Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
PERFECT STALKER
Suka
Favorit
Bagikan
2. Dua

JUMP CUT TO — PAGI


Heira sedang makan sambil menonton film di laptop.


CUT TO : 


Heira mengetik di laptop, sambil sesekali minum atau makan snack.


TIME LAPSE : Siang, senja, lalu malam hari. 


Heira membaca ulang naskah di laptop, lalu merebahkan kepala di meja. 


HEIRA

(tampak lelah)

Selesai juga.


CUT TO : 

7. INT. RUMAH OCHI - SORE

Ochi membaca print-out naskah, lalu melihat Heira yang duduk sambil melihat kolam ikan. 


OCHI

(tersenyum)

Gue suka yang ini!


Heira lalu melihat Ochi. 


OCHI

Suka merinding maksud gue. 

(meletakkan naskah di meja)


HEIRA

Apa artinya berhasil?


OCHI

Belum. 
Sampai gue selesai edit di beberapa bagian. 


HEIRA

(mengangguk, lalu minum sedikit)

Waktu itu, lo bilang ada perpustakaan 24 jam?


OCHI

Masih mau baca buku?


HEIRA

Kenapa?


OCHI

Lo baru aja selesai satu project. 
Liburan kek.. 
Apa gitu?


Heira terenyak memikirkannya. 


OCHI

(menghela napas, melihat Heira)

Kali ini gue yang bayarin. 


Heira tersentak melihat Ochi. 


OCHI 

Deal?


HEIRA

Gue pengen ke perpustakaan. 


OCHI

(tidak habis pikir)

Dasar kutu buku!


Heira tertawa. 


CUT TO : 

8. INT. PERPUSTAKAAN 24 JAM - MALAM

Heira duduk sambil membaca buku. Di sisi lain, dua gadis sebayanya juga sedang membaca buku. 

Tiba-tiba lampu padam. 

Beberapa pengunjung berteriak histeris.

Heira menyalakan senter pada ponsel.

Tak lama kemudian, muncul cahaya lilin di beberapa tempat. Petugas perpustakaan yang menyalakannya. 


SUARA PEMBERITAHUAN 

Selamat malam.. 
Bagi pengunjung baru diberitahukan, 
Setiap jam 9 sampai jam 12 malam, 
Pengunjung bisa menikmati suasana Night Academia. 
Dan bagi para pengunjung yang ingin membaca buku seputar sejarah Night Academia harap melakukan registrasi di REF Corner Lantai 1.
Sekali lagi kami umumkan,
Setiap jam 9 sampai jam 12 malam, 
Pengunjung bisa menikmati suasana Night Academia. 
Dan bagi para pengunjung yang ingin membaca buku seputar sejarah Night Academia harap melakukan registrasi di REF Corner Lantai 1.
Terima kasih. 


Heira tampak tertarik.


CUT TO : 


Heira berjalan menuruni tangga.


POV HEIRA : Patung anak kecil membawa lilin yang menyala di sudut tangga. 


HEIRA (V.O)

Banyak orang terobsesi dengan Night Academia. 

(melihat penampilan pengunjung lain yang melewatinya menuruni tangga)

Baju serba hitam. 
Aksesoris eksentrik.

(berjalan menuju meja registrasi, memberikan persyaratan yang diminta pustakawan, lalu menunggu sambil melihat pengunjung lain datang)


POV HEIRA : Riasan wajah berkesan Gothic milik pengunjung lain.


HEIRA (V.O)

Dan gaya Gothic.


PUSTAKAWAN

Silakan cap ibu jari di sini.


Heira tersentak melihat pustakawan, lalu bantalan tinta yang disodorkan padanya. 


BCU : Ibu jari Heira menekan bantalan tinta. 


HEIRA

A!!

(tersentak melihat ibu jarinya berdarah)


BCU : Bantalan tinta itu kini berwarna merah, terkena darah Heira. 


PUSTAKAWAN

(tersenyum)

Ini prosedur.

(menyodorkan berkas keanggotaan pada Heira)


HEIRA

(agak cemas)

Maaf.. 

(mengambil KTP-nya dari meja)

Saya nggak jadi. 


Pustakawan dan pengunjung lain tersentak melihat Heira pergi. 


HEIRA (V.O)

Apa-apaan..

(bergumam, berjalan menuju loker, mengambil tas, lalu keluar perpustakaan)


CUT TO : 

9. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - MALAM

Heira melekatkan plester pada ibu jarinya yang berdarah. 


SFX : Dering ponsel Heira. 


Heira mengambil ponsel, lalu menjawab panggilan itu. 


HEIRA

Halo..


OCHI (O.S)

Ke mana aja sih? 
Lo mau orderan nggak?


HEIRA

Sorry, gue baru nyampe kos. 
Orderan apa?


OCHI (O.S)

Ya tulisan lah. Masa makanan?


HEIRA

Kirim aja aturan mainnya. 

(sembari membereskan bungkus plester dari meja belajarnya)


OCHI

Aturan mainnya, lo harus dateng ke pantai buat riset cerita. 


Heira mulai serius mendengarkan.


OCHI

Lo buat senyata mungkin. 
Setting-nya..
Suasananya..


HEIRA

Jadi gini cara lo maksa gue liburan?


OCHI

Ini murni permintaan klien buat website.
Kalo hasilnya bagus, bakal ada kontrak. 
Dan kemungkinan terbaiknya..
Kita bisa keliling Indonesia graatis! 


Heira tersentak memikirkannya. 


OCHI

Halo?


HEIRA

Oke. 


OCHI

Oke!
Semuanya bakal gue siapin.
Jadi lo tinggal berangkat aja.


HEIRA

Lo?
Bukan kita?


OCHI

Sorry.. 
Kali ini gue nggak ikut. 


Heira cemberut, lalu duduk di tempat tidur.


CUT TO : 

10. EXT. JALANAN. MOBIL OCHI - PAGI

ESTABLISH : SUASANA JALAN YANG MASIH SEPI.


Heira sedang dalam perjalanan menggunakan mobil. 


OCHI (O.S)

Lo nggak bakal sendirian kok.


CAMERA FOLLOW TO HEIRA, LALU DARIEL (MAKHLUK HALUS DALAM WUJUD MANUSIA LAKI-LAKI, BERTANDUK DUA DENGAN MATA SEMERAH DARAH) YANG DUDUK DI SAMPING HEIRA.


HEIRA (O.S)

Sama siapa? 


OCHI (O.S)

Pak sopir!
Kecuali lo udah bisa nyetir sendiri?


Dariel melihat Heira, lalu mengalihkan pandangan keluar jendela. 

Sopir menyalakan musik di player mobil. 


ELS : Mobil Ochi melewati jalanan berliku.


Heira menyandar di jendela, tampak mengantuk. 


SFX : Suara klakson panjang. 


Heira tersentak, melihat ke depan. 


POV HEIRA : Tidak ada kendaraan lain di depan. 


Heira terkejut saat melihat kepala pak sopir yang menekan klaksonnya. Pak Sopir terkulai di bangkunya. 

Panik, Heira bergegas melangkah ke kursi depan sembari menyandarkan pak sopir ke kursi.

Pak sopir limbung ke jendela. 


SFX : Suara klakson keras dari belakang. 


LS: Mobil Ochi menyimpang dari jalur. 


Heira mengambil kendali mengemudikan mobil. 


HEIRA 

Gimana nih? 

(cemas, melihat ke depan sembari melihat rem di bawah)


CU : Spion di luar mobil menampakkan kendaraan yang ada di belakang mobil Ochi.


HEIRA

(mengembalikan pandangan ke depan)

Jalan terus..

(menghela napas, mencoba menenangkan diri, lalu tatapannya mendadak tajam)


POV HEIRA : Persimpangan jalan di depan.


ELS : Mobil Ochi berbelok ke kiri, lalu berhenti agak jauh dari tikungan. 


Heira menghela napas lega, lalu melihat pak sopir. Dia segera menelfon Ochi.


SFX : Nada tunggu yang terdengar dari ponsel Heira


Heira lalu keluar dari mobil. 


CUT TO : 


MUTE : Heira memberhentikan mobil lain yang lewat. Pengemudi mobil itu keluar. Heira meminta bantuannya. Lalu mereka menuju mobil Ochi. 


CUT TO : 

11. INT. RUMAH SAKIT - PAGI

Heira duduk menunggu di depan ruang rawat. 

Tak lama kemudian, Pak Rifan, Bu Mira dan seorang perawat datang menghampiri. Tapi mereka mengabaikan Heira. Bu Mira tampak terpukul. Mereka lalu masuk ke ruang rawat. 


LS : Bu Mira membuka kain putih yang menyelimuti sekujur tubuh pak sopir, lalu menangis tersedu. 


BU MIRA

Bapak.. 

(memeluk jenazah pak sopir)


Pak Rifan berusaha menenangkan Bu Mira.

Heira terpaku sedih, melihatnya dari ambang pintu. 


CUT TO : 

12. EXT. DEPAN RUMAH SAKIT - SIANG

Bu Mira yang duduk di dalam mobil menurunkan kaca jendela, melihat Heira yang berdiri di luar mobil.


BU MIRA

Beneran nggak ikut pulang? 


HEIRA

Guide-nya udah mau sampai kok, Bu.


BU MIRA

Kamu hati-hati ya. 


Heira mengangguk. 

Pak Rifan melajukan mobilnya pergi. 

Heira melihat mobil jenazah mengikuti di belakangnya. 

Heira duduk di bangku panjang, lalu melihat ponsel. 


BCU : Layar ponsel Heira : 2 panggilan tak terjawab. 


Heira lalu menelfon Ochi. 


OCHI (O.S)

Guide-nya udah dateng?


HEIRA 

(berbicara di telfon)

Belum. 


OCHI (O.S)

Kenapa lo nggak ikut pulang aja, Heir? 
Gue bisa tunda perjalanannya.


HEIRA 

Lo bilang mau setting dan suasananya senyata mungkin, kan?


OCHI (O.S)

Iya. Tapi kalau lo masih shock, mending balik dulu aja?
Bu Mira masih di sana?


HEIRA

Barusan jalan.


OCHI (O.S)

Gue telfon dulu aja ya biar sopirnya yang bawa mobil gue?


HEIRA

Gue kan udah bilang bawa aja tadi.

(jeda)

Gue masih pengen di sini. 

(melihat jalan di depan dengan tatapan gelisah)


OCHI (O.S)

Maksud gue, elo juga ikut..


Tidak ada jawaban dari Heira.


OCHI (O.S)

Heira?
Lo baik-baik aja, kan?


HEIRA

Ya.


OCHI (O.S)

Oke.
Gue bukan khawatirin mobil, tapi elo.
Lo di sana sendirian.


Dariel yang duduk di samping Heira ikut mendengarkan.


OCHI (O.S)

Tapi kalo lo mau lanjut yaudah..
Yang penting hati-hati.
Kalau ada apa-apa telfon gue.
Oke?


HEIRA

Oke.

(lalu melihat ponselnya)


INSERT : Seorang pengendara motor berhenti tak jauh dari tempat Heira duduk. RATNA (29 THN) turun dari boncengan motor, melihat Heira, berbicara sebentar pada pengendara motor, lalu menenteng ransel menghampiri Heira.


CUT TO :

13. EXT. JALAN RAYA. MOBIL OCHI - SIANG

Ratna sedang menyetir mobil Ochi. Heira duduk di kursi di sampingnya. 


RATNA

(melihat Heira sebentar)

Karena jadwal tur-nya besok. 
Hari ini saya cuma ngantar ke penginapan aja ya, Kak Heira.
Besok pagi, saya balik lagi. 


HEIRA

Oh, iya. 

(lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela)


CUT TO : 

14. INT. PENGINAPAN. KAMAR HEIRA - SIANG

Heira duduk di depan meja rias, bertopang dagu memandang wajahnya di cermin.


HEIRA

(memijat kepalanya yang pusing)

Kenapa selalu kayak gini? 

(lalu duduk bersandar di tempat tidur, tampak lelah)


CUT TO : 


Heira menulis di buku catatan.


BCU : Lembar demi lembar tulisan yang dibuat Heira. 


ZOOM OUT : Heira menulis dengan cepat di buku. 


CUT TO : 


Heira tertidur dengan buku dan bolfoin di sisinya. 


JUMP CUT TO — PAGI


Heira sedang makan. Sementara Dariel bertopang dagu, melihatnya makan. 


ZURZIEL (O.S)

Dariel!
Sebenarnya apa yang kau kerjakan?!


Dariel masih di posisi yang sama. Kali ini melihat makanan Heira. 


ZURZIEL (O.S)

Dariel!
Kau dengar tidak?!


DARIEL (V.O)

Berisik banget.

(menggeleng cepat, mengusir suara dari kepalanya)


HEIRA (V.O)

(teringat sesuatu)

Gue kan belum berdoa. 

(menahan sendok terakhir di depan mulut)


Dariel melihat kotak makan Heira sudah kosong. Dia segera menggerakkan tangan ke arah telinga Heira. 


SFX : Suara ketukan pintu. 


Heira melihat ke asal suara. 


SFX : Suara ketukan pintu. 


Heira menghabiskan makanan, menghampiri pintu, lalu membukanya. 

Dariel menghela napas lega, melihat Heira heran karena tidak menemukan siapapun di luar kamarnya. 


CUT TO : 

15. EXT. PANTAI - PAGI

Heira duduk sendirian, melihat pemandangan di sekitarnya. 


CUT TO : 


Heira berdiri, mengambil foto pantai. Dariel ikut melihat hasilnya. 

Heira mengarahkan kamera ponsel pada Dariel, lalu memotret lagi sebelum Dariel sempat menghindar. 


BCU : Layar ponsel Heira : Sebagian dari foto yang baru saja diambil Heira dipenuhi Orbs.


HEIRA

(tersentak melihat foto itu)

Orbs?

(teringat sesuatu, melihat ke arah Dariel)


Dariel heran melihat Heira melangkah pergi. Dia mengikuti langkah Heira, menyusuri pantai. 


CUT TO :


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar