Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tak Kasatmata
Suka
Favorit
Bagikan
21. Terlambat

CUT TO

71. EXT. DI DEPAN GEDUNG SEKOLAH KOSONG – MALAM

CAST: Ve, Alena, Rafka, Shakira, Frans Anderson, Adera Anderson, tim medis, polisi

 

Alena menengok ke kanan kirinya, tetapi tidak ada orang di sana.

 

ALENA

(berteriak)

Tolong! Tolong!

 

Alena menghubungi ambulans dan mengirimkan pesan pada Shakira menggunakan ponsel Ve. Alena berdiri dengan tangan dan kaki yang gemetar. Alena terus menangis. Beberapa saat kemudian beberapa ambulans datang. Para warga yang tinggal di sekitar lokasi juga berdatangan. Alena segera memberitahu tentang Ve yang loncat dari atas gedung dan jasad kedua sahabatnya yang ada di dalam. Para tim medis segera berlari masuk dan sebagian mendekati jasad Ve. Setelah itu mobil Rafka juga datang. Rafka keluar dari mobil bersama Shakira. Mereka berlari mendekati Alena.

 

SHAKIRA

(menggoyang-goyangkan tubuh Alena dan menatap Alena sambil menangis)

Apa yang terjadi? Di mana Ve?

Alena diam dan malah meneteskan air mata. Alena menunjuk ke arah jasad Ve yang tergeletak. Shakira dan Rafka menoleh ke arah jari telunjuk Alena, lalu segera menghampiri jasad Ve. Mereka duduk di depan jasad Ve dan mulai menangis. Tim medis yang hendak mengangkat jasad Ve pun melangkah mundur.

 

RAFKA

(menggoyang-goyangkan tubuh Ve sambil menangis)

Ve!! Ve, bangun! Ve!!

 

SHAKIRA

Ve udah nggak ada, Raf. Ve udah tenang. Sekarang dia nggak akan menderita lagi. Aku tau ini akan terjadi, tapi aku nggak bisa mencegahnya. Aku udah chat orang tuanya dia tadi. Biarkan dia didampingi orang-orang yang menyayangi dia di saat terakhirnya.

 

RAFKA

Enggak! Ve harus tetap hidup! Aku tau dia cewek yang kuat! Ve, aku di sini. Aku janji akan gantiin Brilian. Aku akan selalu ada untuk kamu. Kamu jangan pernah merasa sendiri. Ve!!!

 

Shakira merangkul Rafka yang terus menangis memanggil Ve. Mereka berdua menangis sesenggukan. Tiba-tiba mobil orang tua Ve datang. Ayah dan ibu Ve berlari keluar dari mobil dan langsung menghampiri jasad Ve. Mereka pun menangis di depan jasad Ve.

 

FRANS ANDERSON (AYAH VE)

(menangis dan menggenggam tangan Ve)

Kenapa kamu pergi sebelum papa sempat meminta maaf? Papa sayang kamu. Ini kan yang pengin kamu denger selama ini? Tolong bangun dan dengarkan ini. Papa sayang kamu, Nak. Anakku! Bangun!

 

ADERA ANDERSON (IBU VE)

(mendorong ayah Ve sambil menangis)

Nggak usah pura-pura peduli! Selama ini kamu benci dia, kan? Lihat sekarang! Bahkan sampai dia meninggal dia belum pernah mendengarkan ungkapan sayang dari kamu! Dia belum pernah merasakan ditatap dengan penuh cinta oleh papanya sendiri! Kamu jahat! Menjauh dari jasad putriku!

 

FRANS ANDERSON (AYAH VE)

Aku minta maaf. Aku menyesal. Aku sayang kamu, putriku. Ve, bangun!

 

ADERA ANDERSON (IBU VE)

Semua sudah terlambat! Dia sudah pergi!

 

Ayah Ve memeluk istrinya. Mereka menangis sesenggukan.

 

SHAKIRA

Ini yang selalu aku takutkan, Raf. Ve punya mental disorder. Dia sering melakukan self-harm. Sekarang dia benar-benar mengakhiri hidupnya. Setelah ini pasti Ve akan dikenang sebagai seorang psikopat kejam tanpa ada yang tau seberat apa masa-masa yang harus dilaluinya selama ini hingga membuat dia menjadi sangat kejam.

 

Alena yang berdiri di kejauhan menangis menyesal sambil melihat ke arah jasad Ve.

 

Tim medis mengangkat jasad Ve dan membawanya masuk ke ambulans. Orang tua Ve ikut masuk ke dalam. Rafka dan Alena mematung dan terus menangis. Tidak lama kemudian polisi datang. Polisi membawa Alena dan sebagian polisi memeriksa mobil Alena.

 

CUT TO

72. EXT. DI KUBURAN VE – PAGI

CAST: Rafka dan Shakira

 

Di saat orang-orang sudah pulang, Rafka dan Shakira masih terus menangis di depan makam Ve. Tiba-tiba ponsel Rafka berdering. Rafka pun mengangkatnya.

 

RAFKA

Halo. Ma, ada apa?

 

Rafka tampak terkejut. Dia langsung berdiri. Tak lama, dia menutup ponselnya.

 

SHAKIRA

(berdiri dan menatap Rafka)

Ada apa, Raf?

 

RAFKA

Terjadi ledakan di sekolahku. Ada bom yang diletakkan di beberapa ruangan. Para siswa dan guru meninggal. Kalaupun ada yang hidup, mungkin cuma beberapa. Apa lagi ini? Ve baru aja meninggal. Kenapa ada kejadian kaya gini?

 

SHAKIRA

Ve yang nglakuin itu.

 

RAFKA

(terbelalak menatap Shakira dengan ekspresi terkejut)

Apa? Ve?

SHAKIRA

Iya, Raf. Karena semua temen-temen sekolahnya bully dia, dia mau membunuh mereka semua.

 

RAFKA

Aku nggak nyangka gara-gara bully banyak nyawa harus melayang.

 

Shakira menepuk bahu Rafka dan berusaha membuatnya lebih tenang. Lalu Shakira mengambil sebuah kertas dari kantong celananya. Sebuah kertas yang ditemukannya di kamar Ve pada malam kejadian bunuh diri Ve. Tertulis sebuah puisi di dalamnya.

 

Sepenggal Curahan Hati Ve

 

Untuk dunia...

Aku hanya ingin didengar

Ketika aku berbicara

Jangan biarkan bibirku terus terkatup tanpa suara

Aku ingin dilihat selayaknya manusia lainnya

Bukan seperti makhluk tak kasatmata

Yang tidak dianggap ada

 

Untuk dunia...

Aku hanya ingin dicintai seperti yang lainnya

Bukan karena aku siapa

Tetapi karena diriku apa adanya

Aku lelah dipandang berbeda

Dibenci dan dicaci oleh mereka

 

Untuk orang tuaku yang kucinta...

Aku hanya ingin mengejar cita-cita

Aku punya impian dan aku berusaha mewujudkannya

Maka jangan paksa aku melakukan yang tak kusuka

Ketahuilah bahwa kehendak kalian dan kehendakku itu berbeda

 

Untuk orang tuaku yang kucinta...

Walau entah berapa banyak air mata

Yang jatuh setiap kali kalian memaksa

Dan melihat tatapan kalian yang tanpa cinta

Aku tetap menyayangi kalian sepenuhnya

Dari sejak aku membuka mata

Hingga kini mataku terpejam untuk selamanya

 

 

TAMAT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar