Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. DEPAN RUMAH ZULFIKAR — SIANG
Iskandar sedang memperbaiki sepeda motornya, ia mengganti lampu depan motornya yang pecah. Lela berada di teras rumah, sedang menggendong Ismail.
Tidak lama kemudian, sebuah Mobil Pikap berhenti di depan rumahnya. DUA LAKI-LAKI keluar dari mobil, berjalan ke arah Iskandar.
Iskandar yang sedang memperbaiki motornya sadar dan melihat ke arah mereka.
POLISI SATU
Iskandar mengangguk.
POLISI SATU
ISKANDAR
POLISI DUA
Sesaat Iskandar melihat Lela yang melihatnya.
POLISI SATU
Iskandar mengangguk.
INT. RUANG KERJA - KANTOR - POLISI — SIANG
Iskandar duduk di depan PENYIDIK, 30-an, yang sedang mengetik di Komputernya.
ISKANDAR
PENYIDIK
ISKANDAR
Penyidik mengetik keterangan dari Iskandar di Komputer.
ISKANDAR
PENYIDIK
Penyidik itu mengambil Dua Foto dan meletakannya di depan Iskandar.
PENYIDIK
Sesaat Iskandar melihat Dua Foto itu, datar. Melihatnya seksama.
ISKANDAR
PENYIDIK
ISKANDAR
PENYIDIK
ISKANDAR
Penyidik itu mengambil kembali Dua Foto itu dan meletakan kembali di tempatnya. Ia mulai mengetik keterangan Iskandar di Komputernya.
ISKANDAR
PENYIDIK
Ada jeda di antara mereka.
PENYIDIK
Iskandar bangun dan pergi berjalan keluar. Bersamaan dengan terdengar suara Penyidik meminta Orang selanjutnya untuk di periksa.
EXT. DEPAN KANTOR POLISI - KANTOR POLISI — SIANG
Para Warga yang mengikuti Demo kemarin berkumpul di depan Kantor Polisi. Beberapa Polisi berdiri di depan mereka, bersenjata lengkap, memperhatikan keadaan sekitar.
Iskandar keluar dari Kantor Polisi, berjalan menuju Parkiran Motor, menaiki motor dan menghidupkannya, ia pergi dari situ.
EXT. KAWASAN PERUSAHAAN - PT. AGRO — SIANG
Sebuah Trailer di angkat oleh Mesin dari Truk, Trailer itu di letakan Tidak jauh dari Kantor PT. Agro yang rusak. Ada DUA TRAILER yang di letakan bersebelahan, seperti setengah persegi.
Para Pekerja sibuk mengerjakan Trailer itu, tak jauh dari mereka, ada Faizal yang memperhatikan mereka, di bagian kepalanya terdapat luka kecil akibat bentrokan kemarin. Denis dan Pak Kades yang berdiri di sebelahnya.
PAK KADES
Faizal melihat Kantor yang Tidak jauh darinya.
FAIZAL
Pak Kades melihat Beberapa Polisi yang berjaga di sekitar kantor, bersenjata lengkap. Tidak jauh dari mereka, ada Beberapa Orang dengan badan besar dan tegap, mengawasi sekitar, mereka tidak memakai Pakaian Polisi atau Tentara.
PAK KADES
Faizal melihat Polisi-polisi itu.
DENIS
Faizal tidak menjawab, ia hanya diam. Melihat ke arah depan.
PAK KADES
FAIZAL
Ada jeda di antara mereka.
PAK KADES
FAIZAL
Pak Kades tidak menjawab.
DENIS
PAK KADES
DENIS
Pak Kades tidak menjawab. Sesaat Denis melihat Pak Kades. Faizal hanya diam.
EXT. DEPAN RUMAH HASAN — SORE
Hasan sedang duduk di depan rumahnya, ketika Iskandar datang dengan Motornya. Ia turun dari Motornya dan duduk di samping Hasan.
ISKANDAR
HASAN
Ada jeda di antara mereka.
HASAN
ISKANDAR
HASAN
ISKANDAR
Hasan tidak menjawab, ia melihat Iskandar.
ISKANDAR
HASAN
Ada kesungguhan dalam kata-kata Hasan. Kita bisa melihat itu. Sesaat Iskandar melihat Hasan, tidak menjawabnya.
INT. RUANG MAKAN - RUMAH ZULFIKAR — MALAM
Lela yang sedang menggendong Ismail, menggoyangkan badannya, menidurkannya. Iskandar berjalan dari ruang tamu melihat mereka.
LELA
Iskandar tidak menjawab.
LELA
Sesaat Iskandar melihat Ismail yang tertidur.
ISKANDAR
Iskandar berjalan menuju keluar rumah. Sesaat Lela melihat Iskandar dari dalam rumah, kemudian ia melihat Ismail yang tertidur.
INT. BALAI DESA — SIANG
Para Warga berkumpul di Balai Desa, mereka melihat kegiatan yang ada di depan mereka.
Pak Kades dan Faizal berdiri di belakang Anggota Kelompok Tani dan Denis, yang menulis dan menandatangan Dokumen di atas meja. Tidak jauh dari mereka, ada Arief dan Pengacara, orang dari PT. Agro.
Satrio berjaga, dengan pakaian lengkap, melihat sekitar, mengawasi.
Setelah urusan mereka selesai, Anggota Kelompok Tani itu berdiri dan berjalan. Di susul dengan Anggota Kelompok Tani lainnya duduk dan juga melakukan hal yang sama seperti Anggota Kelompok Tani sebelumnya.
Para warga menonton mereka, seperti sebuah pertunjukan.
EXT, DEPAN RUMAH HASAN — PAGI
Hasan, Joko, Kasman dan Yetno, orang-orang kelompok tani berkumpul di depan Rumah Hasan. Mereka saling bicara.
Tidak lama kemudian, Iskandar datang dengan Motornya. Semua Orang melihatnya, termasuk Hasan.
HASAN
Iskandar tidak menjawab, ia masih melihat Hasan dan yang lainnya.
HASAN
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
Mereka saling melihat, datar.
EXT. DEPAN BALAI DESA — SIANG
Orang-orang keluar dari Balai Desa, bersamaan dengan Faizal, Denis berjalan menuju Mobil mereka. Di belakangnya ada Pak Kades. Di depan Mobil mereka, terdapat Empat Orang dengan badan militer yang berjaga.
FAIZAL
PAK KADES
FAIZAL
DENIS
Ada jeda di antara mereka.
FAIZAL
Pak Kades tidak menjawab. Faizal dan Denis masuk ke dalam Mobilnya.
Satrio berdiri di depan Mobilnya dan melihat mereka berbicara.
Mobil Faizal dan Denis pergi dari situ, di susul Mobil Pengawalnya.
Pak Kades berjalan menuju Motornya, Usman sudah menunggu, mereka juga pergi dari tempat itu. Sesaat Satrio melihat sekitar, suasana di Balai Desa sudah sepi, tak ada orang, kecuali dia.
Satrio berjalan menuju Mobil dan pergi dari situ.
EXT. PINGGIR JALAN - PERKEBUNAN — PAGI
Dua Orang yang mengendarai Motor berjalan di Perkebunan. Di Motor mereka ada Jrigen Kecil, di dalamnya ada cairan yang terguncang-guncang karena medan jalan.
Satu Motor berhenti, berbelok masuk ke dalam Perkebunan, sedangkan yang satunya lagi lurus berjalan ke depan.
EXT. JALAN - BERGERAK — PAGI
Iskandar, Hasan dan Anggota Kelompok Tani lainnya mengendarai motor. Mereka melewati Perkebunan Sawit dengan kecepatan tinggi.
Mereka melaju ke depan. Motor-motor mereka beriringan, satu persatu berjalan di jalan yang sepi itu.
Mereka memelankan laju Motornya, Iskandar berbelok, memasuki Kebun Sawit. Sedangkan yang lainnya, terus melaju mengikuti jalan di depannya.
INT. MOBIL - BERGERAK — PAGI
Satrio mengendarai Mobilnya, sesaat ia melihat kiri dan kanan.
Mobil berhenti dengan mendadak, Satrio melihat ke arah kanannya. Asap membumbung tinggi di udara.
EXT. PERKEBUNAN — SIANG
Motor Iskandar berhenti, ia melihat Asap yang membumbung tinggi ke udara.
Ia turun dari Motor, Iskandar berjalan sambil memegang Senapan Angin. Menuju sumber asap.
CUT TO:
Terdengar suara percikan Api yang semakin, bersamaan dengan Kabut Asap yang semakin menebal.
Ia berjalan lebih dalam lagi, melihat sekitarnya. Sesaat kemudian ia berhenti, melihat sesuatu di depannya.
Iskandar melihat LAKI-LAKI, 17-an, sedang menuangkan Bahan Bakar ke Perkebunan. Setelah itu memegang Mancis di tangannya, siap untuk membakar.
Iskandar menodongkan Senapan Angin ke arah Laki-laki itu, berjalan pelan dari belakang --
ISKANDAR
Laki-laki itu berbalik dan terkejut, ia tertangkap basah.
ISKANDAR
Laki-laki itu melakukan apa di perintah Iskandar.
Ketika Iskandar menurunkan Senapan Anginya --
Laki-laki itu kabur, melarikan diri. Iskandar mengejar Laki-laki, dengan menggunakan Popor Senapan Angin, ia memukul kepala Laki-laki itu, membuatnya tersungkur ke tanah. Laki-laki itu meringis kesakitan.
Dengan menggunakan badannya sebagai pemberat, ia memegang Kepala Laki-laki itu, menekannya ke tanah.
ISKANDAR
LAKI-LAKI
ISKANDAR
Laki-laki itu menangis, walaupun setengah wajahnya terlihat.
LAKI-LAKI
ISKANDAR
Laki-laki itu berusaha bicara, pelan. Iskandar mendengarkannya.
ISKANDAR
LAKI-LAKI
ISKANDAR
LAKI-LAKI
ISKANDAR
LAKI-LAKI
ISKANDAR
Iskandar melepaskan cengkraman di Kepalanya.
EXT. PERKEBUNAN — PAGI
Satrio berjalan di dalam Kabut, tidak terlalu tebal, jarak pandang masih aman. Ia melihat ke kiri dan kanan.
Ia berhenti, ia melihat ke arah depannya, sebuah Sepeda Motor yang terparkir di sudut.
Satrio mengeluarkan Pistol dari Sarung Pengamannya dan mengarahakannya ke depan. Mencari-cari targetnya.
Ia berjalan terus ke depan --
LAKI-LAKI, 17-an, sedang membakar Lahan Perkebunan. Mereka saling melihat dan --
Laki-laki itu melarikan diri --
Satrio melepaskan tembakan peringatan --
Laki-laki itu berhenti ia mengangkat tangan. Satrio mendekati dengan Pistol mengarah ke depan.
SATRIO
LAKI-LAKI
SATRIO
LAKI-LAKI
SATRIO
Laki-laki itu melihat Satrio, dalam diam.
EXT/INT. PERKEBUNAN/MOBIL — SIANG
Mobil Faizal dan Denis berjalan di jalan bertanah, di kiri kanan mereka terdapat perkebunan sawit.
DENIS
Faizal tidak menjawabanya.
DENIS
FAIZAL
Denis tidak menjawab.
FAIZAL
Laju Mobil menjadi Pelan, sesaat SOPIR, 30-an melihat sesuatu di depannya.
DENIS
Faizal melihat Denis, datar.
FAIZAL
SOPIR
Hasan dan yang lainnya berdiri di Tengah Jalan, menutupinya.
Dari kursi belakang, Faizal menyadarinya, melihat ke depan, begitu juga Denis.
FAIZAL
Denis mengambil Radio.
DENIS
Dari arah belakang, Mobil Kedua berjalan ke depan Mobil Faizal dan Denis, melindunginya.
Hasan dan yang lainnya tetap di tempat mereka, tidak bergerak sama sekali.
Mobil Faizal dan Denis berhenti, begitu juga Mobil Pengawal mereka.
Empat Orang Pengawal Turun dan berjalan menuju Kelompok Hasan. Di belakangnya, Faizal dan Denis turun dari mobil, melihat mereka dari tempatnya.
PENGAWAL
HASAN
Pengawal itu tidak menjawab, ia berjalan mendekati Hasan, tingginya yang lebih dari Hasan membuatnya harus mendongak melihat Pengawal itu. Hasan tidak bergeming, tetap di tempatnya.
PENGAWAL
HASAN
Mereka saling melihat, dingin di antara keduanya. Pengawal lainnya berbicara kepada Pengawal itu. Kemudian Pengawal itu mundur dan melihat Faizal dan Denis yang melihat mereka.
Dari tempatnya, Faizal tersadar.