Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. DEPAN BALAI DESA — SIANG
Tampak Pak Kades berbicara dengan Mandor Yono dan Hasan. Sesaat Iskandar melihat mereka. Kemudian, ia berjalan menuju Motornya yang teparkir, terlihat ada Senapan Angin menggantung di Bahunya.
SATRIO
Iskandar melihat sumber suara, ada Satrio di belakangnya.
ISKANDAR
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
Satrio mengeluarkan Radionya dan menyetelnya.
ISKANDAR
Satrio mengangguk, sesaat ia melihat Senapan Angin di bahu Iskandar.
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
Satrio melihat Iskandar, mendengarkan.
ISKANDAR
SATRIO
Iskandar melihat ke arah lain.
SATRIO
ISKANDAR
Iskandar berjalan menuju Motor dan menghidupkannya.
Iskandar pergi dari situ, meninggalkan Satrio di tempatnya. Sesaat ia melihat Iskandar.
EXT. DEPAN KANTOR - PT. NIRWANA — SIANG
Satrio dan Mandor Yono keluar dari Mobil. Beberapa Mobil juga terparkir di sana.
SATRIO
MANDOR YONO
SATRIO
MANDOR YONO
Satrio hanya mendengarkannya, tidak menjawab.
MANDOR YONO
SATRIO
Mandor Yono berhenti, ia melihat Satrio.
MANDOR YONO
SATRIO
MANDOR YONO
Satrio hanya diam, tidak menjawab. Mandor Yono berjalan masuk menuju Kantor Perusahaan.
EXT. POS PENJAGAAN - PT. NIRWANA — SIANG
Satrio duduk di Kursi, melihat sekitar. Dari kejauhan ia melihat asap yang mengepul ke Udara.
ISKANDAR (V.O)
Satrio mengambil Radio.
ISKANDAR (V.O)
SATRIO
ISKANDAR (V.O)
Satrio langsung berdiri dan berjalan dengan cepat.
EXT. PERKEBUNAN — SORE
Perkebunan terbakar, asap mengepul, tidak terlalu luas. Abu sisa-sisa kebakaran beterbangan di udara.
Iskandar dan Satrio berusaha mematikan Api dengan menggunakan Dahan dan Ranting Pohon. Tetapi api cepat menyebar, membuat Api membesar.
Iskandar berusaha, tapi ia tidak tahan dengan sengatan panas. Berulang kali ia memadamkan Api, berkali-kali juga ia melindungi wajahnya dari sengatan panas.
Hal yang sama juga terjadi kepada Satrio, sesaat ia melihat sekitar. Api semakin besar merambat perkebunan itu. Satrio memanggil Iskandar, tapi ia tidak mendengar, tertutup suara kebakaran.
Satrio berteriak memanggil Iskandar, ia menoleh, dengan menggunakan tangan ia menyuruh mereka keluar, menyelamatkan diri. Mereka berdua berlari keluar dari Area Kebakaran.
CUT TO:
Satrio sedang berbicara dengan Petugas Pemadam Kebakaran. Mobil-mobil Pemadam Kebakaran teparkir tak jauh.
Iskandar melihat kepulan asap yang beterbangan di udara. Ia melihat ke arah depannya dengan datar. Hasan berada di sampingnya, melihat ke arah depan, datar.
Terlihat tanah-tanah yang kehitaman yang masih mengeluarkan asap.
Petugas-Petugas Pemadam Kebakaran menyiram perkebunan yang terbakar dengan pakaian lengkap.
HASAN
ISKANDAR
HASAN
Iskandar tidak menjawab, ia hanya diam.
HASAN
Hasan pergi, menuju Motornya. Satrio berdiri di sebelah Iskandar.
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
Iskandar tidak menjawab, ia hanya diam.
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
Ada jeda di antara mereka.
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
SATRIO
ISKANDAR
Iskandar berjalan menjauhi Satrio. Satrio melihat ke depan, datar.
EXT. PERKEBUNAN — PAGI
Pak Kades berdiri di depan Bekas Lahan yang terbakar, ia melihat sekitar. Datar.
Tampak asap-asap masih mengepul di udara, walaupun tipis-tipis.
Ia berjalan menjauhinya.
EXT. DEPAN RUMAH PAK KADES — SIANG
Pak Kades berjalan menuju Rumahnya. Sebuah Mobil berada di depan Rumah Pak Kades.
Di Teras Rumahnya, Denis duduk di kursi. Ia berdiri ketika melihat Pak Kades.
INT. RUANG TENGAH - RUMAH PAK KADES — PAGI
Pak Kades dan Denis duduk berhadapan. Suasana hening terdengar.
DENIS
PAK KADES
DENIS
Pak Kades tidak menjawab, ia hanya duduk dan meminum air putih dari Gelas di tangannya.
DENIS
PAK KADES
DENIS
Pak Kades melihat Denis.
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
DENIS
Ada jeda di antara mereka.
DENIS
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
DENIS
PAK KADES
Denis tersenyum mendengarnya, tapi tidak dengan Pak Kades.
DENIS
PAK KADES
Ada jeda di antara mereka.
DENIS
PAK KADES
DENIS
Pak Kades tidak menjawab, ia masih melihat Denis.
DENIS
Denis berdiri, di ikuti Pak Kades yang berdiri dan mereka bersalaman. Denis berjalan keluar rumah. Pak Kades melihatnya datar.
EXT. DEPAN KANTOR BUPATI BINTAN — PAGI
Sebuah Bangunan yang bertingkat, dengan terdapat Lambang Pemerintahan yang tertempel di bangunan itu.
Terdapat tulisan di bawah Bangunan itu, bertuliskan:
"KANTOR BUPATI BINTAN"
Polisi-polisi yang berpakaian lengkap berbaris di belakang Pagar Tinggi. Mereka melihat ke arah depan mereka dengan datar. Terdengar suara-suara yang saling bersahutan di depan mereka. Di belakang mereka terdapat Mobil Anti Huru Hara terparkir.
Orang-orang berdiri di depan Pagar Tinggi itu dengan membawa beragam spanduk dan mereka meneriakan kata-kata dan semangat-semangat.
Hasan berada di atas Mobil Bak terbuka, ia memakai pengeras suara, berbicara kepada Masa yang ada di depannya.
Iskandar berada di Masa itu, ia memegang sebuah spanduk. Ia melihat Hasan, datar. Sesekali ia ikut menyambung apa yang di katakan Hasan dan berseru.
Tidak jauh dari mereka, terdapat beberapa orang yang mengambil gambar Pendemo dengan Kamera mereka. Tidak jauh dari mereka, Pak Kades dan Arief berdiri, mengamati mereka.
Tidak lama kemudian, seorang Pegawai Kantor, berjalan keluar dari Pagar dan berbicara kepada Hasan. Sesaat kemudian, Hasan melambaikan tangan kepada Pak Kades. Pak Kades dan Arief berjalan menuju Pagar dan Pendemo. Mereka bersama Hasan, masuk ke dalam Pagar.
Iskandar dan Pendemo lainnya melihatnya dan menunggu di luar.
EXT. JALAN - BERGERAK — SORE
Iskandar bersama Pendemo lainnya berada di belakang Bak Pikap, pandangan mereka datar melihat sekitar. Rasa lelah terlihat dari wajah mereka, sesaat Iskandar melihat Para Pendemo lainnya, datar.
Kemudian ia melihat ke arah lain, melihat perkebunan Sawit di kiri dan kanannya.
EXT. DEPAN RUMAH - RUMAH ZULFIKAR — MALAM
Iskandar duduk di kursi, menikmati sore hari. Ia melihat sekitar, hanya terdengar suara hening, sesekali suara angin yang berhembus.
Suara Binatang terdengar dari kejauhan terdengar pelan. Iskandar hanya melihat sekelilingnya dengan datar, ia berpikir sesuatu.
Ia masih melamun, bersamaan dengan matahari yang sudah menghilang dan malam yang menjelang.
INT. RUANG KERJA FAIZAL - PT. AGRO — PAGI
Faizal duduk di ruangannya dan terdengar suara ketokan pintu. Denis berjalan masuk.
DENIS
FAIZAL
Denis berjalan keluar. Faizal melihat ke arah lain, datar.
EXT. TERAS - RUAMH PAK KADES — PAGI
Pak Kades duduk di depan Rumah.
Usman berhenti di depan Rumah Pak Kades dengan Motornya. Ia berjalan menuju Rumah.
Ia memberikan Pak Kades Surat.
Pak Kades sesaat terdiam. Ia melihat Usman yang memberikannya Surat kepadanya. Ia mengambilnya, melihatnya, datar.
PAK KADES
Usman pergi, terdengar suara Motornya yang menjauh. Pak Kades, masih melihat Surat itu, datar.