Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
80. EXT. KANTOR INVESTASI — SORE
Sinar bersama teman-teman turun dari mini bus yang mengantarkan mereka pulang berlibur. Sambil membawa tas, mereka langsung saling berpamitan, dan menuju mobil masing-masing.
81. INT. MOBIL SINAR — SORE
Sinar berkendara dengan tatapan yang kosong. Sinar mengambil ponsel dari saku jaket, dan menyalakan ponselnya yang mati. PONSEL SINAR BERBUNYI menerima pesan masuk dari Ricky. Sinar membaca pesan itu.
SINAR (O.S.)
82. EXT HOTEL MATAHARI — SUBUH
Hotel mewah dengan cat putih ini memiliki bangunan yang menjulang tinggi. Di area parkir, terlihat ada beberapa mobil, termasuk mobil Sinar.
83. INT. HOTEL MATAHARI — SUBUH
Sinar ke luar dari kamar mandi sambil membawa handuk di bahunya. Langkah Sinar terhenti oleh suara televisi yang menyiarkan berita pagi hari.
PRESENTER (O.S.)
Sinar langsung mematikan televisi, lalu berjalan dan menatap ke arah luar jendela hotel. Sinar menghubungi Bos Besar.
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
(tertawa kecil)
Sinar menutup panggilan teleponnya. Sinar memakai jaket dan membawa tas untuk meninggalkan kamar hotel.
84. EXT. RUMAH DIAN — PAGI
Mobil Sinar tiba di depan rumah Dian. Mobil Sinar didatangi oleh lima orang penjaga rumah. Sinar membuka pintu mobil. Sinar ditarik oleh salah satu penjaga, lalu dipukuli, dan Sinar tak melawan.
85. INT. RUMAH DIAN — PAGI
Dian sedang menyantap sarapan bersama Rian. TERDENGAR SAMAR-SAMAR SUARA KERIBUTAN DARI LUAR RUMAH. Dian dan Rian berlari ke luar untuk melihat sumber suara itu.
86. EXT. RUMAH DIAN — PAGI
Dian berlari cepat ketika melihat Sinar dipukuli oleh penjaga rumah. Rian mengikuti Dian dari belakang.
DIAN
(mencoba melerai)
Kelima penjaga itu diam sesaat, tapi tak lama mereka kembali memukuli Sinar yang terduduk di bawah.
DIAN (CONT’D)
RIAN
(melerai dan mendorong para penjaga rumah)
Kelima penjaga berjalan mundur menjauhi Sinar. Dian segera membantu Sinar berdiri.
RIAN (CONT’D)
(melihat ke arah Dian)
Sinar dibantu Dian berjalan masuk ke dalam rumah dengan diawasi oleh Rian dan Para Penjaga dari belakang.
87. INT. RUMAH DIAN — PAGI
Sinar duduk di meja makan memanjang, Dian duduk di samping Sinar, sementara Rian duduk tepat di depannya. Di belakang tubuh Sinar, ada lima orang penjaga yang berdiri siaga mengawasi setiap gerak-gerik Sinar.
RIAN
DIAN
RIAN
(menunjuk Sinar)
DIAN
(melihat Sinar dengan raut wajah terkejut)
Sinar diam, kepalanya menunduk.
RIAN
(menunjuk Sinar)
DIAN
Sinar mengangguk. Dian melotot, lalu berdiri dan menampar pipi Sinar.
RIAN
SINAR
DIAN
(kembali menampar Sinar)
SINAR
(memegang pipi)
DIAN
(menggoyang-goyangkan bahu Sinar)
SINAR
RIAN
(mengeluarkan pistol dari belakang celana)
SINAR
RIAN
(mengokang pistol dan menodongkannya ke arah kepala Sinar)
SINAR
DIAN
(memegang pistol Rian)
SINAR
(membentak Rian)
RIAN
DIAN
(menurunkan pistol Rian)
RIAN
SINAR
(berbicara pelan)
RIAN
DIAN
SINAR
(menatap dalam-dalam wajah Dian)
RIAN
SINAR
(membentak Rian)
RIAN
(menggebrak meja)
SINAR
(berdiri dan membentak)
RIAN
(berdiri dan membentak)
Dari belakang, satu orang penjaga rumah memegang dan menekan bahu Sinar agar kembali duduk.
SINAR
(duduk)
RIAN
SINAR
RIAN
DIAN
SINAR
(melihat ke arah Dian)
RIAN
DIAN
Sinar menggeleng.
DIAN (CONT’D)
SINAR
RIAN
(berdiri dan menunjuk Sinar)
DIAN
(berdiri)
RIAN
DIAN
(melihat Rian)
RIAN
DIAN
RIAN
(duduk dan mendekatkan wajahnya pada Sinar)
Sinar mengangguk.
DIAN
SINAR
88. INT. RUMAH DIAN — PAGI
Keesokan harinya, Rian duduk di depan televisi bersama dua orang anak buahnya. Rian meminum secangkir kopi.
PRESENTER (O.S.)
89. INT. HOTEL AGOM — PAGI
Sinar mematikan televisi yang menyiarkan berita kematian Dian. Dia lalu berdiri, berjalan mendekati jendela, dan menghubungi Bos Besar lewat ponselnya.
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
90. EXT. RUMAH DIAN — SIANG
Tujuh hari berselang, rumah Dian terlihat kosong, tak ada penjaga yang siaga di depan pintu pagar. Tiba-tiba tujuh mobil mini bus hitam dengan logo Kelompok Naga berhenti di depan rumah. Para penumpang yang kurang lebih berjumlah 40 orang mengenakan kaus bergambar naga serentak turun dan masuk ke dalam rumah.
91. INT. RUMAH DIAN — SIANG
Rian duduk di ruang tamu. Tangannya memain-mainkan pisau. Tiba-tiba pintu rumah didobrak dari luar. Rian melihat banyak Kelompok Naga yang masuk dan langsung mengepungnya. Rian tetap duduk dengan tenang.
RIAN
ANGGOTA KELOMPOK NAGA
Dari dalam ruang tengah, berhamburan pasukan Rian yang memasuki ruang tamu.
CUT TO:
92. EXT. RUMAH DIAN — SIANG
Dari arah jalanan, banyak sekali orang-orang yang mengenakan kaus singa jantan merengsek masuk ke area depan rumah Dian, mereka mengepung Pasukan Naga yang sekilas terlihat panik.
CUT BACK TO:
93. INT. RUMAH DIAN — SIANG
RIAN
(berdiri)
Rian berlari ke luar kepungan Pasukan Naga. Kelompok Singa Jantan dengan sigap langsung memukuli Pasukan Naga dari berbagai arah. Keributan sudah tak terhindarkan lagi.
94. EXT. RUMAH DIAN — SIANG
Pasukan Rian segera berlari masuk ke dalam rumah untuk bertarung. Digempur dari dalam dan luar membuat Pasukan Naga hanya memberikan sedikit perlawanan. Pasukan Naga dipukuli habis-habisan. Kendaraan Pasukan Naga pun tak luput dari pengrusakan. Dengan jumlah yang sangat banyak, Pasukan Rian bisa menaklukan Pasukan Naga dengan mudah.
95. INT. APARTEMEN SINAR — MALAM
Sinar menatap ke luar jendela apartemen ketika ponselnya mendapat panggilan masuk dari Bos Besar. Dengan senyuman sinis, Sinar segera menjawabnya.
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
BOS BESAR (O.S.)
SINAR
(tertawa)
BOS BESAR (O.S.)
96. INT. RUMAH DIAN — MALAM
Rian berjalan ke sana ke mari di depan Pasukan Naga yang dia tawan. Pasukan Naga duduk bersila di lantai.
RIAN
Pasukan Naga segera berdiri dan setengah berlari menuju arah luar, beberapa orang Kelompok Singa Jantan menendang mereka dari belakang, sementara Rian membalikkan tubuh sambil mengecek ponsel. Dia mendapat pesan masuk dari Sinar yang berisi “Sekarang hubungi Bos Besar,” Rian segera menghubungi Bos Besar.
RIAN (CONT’D)
(berjalan ke sana ke mari)
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
Bos Besar diam, belum menjawab apa-apa.
RIAN (CONT’D)
BOS BESAR (O.S.)
RIAN
97. EXT. RUMAH DIAN — PAGI
Rumah Dian tampak lenggang, tidak ada satu pun penjaga rumah yang ditugaskan untuk mengawasi keadaan luar. Sinar bersama sepuluh orang Pasukan Elit memasuki rumah Dian dengan santai. Mereka berjalan ke arah teras dan hendak memasuki bagian dalam rumah.
98. INT. RUMAH DIAN — PAGI
Rian berdiri di depan dua puluh orang Pasukan Elit yang Bos Besar kirim. Mereka berkumpul di ruang tamu. Rian tampak mencoret-coret sesuatu pada selembar kertas. Kegiatan Rian terhenti ketika Sinar bersama sepuluh orang Pasukan Elit masuk ke dalam ruang tamu. Hampir semua dari dua puluh orang Pasukan Elit milik Rian kaget dan bereaksi. Mereka sudah siap untuk saling menyerang.
RIAN
(melihat kedatangan Sinar)
SINAR
(meilhat ke arah pasukan elit Rian)
IMAM, salah satu Pasukan Elit membentak Sinar.
IMAM
SINAR
IMAM
SINAR
IMAM
SINAR
IMAM
SINAR
RIAN
IMAM
SINAR
IMAM
99. INT. RUMAH BOS BESAR — MALAM
Ruang keluarga ini memiliki beberapa sofa mewah berwarna hitam, dinding-dindingnya ditempeli oleh banyak lukisan. Bos Besar sedang berdiri di depan akuarium berukuran 3 x 2 meter. Dia memperhatikan dan memberi makan ikan arwana miliknya. Perhatian Bos Besar teralihkan oleh suara langkah beberapa orang dari belakang. Tubuh Bos Besar berbalik, dia melihat lima orang Pasukan Elit yang kemarin dikirim untuk Sinar.
BOS BESAR
Pasukan Elit tak menjawab. Raut wajah mereka datar. Tiba-tiba bahu Bos Besar ditepuk oleh Sinar dari samping kiri. Bos Besar menoleh dan kaget. Sinar langsung membekap mulut dan hidung Bos Besar dengan kain. Bos Besar seketika tak sadarkan diri. Sinar memberi kode gestur tangan pada Imam agar kembali menuju mobil, sedangkan Sinar bersama empat orang Pasukan elit berjalan memasuki sebuah ruangan yang berisi banyak sekali loker.
100. EXT. RUMAH BOS BESAR — MALAM
Imam berlari melewati pintu utama, di sana terdapat tiga orang penjaga rumah Bos Besar yang tergeletak tak sadarkan diri. Imam segera menuju mobil Sinar, membuka bagasi dan mengambil jerigen minyak tanah. Imam berlari ke arah bagian dalam rumah.
101. INT. RUMAH BOS BESAR — MALAM
Sinar bersama empat orang Pasukan Elit melihat ada banyak sekali loker yang bertuliskan nama-nama pembunuh bayaran milik Bos Besar, termasuk nama Sinar, Ricky, dan Imam. Mereka mengeluarkan isi berkas dari semua loker, melemparnya menjadi satu tumpukan besar. Imam masuk ke dalam ruangan sambil membawa jerigen minyak tanah, lalu menuangkan isi jerigen ke arah tumupkan berkas. Sinar segera mengeluarkan korek api, dan membakar semua barang bukti kasus pembunuhan mereka.
102. INT. RUMAH DIAN — PAGI
Bos Besar masih belum sadarkan diri, dia sedang duduk di sebuah kursi dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat. Tak lama, Bos Besar siuman. Bos Besar melihat keadaan ruangan yang berukuran 5 x 6 meter, tampak tak ada satu pun barang di sana. Bos Besar panik, dia mencoba berontak melepas ikatan. Rian bersama Sinar membuka pintu dan memasuki ruangan.
RIAN
(berjalan mendekat)
Rian memukul pipi Bos Besar dua kali.
BOS BESAR
(melihat ke arah Sinar)
SINAR
(mendekatkan wajahnya pada Bos Besar)
BOS BESAR
Sinar menjambak rambut Bos Besar, sementara tangan kanannya mengepal keras bersiap memukul. Tangan Sinar terayun, tapi ayunan itu tertahan oleh Dian yang tiba-tiba sudah ada di belakang Sinar.
DIAN
(memegang tangan Sinar)
BOS BESAR
(tertawa)
RIAN
(menodongkan pistol ke kepala Bos Besar)
BOS BESAR
(melihat ke arah Rian dengan wajah penuh ketakutan)
DIAN
(memegang pistol Rian)
RIAN
SINAR
(berbisik pada Rian)
RIAN
(menendang Bos Besar sampai tersungkur ke belakang)
CUT TO BLACK: