Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Petualangan Dua Gadis di Alam Bunian
Suka
Favorit
Bagikan
4. Dua gadis di alam bunian


FADE OUT TO


Kita Kembali ke alam bunian lagi.


21.INT. RUANG TENGAH. RUMAH TUA BUNIAN — NIGHT.

CAST: Melur, Tiwi, Nenek Sifu, Tabib.

Melur dan Tiwi terbangun dari pingsannya.

Mereka melihat sekeliling dengan rasa aneh.

Rumah kayu tua dengan aroma bunga kamboja ruangan itu.

Suasana gelap hanya lampu sentir yang pakai minyak tanah.

Shot: Dari arah belakang.

Nenek datang bawa dua cawan kendi dan teko kendi yang berbentuk candi prambanan letak diatas nampan untuk diberikan ke Melur dan Tiwi.


Melur dan Tiwi melihat Nenek yang ada dihadapanya aneh, fisik nenek lain dari biasanya.

Rambut warna putih di sanggul, alis tebal warna putih, gigi warna hitam, mata kecil sebelah dan bungkuk badanya seperti joko kendil, telapak kaki mengarah belakang seperti mahluk humanoid.


NENEK SIFU
kagaligiagan jagangagan kuguatigir sagayaga magahluguk bagaigik (kalian jangan kuatir saya mahluk baik).


Melur dan Tiwi tak paham cakap Nenek malah takut.

Datang seorang tabib bunian dihadapan mereka dengan tiba-tiba.


Melur dan Tiwi menoleh seseoarang yang datang tiba-tiba dengan baju seperti ninja.


TABIB
Kalian jangan takut Nenek Sifu orang baik dan saya muridnya. Nenek punya bahasa memang macam itu.

Melur dan Tiwi hanya angguk saja.

Cut to



22. EXT. HUTAN TERLARANG BUNIAN — DAY

CAST: Melur, Tiwi, Tabib.


Melur dan Tiwi mengikuti Tabib ke hutan untuk mencari dedaunan untuk dibuat ramuan.


MELUR
(Heran)
Tabib kenapa alam bunian tak ada matahari? Kenapa tak ada siang, sore, pagi, yang ada malam terus dan berkabut.


TABIB
(Makna tersirat)
Tak ada yang lebih gelap dari dunia kecuali sifat manusia itu sendiri.


TIWI
(Kerutkan kening)
Maksudnya?


TABIB BUNIAN
(Menunjuk tumbuhan hijau di depanya)
Tak payah fikir panjang sangat ucapan saya tadi, sekarang kita petik daun kelor dihadapan kita 2 meter dari sini. Nampak?


MELUR
(Mengikuti arah telunjuk tabib)
Oh itu! Iya saya nampak. Untuk apa?


TABIB
(Sambil berjalan ke arah tumbuhan itu dengan di ekori Melur dan Tiwi)
Tugas saya hanya mencari dan yang mengolah nenek.


Kini Mereka sudah sampai di pokok daun kelor dan mereka membantu Tabib memetiknya.


TABIB
(Tangan sambil memetik daun kelor)
Boleh saya tanya sesuatu dengan kalian berdua?


MELUR dan TIWI

(Jawab serempak)

Boleh Tabib.


TABIB (cont'd)
(Berhenti memetik dan memutarkan badan menatap penuh wajah Melur dan Tiwi)
Kalian berdua didunia ada istri? Anak berapa?


MELUR
(Memberi isyarat ke Tiwi melalui ekor mata kalau dia suruh diam dan Melur yang jawab)
(VO)
Apakah dia mengira kami lelaki? (Heran) sudah jelas rambut panjang.


TABIB
Kalau berat cakap tak payah bagi tahu. Walaupun sejujurnya teringin sangat nak tahu.


MELUR
Kami berdua kembar dan masih Teruna alias bujang. Tabib sendiri?


TABIB
Kalian tak perlu tahu status saya kita baru kenal.


kemudian Berjalan meninggalkan pokok kelor dan berpindah ke kayu manis.


Melur dan Tiwi duduk dibawah pohon besar sambil menunggu Tabib sedang menebang kayu manis.


Tak berapa lama Tabib selesai memotong kayu manis menjadi rantingan kecil dan menyuruh mereka sebagian bawa.


MELUR (cont'd)
(Berhenti Karena letih)
Tabib. Kenapa tak pakai ilmu hilang saja supaya cepat sampai.


Tiwi yang dengar segera berbisik dengan Melur.


TIWI (VO)
(Berbisik)
Jangan banyak cakap Melur, nanti Tabib marah kita harus baik-baik hanya dia yang boleh paham bahasa kita di alam bunian ini.


TABIB

(Berhenti dan menoleh kearah mereka)

Jadi lelaki sejati itu jangan banyak mengeluh! Paham!.

MELUR DAN TIWI

(Jawab serempak)

Paham Tabib.

Lalu mereka meninggalkan hutan itu.


Cut to


23. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH. Nenek Bunian — NIGHT


CAST: Nenek sifu, Tabib, Melur, Tiwi.


Malam ini Mereka mau datang kenduri ke sesama orang bunian.


NENEK SIFU

(siap berangkat kenduri)

Tagabigib suguruguh megeregekaga cegepagat (Tabib suruh mereka cepat).


TABIB (OS)
(Angguk kepala dan memanggil Melur dan Tiwi)
Melur. Tiwi! Cepat Nenek Sifu tak suka lama-lama menunggu.


MELUR dan TIWI
(Jawab serempak)
Siap!

Lalu mereka berlari mendekati Nenek Sifu dan Tabib.


MELUR dan TIWI
(Cakap serempak)
Kita mau kemana? Naik apa?


TABIB
(Tersenyum dan heran dengan mereka berdua)
Kalian berdua unik senang buat kata serempak kalau cakap. by the way is pretty your both have coustume.

Melur dan Tiwi hanya senyum.

Pakayan Melur dan Tiwi seperti pakayan pendekar 'Wiro Sableng kapak 212' kepala mereka di ikat pakai tali rapiah biar tak hilang di taman fantasi sebab ramai tamu mahluk bunian, baju warna merah semua, itu Nenek yang buat. Sebab Tabib tak tahu ukuran apa dan baju apa yang sesuai saat beli.


Shot:

Nenek memanggil jemputan pakai kode'8 15 18 19 5(HORSE) lalu datang seekor kuda delman bunian yang gagah perkasa berbentuk Candi borobudur kotak delman tersebut.

Tanpa banyak cakap mereka langsung naik dan Tabib yang memandu.


Cut to


24. EXT. FANTASI ORANG BUNIAN — NIGHT


CAST: Melur, Tiwi, Nenek Sifu, Tabib, Nenek jabang dan Tamu.

WIDE SHOT:

Mereka sudah sampai depan istana fantasi bunian.

Melur dan Tiwi matanya liar melihat keadaan sekeliling.

Dihadapan Mereka ada sebuah istana yang sederhana bentuknya tapi banyak pengunjungnya.

Istana itu hanya gedung tua di hiasi pohon krismas yang dibentuk melingkar dan pohon krismas itu di pasang lampu-lampu kecil sebagai penghias.


MELUR (VO) cont'd
(Berbisik)
Tabib. Apakah ini tempat yang akan kita masuk?


Beat:

Tabib tak langsung jawab pertanyaan Melur melainkan merasa ada yang aneh.


TABIB (VO)(cont'd)
Kenapa aura lelaki dari Melur lain? Nafasnya wangi ketika berbisik tadi.


Melur yang lihat Tabib tak jawab dia langsung tiup telinganya membuat Tabib sadar dari sihir hati yang belum pernah ia pelajari dari Nenek sebelumnya.


Big close up:

MELUR
(Meniup telinga Tabib dan berbisik lagi)
Kenapa ngelamun?


TABIB
(menjawab polos apa adanya)
Barusan hati aku derdetak sangat kencang saat kamu berbisik Melur.Jawaban pertanyaan kamu tadi nanti didalam kita tahu.


Melur angguk dan senyum mendengar jawaban polos Tabib barusan. Membuat Melur menjadi penasaran dengan lelaki bertopeng yang berstatus Tabib itu.

Tiwi yang menangkap lirikan Melur ke Tabib seperti sesuatu dia boleh paham kalau sahabatnya mulai menyimpan rasa dengan Tabib Bunian.

Inter cut


24. INT. DALAM GEDUNG BUNIAN. — NIGHT Continous

CAST: Melur, Tiwi, Nenek Sifu, Tabib, Tamu bunian dalam gedung.

Seperti biasa fantasi bunian dimulai sebagai menyambut warga baru, yaitu Melur dan Tiwi.


WIDE SHOT:

Kali ini fantasi musik bunian mengundang pemain musik yaitu Poci alias pocong dari tetangga seberang himalaya.


MELUR
ternyata penghuni bunian manusia.


Tiwi(cont'd)
Betul Melur, oy Nenek kenapa diam?


TABIB
Kalian jangan kacau Nenek Sifu, kalau seperti itu ada sesuatu yang dia lihat.


Lalu mereka semua melemparkan pandangan kearah Nenek Sifu.

Big close up: Nenek hidungnya kembang kempit, telinganya bergoyang, matanya merayau keadaan sekeliling seperti merasakan sesuatu. (Beat) Nenek bicara ke Tabib.


NENEK SIFU

Tagabigib kagamugu hagarugus jagakaga megeregekaga agadaga yagang tagak begereges dagalagam gedegukugung iginigi.

(Tabib kamu harus jaga mereka ada yang tak beres dalam gedung ini)


TABIB
Siap Nek.


Acara yang di tunggu pun tiba seorang pemain handal piano nomor satu di dunia bunian telah pun duduk dihadapan piano yang dia bawa pribadi.

SFX: suara piano yang lain dari biasanya.


TABIB (Cont'd)
Negek. Suguagaraga pigiaganogo lagaigin dagarigi bigiasaganyaga legebigih megelegengkiging(Nek. Suara piano lain dari biasanya lebih melengking).


Nenek tak jawab mulutnya komat kamit.

Shot: Mata batin nenek melihat pemain piano itu Nenek Jabang yang jahat yang akan menjadikan Melur dan Tiwi penghuni bunian tetap.


WIDE SHOT: keadaan berubah semua yang datang, termasuk Nenek Sifu kecuali Tabib tak berubah.


Melur dan Tiwi teriak histeris dengan pemandangan yang berubah tiba-tiba itu. Hantu! (Melur dan Tiwi bicara serempak)

MELUR
Tabib apa yang terjadi?


TABIB
kalian jangan kuatir saya akan atasi.


TIWI
(menoleh arah Nenek sifu yang duduk disampingnya dan terkejut) Allahhuakhbar! Nenek kenapa pucat mukanya?


Mendengar Tiwi sebut Allahhuakhbar Nenek hilang ditempat.


TIWI
Nenek pergi kemana? (Kuatir dan bingung)


Semua yang sudah berubah menyeramkan bermacam-macam Versi hantu ada disana semua.


Tabib(VO)
Harus hentikan musik itu!


Tabib segera berjalan arah pemain piano untuk hentikan muasik aura jahat itu.

Saat Tabib naik atas pentas menghampiri piano, mahluk tinggi besar hitam berbulu menyerangnya dan perkelahian terjadi.


Shot: kita kearah MELUR dan TIWI

Kepala lepas tiba-tiba banyak menggelinding kearah mereka. Seperti durian runtuh.


MELUR
Tiwi ayo kita tinggalkan tempat ini!


TIWI
iya Melur buruan, TANCAP GAS!


Mereka berlari secepatnya untuk tinggalkan gedung itu.

Kepala lepas semakin membiak jadi Melur dan Tiwi tendang-tendang kepala lepas itu seperti main bola kaki.

(Beat) kepala lepas
Woy! Yang sopan kenapa ini kepala di fitrahin tau!

Marah Karena di anggap bola kaki sama Melur dan Tiwi.

Slow motion:

Melur dan Tiwi tak kesah pun. Yang pastinya mereka harus keluar dari situ. Kemudian Melur gapai tangan Tiwi dan diputarkan tubuh Tiwi untuk menendangi badan-badan yang tak berkepala yang mendekati mereka. Seperti jurusan jakichan yang bergaya mabuk mereka saling bertukar posisi untuk memusnahkan hantu bunian.


Shot back: kita kembali ke Tabib yang lagi berkelahi dengan Nenek Jabang untuk hentikan piano itu.

TABIB
Dasar perempuan tua terkutuk hentikan permainan tak lucon ini.


NENEK JABANG
(Tertawa) berikan dulu pemuda suci itu kepadaku.


Insert: Nenek sifu masuk dan mematikan piano serta menghancurkanny dan pada saat itu juga keadaan perlahan-lahan berubah.

Nenek Jabang berkelahi dengan Nenek sifu dan Tabib mencari Melur dan Tiwi.


Shot back to: kita kembali ke arah Melur dan Tiwi yang ada di ruang tengah menuju keluar.


MELUR
Tiwi sepertinya mereka semakin membiak kepala ini, macam durian runtuh.


TIWI
betul Melur.


Insert: Tabib masuk dan tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka. Tanpa banyak kata dia pegang tangan Melur dan Tiwi kemudian menghilang dari Sana.

Wide shot: keadaan stabil.





Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar