Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Mom War
Suka
Favorit
Bagikan
6. Scene 51-60 (Lalai)

51.INT. KANTOR. RUANGAN RUDI. SIANG                      

Tampak Rudi sedang memeriksa berkas di mejanya saat Sofi masuk. Kita melihat Sofi duduk di kursi berhadap-hadapan dengan Rudi. Sofi menunduk sambil meremas-remas tangannya. Wajahnya tampak cemas.

RUDI

Saya minta maaf, Sof, tapi perusahaan memutuskan untuk melepas kamu.

SOFI

(Terkejut)

Maksudnya, Pak?

RUDI

Kesalahan kamu tidak bisa ditolerir dan berakibat fatal bagi perusahaan. Bukan hanya sekali kamu melakukan kesalahan yang sama. Dan alasan yang kamu berikan juga dinilai mengada-ada.

SOFI

Tapi, Pak, itu emang kondisi yang sebenarnya. Apa tidak bisa dipertimbangkan lagi? Apalagi saya sudah lama bekerja di sini.

RUDI

Saya tahu itu dan jujur saja saya kecewa. Harusnya pengalamanmu bisa membuat kamu bekerja lebih baik dan teliti. Tapi perusahaan tetap memberikan pesangon.

SOFI

Tapi, Pak ...

RUDI

Kamu juga nggak perlu buat surat pengunduran diri. Hari ini juga kamu bisa langsung membereskan barang-barangmu.

Rudi pura-pura sibuk dengan melihat-lihat berkas di mejanya.

RUDI (CONT’D)

Kamu sudah bisa kembali sekarang. HRD sedang menyiapkan keperluan administrasi.

Sofi bangkit dengan wajah lesu. Dia berjalan menuju pintu dan keluar dari ruangan.

CUT TO:

52.EXT. SEKOLAH. HALAMAN SEKOLAH. SIANG                   

Bayu dan Via sedang menunggu di bangku halaman dalam sekolah. Tampak Sofi yang baru turun dari mobil, lalu berjalan masuk ke halaman sekolah. Sofi melambaikan tangan ke arah Via. Via pun bangkit dan setengah berlari menyambut Sofi.

VIA

(Setengah menjerit senang)

Mamiiiii!

Via tampak senang karena dijemput Sofi, lalu memeluknya. Dia pun mencium punggung tangan Sofi.

VIA (CONT’D)

Aku seneng banget Mami yang jemput.

SOFI

Mulai sekarang Mami yang akan antar jemput kamu terus.

VIA

(Antusias)

Beneran, Mi?

Via memeluk Sofi lagi. Sofi menoleh ke arah Bayu, lalu melihat ke Via.

SOFI

Bayu belum dijemput?

VIA

Belum, Mi. Kemarin juga Bayu enggak dijemput sama Tante Citra. Akhirnya Bayu pulang bareng Via sama Pak Ujang.

SOFI

Hemm ... kalo gitu kita temenin Bayu dulu ya, sampai mamanya jemput.

Via mengangguk. Sofi dan Via berjalan menuju Bayu dan duduk di sebelah Bayu.

SOFI (CONT’D)

Mama udah ditelepon, Bay?

BAYU

Udah, Tante. Lagi di jalan katanya.

Beberapa saat kemudian, tampak Citra berjalan mendekat.

CITRA (PADA BAYU)

Maafin Mama ya, Bay. Tadi lagi ngurusin orderan dulu.

Citra sedikit kaget melihat Sofi.

CITRA (PADA SOFI) (CONT’D)

Lho, kamu kok di sini jam segini, Sof? Enggak ngantor?

SOFI

Enggak.

CITRA

Eh, thank ya udah nemenin Bayu.

SOFI

Iya, sama-sama. Gimana kalo kita makan bareng dulu sebelum pulang? Anak-anak pasti seneng juga seneng.

CITRA

Aduh, maaf banget nih. Gue lagi banyak kerjaan di rumah. Abis jemput mau langsung packing. Soalnya nanti sore mau diambil kurir. Belum lagi abis itu masak buat makan malam.

SOFI

Oh, oke deh. Lain kali aja kalo gitu.

CITRA

Nanti kita atur waktunya aja, tapi jangan mendadak. Akhir-akhir ini gue sibuk banget. Online shop gue lagi kebanjiran orderan.

Sofi meringis kecil. Sedangkan Citra terlihat agak cuek pada Sofi. Sementara Via melambaikan tangan ke arah Bayu dan Bayu pun membalasnya dengan ikut melambaikan tangan.

CUT TO:

53.INT. RUMAH SOFI. RUANG TAMU. SORE                            

Tampak Sofi yang cemberut sambil berjalan menuju sofa. Dia masih kesal dengan penolakan Citra.

SOFI

(mendumal)

Kenapa Citra jadi sombong begitu, sih? Baru juga punya olshop, gayaknya udah kayak punya perusahaan gede.

Via yang sudah ganti baju mendekati Sofi dan duduk di sebelahnya.

VIA

Mamiii … aku laper.

SOFI

Laper kok laporan? Ya tinggal makan aja. Mbak kan udah masak.

VIA

Tapi makanannya nggak enak, Mi. Via mau makan masakan Mami.

SOFI

Jangan pilih-pilih makanan, Via. Makan aja yang ada ya?

VIA

Kalo gitu Via enggak mau makan.

Sofi memandang Via yang bersedekap sambil cemberut. Sofi menghela napas bingung.

SOFI

Emangnya kamu mau dimasakin apa? Kalau nanti rasanya nggak enak juga gimana?

VIA

Belum dicoba gimana bisa tau rasanya enak atau nggak. Mami masak ya buat Via? Ya?

Sofi memandang Via sambil berpikir. Lalu akhirnya Sofi mengangguk sambil tersenyum.

SOFI

Tapi Via temenin mami masak ya?

Via mengangguk semangat. Dia tampak senang.

CUT TO:

54.INT. RUMAH SOFI. DAPUR. SORE                           

Sofi dan Via tampak mencari ide dengan melihat-lihat resep masakan di Youtube. Sofi memutuskan untuk membuat Cream cheese fettuchini.

SOFI

Bikin ini aja gimana?

VIA

Mau. Mau. Mau.

Sofi mengambil bahan-bahan yang ada di kulkas, lalu membawanya ke dekat kompor. Dia merebus air untuk memasak pasta. Sambil menunggu, Sofi memotong-motong sosis. Sofi menoleh pada Via.

SOFI

Mau bantuin Mami?

VIA

Bantuin apa, Mi?

SOFI

Parut keju bisa nggak?

VIA

Kalau itu aku bisa.

Sofi menyodorkan keju, wadah plastic, dan parutan kecil pada Via. Via pun mulai memarut keju tersebut. Sementara itu, Sofi meniriskan pasta. Dia memanaskan wajan, melelehkan margarin, menggoreng sosis sebentar, lalu memasukkan pasta tadi. Setelahnya Sofi menambahkan susu cair tawar dan mengadukaduknya pelan.

VIA (CONT’D)

(Setengah berteriak)

Bumbunya belum, Mi.

SOFI

Oiya. Mami lupa. Mana? Mana?

Via menyodorkan toples bumbu siap santap pada Sofi. Sofi menuangkan secukupnya, lalu mengaduknya lagi. Terakhir Sofi menambahkan parutan keju sambil mengaduk-aduk pastanya.

SOFI (CONT’D)

Baunya harum ya?

VIA

Iya, Mi. Via jadi tambah laper.

Sofi menyicipi masakannya. Wajahnya tampak bahagia. Dia pun mengambil sesendok dan membawanya pada Via.

SOFI

Via cobain deh. Enak nggak?

VIA

Hmmm … enak banget, Mi. Tuh kan aku bilang apa? Kalau Mami nggak coba, Mami nggak akan tau.

Sofi mengembuskan napas lega. Dia tampak senang.

PARALEL CUT TO :

55.INT. RUMAH CITRA. RUANG TAMU. SORE                     

Citra sedang sibuk mengepak baju-baju yang akan diambil kurir. Terlihat Bayu duduk di sofa sambil memperhatikan kegiatan Citra.

BAYU

(merengek)

Ma, kapan masaknya? Aku udah laper banget.

CITRA

Tunggu sebentar, Bay. Kerjaan Mama lagi tanggung nih. Sedikit lagi. Abis itu Mama masakin.

DISSOLVE TO:

Lima belas menit kemudian

BAYU

Mama masih lama?

CITRA

(Sedikit kesal)

Kamu nih. Ya udah tunggu. Mama masak dulu.

Tidak lama kemudian, Citra datang membawa sepiring nasi dan telur ceplok, lalu memberikannya pada Bayu.

BAYU

Telur ceplok lagi, Ma? Kemarin juga makan ini.

CITRA

Ya ampun, Bay. Harusnya kamu bersyukur masih bisa makan. Di luar sana masih banyak yang susah ketemu nasi sebutir. Jadi kamu jangan ngeluh gitu ya?

Bayu mengangguk pasrah. Dia mulai menyantap makanannya.

BAYU

Ma, kenapa sih Mama jadi jarang masak? Padahal Bayu suka banget masakan Mama. Enggak kalah sama makanan yang suka dibawa Via dari restoran.

Citra tampak kesal. Dia tetap melanjutkan kegiatannya.

CITRA

Dengerin Mama ya, Bay. Apa yang Mama lakuin sekarang ini demi kamu.
(beat)
Mama nggak mau kamu minder di sekolah, makanya Mama usaha begini. Kalau uang Papa bisa memenuhi semua kebutuhan kita, Mama nggak akan capek-capek jualan begini.

BAYU

Iya, Ma. Bayu ngerti.

Bayu pun pergi sambil membawa piringnya menuju meja makan.

CUT TO:

56.INT. RUMAH CITRA. DAPUR/RUANG TENGAH. MALAM           

Terlihat Bowo baru keluar dari kamarnya setelah berganti baju sepulang kerja. Dia berjalan menuju meja makan dan membuka tudung saji. Dari posisinya terlihat Bayu sedang mengerjakan PR di ruang tengah. Sedangkan Citra duduk di sebelahnya sambil fokus ke layar ponselnya.

BOWO

(Berteriak)

Mah, kamu nggak masak lagi? Meja makannya kosong melompong begini.

CITRA

Enggak, Mas. Tadi seharian banyak orderan dan aku sibuk packing barang.

Bowo berjalan ke arah ruang tengah, menghampiri Citra.

BOWO

Ya udah. Tolong bikinin nasi goreng aja yang cepet. Aku laper banget nih.

CITRA

Sebentar ya, Mas. Aku lagi tanggung balesin chat orderan.

BOWO

(tampak kesal)

Yaudah, kalo gitu biar aku beli di luar aja.

BAYU

Papa jangan pergi dong. Aku mau minta ajarin PR. Mama nggak ngerti katanya.

BOWO

Nanti ya, Bay. Papa beli makanan dulu.

BAYU

Biar Mama aja yang beli nasi gorengnya, Papa ajarin aku. PRnya banyak banget soalnya.

Citra melirik sebal ke arah Bayu, tapi saat melihat Bowo menatapnya, Citra pun bangkit.

CITRA

Ya udah. Aku aja yang beli nasi gorengnya. Mas bantuin Bayu bikin PR.

Citra pergi sambil memainkan ponselnya. Bowo memperhatikan Citra sambil geleng-geleng kepala.

CUT TO:

57.EXT. JALANAN KOMPLEK. MALAM                            

Citra sedang berjalan sambil menunduk melihat ponselnya. Muncul TATI (40), tetangganya dan menegurnya.

TATI

Sibuk banget nih, Ibu Pebisnis. Sampai jalan aja liatin henpon.

CITRA

Eh, Mbak Tati. Kirain siapa. Iya nih, lagi balesin yang nanya-nanya baju.

TATI

Wah! Laris nih jualannya. Ada yang baru lagi nggak nih?

CITRA

Ada dong. Cakep-cakep lagi. Sebentar aku liatin gambarnya. Ini belum aku share ke grup dan belum masuk ke market place.

Citra menunjukkan foto-foto terbaru dari jualannya. Citra tampak sibuk menjelaskan produk-produknya. Setelah beberapa menit kemudian, Tati menunjuk sebuah foto baju.

TATI

Aku mau yang ini dong, Mbak Citra. Warna hitam ya. Bayarnya COD kayak biasa ya.

CITRA

Siap. Ini udah fix, ya. Order no cancel.

TATI

Iya. Kayak sama siapa aja. Kan aku udah langganan.

Citra terlihat kesenangan. Dia melupakan tujuan awalnya dan malah balik badan dan berjalan ke arah rumahnya.

CUT TO

58.INT. RUMAH CITRA. RUANG TAMU. MALAM               

Citra berpapasan dengan Bowo yang datang dari arah ruang tengah. Terlihat Bayu yang baru saja naik ke anak tangga menuju kamarnya.

CITRA

Udahan ngerjain PR sama Bayu?

BOWO

Udah. Nasi gorengnya mana?

Citra membelalak dan terkejut.

CITRA

Ya ampun, aku lupa, Mas. Sebentar, aku balik lagi.

Citra hendak berbalik, tapi ditahan oleh Bowo.

BOWO

Udah, enggak usah. Selera makanku udah hilang. Dan ini udah ke sekian kalinya kamu lalai jadi seorang istri.

Bowo berbalik dan berjalan ke arah dalam.

CITRA

Lho, Mas! Aku bisa beliin kok, nasi gorengnya!

Bowo tidak menanggapi Citra. Di posisi Citra, dia hanya bisa menghela napas pasrah.

CITRA (CONT'D)

(mendumel)

Gitu aja ngambek.

CUT TO:

59.EXT. SEKOLAH. PAGI

Citra baru saja mengantar Bayu. Dia hendak kembali ke mobil, tapi ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan yang dikirimkan dari Yessy.

INSERT - TEXT MESSAGE : Mbak Citra tolong ke butik saya ya. Ada yang mau saya bicarakan.

Citra tampak bingung dan menduga-duga. Dia lantas bergegas pergi.

CUT TO:

60.INT. BUTIK YESSY. SIANG                                

Kita melihat Citra masuk ke butik Yessy dengan wajah semringah. Dia menghampiri Yessy yang baru saja meletakan ponselnya setelah bertelepon dengan seseorang.

CITRA

Apa yang mau Mbak Yessy bicarakan ke saya? Kalau soal toko online …

YESSY

(memotong ucapan Citra)

Sebelumnya saya minta maaf nih sama Mbak Citra. Tapi saya minta Mbak Citra untuk enggak ambil barang dari butik saya lagi.

Citra tercengang. Dia mematung selama beberapa saat.

CITRA

(bingung)

Tunggu, tunggu. Maksudnya Mbak Yessy gimana ya? Apa saya melakukan kesalahan?

YESSY

Saya udah punya orang khusus menjadi admin di toko online saya sendiri. Saya enggak mau ada toko online lain yang menjual barang-barang dari butik saya.

CITRA

Tapi, Mbak …

YESSY

Maaf, Mbak Citra. Saya masih banyak kerjaan.

Yessy berdiri dan sebelum meninggalkan Citra ke arah dalam, Yessy mengatakan permintaan maafnya sekali lagi. Sedangkan wajah Citra menjadi pias.

YESSY (CONT'D)

Sekali lagi saya minta maaf. Tapi itu adalah keputusan final. Saya harap Mbak Citra mau mengerti.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar