Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
JUMP CUT TO — PAGI
Heira sedang makan sambil menonton film di laptop.
CUT TO :
Heira mengetik di laptop, sambil sesekali minum atau makan snack.
TIME LAPSE : Siang, senja, lalu malam hari.
Heira membaca ulang naskah di laptop, lalu merebahkan kepala di meja.
HEIRA
(tampak lelah)
CUT TO :
7. INT. RUMAH OCHI - SORE
Ochi membaca print-out naskah, lalu melihat Heira yang duduk sambil melihat kolam ikan.
OCHI
(tersenyum)
Heira lalu melihat Ochi.
OCHI
(meletakkan naskah di meja)
HEIRA
OCHI
HEIRA
(mengangguk, lalu minum sedikit)
OCHI
HEIRA
OCHI
Heira terenyak memikirkannya.
OCHI
(menghela napas, melihat Heira)
Heira tersentak melihat Ochi.
OCHI
HEIRA
OCHI
(tidak habis pikir)
Heira tertawa.
CUT TO :
8. INT. PERPUSTAKAAN 24 JAM - MALAM
Heira duduk sambil membaca buku. Di sisi lain, dua gadis sebayanya juga sedang membaca buku.
Tiba-tiba lampu padam.
Beberapa pengunjung berteriak histeris.
Heira menyalakan senter pada ponsel.
Tak lama kemudian, muncul cahaya lilin di beberapa tempat. Petugas perpustakaan yang menyalakannya.
SUARA PEMBERITAHUAN
Heira tampak tertarik.
CUT TO :
Heira berjalan menuruni tangga.
POV HEIRA : Patung anak kecil membawa lilin yang menyala di sudut tangga.
HEIRA (V.O)
(melihat penampilan pengunjung lain yang melewatinya menuruni tangga)
(berjalan menuju meja registrasi, memberikan persyaratan yang diminta pustakawan, lalu menunggu sambil melihat pengunjung lain datang)
POV HEIRA : Riasan wajah berkesan Gothic milik pengunjung lain.
HEIRA (V.O)
PUSTAKAWAN
Heira tersentak melihat pustakawan, lalu bantalan tinta yang disodorkan padanya.
BCU : Ibu jari Heira menekan bantalan tinta.
HEIRA
(tersentak melihat ibu jarinya berdarah)
BCU : Bantalan tinta itu kini berwarna merah, terkena darah Heira.
PUSTAKAWAN
(tersenyum)
(menyodorkan berkas keanggotaan pada Heira)
HEIRA
(agak cemas)
(mengambil KTP-nya dari meja)
Pustakawan dan pengunjung lain tersentak melihat Heira pergi.
HEIRA (V.O)
(bergumam, berjalan menuju loker, mengambil tas, lalu keluar perpustakaan)
CUT TO :
9. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - MALAM
Heira melekatkan plester pada ibu jarinya yang berdarah.
SFX : Dering ponsel Heira.
Heira mengambil ponsel, lalu menjawab panggilan itu.
HEIRA
OCHI (O.S)
HEIRA
OCHI (O.S)
HEIRA
(sembari membereskan bungkus plester dari meja belajarnya)
OCHI
Heira mulai serius mendengarkan.
OCHI
HEIRA
OCHI
Heira tersentak memikirkannya.
OCHI
HEIRA
OCHI
HEIRA
OCHI
Heira cemberut, lalu duduk di tempat tidur.
CUT TO :
10. EXT. JALANAN. MOBIL OCHI - PAGI
ESTABLISH : SUASANA JALAN YANG MASIH SEPI.
Heira sedang dalam perjalanan menggunakan mobil.
OCHI (O.S)
CAMERA FOLLOW TO HEIRA, LALU DARIEL (MAKHLUK HALUS DALAM WUJUD MANUSIA LAKI-LAKI, BERTANDUK DUA DENGAN MATA SEMERAH DARAH) YANG DUDUK DI SAMPING HEIRA.
HEIRA (O.S)
OCHI (O.S)
Dariel melihat Heira, lalu mengalihkan pandangan keluar jendela.
Sopir menyalakan musik di player mobil.
ELS : Mobil Ochi melewati jalanan berliku.
Heira menyandar di jendela, tampak mengantuk.
SFX : Suara klakson panjang.
Heira tersentak, melihat ke depan.
POV HEIRA : Tidak ada kendaraan lain di depan.
Heira terkejut saat melihat kepala pak sopir yang menekan klaksonnya. Pak Sopir terkulai di bangkunya.
Panik, Heira bergegas melangkah ke kursi depan sembari menyandarkan pak sopir ke kursi.
Pak sopir limbung ke jendela.
SFX : Suara klakson keras dari belakang.
LS: Mobil Ochi menyimpang dari jalur.
Heira mengambil kendali mengemudikan mobil.
HEIRA
(cemas, melihat ke depan sembari melihat rem di bawah)
CU : Spion di luar mobil menampakkan kendaraan yang ada di belakang mobil Ochi.
HEIRA
(mengembalikan pandangan ke depan)
(menghela napas, mencoba menenangkan diri, lalu tatapannya mendadak tajam)
POV HEIRA : Persimpangan jalan di depan.
ELS : Mobil Ochi berbelok ke kiri, lalu berhenti agak jauh dari tikungan.
Heira menghela napas lega, lalu melihat pak sopir. Dia segera menelfon Ochi.
SFX : Nada tunggu yang terdengar dari ponsel Heira
Heira lalu keluar dari mobil.
CUT TO :
MUTE : Heira memberhentikan mobil lain yang lewat. Pengemudi mobil itu keluar. Heira meminta bantuannya. Lalu mereka menuju mobil Ochi.
CUT TO :
11. INT. RUMAH SAKIT - PAGI
Heira duduk menunggu di depan ruang rawat.
Tak lama kemudian, Pak Rifan, Bu Mira dan seorang perawat datang menghampiri. Tapi mereka mengabaikan Heira. Bu Mira tampak terpukul. Mereka lalu masuk ke ruang rawat.
LS : Bu Mira membuka kain putih yang menyelimuti sekujur tubuh pak sopir, lalu menangis tersedu.
BU MIRA
(memeluk jenazah pak sopir)
Pak Rifan berusaha menenangkan Bu Mira.
Heira terpaku sedih, melihatnya dari ambang pintu.
CUT TO :
12. EXT. DEPAN RUMAH SAKIT - SIANG
Bu Mira yang duduk di dalam mobil menurunkan kaca jendela, melihat Heira yang berdiri di luar mobil.
BU MIRA
HEIRA
BU MIRA
Heira mengangguk.
Pak Rifan melajukan mobilnya pergi.
Heira melihat mobil jenazah mengikuti di belakangnya.
Heira duduk di bangku panjang, lalu melihat ponsel.
BCU : Layar ponsel Heira : 2 panggilan tak terjawab.
Heira lalu menelfon Ochi.
OCHI (O.S)
HEIRA
(berbicara di telfon)
OCHI (O.S)
HEIRA
OCHI (O.S)
HEIRA
OCHI (O.S)
HEIRA
(jeda)
(melihat jalan di depan dengan tatapan gelisah)
OCHI (O.S)
Tidak ada jawaban dari Heira.
OCHI (O.S)
HEIRA
OCHI (O.S)
Dariel yang duduk di samping Heira ikut mendengarkan.
OCHI (O.S)
HEIRA
(lalu melihat ponselnya)
INSERT : Seorang pengendara motor berhenti tak jauh dari tempat Heira duduk. RATNA (29 THN) turun dari boncengan motor, melihat Heira, berbicara sebentar pada pengendara motor, lalu menenteng ransel menghampiri Heira.
CUT TO :
13. EXT. JALAN RAYA. MOBIL OCHI - SIANG
Ratna sedang menyetir mobil Ochi. Heira duduk di kursi di sampingnya.
RATNA
(melihat Heira sebentar)
HEIRA
(lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela)
CUT TO :
14. INT. PENGINAPAN. KAMAR HEIRA - SIANG
Heira duduk di depan meja rias, bertopang dagu memandang wajahnya di cermin.
HEIRA
(memijat kepalanya yang pusing)
(lalu duduk bersandar di tempat tidur, tampak lelah)
CUT TO :
Heira menulis di buku catatan.
BCU : Lembar demi lembar tulisan yang dibuat Heira.
ZOOM OUT : Heira menulis dengan cepat di buku.
CUT TO :
Heira tertidur dengan buku dan bolfoin di sisinya.
JUMP CUT TO — PAGI
Heira sedang makan. Sementara Dariel bertopang dagu, melihatnya makan.
ZURZIEL (O.S)
Dariel masih di posisi yang sama. Kali ini melihat makanan Heira.
ZURZIEL (O.S)
DARIEL (V.O)
(menggeleng cepat, mengusir suara dari kepalanya)
HEIRA (V.O)
(teringat sesuatu)
(menahan sendok terakhir di depan mulut)
Dariel melihat kotak makan Heira sudah kosong. Dia segera menggerakkan tangan ke arah telinga Heira.
SFX : Suara ketukan pintu.
Heira melihat ke asal suara.
SFX : Suara ketukan pintu.
Heira menghabiskan makanan, menghampiri pintu, lalu membukanya.
Dariel menghela napas lega, melihat Heira heran karena tidak menemukan siapapun di luar kamarnya.
CUT TO :
15. EXT. PANTAI - PAGI
Heira duduk sendirian, melihat pemandangan di sekitarnya.
CUT TO :
Heira berdiri, mengambil foto pantai. Dariel ikut melihat hasilnya.
Heira mengarahkan kamera ponsel pada Dariel, lalu memotret lagi sebelum Dariel sempat menghindar.
BCU : Layar ponsel Heira : Sebagian dari foto yang baru saja diambil Heira dipenuhi Orbs.
HEIRA
(tersentak melihat foto itu)
(teringat sesuatu, melihat ke arah Dariel)
Dariel heran melihat Heira melangkah pergi. Dia mengikuti langkah Heira, menyusuri pantai.
CUT TO :