SC.32.EXT.PROYEK.SORE
Proyek pembangunan sudah mulai berjalan, tiang pancang sudah mulai di pasang. Jean memandang hamparan tanah proyek membayangkan bangunan yang ia rancang akan segera berdiri di sana saja membuatnya bahagia. Matahari juga sudah tak terlalu terik karena sudah sore.
DEON
Bukankah cuacanya pas untuk meninjau lokasi?
JEAN
Ah iya,, aku telah belajar dari pengalaman. Terakhir kali ke sini saat siang cuacanya sangat terik. Jadi aku menmutuskan untuk datang sore hari agar aku bisa meninjau dengan lebih nyaman.
Kau belum pulang? (melihat jam tangannya) bukankah sudah waktunya kau pulang?
DEON
Tadinya begitu, tapi karena kau datang ke sini mari kita pulang bersama.
JEAN
Aku membawa mobilku.
DEON
Baiklah kita pulang dengan mobilmu saja, aku bisa menyimpan mobilku di sini.
JEAN
Aku tidak bilang bahwa aku bersedia pulang bersama?
DEON
Kalau begitu kita tidak perlu pulang bersama, tapi antar aku pulang saja!
Bukankah kau harus berbaik hati mengantarkan orang yang sedang meminta bantuanmu ini?
Mereka tertawa kecil
CUT TO:
SC.33.EXT.KOMPLEK APARTMENT.MALAM
Mobil jean berhenti di komplek apartment tempat tinggal Deon.
DEON
Apa kau mau mampir?
JEAN
Tidak perlu.
DEON
Mampirlah sebentar saja, aku bisa membuatkanmu kopi.
JEAN
Sebaiknya aku langsung pulang saja.
DEON
Sebenarnya aku ingin mengobrol denganmu. Meskipun kita sering bertemu karena pekerjaan, kita tak mungkin mengobrol saat kita sedang bekerja.
(Jean terdiam, ia terlihat sedang berpikir keras)
DEON
Kalau kau tidak nyaman di apartmentku, bagaimana kalau kita mengobrol di cafe dekat sini.
JEAN
Baiklah, aku ingat belum berterima kasih karena kau telah menjagaku selama di rumah sakit.
Aku yang akan mentraktirmu hari ini, pilihlah tempat yang kau inginkan.
Kecuali apartmentmu.
DEON
Sepertinya kau bisa membaca pikiranku. (tersenyum)
CUT TO:
SC.34.INT.CAFE 24 JAM. MALAM
Sebuah cafe 24 jam di area komplek itu tak banyak orang yang makan di sana. hanya terlihat beberapa anak muda yang sedang menikmati kopi. Jean dan Deon terlihat sedang menyantap roti lapis yang mereka beli bersama 1 gelas kopi panas dan es coklat.
JEAN
Kupikir kita akan makan di tempat lain.
DEON
Kenapa kau tak menyukainya?
JEAN
Bukan begitu, hanya saja aku tak menyangka kalau kau akan meminta makan di cafe 24 jam. padahal aku ingin mentraktir makanan enak sebagai rasa terima kasih.
DEON
Bukankah roti lapisnya enak?
JAEN
Ya, ini memang enak sih.
DEON
Aku sering makan di sini dengan teman-temanku sejak kuliah dulu.
Karena hanya aku yang sudah tinggal terpisah dari orang tua saaat itu, teman-temanku selalu datang berkunjung ke apartmentku.
JEAN
Jadi kau sudah tinggal di sini sejak kuliah?
DEON
Ya, kau tahu kan sejak dulu aku selalu ingin hidup mandiri. Karena tak ada bedanya hidup dengan ayah dan ibuku, mereka jarang ada di rumah.
JEAN
Ah iya
DEON
Bagaimana denganmu?
JEAN
Aku? Tidak ada yang spesial
DEON
Ceritakanlah pengalaman setelah kau pindah ke Jakarta, aku sangat ingin sekali mendengarnya.
JEAN
Hmm.. dulu, tiba-tiba ibuku berkata bahwa aku akan mulai tinggal dengan ayahku aku sangat terkejut karena seingatku ayah bahkan tak menginginkan keberadaanku.
Sebelum aku tinggal dengan ayahku, ibu mengajakku berlibur selama tiga hari. Aku tak tahu kalau liburan itu adalah liburan perpisahan darinya.
DEON
Apa kau tak pernah bertemu ibumu lagi?
JEAN
Semenjak itu, ayah melarangku untuk menemui ibu. ibuku juga bilang bahwa aku tak boleh mengungkit namanya ataupun meminta untuk bertemu dengannya.
Kau tau kan aku tak pernah membantah ibuku?
DEON
Ya, aku tahu.
JEAN
Tapi sekarang aku menyesalinya, seharusnya aku tetap menemuinya saat itu.
Sebenarnya beberapa bulan lalu aku berkunjung ke rumah kami dulu, tapi ternyata ibuku sudah tidak tinggal disana. (berlinang)
DEON
Pasti sangat berat untukmu.
JEAN
Aku tak tau harus mencarinya kemana, semua ini gara-gara aku. Semua salahku karena tak pernah mengunjunginya. (menangis)
DEON
Ini bukan salahmu (memeluk jean) kau hanya ingin menjadi anak yang baik untuk ibumu. Semua ini bukan salahmu Jean.
CUT TO:
SC.35.EXT.AREA PARKIR APARTMENT. MALAM
DEON
Terima kasih traktirannya hari ini.
JEAN
Maaf karena aku merusak suasana dan menangis.
DEON
Tidak, aku justru sangat senang kau mau menceritakannya padaku.
Aku berharap kedapannya pun begitu.
JEAN
terima kasih sudah mau mendengarkan ceritaku. Kalau begitu aku pergi sekarang.
DEON
Apa kau yakin bisa menyetir sendiri?
JEAN
Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir.
DEON
Baiklah, berhati-hatilah di jalan Jean.
JEAN
Sampai jumpa
Jean masuk ke dalam mobilnya dan pergi. Sementara Deon masih melihatnya sampai mobil gadis itu tak terlihat.
Seseorang menepuk pundah Deon.
ANDRE
Sedang apa kau di sini?
DEON
(berbalik) bukankah harusnya aku yang bertanya, sedang apa kalian di komplek apartmentku?
ANDRE
Tentu saja kami ingin mengunjungimu.
TORO
Hei siapa wanita tadi?
DEON
Wanita? Wanita yang mana?
TORO
Jangan pura-pura bodoh kami melihatnya.
DEON
Maksudmu melihat apa, kami bahkan tak melakukan apa-apa?
ANDRE
Kulihat kau akrab dengan wanita itu.
DEON
(mengalihkan pembicaraan) Udaranya dingin sekali, aku mau masuk sekarang.
TORO & ANDRE
Hei tunggu... (mengikuti deon masuk ke apartmen)
CUT TO:
SC.36.EXT.APARTMENT DEON. MALAM
Sementara Deon mandi, Andre dan Toro main game di ruang tengah.
TORO
Hei kau pernah lihat wanita tadi? (sambil mengotak atik ponselnya)
ANDRE
Tidak, ini kali pertama aku melihatnya.(bermain game)
TORO
Menurutku teman kita menyukai wanita itu.
ANDRE
Tau dari mana?
TORO
Kau bisa lihat dari tatapannya, ia bahkan terus melihatnya sampai mobil wanita itu pergi.
ANDRE
Yes... (gara-gara menang game) (mengacungkan kepalan tangan)
TORO
Aahhh sh**..... (kalah main game)
ANDRE
Kau tak akan bisa mengalahkanku dalam permainan ini.
TORO
Hah.. sepetinya aku memang tak bakat bermain game.
Deon muncul dari kamarnya
DEON
Kau kalah lagi?
TORO
Begitulah, tapi aku bisa mengalahkanmu dalam permainan ini.
DEON
Aku sedang tidak mood bermain (meneguk air minum)
TORO
Jadi kau moodnya ngapain?? (meledek)
ANDRE
Aku benar-benar penasaran dengan wanita tadi, wanita itu benar-benar sesuai dengan seleraku. Lain kali mau kah kau mengenalkannya padaku? (mencoba memancing deon)
DEON
Dia tak cocok untukmu, dia gadis baik-baik.
ANDRE
Apa maksudmu aku bukan pria baik? Bilang saja kalau kau menyukainya.
DEON
Ya, aku memang menyukainya.
TORO
Owoo... ternyata teman kita sedang jatuh cinta. akhirnya kau mengaku juga.
DEON
Dia Jean, wanita yang sering aku ceritakan pada kalian sebelumnya.
TORO
Maksudmu gadis yang kau sukai saat SMA itu? Cinta pertamamu?
Deon mengangguk seraya menipiskan bibirnya
TORO
Wow... bagaimana kalian bisa bertemu?
DEON
Kalian tau Sieta kan?
TORO
Gadis yang mengejar-mengejarmu saat kuliah dulu?
ANDRE
Memangnya ada gadis seperti itu? aku bahkan tak tahu ada wanita yang berusaha mendekati Deon selama ini. melihat sikapnya yang dingin pada semua wanita, mana ada yang mau mendekat padanya.
TORO
Kau kan anak cupu yang kerjanya hanya belajar dulu, wajar saja jika kau tak tahu.
(Andre cemberut)
DEON
Jean adalah kakaknya Sieta.
TORO
What?? (terkejut)
Jadi gadis yang kau sukai dan yang menyukaimu itu kakak beradik?
ANDRE
Sepertinya kau akan segera mendapat masalah.
DEON
Oya, apa kalian bisa membantuku mencari seseorang?
ANDRE
Memangnya kau sedang mencari siapa?
DEON
Ibu Jean.
ANDRE
Maksudmu ibu gadis tadi?
TORO
Tunggu.. tunggu.. bukankah kau bilang dia kakakya Sieta?
DEON
Ya, tapi mereka memiliki ibu yang berbeda.
TORO
Aaahh aku mengerti..
DEON
Aku hanya memiliki foto dan alamat tempat tinggalnya dulu, apa kalian bisa mencarinya hanya dengan itu?
ANDRE
Serahkan pada kami
TORO
Kau tidak perlu khawatir kami bahkan bisa menemukan jarum di tumpukan jerami.
ANDRE
Tak usah dengarkan dia, dia memang selalu berlebihan. tapi kau tenang saja kau tahu kan aku bisa menemukan orang hanya dengan jari-jari ini.
DEON
(tersenyum) Aku akan sangat berterima kasih jika kalian berhasil menemukannya dengan cepat.
CUT TO:
SC.37.INT.WARUNG PAK WONG. SIANG
Seperti biasa Jean dan Kimi makan siang di warung pak wong.
KIMI
Akhirnya semua pekerjaan beres.
JEAN
Selagi menunggu proyek baru, bersantailah.
KIMI
(mengangguk seraya menikmati makan siangnya) Bagaimana hubungnmu dengan Deon?
JEAN
Baik-baik saja.
KIMI
Apa kalian sudah mulai pacaran?
JEAN
Tidak, kami hanya berteman. Akhir-akhir ini kami sudah tidak canggung lagi saat bertemu.
KIMI
Syukurlah sedang mendengarnya.
lalu.. apa kau sudah tak menyukainya lagi?
JEAN
Entahlah, hanya saja aku tau kalau adikku sangat menyukainya.
KIMI
Kenapa kau sangat peduli padanya?
JEAN
Karena dia adikku
KIMI
Lebih tepatnya adik tirimu (bergumam)
JEAN
Di keluarga itu hanya dia yang baik padaku, setidaknya aku tidak merasa kesepian di keluarga itu karena ada Sieta.
KIMI
Jika dia sebaik itu, kenapa dia tak datang saat kau di rumah sakit.
JEAN
Itu karena dia tak tahu, jika tahu dia pasti akan datang. Di bahkan meminta maaf padaku waktu itu.
KIMI
Kurasa dia hanya memanfaatkanmu.
JEAN
Bagaimana bisa kau bicara seperti itu tentang adikku?
KIMI
Di bahkan mengambil semua barang yang di berikan pak Samuel untukmu.
JEAN
Cukup Kimi, aku tak suka kau menjelekan adikku. Barang-barang itu aku yang sukarela memberikannya.
KIMI
Baiklah, maafkan aku
Bagaimana dengan pencarian ibumu apa sudah menemukan titik terang?
JEAN
Semuanya buntu, aku juga tak bisa sembarang menyuruh orang lain karena ayahku pasti akan mengetahuinya.
KIMI
Jika kalian akhirnya bertemu, apa yang akan kau lakukan?
JEAN
Aku belum memikirkannya, saat ini aku hanya ingin menemukannya dan memastiakan bahwa dia baik-baik saja.
CUT TO: