Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
86. EXT. KOMPLEK PERUMAHAN DAVELA — AFTERNOON
TITLE CARD: 3 hari kemudian.
Establish pemandangan komplek yang dengan matahari terik.
81. INT. KAMAR DAVELA, RUMAH DAVELA / IRISKA — AFTERNOON
Davela memeluk kedua lututnya sambil memandang fotonya dan Radif di meja.
DAVELA (V.O.)
Tiba-tiba ponsel Davela berbunyi.
Kamera CU pada HP, nampak panggilan telepon dari nomor Radif. BACK TO:
Davela wajahnya langsung cerah. Buru- buru Davela mengangkat telepon itu.
DAVELA
KITA melihat senyum Davela langsung menghilang dan gadis itu menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
DAVELA (CONT’D)
88. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Davela berlari-lari menyusuri koridor.
Ia berlari tanpa henti, hingga melihat Radif sedang bersandar di sisi tembok depan ruangan.
DAVELA
(sambil tersedu-sedu)
RADIF
DAVELA
RADIF
Sejenak mereka berdua canggung.
DAVELA
Radif mengangguk.
89. INT. KAMAR RAWAT IRISKA, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Davela berdiri di samping ranjang Iriska. Radif mengikuti dari belakang.
Terlihat Iriska tertidur pulas dengan memakai selang oksigen. Davela menarik bangku pelan dan duduk.
Ia meraih sebelah tangan Iriska dan menggenggamnya.
DAVELA
Radif menatap pemandangan itu penuh prihatin.
DAVELA (CONT’D)
Iriska masih tidur tenang. Perutnya saja yang naik turun.
DAVELA (CONT’D)
Jeda sebentar.
RADIF
DAVELA
(menoleh)
RADIF
Davela menggeleng.
RADIF (CONT’D)
DAVELA
RADIF
Davela menghela napas.
DAVELA
Radif mengangguk.
INTERCUT TO:
Davela keluar dari ruang rawat Iriska. BACK TO:
Radif kemudian duduk di bangku, memperhatikan Iriska selama beberapa detik. Ia menghela napas lelah sambil menunduk memijat keningnya.
BCU tiba-tiba Iriska membuka mata. Ia sadar dari siuman, dan dengan cepat tahu sedang ada di rumah sakit.
Lalu Iriska terkejut ketika sosok pertama yang dilihatnya adalah Radif. Seketika ia emosional dan meneteskan air mata.
IRISKA
(berbisik)
RADIF
(kaget)
IRISKA
(menggeleng dan makin menangis)
RADIF
(makin bingung)
90. EXT. KORIDOR RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Davela baru tiba di ujung lorong. Namun ia membatalkan niat makan siangnya karena tidak tenang.
Ia pun berbalik, menuju kamar Iriska.
91. EXT/INT. DEPAN KAMAR RAWAT IRISKA / DALAM KAMAR, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Kita melihat Davela sudah tiba. PINTU nya agak sedikit terbuka dan sayup-sayup terdengar percakapan.
IRISKA
Davela yang saat itu baru saja datang, kaget mendengar kalimat Iriska yang dilontarkan untuk Radif.
Ia tidak jadi masuk dan memutuskan menguping percakapan dari luar dari luar.
CUT TO:
92. INT. KAMAR RUANG RAWAT IRISKA, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
IRISKA
(gemetar)
Davela melihat Radif menunduk.
IRISKA (CONT’D)
Masih terbaring lemah, bahu Iriska berguncang hebat. Ia mengambil REMOTE BED di sebelahnya dan menegakkan kasur.
RADIF
IRISKA
(makin histeris)
Dari luar, Davela ikut menangis dan sambil menutup mulutnya keras-keras.
RADIF
(speechless)
IRISKA
(mengangkat tangannya)
Radif kemudian bangkit, memeluk Iriska.
RADIF
(mengelus kepala Iris)
IRISKA
RADIF
(menarik napas)
92A. EXT / INT. KAMAR RUANG RAWAT IRISKA, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Mendengar itu, Davela sangat amat terkejut. BCU: air matanya jatuh.
Ia langsung berlari dan pergi dari depan kamar.
CUT BACK TO:
92B. EXT / INT. KAMAR RUANG RAWAT IRISKA, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
RADIF (CONT’D)
Radif melepaskan pelukannya dan menatap Iriska lembut.
RADIF (CONT’D)
(mengenggam tangan Iriska)
Iriska menangis tersedu-sedu.
93. EXT. TAMAN DI RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Kita melihat Davela duduk di BANGKU TAMAN sambil menangis sesenggukan.
BCU wajahnya termenung, mengingat sesuatu.
FLASHED TO:
(BAGIAN DARI SCENE 51)
94. INT. KAMAR IRISKA, RUMAH DAVELA / IRISKA — NIGHT
DAVELA
IRISKA
(mendesah)
BACK TO PRESENT:
95. EXT. TAMAN DI RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Ia berusaha meredam tangis sambil memegangi dada. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Davela mengangkat HP.
RADIF (O.S.)
DAVELA
(pura-pura kaget)
RADIF
Davela pun mengelap air matanya dan mengerjab-ngerjab.
Ia menarik napas dan mengehembuskannya lalu bangkit berdiri.
96. INT. KAMAR RAWAT IRISKA, RUMAH SAKIT — AFTERNOON
Davela melangkah kikuk ke dalam kamar. Ia melihat Iriska yang tersenyum lemah di pembaringan, sedang di periksa oleh dokter dan perawat.
Davela pun berjalan cepat dan berdiri di dekat pembaringan.
DAVELA
IRISKA
Davela mengalihkan pandangan pada dokter.
DOKTER JAGA
RADIF
(menimpali)
DOKTER JAGA
DAVELA
(lega)
DOKTER JAGA
Dokter dan perawat kemudian keluar dari ruang Iriska. BACK TO:
RADIF
(menatap Davela)
Radif mengusap bahu Iriska.
RADIF (CONT’D)
IRISKA
Setelah Radif pergi, Davela menatap Iriska sendu.
Davela menarik bangku, dan duduk di samping ranjang. Tiba- tiba air matanya jatuh tanpa bisa dicegah.
IRISKA (CONT’D)
(kaget)
Buru-buru Davela mengusapnya dengan punggung tangan.
DAVELA
(senyum)
IRISKA
DAVELA
IRISKA
DAVELA
Iriska menggeleng dan tertawa, lalu memeluk Davela.
Davela membalas pelukannya dan berusaha menahan kesedihannya.
97. INT. KAMAR IRISKA, RUMAH DAVELA DAN IRISKA — NIGHT
Davela berdiri di balkon.
Davela menopang kepalanya dengan tangan kiri. Ia pun tiba- tiba tersadar dari lamunan, dan langsung masuk ke dalam rumah.
CUT TO:
98. INT. KAMAR RADIF, RUMAH RADIF — NIGHT
Radif membuka lemari pakaian dan mengambil handuk mandi. Saat itu topi kupluknya itu terseret dan jatuh ke lantai.
Radif memungutnya dan freeze.
Setelah ini adalah adegan Montage: Radif mengingat masa-masa terbaiknya bersama Davela.
99. EXT/INT. KAMAR RADIF, RUMAH RADIF — AFTERNOON
RADIF teringat saat Davela menjahit bagian bolongnya dan ketika selesai memakaikannya ke kepala.
99A. INT. RUMAH DAVELA, RUMAH DAVELA / IRISKA — AFTERNOON
Davela meniupkan gelembung sabun padanya lalu kabur. Davela memakaikan topi pilot ke kepalanya.
99B. INT. PINTU DEPAN, RUMAH DAVELA / IRISKA — NIGHT
Davela menyambutnya di pintu rumah dan memeluknya.
BACK TO PRESENT:
100. INT. KAMAR RADIF, RUMAH RADIF — NIGHT
BCU Radif berkaca-kaca mengigat itu semua.
FLASHED TO:
(BAGIAN DARI SCENE 78)
101. EXT. ARENA TAMAN LABIRIN — AFTERNOON
Tristan membungkuk seperti pangeraan, menempelkan bibirnya ke punggung tangan Davela.
BACK TO PRESENT:
101A. INT. KAMAR RADIF, RUMAH RADIF — NIGHT
Kamera CU: Tangan Radif yang melempar topinya ke lantai dengan penuh amarah.
Radif menangis sejadi-jadinya.
CUT TO:
102. INT. KAMAR DAVELA, RUMAH DAVELA / IRISKA — NIGHT
Davela membereskan barang-barangnya ke dalam tas.
Ia mengambil peralatan gambar, jaket, handuk lalu memapah tasnya dan keluar dari kamar.
103. INT. RUANG TAMU DAVELA, RUMAH DAVELA / IRISKA — NIGHT
Sambil menangis, Davela menempelkan kertas menggunakan magnet ke pintu kulkas, lalu bergegas pergi.
Kamera ZOOM IN ke kertas di pintu kulkas hingga tulisan di kertas bisa terbaca jelas. Tertulis di sana:
To: Kak Iris
Tiba-tiba gue kangen sama nyokap. Jadi selama beberapa waktu ke depan, gue bakal stay di Bandung.
Lo jaga diri baik-baik ya. Jangan kecapean lagi.
- Davela -
104. INT / EXT. BALKON RUMAH TRISTAN, RUMAH TRISTAN — NIGHT
Tristan melihat sebuah mobil travel datang.
Davela keluar sambil membawa koper kecil dan masuk ke dalam mobil.
POV Tristan: mobil itu melaju dan menghilang di tikungan.
BLACK OUT:
105. EXT. RUMAH IBU DAVELA — MORNING
Kita melihat hari sudah cerah kembali. Matahari pagi membumbung tinggi.
Establish perumahan lama di daerah DAGO yang asri dan penuh pepohonan dengan jalan bebatuan.
106. INT. KAMAR DAVELA, RUMAH IBU DAVELA — MORNING
Davela sedang bicara di HP, duduk menghadapi laptop.
DAVELA
Davela meletakkan HP di meja, kemudian menggaruk lehernya yang gatal dan tak sengaja ia menyentuh KALUNG-nya.
Davela perlahan memutar tangannya ke depan, menyentuh liotinnya dan menunduk.
DISSOLVE TO:
FLASHBACK DARI SCENE 61:
107. INT. LANTAI 2 RUMAH DAVELA, RUMAH DAVELA / IRISKA — AFTERNOON
RADIF
(menatap Davela)
BACK TO PRESENT:
108. INT. KAMAR DAVELA, RUMAH IBU DAVELA — MORNING
Air matanya menggenang. Tiba-tiba RINI (55), yang merupakan Ibu Davela berpakaian daster memanggilnya dari ruang tamu.
RINI
Davela langsung pura-pura sibuk menggambar.
DAVELA
RINI
Davela mengerutkan kening.
DAVELA
(bergumam)
Davela pun buru-buru keluar kamar.
109. INT. RUANG TAMU, RUMAH IBU DAVELA — MORNING
Davela kaget melihat Tristan sedang duduk dan ngobrol sama ibunya.
Tristan kemudian berhenti bicara ketika melihat Davela.
TRISTAN
(tersenyum)
Davela menganga seperti patung.
RINI
(bangkit berdiri)
DAVELA
Rini kemudian tersenyum pada Tristan dan berlalu.
DAVELA (CONT’D)
(datar)
TRISTAN
(tersenyum)
Davela kemudian memperhatikan wajah Tristan yang terlihat lebih pucat dari biasanya.
CU bibir Tristan yang memutih.
TRISTAN (CONT’D)
DAVELA
TRISTAN
(bingung)
DAVELA
TRISTAN
Kita mengikuti Davela yang berjalan ke meja dan menuangkan teh dari termos ke gelas bening.
Ia kembali dan meletakkan teh itu di meja.
TRISTAN (CONT’D)
Davela tiba-tiba melihat lampu ruang tamunya mati. Ia pun bangkit.
DAVELA
Davela pergi ke dapur lagi dan mengambil TANGGA yang bersandar di DINDING.
Davela kembali dan meletakkan tangga di bawah lampu dan memegangi BOHLAM baru.
Kita melihat ia mulai mengangkat KAKI KANAN-nya untuk menaiki tangga.
Tristan yang sedang minum langsung meletakan gelasnya kembali di meja, langsung mendekati Davela.
TRISTAN
DAVELA
TRISTAN
Davela membeku, memandang Tristan kaku.
TRISTAN (CONT’D)
Tristan tersenyum dan langsung memanjat tangga dan mengganti lampunya.
Davela hanya bisa mendongak pasrah.
Tak lama, kita melihat Tristan kembali turun.
TRISTAN (CONT’D)
DAVELA
TRISTAN
DAVELA
(terkekeh)
Tristan lalu menggandeng tangan Davela.
TRISTAN
CUT TO: