Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
122. EXT / INT. BALKON, RUMAH RADIF — AFTERNOON
Radif tengah merenung sambil memandang langit.
Camera change focus to: Iriska berdiri di samping Radif, ikut memandang langit.
IRISKA
Radif hanya bergumam kecil tanpa menoleh.
RADIF
IRISKA
(sedih)
Iriska terdiam sesaat. Radif pun juga.
IRISKA (CONT’D)
RADIF
(menatap Iriska)
IRISKA
Radif ragu sejenak, tapi akhirnya mengangguk. Iriska pun memeluk Radif.
Radif membalasnya.
CUT TO:
123. INT. DALAM TAXI DAVELA — AFTERNOON
Taksi berhenti di pinggir jalan.
MCU jendela belakang, jendela terbuka, Vela melihat ke satu arah, lalu dia melongo.
POV Davela: Kamera LS pada jendela depan rumah. Dari jendela, terlihat Radif dan Iriska berpelukan. BACK TO:
Davela membuka JENDELA mobil, melihat lebih saksama.
POV Davela: Dari jendela rumah, Radif melihat ke arah sini. BACK TO:
Davela buru-buru menutup jendela mobil.
DAVELA
Supirnya kebingungan.
DAVELA (CONT’D)
Taxi pun kembali melaju.
CUT TO:
124. INT/EXT. BALKON, RUMAH RADIF — AFTERNOON
Radif terkejut.
POV Radif: Kamera LS dari arah jendela, nampak Davela di dalam taxi, menatap ke arah sini. BACK TO:
Radif mendorong Iriska.
Iriska menoleh ke arah yang dilihat Radif.
POV Iriska: Kamera LS dari arah jendela, nampak Davela di dalam taxi, melihat ke arah sini.
RADIF
Taxi sudah melaju dan pergi.
Radif langsung memegangi kepalanya. Iriska pun panik.
MONTAGE:
Adegan dimana Davela tak bisa dihubungi. Radif dan Iriska bingung sementara Davela pergi ke tempat Moya dan melimpahkan semua kesedihannya.
124A. INT. RUANG TAMU, RUMAH RADIF — AFTERNOON
Radif mencoba menelpon Davela beberapa kali namun tak diangkat.
INSERT TO:
124B. EXT / INT. DI DALAM TAXI DAVELA — NIGHT
Davela melihat panggilan Radif. Ia marah dan malah mematikan ponselnya.
124C. EXT / INT. PINTU DEPAN, APARTEMEN MOYA — NIGHT
Di depan unit kamar Moya, Davela mengetuk-ngetuk pintu sambil menangis.
125. INT / EXT. PINTU DEPAN, APARTEMEN MOYA — NIGHT
Moya membuka pintu dan kaget.
INTERCUT:
Davela melihat Moya dan langsung masuk serta menabrak Moya dengan pelukannya.
Davela menangis sesenggukan, Moya masih belum tahu apa yang terjadi namun berusaha menenangkan.
FADE OUT:
126. INT. KABIN PENUMPANG PESAWAT, DALAM PESAWAT — AFTERNOON
CARD TITLE: “1 MINGGU KEMUDIAN”
Davela masuk ke pesawat. Lalu masuk ke barisan kursi depan, bernomor 7A, duduk di kursi depan di pinggir jendela.
DAVELA (V.O.)
Davela mengenakan SABUK PENGAMAN. Ia mengecek ponsel sejenak lalu menelpon MOYA.
DAVELA
MOYA (O.S.)
DAVELA
Davela kemudian mematikan ponselnya, memasukannya ke dalam tas dan melirik ke luar jendela.
Kamera CU pada pemandangan langit lepas di luar jendela. Pesawat take off.
DAVELA (V.O.) (CONT’D)
127. INT. KABIN PENUMPANG PESAWAT, DI UDARA — AFTERNOON
MONTAGE:
Kamera CU: Lampu sabuk pengaman sudah dimatikan.
Davela melapas sabuk pengaman, tengah BERDIRI untuk ke toilet ketika sebuah annoucmenet akan diumumkan.
128. INT. RUANG KEMUDI PILOT, DI UDARA — AFTERNOON
Radif berdeham dan menatap Handi, co-pilot di sampingnya.
HANDI
RADIF
(berdeham)
HANDI
Radif kemudian terseyum gugup dan menyalakan saluran pengeras suara.
RADIF
CUT TO:
129. INT. KABIN PENUMPANG PESAWAT, DI UDARA — AFTERNOON
Davela kaget mendengar suara itu dan langsung duduk kembali di kursinya.
RADIF (O.S.)
KITA melihat beberapa penumpang mulai panik.
PENUMPANG 1#
PENUMPANG 2#
RADIF (O.S.)
Para penumpang bernapas lega sekaligus bingung.
RADIF (O.S.) (CONT’D)
Radif berdeham sambil senyum-senyum.
MATCH CUT TO:
Di ruang penumpang, ada yang menggeleng-geleng tapi senyum- senyum.
PENUMPANG 3#
(teriak)
Kita melihat Davela melotot ke sekeliling. Ia mengambil majalah di depan kursi dan pura-pura membaca sambil merendahkan posisi duduknya.
RADIF (O.S.)
Semua mata kini tertuju pada DAVELA.
PENUMPANG 3#
Davela mengigit bibir.
INTERCUT TO:
130. INT. RUANG KEMUDI PESAWAT, DI UDARA — AFTERNOON
Penuh senyuman, Radif masih berbicara di mikorfon pesawat.
RADIF
FADE IN:
131. INT / EXT. KABIN PENUMPANG PESAWAT, APRON BANDARA NGURAI RAI — AFTERNOON
Davela bangkit dengan ogah-ogahan dari kursi.
Dari jendela, ia melihat banyak orang-orang sudah berkumpul di bawah.
132. INT. TANGGA PESAWAT, APRON BANDARA NGURAH RAI — AFTERNOON
Davela gugup menuruni tangga pesawat, pura-pura sibuk membenahi rambut yang tertiup angin.
POV Davela: Kamera LS pada Radif yang mengenakan kacamata hitam, juga sudah menunggu Davela bawah tangga pesawat.
Davela menuruni tangga perlahan sambil menahan malu.
132A. DI SAMPING PESAWAT, APRON BANDARA NGURAH RAI - AFTERNOON
Davela kini berhadapan dengan Radif.
Sekali lagi, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling karena ada banyak orang.
DAVELA
Hai Dif... (akward)
Radif tersenyum.
RADIF
Radif kemudian melepas kacamatanya dan menyelipkannya di kantong seragam pilot.
Lalu Radif mengeluarkan cincin dari sakunya dan menyodorkannya pada Davela.
RADIF (CONT’D)
(berlutut)
Davela menganga.
Para penumpang yang menyaksikan Radif melamar Davela langsung bersorak sorai.
DAVELA
(panik)
BEBERAPA PENUMPANG PESAWAT
RADIF
(senyum dan mengulangi)
Davela melihat ke arah lain dan kaget.
POV Davela: Kamera MCU pada Iriska di antara kerumunan, tersenyum ke arah sini dan mengangguk. BACK TO:
Davela pun menatap Radif selama beberapa detik.
RADIF (CONT’D)
Davela mengangguk.
Radif langsung mengenakan CINCIN itu di tangan Davela. Semua orang bertepuk tangan. Lalu perlahan bubar.
DAVELA
(berbisik)
RADIF
(senyum)
133. EXT. PANTAI KUTA — AFTERNOON
SFX suara deburan ombak.
Establish suasana pantai kuta yang tak terlalu ramai. Ada pengunjung yang berenang, ada yang bersantai, juga beberapa anak yang sibuk membuat monumen dari pasir.
Davela dan Radif duduk di tepian pantai, sambil menyaksikan matahari yang akan terbenam.
RADIF
DAVELA
Radif terkejut.
DAVELA (CONT’D)
RADIF
Radif lalu meraih tangan Davela.
RADIF (CONT’D)
DAVELA
(berkaca-kaca)
FLASHED TO:
134. EXT. DEPAN RUMAH, RUMAH RADIF — AFTERNOON
Radif menerima amplop dari pak pos. Radif membuka amplop.
Kamera CU pada tangan Radif yang mengambil selembar foto dari amplop, bergambar Davela sedang memayungi Radif dan membiarkan setengah dirinya kehujanan di Malang. BACK TO:
Radif membalik foto itu, menatap lekat.
Kamera CU pada bagian belakang foto yang bertuliskan:
“Mungkin dia bisa tertawa lebih keras sama orang lain, tapi gue tahu satu hal...
Hatinya cuma buat lo.”
-Tristan
BACK TO PRESENT:
135. EXT. PANTAI KUTA — AFTERNOON
DAVELA
(berkaca-kaca)
RADIF
(mengangguk pelan)
DAVELA
RADIF
(ikut bangit)
Davela mengangguk. Mereka pun berpelukan.
Lalu Iriska dan Moya muncul dari arah belakang Davela.
IRISKA (O.S)
Davela melepaskan pelukan Radif dan berbalik.
Davela melompat dan langsung memeluk Iriska, ia menangis bahagia. Moya juga bergabung memeluk Davela.
Kamera bird’s eye menampilkan Davela, Radif, Iriska, dan Moya yang saling memeluk bahagia.
INSERT TO:
136. EXT - ROOFTOP STUDIO DAVELA, SEBUAH RUKO — NIGHT
Davela berpakaian dress putih.
Kita melihat ia memegang BUKU SAYAP-SAYAP PATAH dengan KEDUA TANGAN. Terlihat pula di JARI MANIS KANAN Davela sudah melingkar CINCIN PERNIKAHAN.
Dari belakang, Radif muncul menggunakan pakaian putih juga.
Radif berdiri di belakang Davela dan menangkupkan kedua tangannya di atas tangan DAVELA.
Sekarang kita melihat JARI MANIS KANAN mereka mengenakan cincin yang sama.
Radif mencium kening Davela.
RADIF
Davela menoleh.
DAVELA
(tersenyum)
Radif kemudian melirik buku di tangan Davela dan pindah ke samping Davela.
RADIF
DAVELA
Radif melirik halaman “APABILA CINTA MEMANGGILMU”
DAVELA (CONT’D)
RADIF
DAVELA
(tertawa)
Mereka berdua bertatap-tatapan tanpa melihat buku.
RADIF
DAVELA
(tersenyum)
RADIF
DAVELA
RADIF
(jeda sejenak)
DAVELA
RADIF
Radif dan Davela terdiam sejenak.
RADIF DAN DAVELA
(bersama)
Radif dan Davela sama-sama tertawa. Lalu berpelukan sangat erat.
FADE TO:
137. INT. KABIN PESAWAT, DI UDARA — AFTERNOON
Iriska sedang memberika minum kepada penumpang BUSINESS CLASS.
Ia kaget melihat Ezra, pria yang waktu menjatuhkan buku Murakaminya.
IRISKA
Pria itu mengangkat kepala dari bukunya.
EZRA
IRISKA
(tertawa)
EZRA
(menerima gelas)
IRISKA
EZRA
(mengangguk)
Iriska kehilangan kata-kata.
EZRA (CONT’D)
Iriska terkesiap.
IRISKA
EZRA
(tersenyum dan mengangguk)
Ezra mengeluarkan dompetnya, dan memberikan kartu nama.
IRISKA
(menerimanya dengan gembira)
Iriska berlalu ke depan. Saat duduk dan mengenakan seatbealt, ia melirik Ezra dari balik bilik.
BCU: Iriska sangat bahagia, ia telah menemukan cintanya. Murakami- man-nya.
138. INT. STUDIO DAVELA, SEBUAH RUKO BERLANTAI 4 — AFTERNOON
Davela mengetik di laptop. Ada Tiyo, Dido, dan Moya juga yang sedang santai-santai di segala sisi studio.
HP berbunyi. Davela mengangkatnya.
Kamera CU pada layar HP, menampilkan panggilan dari Radif via Skype. BACK TO:
Davela memasang HP di depan wajah, terlihat wajah Radif di layar HP.
RADIF
DAVELA
RADIF
DAVELA
(tertawa)
RADIF
Lalu terdengar bunyi pintu diketuk.
DAVELA
RADIF
Davela pun langsung buru-buru membuka pintu. Pengantar makanan datang.
CUT TO:
OJEK MAKANAN
CUT BACK TO:
DAVELA
(menerima bungkusan)
Davela kemudian menutup pintu. Dido pun langsung mendekati Davela.
DIDO
TIYO
DIDO
DAVELA
Davela meletakkan makanan di meja dan membukanya.
Kamera MCU pada kotak makanan, ada nasi dengan menu makan 4 sehat plus buah PISANG dan APEL.
DIDO
MOYA
Sementara yang lain tertawa, Davela pun tertegun pada APEL di meja.
Davela perlahan melangkah ke dekat jendela, tempat kumpulan FOTO-FOTO peninggalan Tristan berada.
DAVELA (O.S.)
Tiba-tiba Dido, Tiyo, dan Moya ada di belakangnya. Mereka ikut melihat foto-foto Tristan yang sedang Davela lihat.
DIDO
TIYO
Moya pun merangkul Davela.
Namun Davela sama sekali tak menunjukkan kesedihan.
DAVELA
Mereka berempat pun saling merangkul. Menguatkan satu sama lain.
DAVELA (O.S.) (CONT’D)
INSERT TO:
Sambil berpelukan, DAVELA fokus menatap sebuah foto sambil tersenyum.
DAVELA (O.S.) (CONT’D)
KAMERA TRACK IN kepada foto yang memperlihatkan Tristan dan dirinya saling menyodorkan APEL yang tertancap LILIN dan masing-masing sedang saling meniupnya.
DISSOLVE TO:
139. INT. KAMAR RAWAT TRISTAN, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Tristan saat itu tengah selesai makan siang. Ia kemudian memegang APEL di tangannya.
TRISTAN
Davela tersenyum lalu mengangguk.
TRISTAN (CONT’D)
Davela menatap Tristan bingung.
TRISTAN (CONT’D)
DAVELA
(menggeleng)
TRISTAN
Air mata Davela jatuh.
Tristan menarik napas sejenak. Perlahan ia menggenggam tangan Davela.
TRISTAN (CONT’D)
Tristan menyentuh sebelah pipi Davela yang gemetar.
TRISTAN (CONT’D)
Tristan hendak menyalakan lilin pada APEL-nya.
DAVELA
Davela pun mengambil APEL lainnya dan mengikuti Tristan.
DAVELA (CONT’D)
Davela kemudian mengeluarkan ponselnya, lalu menyandarkannya pada gelas minum Tristan yang terletak di overbed (meja makan pasien).
DAVELA (CONT’D)
(mengatur timer)
Tristan tersenyum. Ia menyalakan lilin yang telah ditancapkan ke dua buah apel dengan korek gas.
Mereka kemudian saling menyilangkan tangan, dan menukar APEL masing- masing.
Lalu Davela dan Tristan meniupnya LILIN-nya bersama-sama.
INTERCUT TO:
Ponsel Davela berbunyi “cekrik” dan mengabadikan momen manis mereka.
FREEZE.
-THE END-