu meluncur tetapi ia hanya bisa menarik tangan Jonggrang sehingga anak panah itu meleset lagi dari Bandung.
Panah yang kedua berhasil ditangkap oleh Bandung. Bandung menatap anak panah itu lalu melihat ke arah panah itu berasal. Ia tahu itu adalah Jonggrang.
Dengan cepat Oswara mengambil anak panah dan busur yang ada di sekitarnya, kemudian mengarahkannya ke area tempat Jonggrang menyerang.
BANDUNG BONDOWOSO
Oswara berhenti, bingung.
BANDUNG BONDOWOSO
Jonggrang masih terus menangis dan kali ini ia menarik lagi satu anak panah. Saka memegangi busur panah Jonggrang, mencoba menghentikan.
SAKA
RORO JONGGRANG
Jonggrang kembali membidik Bandung, kali ini cukup lama. Tiba-tiba kuda Kirana muncul dari belakang yang membuat Saka waspada dan kembali lega saat melihat Kirana. Kirana yang baru saja tiba langsung terkejut melihat Jonggrang hendak melesatkan anak panah.
Di wajah Jonggrang mulai terlihat perdebatan batin yang hebat. Ia mulai ragu dengan panahnya ketika menatap wajah Bandung.
RORO JONGGRANG
Jonggrang terdiam dan menundukkan kepalanya. Ia membuang busur dan anak panahnya ke tanah.
KIRANA
Kirana memeluk Jonggrang. Tangisan Jonggrang semakin menjadi-jadi. Kirana dan Saka saling berpandangan, tak ada kata. Agak ragu, Saka mengelus punggung Jonggrang.
SAKA
CUT TO: