EXT. HUTAN PERBATASAN KERAJAAN PRAMBANAN - MALAM - FLASHBACK
Bandung Bondowoso menemukan Yodha yang bersimbah darah karena keris yang menancap di perutnya.
BANDUNG BONDOWOSO
Apa yang terjadi? Kenapa kau ada di sini?
YODHA
(lemas)
Prajurit Prambanan... berusaha membunuhku.
BANDUNG BONDOWOSO
(terkejut)
Bagaimana bisa?
YODHA
Prajurit itu bilang, Raja Prambanan mengutusnya untuk berbicara denganmu. Saat pertahananku lengah, tiba-tiba ia menusukku.
BANDUNG BONDOWOSO
Lalu ke mana prajurit itu?
YODHA
(menunjuk ke arah Prambanan)
Ia berhasil lari. Sepertinya ia adalah pasukan pelindung Raja.
BANDUNG BONDOWOSO
Karungkala keparat!
CUT TO:
INT. PASEBAN LUAR PENGGING - SIANG - FLASHBACK
Semua senopati Pengging duduk mengelilingi meja. Bandung Bondowoso masuk dan berdiri di depan semua orang.
BANDUNG BONDOWOSO
Kita akan tetap menarik semua pasukan Pengging dan menghentikan perang!
Semua orang merasa keberatan dengan keputusan Bandung Bondowoso.
SENOPATI A
Setelah apa yang mereka lakukan kepada Penasihat Pengging?!
BANDUNG BONDOWOSO
Itu lain persoalan. Mungkin itu hanya oknum prajurit yang menginginkan perang terus berlanjut.
SENOPATI B
Bukankah jelas-jelas dia utusan Karungkala?
BANDUNG BONDOWOSO
Tidak. Setelah kupikirkan matang-matang, Karungkala tidak akan melakukan hal seperti itu. Dia memang musuh. Tapi aku menghormatinya sebagai kesatria yang berpegang teguh pada darma.
SENOPATI A
Tapi, kita tidak mungkin menyerah begitu saja Gusti Pangeran! Sudah ratusan tahun Prambanan menjadi bagian dari kita!
SENOPATI B
Jika kita melepas Prambanan begitu saja, sudah dipastikan Pengging akan berakhir!!!
BANDUNG BONDOWOSO
Pengging tidak akan berakhir. Kita akan menyelesaikan permasalahan ini dengan negosiasi.
SENOPATI A
Kita sudah melakukan negosiasi bahkan jauh sebelum perang ini memanas. Tetapi Karungkala tetap keras kepala untuk melepaskan Prambanan dari Pengging.
BANDUNG BONDOWOSO
Kita akan mengabulkan permintaan Karungkala dan membentuk kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak. Atau dengan cara kedua... pernikahan.
Semua orang di ruangan terkejut dengan perkataan Bandung Bondowoso
BANDUNG BONDOWOSO
Aku akan menikahi adik Karungkala. Dengan begitu Prambanan dan Pengging akan tetap bersatu.
SENOPATI C
(menggebrak meja)
Jangan mencampurkan urusan percintaan Gusti Pangeran dengan urusan kerajaan!!! Kami semua tahu, Paduka memiliki rasa dengan adik Karungkala yang terkenal akan kecantikannya itu! Bukankah ini sama dengan pengkhianatan?!
SENOPATI B
Solusi yang Gusti Pangeran berikan sama saja merendahkan martabat Pengging! Pengging tidak pernah menyerah dalam memerangi pemberontak!
BANDUNG BONDOWOSO
(marah)
Diam kalian!!! Sudah seharusnya kalian mendengarkan kata-kataku! Raja sendiri yang memberi kekuasaan penuk kepadaku atas kalian. Aku tidak akan mengubah keputusanku! Lakukan apa yang kuperintahkan!
Bandung Bondowoso meninggalkan ruangan. Wajah para senopati penuh dengan rasa kekecewaan. Seorang Senopati (Oswara) menyusul Bandung keluar ruangan.
Tiba-tiba Yodha memasuki ruangan. Para senopati terkejut melihat kehadiran Yodha. Yodha membalas dengan senyuman.
CUT TO:
INT. TAMAN ISTANA PENGGING - SORE - FLASHBACK
Bandung berdiri di teras istana Pengging seraya menatap matahari yang hampir tenggelam. Salah satu senopati yang merupakan sepupunya menghampirinya.
BANDUNG BONDOWOSO
Ada apa, Oswara?
OSWARA
Apa kau yakin dengan keputusanmu, Bandung?
BANDUNG BONDOWOSO
Keputusanku sudah bulat.
OSWARA
Kalau Paduka Raja mendengar ini, Raja akan marah. Kau akan dianggap gagal menjalankan tugasnya untuk menaklukkan Prambanan. Itu artinya-
BANDUNG BONDOWOSO
Aku akan kehilangan hakku untuk mendapatkan tahta. Aku ingat itu.
OSWARA
Jangan bertindak gegabah, Bandung. Jika kau tidak menjadi raja, Pengging akan terus diperintah oleh raja yang hanya ingin terlihat baik di depan rakyat. Bahkan dia memfitnah Raja Prambanan sebagai raja yang kejam dan menyiksa rakyatnya.
BANDUNG BONDOWOSO
Aku juga tahu. Itu yang diajarkan oleh negeri ini kepada kita sejak kecil. Tapi sejak aku menyusup ke Prambanan dan melihat semua dengan mata kepalaku sendiri...
(berbalik menatap Oswara)
Karungkala adalah raja yang baik dan adil. Kau tahu? Aku ingin menjadi raja sepertinya. Aku ingin Pengging tidak diselimuti oleh kebohongan-kebohongan ayahku lagi.
OSWARA
Maka dari itu, jika kau kehilangan tahta kerajaan, semuanya akan menjadi lebih rumit.
BANDUNG BONDOWOSO
Aku akan menggunakan cara lain.
OSWARA
(penasaran)
Apa rencanamu?
BANDUNG BONDOWOSO
Aku tidak bisa terus menerus menunggu ayahku menyerahkan tahtanya.
OSWARA
Lalu kau akan merebutnya?
Bandung menatap ke arah matahari yang hampir terbenam.
BANDUNG BONDOWOSO
Ya.
OSWARA
Walaupun kau harus membunuhnya?
BANDUNG BONDOWOSO
Ya.
OSWARA
Dia ayahmu.
BANDUNG BONDOWOSO
Dia membunuh ibuku.
Oswara terdiam, begitu pun Bandung. Sejenak suasana menjadi hening.
Bandung berbalik ke arah Oswara lalu menyentuh pundaknya.
BANDUNG BONDOWOSO
Malam akan segera tiba, sebaiknya kita segera masuk.
CUT TO:
INT. PASEBAN DALAM PENGGING - SORE - FLASHBACK
Raja Pengging tengah duduk di singgasananya. Wajahnya tampak marah. Di hadapannya ada Yodha yang ditugaskan bersama Bandung dalam misi menaklukkan Prambanan.
RAJA
Apakah anak keparat itu benar-benar mengatakan hal itu?
SENOPATI 1
Benar Paduka Raja.
RAJA
Kurangajar! Anak itu lemah hanya karena seorang wanita!
Aku ingin kalian segera mengakhiri peperangan ini dengan menghabisi Prambanan secepatnya! Beri mereka serangan dadakan sehingga mereka tidak sempat bersiap!
YODHA
Apakah tidak sebaiknya kita menyampaikan ini kepada Paduka Bandung terlebih dahulu?
RAJA
(berdiri)
Tidak! Anak keparat itu sudah terlalu lama bermain-main dengan tugas yang kuberikan!
Aku tidak bisa lebih lama lagi membiarkan putraku memberi perintah yang tidak masuk akal! Prambanan harus segera kembali ke tanganku!!
YODHA
(menunduk memberi hormat)
Saya akan sampaikan ini pada para Senopati, Paduka Raja.
Yodha berjalan keluar ruangan sambil tersenyum penuh kemenangan.
CUT TO:
INT. PASEBAN LUAR PENGGING - PAGI - FLASHBACK
Bandung Bondowoso masuk ke ruangan yang hanya ada Oswara di dalamnya.
BANDUNG BONDOWOSO
(marah)
Kenapa hanya ada kau?! Di mana para senopati?!
OSWARA
Mereka pergi memimpin para prajurit untuk menyerang Prambanan.
BANDUNG BONDOWOSO
(terkejut)
Bagaimana bisa?! Bukankah aku sudah memerintahkan mereka untuk berunding di sini terlebih dulu?!
OSWARA
Paduka Raja marah mendengar keputusanmu untuk menghentikan perang. Paduka Raja tetap menginginkan perang.
Mereka juga merasa terkhianati dengan hubunganmu dengan Putri Prambanan itu.
BANDUNG BONDOWOSO
Kurang ajar!! Kita harus ke Prambanan, sekarang!!
Bandung Bondowoso bergegas keluar ruangan, diikuti oleh Oswara. Mereka mengambil kuda mereka dan pergi meninggalkan Kerajaan Pengging.
CUT TO:
INT. PASEBAN DALAM PRAMBANAN - MALAM
Karungkala duduk di singgasana. Saka yang berdiri di hadapannya mengeluarkan gulungan kecil pemberian Bandung Bondowoso dan memberikannya kepada Karungkala.
Karungkala membaca pesan di gulungan tersebut dengan seksama.
CUT TO: