Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
** Chapter 4 **
INT . Sekolah . Kelas . Day
Bel terakhir berdentang menandakan semua pelajaran hari ini selesai . para murid pulang dari sekolah .
Anna
Kalau gitu aku duluan ya Ra .
Rara
Jangan lupa nanti malem .
Anna
Oke .
INT . Sekolah . Perpustakaan . Day
Perpustakaan terlihat sepi , hanya ada beberapa murid disana .
senior Raka
( Mengejutkan )
Dor !
Rara
( Terkejut )
Senior ! Apa yang senior lakukan di sini ?
pengawas perpus
( Memperingatkan )
Di larang berisik di perpus
Rara
Maafkan kami pak , kami akan berusaha lebih tenang . Sedang apa senior di sini ?
Senior Raka
Tentu saja menagih janji .
Rara
( Mencari alasan )
Janji apa yang senior maksud ?
Senior Raka
Jangan bilang kau melupakannya , tapi itu tidak masalah , jika kaulupa mungkin aku bisa mengingatkanmu dengan ... Teman - teman ....
Rara
( Membungkam senior Raka dengan tangannya )
Iya iya aku ingat , pertama kita keluar dulu dari sini .
Senior Raka
( Mencoba bicara )
Rara
Aku akan melepaskannya , asalkan senior tidak mengatakan apapun , setuju ?
Senior Raka
( Menganngguk )
Rara melepaskan bungkaman tangannya . Mereka keluar dari perpus .
INT . Sekolah . Ruang musik . Day
Seperti kesepakatan Rara dan senior Raka sebelumnya , bahwa Rara harus bermain piano setidaknya satu lagu setiap harinya untuknya , sebagai bayaran karena merahasiakan tentang Rara yang bisa bermain piano .
Rara bermain piano dengan merdu .
Senior Raka
Luar biasa , kau seperti pianis sungguhan . Sejak kapan kau mulai bermain piano ?
Rara
Mungkin sejak umur lima tahun ..
Senior Raka
Itu berarti kau sudah mempelajarinya sejak kecil ?
Rara
Ya . Bisa di bilang begitu .
Senior Raka
kenapa kau tidak ingin yang lain tahu tentang ini ?
Rara
Bukan apa apa , aku hanya tidak menginginkannya saja . Lagi pula aku juga sudah jarang bermain .
Senior Raka
Kenapa ? Kau terlihat keren saat memainkannya .
Rara
( Nada bercanda )
Oh ya ? Kalau gitu apa senior juga mau mencoba nya ? Mungkin saja dengan begitu senior juga bisa terlihat keren dan dikerubuni banyak gadis .
Senior Raka
Cih , meniup seruling ajah sumbang mulu , apa lagi maen gituan . Bisa bisa bukannya cewek yang nyamperin malah cacian mereka yang ada .
Rara
( Tertawa )
Gak gitu juga kali senior , kalau senior mau , aku bisa mengajarinya .
Senior Raka
( Berpikir sejenak )
Baiklah , aku akan mencobanya .
Senior Raka dan Rara duduk berdampingan menghadap piano .
Rara
( Bergumam )
Lagu apa yang sebaiknya ku coba ... . Apa itu saja ya ...
Senior Raka
Apa yang kau gumamkan ? Kapan kita akan mulai ?
Rara
Lihat dan cobalah ingat setiap not yang ku tekan ini .
Senior Raka
Akan ku coba .
Rara mencoba bermain piano dengan lagu yang memiliki tempo pelan agar senior Raka mudah mengingatnya .
Rara
Cobalah .
Senior Raka
Sekarang ?
Rara
Ya . Apa Senior belum mengingatnya ?
Senior Raka
( Cengengesan )
Rara
Dasar , aku akan mengulanginya lagi , kali ini cobalah untuk mengingatnya .
Senior Raka
Ya .
Beberapa kali Rara memainkan lagu yang sama sejak tadi namun senior Raka agak kesulitan mengingatnya .
Senior Raka
( Kesal )
Menyebalkan , aku benar benar tidak bisa mengingatnya .
Rara
Jangan bilang senior mau menyerah sekarang ?
Senior Raka
Apa lagi yang bisa ku lakukan , aku sudah mencobanya sejak tadi , tapi tetap saja tidak bisa .
Rara diam sejenak lalu memainkan sebuah lagu . Di awal lagu , Rara bermain dengan tempo sedang namun lama kelamaan temponya semakin cepat dan bertambah cepat . Senior Raka menatap hampir tak berkedip .
Senior Raka
( Menganga kagum )
Wahhhh..
Rara
Bagaimana kadengarannya ?
Senior Raka
Aku tidak bisa berkomentar , tadi itu sangat ....hebat . Apa itu tadi ?
Rara
Chopin Etude op 25 , no 11 ( winter wind ) . Walau terdengar bagus nyatanya aku memainkan dua not yang salah tadi .
Senior Raka
Benarkah ?
Rara
Ya .
Senior Raka
Aku memang tidak mengerti tentang musik piano , tapi menurutku tadi itu benar benar luar biasa . Aku tidak tahu kalau piano bisa di mainkan seindah itu .
Rara
Aku mempelajari musik ini selama dua bulan , walau tidak sempurna tapi aku sangat puas dengan perjuangan dan penantian keberhasilanku , walaupun aku sadar itu tidak sepenuhnya sempurna . Bahkan jika jariku sakit , mataku sulit terbuka , kepalaku yang sering pusing karena terlalu sering begadang , aku bahkan sampai melupakan makananku sendiri . Tapi semua itu terbayar dan aku juga merasa sangat puas dengan pencapaian ku itu walaupun belum sepenuhnya sempurna .
Senior Raka
Lalu kenapa kau berhenti , bukankah kau ingin menyempurnakannya ?
Rara
Sepertinya aku terlalu banyak bicara , sebaiknya kita pulang sekarang .
Senior Raka
Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi .
Rara
( Keluar dari ruangan )
(Bicara di pintu )
Ngomong - ngomong senior , ternyata kau .... Sangat payah .
Senior Raka
( Mengejar Rara yang lari )
Apa!!! , Kemari kau ..