Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70. EXT. BANDARA ABDUL RACHMAN SALEH (MALANG) — AFTERNOON
Establish pemandangan pesawat yang landing di landasan pacu.
70A. EXT/INT - APRON BANDARA - BANDARA (MALANG) — AFTERNOON
Kita melihat Davela, Moya, Tiyo, dan Tristan menuruni tangga pesawat.
Tiyo mau selfie sama Moya namun Tristan iseng gangguin mereka.
CUT TO:
Davela berdiri dekat tangga.
Kamera CU pada Radif, Iriska dan Orlif yang menggunakan seragam profesi turun dari tangga.
INTERCUT TO:
Radif langsung merangkul Davela dan menggandengnya.
71. EXT. BATU SECRET ZOO — AFTERNOON
SFX MUSIC HAPPY MONTAGE:
Di Batu Secret Zoo, Tristan sibuk merekam dan foto-foto hewan dan juga rombongan.
Ketika lewat di depan KANDANG MACAN, ia mendorong-dorong Dido ke dekat macan yang galak sampai Dido teriak-teriak.
Semua orang tertawa-tawa.
Orlif melihat e-bike yang disewa.
Semua pada mau ikutan karena sudah pegel. Namun ternyata e-bikenya tidak cukup.
DAVELA
(menatap Radif)
TRISTAN
DAVELA
TRISTAN
DAVELA
Davela dan Tristan saling tersenyum.
Iriska agak heran melihat pemandangan itu.
INSERT TO:
72. EXT. SUATU AREA, BATU NIGHT SPECTACULAR (BNS) — NIGHT
Establish suasana taman bermain yang penuh lampu-lampu.
Dido berdiri agak di depan karena ingin merekam teman-teman yang naik wahana bernama MEGA MIX.
Iriska dan Radif duduk di bangku kosong.
Dari pandangan mereka, kita melihat Davela dan Tristan duduk sebelahan.
Tristan dan Davela memegangi pegangan PENGAMAN permainan di depan dada sambil saling tertawa.
INSERT TO:
Dari jauh, Radif yang duduk berdampingan dengan Iriska memperhatikan Tristan dan Davela dengan tatapan serius.
IRISKA
(mengunyah popcorn)
RADIF
(menoleh)
Radif mengambil popcorn, sambil kembali melihat Tristan dan Davela yang berteriak bersama karena wahana permainan sudah dimulai.
CAMERA CHANGE FOCUS TO:
Iriska mengikuti arah pandang Radif.
73. INT. AREA FOODCOURT, BATU NIGHT SPECTACULAR (BNS) — NIGHT
Rombongan sudah duduk manis di meja masing-masing dengan makan malam mereka.
DIDO
TRISTAN
DIDO
TRISTAN
DIDO
(jengkel)
TRISTAN
MOYA
Semua hanya senyum-senyum dan mulai makan. Tiba-tiba lampu di foodcourt jadi redup. Semua menoleh heran.
MC (O.S.)
Davela langsung kaget dan menoleh ke panggung.
Tak lama, air mancur mulai di putar diiringi lagu Barat.
Davela terpana dan menarik napas. Ia kemudian melirik Tristan yang duduk di depannya.
DAVELA
Mendengar itu, Radif melirik Davela heran. BCU: Tatapannya cemburu.
74. EXT. HALAMAN BELAKANG, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — NIGHT
Suasana sudah sepi.
Radif duduk di halaman belakang. TRACK IN TO BCU tatapan kosong RADIF.
FLASHBACK TO:
75. EXT. HALAMAN BELAKANG, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — NIGHT
Saat BBQ, Dido menuangkan segelas soda ke gelas kosong dan memberikannya ke Davela.
TRISTAN
DIDO
(menepok jidat)
DAVELA
(tertawa)
BACK TO PRESENT:
76. EXT. HALAMAN BELAKANG, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG— NIGHT
Radif menggeleng pelan, tersentak oleh lamunannya sendiri.
FADE OUT
77. EXT. PINTU DEPAN, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — MORNING
Rombongan Davela sudah siap naik ke mobil van. Mereka hendak berwisata.
MONTAGES:
Selanjutnya menampilkan keseruan rombongan berwisata.
CUT TO:
77A. EXT. WISATA PARALAYANG BATU, PUNCAK BATU (MALANG) — MORNING
Davela, Radif, dan Iriska main paralayang. Dido sibuk merekam. Tiyo dan Orlin menyemangati.
77B. EXT/INT. MUSEUM ANGKUT — AFTERNOON
Davela and rombongan asik menjelajah dan berfoto-foto diberbagai spot yang menarik dan lucu.
Tiyo minta difotoin Tristan pakai ponselnya, tapi begitu melihat hasilnya ternyata itu isinya hanya selfie-nya Tristan.
Melihat itu Dido tertawa ngakak.
77C. EXT / INT. PASAR APUNG — AFTERNOON
Setelahnya keluar, mereka makan siang di PASAR APUNG sekaligus berbelanja.
Iriska membeli topi karena kepanasan. Davela juga ikut membeli topi.
Davela dan Orlin terlihat berbincang seru, namun saat Radif ingin menimpali mereka berdua kabur.
77D. EXT. JALANAN DI KOTA BATU — AFTERNOON
Mobil melaju di jalanan berliuk-liuk, menuju ke tempat lain lagi.
78. EXT. ARENA TAMAN LABIRIN — AFTERNOON
Kita melihat dari atas Davela dan teman-teman sedang berpencar di arena labirin.
Tak lama, Orlif berhasil keluar dan berteriak senang.
DIDO
(memegangi kepala)
Dido kemudian menemukan Iris dan bergabung.
Di tengah labirin, ada Tristan sendiri yang malah asik terjebak dan memotret BANGKU KOSONG.
Di sisi lain, kita melihat Iriska, Davela dan Radif sedang berusaha mencari jalan keluar.
Davela menyadari tali sepatunya lepas, lalu tahu-tahu terpisah dari Radif dan Iriska.
RADIF (O.S)
Dari udara, Davela bisa mendengar suara itu.
DAVELA
RADIF (O.S)
DAVELA
IRISKA (O.S)
Davela pun setengah berlari memutari labirin-labirin itu. Ia berdecak karena tak kunjung menemukan jalan keluar.
Tiba-tiba Davela tersandung dan jatuh. Punggung jarinya kena kerikil tajam.
Davela meringis kesakitan karena jarinya berdarah.
DAVELA
SPLIT SCREEN:
TRISTAN (O.S.)
DAVELA
Kamera mengikuti Tristan yang berusaha mencari jalan ke sisi kanan.
Tristan berhasil bertemu Davela yang juga berjalan ke arahnya sambil meringis.
TRISTAN
(meraih tangan Davela)
Kamera CU pada PUNGGUNG JARI KIRI Davela yang sobek dan berdarah.
DAVELA
(menahan perih)
Tristan langsung mengeluarkan botol air dan tasnya.
CU: tangan Vela disiram air.
BCU: Tristan lalu meraih punggung tangan Davela, dan meniupinya.
INSERT TO:
Saat itu, Radif muncul di belakang mereka dan amat sangat kaget dengan apa yang dilihatnya.
RADIF
Davela reflek terkejut dan melepaskan tangannya.
DAVELA
Radif menatap Davela lalu Tristan dingin.
RADIF
Ia langsung berbalik dan meninggalkan mereka.
79. EXT. DI DEPAN ARENA LABIRIN — AFTERNOON
Davela mengejar Radif sambil berkaca-kaca. Tristan mengikuitnya dengan cepat.
Radif akhirnya berhenti.
TRISTAN
RADIF
(berbalik dan menunjuk Tristan)
Iriska, Dido, dan Orlif bingung. Tristan mengangkat tangan.
Radif kembali berbalik dan berjalan meninggalkan rombongan.
IRISKA
(bingung)
80. INT. RUANG TAMU, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — NIGHT
Suasana sunyi.
Terdengar bunyi PINTU di buka.
Dido, Moya, Tiyo, TRISTAN, Davela, Orlin, juga Iriska yang berada di ruang tamu menghentikan aktifitas mereka yang sedang bermain ponsel masing-masing.
Mereka semua menatap Radif kikuk. Radif menghampiri Davela yang gugup.
RADIF
Tristan hendak ikut berdiri.
RADIF (CONT’D)
(menatap Tristan tajam)
Davela pun bangkit berdiri, menarik napas, dan masuk ke kamar Radif.
Pintu tertutup.
Dido kemudian ikut bangkit dan mau menguping dari balik pintu.
Moya kesal dan buru-buru menghampiri Dido, memukul kepalanya.
Semua orang pun akhirnya memilih berpencar dan menyisakan Iriska sendirian di sana.
81. INT. KAMAR PENGINAPAN RADIF, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — NIGHT
Davela menutup pintu dengan gugup.
Kita melihat Radif sudah berdiri di dekat jendela dengan posisi menyamping.
Davela pun mengikutinya.
Mereka sekarang berdiri berhadapan dengan latar bingkai JENDELA dan pemandangan gelap. Mirip lukisan sedih.
RADIF
(mendesah)
DAVELA
RADIF
DAVELA
(spechless)
RADIF
Davela menganga.
RADIF (CONT’D)
Davela makin syok dan menelan ludah. Tidak bisa berkata-kata.
RADIF (CONT’D)
Davela menunduk. Menahan air matanya yang mau tumpah.
Radif membasuh mukanya dengan sebelah tangan.
RADIF (CONT’D)
DAVELA
RADIF
Davela mengangkat kepala dan air matanya jatuh.
RADIF (CONT’D)
Air mata Davela bergulir lagi.
DAVELA
(memelas)
RADIF
Davela menahan napas, membelalak.
RADIF (CONT’D)
Davela langsung memeluk Radif.
DAVELA
Radif melepaskan pelukan Davela dengan lembut.
RADIF
Radif lalu melangkah ke pintu dan keluar.
Davela meluruhkan diri ke lantai. Bahuya bergetar hebat. Ia menangis sejadi-jadinya.
82. INT. KAMAR PENGINAPAN RADIF, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — NIGHT
MONTAGE:
Iriska masuk ke kamar Radif dan mendapati Davela yang menangis tersedu-tersedu.
SFX Music Mellow:
Davela menatap Iriska nanar sambil menggeleng kuat-kuat. Tanpa berkata-kata, Iriska langsung memeluk Davela.
83. INT. DALAM MOBIL RADIF VAN — NIGHT
Mobil melaju cepat di jalanan luar kota. Kita melihat Radif mengemudi dengan wajah keruh.
Tiba di jelanan sepi ia menepikan mobinya di pinggir jalan. Radif mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.
Kamera CU pada tangan Radif yang memegang sebuah CINCIN.
Kemudian Radif mengepalkan cincin itu kuat-kuat dan memukul- muku setirnya.
Radif mengerang dan menangis sejadi-jadinya.
84. INT. RUANG TAMU, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — MORNING
Radif, Iriska, dan Orlin sudah berpakaian seragam profesi dan bersiap pergi dengan koper-koper mereka.
Moya yang sudah bangun pun menemani mereka sambil memegang cangkir kopi.
ORLIN
MOYA
IRISKA
Radif tak berkata apapun, ia hanya tersenyum tipis.
MOYA
(menggaruk leher)
Radif, Iriska, dan Orlin berjalan keluar pintu sambil mendorong koper masing-masing.
85. INT. KAMAR PENGINAPAN DAVELA, RUMAH VILLA PENGINAPAN MALANG — MORNING
Davela sebenarnya sudah bangun dan mendengar percakapan Moya di depan.
Davela meringkuk di selimut dengan mata panda. Ia bangkit dan berdiri di depan JENDELA.
Tepat saat itu, ia melihat Radif dengan pakaian pilotnya masuk ke mobil dan pergi.
Davela menatap kepergian itu dengan sejuta kepedihan. Ia pun kembali kekasurnya dan meringkuk di sana sambil menangis.
BLACKOUT.