Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sejak Juni Menjadi Dingin
Suka
Favorit
Bagikan
7. Scene 50 - 54a

50. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – SUNSET

JUNI

Malam ini mau makan apa? Sate ayam atau lalapan?

KATYA

(asyik nonton tv) Terserah.

JUNI

Atau masak aja? masih ada sekardus mie.

KATYA

(acuh tak acuh) mmm..

JUNI

(ke HP) pesan online pizza aja.

Katya melirik ke Juni. Juni mengangkat bahu.

SFX notifikasi chat masuk.

CLOSE isi chat Aakash ‘kata pihak sekolah, Katya harus masuk sekolah senin depan.’

Sebelum Juni membalas, SFX panggilan masuk. CLOSE ‘Mama’.

Juni menekan tombol merah. Kita lihat banyak pesan yang belum terbaca dari kontak Mama di bawah chat Aakash. Juga pesan baru dari Saba.

KATYA

Pizzanya mau datang?

JUNI

(geleng) saya pesan nasi goreng.

KATYA

Ckck...

 

51. INT. KANTOR PENGADILAN AGAMA – DAY

Saba, 29 th, hijab, keluar dari ruang sidang menenteng berkas. Dia berjalan cepat di lorong melewati beberapa orang. Langkahnya terhenti melihat Gina, 65 th, glamour, akan masuk ruang sidang lainnya.

Gina menyuruh pengacaranya masuk duluan.

GINA

Aku yakin kamu sudah tahu apa yang terjadi.

SABA

(Sopan) iya, Bu.

GINA

Setelah ini bisa kita berbicara empat mata? (angkuh)

SABA

Maaf, hari ini saya sudah ada janji, Bu.

GINA

Kamu tahu di mana putraku, kan.
(melihat ekspresi muka Saba)
Tentu saja. Dia ke rumah anak itu?

Saba tak menjawab.

GINA (CONT’D)

Hidupku tak pernah damai sejak anak itu lahir. Katakan padanya, angkat teleponku dan katakan aku tak sudi bertemu dan melihat anak itu.

Gina masuk ke dalam ruangan sidang meninggalkan Saba yang menghela napas panjang. Dia menggeleng berkali-kali lalu berjalan cepat.

 

52. INT./EXT. RUMAH RINI – DAY

- Katya bangun karena ketukan pintu kamarnya yang tak berhenti. Juni membangunkannya pagi dan menyuruhnya mandi. Sedangkan Juni keluar menyiram halaman dan membeli nasi kuning.

- Mereka makan nasi kuning diam-diam. Hanya Juni makan sambil megang HP.

- Juni merentangkan Gorden bersih dari laundry dan menyuruh Katya membantunya memasang bersama. Kita lihat Katya ogah-ogahan. Selesai memasang gorden, Juni hendak masuk kamar Katya memasang gorden Katya menolak dan ia memasang itu sendirian.

- Juni merapikan peralatan dapur dan membersihkan kompor. Kemudian hendak membuang kresek pecahan gelas, Namun Katya membentaknya. Juni mengangkat kedua tangannya.

- Juni mengeluarkan sofa bersama Katya untuk di jemur karena cuaca panas. Mereka bertengkar saat sofa keluar dari pintu.

- Katya mendelik saat Juni memegang kenop pintu kamar Rini. Juni membawa alat sapu dan pel. Tak mempan juga.

- Hujan tiba-tiba di cuaca panas. Juni yang baring di lantai kaget langsung membuka pintu kamar Katya yang sedang tidur. Mereka tergesa-gesa keluar mengangkat sofa. Setelah ditaruh ruang tamu, hujan reda. Katya melotot, Juni pura-pura tak tahu.

 

53. INT. RUMAH RINI – DAPUR – LATE NIGHT

Juni membuat teh. Dia duduk di kursi dan tangannya menyentuh kertas surat pengantar RT. Dia menatap lama. Lalu ke arah jendela ruang tamu.

Katya muncul. Dia duduk di depan Juni. Pandangannya ke kertas.

JUNI

Mau teh?

KATYA

Susu.

JUNI

Di mana kamu biasanya naruh susu? (melihat sekeliling)

KATYA

Habis. Di toples cokelat itu.
(menunjuk ke tumpukan toples)

JUNI

Sepertinya kita harus belanja besok.

KATYA

Kita?

JUNI

Saya dan (menunjuk Katya)

KATYA

Nggak mau.

JUNI

Mau saya belikan merk sembarang untuk rumah ini? sabun, shampo, odol, detergent, sabun cuci piring, frozen food, nugget-

KATYA

(ketus) Iya iya! aku ikut.

JUNI

Besok jam 3 sore.

Katya menaikkan alisnya.

JUNI (Cont'd)

(sadar) Ah, kenapa nggak pagi? Karena kita belum selesai bersih-bersihya.

KATYA

What! 3 hari udah bersih-bersihnya. Apa yang mau dibersihkan lagi?

JUNI

Motor belum dicuci, garasi belum dibersihkan.

KATYA

Ke pencucian motor aja. Garasi mah biarin aja. Nggak guna.

JUNI

(hati-hati) Juga kamar ibumu belum.

KATYA

Kamar ibu nggak usah dibersihin! (ketus)

JUNI

(menghela napas) Saya ikut apa yang kamu mau. Terus ada lagi...

KATYA

Apa lagi sih?

JUNI

(menyerahkan kertas) mengurus ini.

KATYA

Nanti.

JUNI

Oke. Ada lagi.

KATYA

Apaan lagi?! Aku kembali ke kamar aja.

JUNI

Kapan kamu ke sekolah lagi?

KATYA

Malas! Udah ah! Aku muak!

Katya pergi. Juni meminum tehnya.

JUNI

(ke dirinya sendiri) Anda belum beruntung. Silakan dicoba lagi.

 

54. EXT. RUMAH RINI – HALAMAN – DAY

CLOSE motor bersih setelah dicuci dan garasi yang rapi. MOVE ke Jalanan basah lalu datang Aakash dengan memakirkan motornya di samping mobil Juni.

Dia akan mengetuk pintu, SFX pintu terbuka.

JUNI

Masuklah.

AAKASH

Iya, Om. Katya di rumah?

 

54a. INT. RUMAH RINI – RUANG TAMU – CONTINOUS

JUNI

Ada, ada. Dia di lagi nonton TV.
(ke Katya) temanmu datang.

Aakash melihat Katya memakai piyama yang menonton TV dengan malas.

AAKASH

(grogi) h-hai, Katya.

Katya menyipit tajam ke Juni. Tidak menyangka Juni membuka pintu dan mengijinkan orang lain masuk. Seketika itu dia langsung sebal dan tidak menganggap Aakash ada di rumahnya.

JUNI

Duduklah. Ada catatan baru untuk Katya?

AAKASH

(ragu) Ada. Ini Om.
(mengeluarkan beberapa buku)
Saya cuma mengantarkan ini. saya pamit dulu.

JUNI

(menahan Aakash) Duduklah.
Saya perlu bantuanmu nanti. Jangan takut sama Katya. Dia nggak akan menggigitmu.

KATYA

Cih.

JUNI

(ke Katya) kalem. Ingat, janjimu.
(ke Aakash) saya tinggal dulu ke kamar mandi.

Juni pergi. Aakash diam saja menunduk. Sedangkan Katya menatap tajam Aakash.

KATYA

Masih nggak nyerah?

AAKASH

Hah?

KATYA

Mau ngajak aku ke sekolah lagi, kan. Yang lain sudah nggak peduli. Kamu pasti berakhir seperti mereka.

AAKASH

(bertanya-tanya) Jadi, itu yang kamu takutkan? Semuanya peduli padamu, Katya.

KATYA

(tertawa sinis) stop. Itu sangat lucu.

AAKASH

Kalau gitu jika kamu sekolah lagi, aku janji kutraktir makan sampai lulus SMA.

JUNI (O.S)

(teriak) makan? Kamu lapar, Kash?

AAKASH

Nggak, Om. (agak teriak)

SFX suara pintu kamar mandi terbuka.

CLOSE Juni melangkah ke dapur.

JUNI (CONT’D)

(ke Aakash) teh?

Aakash menggeleng. Juni tetap menyeduh teh.

SFX suara ketukan pintu. Juni dan Katya saling menatap.

JUNI (CONT’D)

Hanya Aakash. Saya tidak mengundang yang lain. Tolong buka pintunya, Katya.

KATYA

(gerutu tapi manut) siapa yang datang lagi, sih.

Katya membuka pintu. CLOSE BOTTOM TO UP Saba berdiri di depan pintu dengan senyum ramah.

KATYA (CONT’D)

Siapa-

SABA

Katya, kan? ada Pak... (jeda) Juni?
Saya Saba, partner kerja beliau. Ada urusan penting tentang pekerjaan.

KATYA

(melambaikan tangan kanan) silakan masuk.

SABA

Terima kasih.

JUNI

(kaget) Saba? Mengapa ke sini?

SABA

(menunjukkan tumpukan berkas) tak bisa ditunda. Harus ditanda tangan oleh Bapak langsung.
(ke Aakash) Hai. (senyum)

Aakash balas salam dengan mengangguk.

JUNI

(mengerjap) o-oh! Ok.
Mana yang harus saya tanda tangani?

Saba mendekati meja dapur. menyerahkan berkas dan membukanya. Lalu menunjuk yang ini yang itu.

CLOSE Katya tersenyum licik. Aakash mengusap mukanya lelah tahu arti wajah itu.

KATYA

Paman, bukannya kita mau belanja? Ajak aja tante Saba dan Aakash sekalian.

Juni terpaku kata 'Paman' pertama kali ia dengar langsung dari Katya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar