Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TEMPAT PEMROSESA SAWIT — PAGI
Mobil Pikap Double Cabin berada di depan Tempat Pemprosesan Sawit.
Terlihat Tiga Orang yang mengangkat beberapa potongan pohon besar dan meletakannya di depan pintu Pagar Bangunan itu, memblokirnya. Mereka juga measang Kawat di sekitar Batang-batang Pohon itu.
Tidak lama kemudian, Tiga Anggota Kelompok Tani, dengan menggunakan Motor mereka, berhenti di depan mereka.
Satu dari Tiga Anggota turun dari Motor dan berbicara kepada salah satu dari mereka.
Dua Orang itu berjalan menuju Mobil dan mengambil Alat-alat Pertanian.
Hal yang sama juga di lakukan Dua Anggota Kelompok Tani, mereka turun dari Motor dan memegang Alat-alat perkebunan mereka masing-masing.
EXT. TEMPAT PEMROSESAN SAWIT — SIANG
Iskandar turun dari Motornya, ia berjalan ke arah depannya, datar. Sesaat ia berhenti di depannya, melihat sesuatu.
FENDI, 20-an, terbaring di tanah dengan berlumuran Darah. Terlihat Darah yang keluar dari Tubuhnya.
Iskandar melihat Fendi sudah kehilangan kesadaran. Ia melihatnya, datar untuk beberapa saat. Ia mengambil Radio di Celananya --
ISKANDAR
OPERATOR (V.O)
ISKANDAR
OPERATOR (V.O)
Iskandar melihat sekitar, Enam Orang yang tersebar di area itu, tidak bergerak.
Iskandar melihat Parang, berlumuran darah. Ia menghela nafas.
Ia berjalan menuju Fendi, berjongkok di depannya, datar. Ia menutup mata, menghela nafas panjang.
Ia melihat Fendi yang sudah tidak bergerak. Darah di mana-mana.
INT. MOBIL - BERGERAK — SIANG
Satrio mengendari Mobil dengan kecepatan tinggi, terdengar suara sirine Polisi dari Mobilnya. Sesekali ia memainkan bunyi tronton.
Sesekali ia melihat ke belakang melalui Kaca Tengah Mobilnya. Di belakang, terlihat Mobil yang berada di belakang Mobil Satrio dengan kecepatan yang sama.
INT. KORIDOR UGD - RUMAH SAKIT — SIANG
Satrio berdiri di koridor Rumah Sakit, ia melihat sekitar, pandangannya datar.
Tidak lama kemudian, pintu UGD terbuka, Bayu keluar dari sana dan ia berbicara kepada Satrio.
EXT. TEMPAT PEMROSESAN SAWIT — SIANG
Iskandar dan Hasan berdiri di depan Tempat Kejadian Perkara. Mereka melihat tempat itu, datar.
HASAN
Iskandar tidak menjawab, ia hanya diam.
HASAN
ISKANDAR
Iskandar berjalan ke Motornya. Hasan masih melihat tempat itu, datar.
INT. KEDAI KOPI — SORE
Suasana kedai kopi yang tidak ramai, beberapa kursi di tempati orang-orang. Di antara mereka, terdapat Satrio yang duduk bersama Bayu, kopi di atas meja mereka.
Dalam diam, mereka tidak bicara, terdengar suara orang-orang yang bicara di sekitar mereka.
BAYU
SATRIO
BAYU
SATRIO
BAYU
SATRIO
BAYU
Ada jeda di antara mereka.
BAYU
SATRIO
Sesaat Bayu melihat Satrio, datar.
BAYU
Ada jeda diantara mereka.
Satrio tidak menjawab, ia hanya diam.
BAYU
Ada jeda di antara mereka.
BAYU
SATRIO
BAYU
Ada jeda di antara mereka.
BAYU
SATRIO
BAYU
SATRIO
BAYU
Ada jeda di antara mereka.
BAYU
Satrio tidak menjawab.
BAYU
BAYU
Satrio hanya diam, tidak menjawab. Ia melihat ke arah lain, datar.
EXT. TEMPAT PEMROSESAN SAWIT — PAGI
Bayu dan Para Polisi melakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara. Terlihat Garis Kuning Polisi di sekitar area itu. Mereka melihat bercak darah yang masih terlihat di Tanah. Bersamaan dengan Kendaraan yang tertinggal.
Dari kejauhan, Satrio melihat Iskandar yang berbicara kepada Polisi, serius sekali.
Iskandar berjalan menuju Satrio dan berdiri di sebelahnya.
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
Ada jeda di antara mereka.
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
Satrio hanya mendengar apa yang dikatakan Iskandar. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. Melihat Para Polisi melakukan kerja mereka.
EXT,. KAWASAN PERUSAHAAN - PT. AGRO — SIANG
Mobil Polisi berada terparkir di Parkiran Perusahaan. Bayu dan Seorang Polisi berjalan menuju Bangunan Kantor Perusahaan.
Di sana sudah menunggu Faizal dan Denis yang melihat mereka.
Sesaat Faizal melihat Denis. Yang di lihat hanya melihat ke arah depan, datar.
Mereka saling bersaaman dan berjalan masuk ke dalam bangunan.
EXT. DEPAN RUMAH FENDI — SIANG
Bendera Kuning terpasang pada Dahan tertancap di pinggir jalan. Kendaraan-kendaraan yang terparkir di depan Rumah Fendi.
Orang-orang berkumpul di depan Rumah Fendi, berpakaian Baju Koko dan Pakaian Muslim lainnya.
Iskandar dan Hasan yang berdiri melihat orang-orang yang berada di dalam rumah itu, datar. Terdengar suara-suara Orang yang mengaji dari dalam Rumah.
Mandor Yono berjalan dan berdiri di samping Iskandar dan Hasan, dalam diam.
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
Tiga Mobil Double Cabin berhenti di depan Rumah Fendi. Faizal dan Denis turun dari Mobil, di ikuti beberapa orang Pengawal Perusahaan.
Semua orang melihat mereka, termasuk Iskandar dan Mandor Yono.
Faizal dan Denis berjalan menuju Rumah Fendi. Mereka berjalan dengan pelan, melihat kiri dan kanan.
Faizal berjalan sambil menyusun kedua tangannya ke depan ke semua orang. Sedangkan
Orang-orang memberikan jalan kepada Mereka, Mereka berjalan menuju Rumah itu. Para Pengawal Perusahaan waspada, melihat kiri dan kanan.
Joko berdiri di depan Para Pengawal.
JOKO
PENGAWAL
JOKO
Pengawal tidak menjawab. Faizal berjalan ke depan, menghadapi Joko.
FAIZAL
JOKO
FAIZAL
Iskandar melihat Faizal, datar. Ia berpindah ke Denis yang juga melihat dirinya. Mereka saling melihat, lama sekali, datar. Denis memegang perban di Hidungnya.
JOKO
PRANGG --
Terdengar suara pecahan dari arah belakang. Semua orang menoleh.
Seorang Warga memecahkan kaca Mobil dengan batu, melihat ke arah Orang-orang PT dengan emosi.
Ia berlari dan berteriak --
Ingin memukul Faizal --
Namun ia di tahan oleh Para Pengawal, dengan cepat ia membantingnya ke tanah.
Warga kampung tidak terima, dengan cepat mereka mengelilingi Orang-orang PT itu dan berteriak, berusaha untuk menolong kawannya.
Keadaan menjadi kacau, semua orang beradu mulut satu sama lain, tidak ada yang mengalah.
Dengan cepat, Faizal dan Denis di lindungi Pengawal Perusahaan.
Mereka berusaha kembali ke Mobil, tapi tertahan degan Warga Kampung yang mengerumuni mereka. Mereka berusaha melepaskan diri mereka.
Mereka berlari ke Mobilnya. Warga Kampung mengelilingi Mobil mereka, mengetok-ngetok kaca.
Didalam Mobil, Pengawal membunyikan Klakson dengan kencang, tapi Warga Kampung tidak bergerak. Mereka tetap di Mobil, emosi.
Pengawal menginjak Pedal Gas, membuat Mobil itu bergerak maju, warga kampung menghindar. Mobil itu melakukannya lagi.
Mobil itu berhasil melarikan diri dengan kecepatan tinggi.
Warga kampung yang melihat itu bersorak-sorak, merayakan kemenangan mereka.