Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TERAS - RUMAH PAK KADES — PAGI
Pak Kades duduk di Teras Rumah. Sebuah Mobil berhenti di depan Rumah Pak Kades.
FAIZAL BAHAR, 50-an. Di sebelahnya, DENIS SAPUTRA, 30-an. Mereka melihat Pak Kades, Faizal memberi hormat. Denis hanya melihatnya, datar.
CUT TO:
Mereka bertiga duduk di Teras Rumah.
PAK KADES
FAIZAL
DENIS
FAIZAL
PAK KADES
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
FAIZAL
DENIS
PAK KADES
DENIS
FAIZAL
PAK KADES
FAIZAL
DENIS
PAK KADES
DENIS
Pak Kades tidak menjawab, ia hanya diam.
FAIZAL
DENIS
Faizal dan Denis berdiri, mereka bersalaman.
EXT. MOBIL PIKAP - BERGERAK — SIANG
Iskandar duduk bersama Buah-Buah Sawit di Bak Mobil Pikap. Sesaat ia melihat Tandan-tandan Sawit itu. Ada seorang PEKERJA, 20-an, bersamanya.
ISKANDAR
PEKERJA
ISKANDAR
PEKERJA
Iskandar melihat Pekerja itu, kemudian ia melihat ke arah lain.
EXT. TERAS RUMAH - RUMAH ZULFIKAR — SORE
Iskandar berjalan menuju Rumahnya. Rumahnya yang terbuat dari Kayu dan berpanggung.
Dari dalam Rumah, Lela keluar, melihat Iskandar.
CUT TO:
Zulfikar dan Lela duduk di teras rumah. Lela melihat perutnya yang besar itu, sesekali mengelusnya pelan.
ISKANDAR
LELA
Iskandar tidak menjawab, ia melihat Lela yang mengelus Perutnya.
ISKANDAR
LELA
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
LELA
ISKANDAR
Lela tidak menjawab, ia melihat Perutnya, mengelus pelan.
INT. RUANG TENGAH - RUMAH ZULFIKAR — PAGI
Iskandar berdiri, melihat barang yang ada di depannya --
SENAPAN ANGIN.
Senapan Angin itu dalam keadaan terawat, Senapan Angin Pompa. Iskandar membuka laci meja dan ia melihat Mimis dan --
PISTOL RAKITAN.
Iskandar melihatnya, datar. Ia mengambil Mimis dan menutup laci itu.
Ia mengambil Senapan Angin dan berjalan keluar.
EXT. TERAS - RUMAH PAK KADES — PAGI
Senapan Angin Iskandar di letakan di samping kursinya. Iskandar duduk di sebelah Pak Kades.
PAK KADES
ISKANDAR
PAK KADES
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
PAK KADES
ISKANDAR
PAK KADES
Iskandar tidak menjawab, ia hanya diam.
PAK KADES
Iskandar berdiri dan mengambil Senapan Anginnya, berjalan menuju Motor dan menghidupkanya --
PAK KADES
Iskandar melihat Pak Kades, datar.
EXT. PEKERBUNAN SAWIT ZULFIKAR — SIANG
Iskandar berdiri di pinggir jalan, motornya terpakir tak jauh darinya. Ia melihat kebun sawit Zulfikar di depannya, datar. Deretan-deretan sawit berbaris rapi, mengikuti alur. Pohon-pohon sawit yang terlihat rapi dan bersih, tidak ada tanaman yang merambat di pohon-pohon itu.
Hasan berdiri di sebelahnya, melihat Kebun itu juga.
HASAN
ISKANDAR
HASAN
ISKANDAR
HASAN
ISKANDAR
HASAN
Iskandar tidak menjawab, ia melihat Hasan, datar.
HASAN
ISKANDAR
HASAN
Ada jeda diantara mereka.
HASAN
ISKANDAR
HASAN
Iskandar hanya diam, melihat Pohon-pohon itu, datar.
EXT. PINGGIR JALAN - PERKEBUNAN SAWIT — PAGI
Sebuah Mobil Truk berhenti di pinggir jalan, bersamaan dengan BURUH SAWIT yang turun dari Truk dan berjalan membawa Alat-alat dan masuk ke dalam Kebun Sawit. Sebuah Mobil terparkir di pinggir jalan. Beberapa orang berada Tidak jauh dari sana.
SUPRIYONO, atau di kenal dengan MANDOR YONO, 50-an, melihat Para Pekerja.
Sedangkan DUA PEREMPUAN, 40-an, duduk di pinggir jalan. Di samping mereka ada sebuah tabung dan selang kecil yang saing terhubung, Alat Siram Tanaman.
Iskandar yang mengendarai motor itu mendekati mereka dan berhenti di belakang Mobil Mandor Yono. Mandor Yono melihat Iskandar.
CUT TO:
Mereka melihat Buruh membawa Buah Sawit menuju Truk.
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
Iskandar melihat Dua Buruh Perempuan dengan Tabung Penyemprot disebelahnya. Datar.
Kemudian ia melihat Seorang Buruh Pemanen Laki-laki, wajahnya yang terlihat muda, mendorong Gerobak Sorong yang berisikan Buah Sawit. Sama dengan datar.
ISKANDAR
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
Ada jeda di antara mereka.
MANDOR YONO
Iskandar hanya diam.
MANDOR YONO
ISKANDAR
Mandor Yono hanya diam, ia melihat ke arah lain.
ISKANDAR
MANDOR YONO
Dua Buruh Perempuan itu mengambil Tabung Penyemprot dan memakainya seperti sebuah tas. Dua Buruh Perempuan itu masuk ke dalam perkebunan, menghilang seperti di telan. Iskandar melihatnya.
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
Iskandar mengangguk.
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
ISKANDAR
Mandor Yono tersenyum kecil, merasa terhibur.
MANDOR YONO
ISKANDAR
MANDOR YONO
Mereka hanya diam, melihat Para Buruh yang bekerja.
INT. RUANG TENGAH - RUMAH ZULFIKAR — MALAM
Lela duduk di ruang tengah, ia mengelus pelan perut besarnya.
Iskandar duduk di depannya, melihat Lela.
ISKANDAR
LELA
ISKANDAR
Ada jeda di antara mereka.
LELA
Iskandar tidak menjawab.
LELA
ISKANDAR
LELA
Iskandar melihat perut Lela.
ISKANDAR
Mereka saling melihat, lama sekali. Lela melihat Perutnya, mengelusnya, pelan.