Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Petualangan Dua Gadis di Alam Bunian
Suka
Favorit
Bagikan
6. Dua Gadis di alam bunian.




FADE OUT


27. INT. RUMAH NENEK SIFU. DAPUR. — MORNING BERKABUT

CAST: Nenek Sifu, Melur, Tabib, Tiwi.


NENEK SIFU
Tagabigib sugudagah wagaktugunyaga kagamugu begertagapaga kege goaga pagantagai igindragayagantigi(Tabib sudah waktunya kamu bertapa ke goa pantai Indrayanti)


TABIB
Bagaigik negek(Baik nek)


Sebelum tabib pergi mengembara untuk mencari ramuan yang bisa menyembuhkan segala penyakit dia melatih Melur dan Tiwi untuk belajar ilmu Bela diri, sebab mereka berdua akan berjumpa Ratu El dalam masa terdekat ini.


Inter cut



27. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH NENEK SIFU — NIGHT

CAST: Nenek Sifu, Tabib, Melur, Tiwi


Nenek kembali ke bentuk semula.


MELUR (VO)
(Berbisik) Tabib. Kenapa Nenek berubah lagi wujudnya macam bunglon saja boleh ubah-ubah.


TABIB
(Posisi berdiri melipat tangan, Mata melihat ke arah Tiwi yang siap untuk latihan karate duluan)
Tak apa, Nenek seperti itu untuk melindungi dirinya supaya tak dikejar-kejar oleh nenek jabang.


MELUR
Maksudnya?


TABIB
Nenek sifu Wanita sedangkan Nenek jabang lelaki yang meyerupai wanita.


TIWI (Os)
Tabib saya sudah siap! Ujar Tiwi dari lapangan halaman depan rumah.


Tanpa banyak kata Melur dan Tabib segera menghampiri Tiwi.


TABIB (Cont'd)
Pertama saya akan memberi aba-aba ke kalian berdua.

(Beat) Memberikan kertas yang sudah di isi 'kata'

Sebutan 'kata' dalam karate artinya pergeraka


* kata enpi: Yang berarti burung walet terbang perlu kecepatan dan tangkas saat terbang melawan musuh posisi berganti dengan lincah. Karakter, kekuatan pinggul yang kuat, posisi menghadap kuda-kuda menyamping dan menghadap belakang dengan gerakan tangkisan bawah. Melihat kelemahan musuh melalui gerakan kaki. Gerakan ini penuh dramatis.

* Kata Gankaku: Yaitu Burung bangau diatas Batu karang dengan berdiri satu kaki, karakter berdiri dengan satu kaki sebagai kekuatan untuk keseimbangan diri. Karakter dengan berdiri menyamping dengan posisi kuda-kuda menendang langit.


TABIB
Paham?


MELUR dan TIWI
Kami lihat Tabib praktek baru kami paham.


TABIB
OK!


Kemudian Tabib mulai praktek dan di ikuti Melur dan TIWI dari belakang.


ISTIRAHAT

Mereka semua kembali mendekati Nenek Sifu yang dari tadi mengawasi gerakan mereka.


NENEK SIFU (CONT'D)
Sugudagah wagaktugunyaga kagaligiagan uguntuguk begertegemugu, Ragatugu Egel (Sudah waktunya kalian untuk bertemu, Ratu El).


Melur dan Tiwi tak paham cakap Nenek Sifu bunian.


Nenek mengeluarkan.

Big close up:nSebuah kaca ajaib yang keluar dari tanganya dan melihatkan ke arah Melur dan Tiwi.

(Beat) Saat itu juga Melur dan Tiwi menangis siapa yang ada dalam kaca ajaib itu.

Melur dan Tiwi sudah tak takut dengan rupa Nenek sifu, dan mereka mulai berani memeluknya.


MELUR dan TIWI

(Bicara serempak) sambil memeluk nenek sifu.

Itu orang tua kami nek. (Mata sambil melihat arah kaca ajaib di tangan nenek)


TABIB
(Terkejut dan malu) Jadi kalian wanita?

Melur dan Tiwi mengangguk.



FADE IN

ESTABILISHED


28. EXT. CANDI PRAMBANAN. JOGJA — DAY

CAST: Ahmad, Marya (Orang tua Melur) dan Ardi, Marni (Orang tua Tiwi).

ESTABILISHED

Melihat matahari terbit bagaikan cakrawala di film membuat mereka teringat dengan Melur dan Tiwi.


Ahmad (Ayah Melur)
Tak sangka masa dahulu adalah foto terakhir anak kita bu... (Mata sambil mendongak keatas menahan air mata yang akan tumpah)


FLASH BACK (Orang tua Melur)

MELUR: Melur harap kita masih bisa kumpul seperti ini.

Marya
Menangis saja Bang, jangan ditahan. (Sambil menghapus air mata yang jatuh ke pipi)


Kemudian beralih ke orang tua Tiwi.


ARDI
Tak sangka, matahari terbit dan tenggelam saat itu adalah poto terakhir mereka untuk kita bu.


FLASHBACK (Orang tua Tiwi)

Tiwi: Semoga matahari depan kita awal dari kehidupan baru.

Ardi
Rindu Tiwi putri kita..
MARNI

Iya Mas. (Sambil menghapus air Mata)


SFX: LAGU SEVENTEEN (KEMARIN ENGKAU MASIH DISINI) MEMENUHI KEADAAN SEKITAR CANDI PRAMBANAN DIMANA KETIKA MEREKA FOTO BERSAMA ANAK-ANAKNYA.


Cut to


29. INT. HOSPITAL JOGJA. — DAY

CAST: Ahmad, Marya (Orang tua Melur), Ardi, Marni (Orang tua Tiwi), Dr. Adi.

5 bulan berlalu


Dr.Adi memeriksa Melur dan Tiwi.

MONTAGE:

* Ganti perban di kepala.

* check mesin waktu yang letak dikepala.


Dr. Adi
(Heran) luka sudah pulih tapi belum ada perkembangan mereka berdua.


Ahmad (Ayah Melur)

Maksudnya Doktor? Mereka sudah Lima bulan Doktor!

Menarik-narik baju Dr.Adi.


Marya

(Meleraikan), Istighhfar Bang... Dr Adi bukan Tuhan! Sabar.


Ahmad (Ayah Melur)

Astaghfirullohhualdzim. Maaf kan saya Doktor.


Dr. Adi

Senyum sambil menepuk pundak Ayah Melur sambil berkata,

Allhualam, Kun fayakun. Semua atas kehendak Allah Pak (sambil jari menunju atas langit) kalau dia kata jadilah maka jadilah. Saat ini yang bisa kita lakukan berdoa sambil menunggu ke ajaiban Tuhan, saya juga tetap berusaha pak.


Tanpa banyak kata mereka peluk anak mereka dan menangis rindu sepuasnya.


FADE OUT


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar