Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Mom War
Suka
Favorit
Bagikan
1. Scene 1-10 (Rutinitas)

ACT 1

1.EXT. KAMPUS. DEPAN AULA - SIANG (FLASHBACK)         

Kita melihat suasana depan aula sangat ramai dengan mahasiswa/i yang baru saja selesai wisuda. Mereka sedang berfoto dan saling memberi selamat. Di antaranya ada CITRA (22) dan SOFI (22) bersama keluarga mereka sedang berfoto bersama. Mereka tampak bahagia. Lalu Citra dan Sofi berfoto berdua. Setelah itu mereka saling berpelukan.

SOFI

Akhirnya! Kita udah resmi jadi sarjana.

Citra mengangguk dengan mata berkaca-kaca penuh haru.

CITRA

Pokoknya setelah ini kita harus sukses bareng-bareng.

SOFI

Pasti, dong. Pas kita udah punya suami nanti, kita juga harus sering double date. Terus kalo udah punya anak, kita playdate. Ih, gue enggak sabar banget deh.

Citra terkikik geli melihat Sofi yang terlalu antusias.

CITRA

Semoga persahabatan kita bisa langgeng terus ya, Sof.

SOFI

Aamiin! Kalo perlu misalkan kita mati, kuburannya juga harus sebelahan ya.

CITRA

Sofiiii. Kebiasaan deh, kalo ngomong sembarangan.

Mereka pun tertawa geli.

FADE OUT/IN:

2.EXT. SEKOLAH. AREA DEPAN - PAGI (PRESENT DAY)

ESTABLISH : GEDUNG SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL YANG BESAR, LUAS, DAN MEWAH

Kita melihat suasana depan area sekolah yang ramai dengan anak-anak berdatangan bersama orang tua mereka. Hampir semua dari mereka datang menggunakan mobil pribadi yang mewah. Lalu kita melihat Citra dan Sofi yang datang bersamaan dengan mobil masing-masing. Citra menggandeng BAYU (10) dan Sofi menggandeng VIA (10).

SOFI (KE VIA)

Nanti pulang dijemput Pak Ujang, ya.

VIA

Emang Pak Ujang enggak anter mami ke kantor?

SOFI

Mami dianter kok sama Pak Ujang. Tapi pas waktunya Via pulang, Pak Ujang ke sini buat jemput Via.

Via mengangguk lalu berlari hendak masuk ke arah dalam. Namun, Sofi menghentikannya.

SOFI (CONT’D)

Eh, tunggu! Salim dulu dong, sama Mami.

Via berbalik dan menyalimi punggung tangan Sofi. Tidak jauh dari sana terlihat Bayu yang menyalimi punggung tangan Citra dan mengecup pipi Citra.

CITRA

Belajar yang pinter ya, Sayang. Inget pesan mama?

BAYU

Perhatiin guru saat lagi jelasin pelajaran, terus jangan malu untuk bertanya kalo ada yang enggak dimengerti.

CITRA

Anak pinter. Yaudah masuk kelas gih.

Bayu mengangguk sambil tersenyum ramah. Lalu dia berjalan ke dalam gedung sekolah. Kemudian Sofi menghampiri Citra.

SOFI

Eh, Cit. Temen-temen kampus ngajakin meet up. Bisa enggak?

CITRA

Kapan?

SOFI

Belum tau waktunya. Semalem Fira baru nanya aja pada bisa apa enggak. Yang penting kita disuruh standby aja.

CITRA

Bisa, kok. Kabarin aja ya, kapan waktunya. Eh, kita ngobrol dulu yuk, di kantin. Kayaknya masih pagi gini enak buat ngopi santai.

Sofi melihat jam di pergelangan tangannya. Dia memandang Citra dengan perasaan tidak enak.

SOFI

Yah, sorry banget, Cit. Gue enggak bisa. Bentar lagi mau ada meeting penting. Next time, ya.

CITRA

Iya, ih enggak apa-apa. Yaudah, sana buruan berangkat. Jangan sampai telat.

SOFI

Yaudah, gue duluan ya.

Citra mengangguk sambil tersenyum. Menandakan dia mengerti dengan kesibukan sahabatnya itu. Lalu Sofi pun meninggalkan Citra dan buru-buru masuk ke mobilnya.

CUT TO:

3.INT. RUMAH CITRA - PAGI                                  

MONTAGE : Citra melakukan pekerjaan rumah tangga dimulai dari merapikan meja makan dan dapur. Citra mencuci piring bekas sarapan tadi. Setelah selesai Citra menyapu dan mengepel seluruh lantai satu sambil menaruh cucian di mesin cuci. Lalu Citra merapikan kamarnya dan kamar Bayu. Dia tampak lelah tapi terlihat gesit selama menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Terakhir Citra menjemur pakaian di halaman belakang.

PARAREL CUT TO:

4.INT. KANTOR. PAGI - MONTAGE                               

A. Meja kerja Sofi : Sofi sedang mengetik sesuatu di meja kerjanya. Dia tampak serius. Lalu di belakangnya SEORANG PRIA datang menghampiri. Dia adalah RUDI (42), bosnya Sofi. Terlihat Rudi menyuruh Sofi mengikutnya ke ruang meeting. Sofi buru-buru menghentikan pekerjaannya dan membawa beberapa berkas yang ditumpuk di sebelahnya.

B. Ruang meeting : Sofi berjalan di belakang Rudi ke dalam ruang meeting. Di sana sudah tampak beberapa orang karyawan yang siap meeting. Lalu Sofi memberikan satu per satu berkas yang dia bawa ke para karyawan. Selama meeting, terlihat Sofi sibuk mencatat apa yang sedang dibahas.

CUT TO:

5.INT. RUMAH CITRA. WARUNG - SIANG                          

Kita melihat Citra baru saja membuka warung sembako miliknya. Dari arah depan terlihat plang besar di bagian atas warung dengan tulisan 'Bayu Mart'. Setelah merapikan beberapa barang ke tempat bagiannya, Citra duduk di kursi yang terlihat seperti kursi kantoran. Citra membuang napas lega. Citra mengambil ponsel di kantung bajunya. Dia mengirim pesan ke Sofi.

INSERT - TEXT : Lagi istrirahat, Sof?

Tidak ada balasan dari Sofi. Citra menghela napas lalu memasukan kembali ponsel ke kantung bajunya.

CITRA (V.O)

Kayaknya enak nih, kalo gue masih jadi wanita karir kayak Sofi.
(beat)
Enggak selalu terjebak di rumah begini. Bisa cuci mata kapan aja gue mau.

Lamunan Citra buyar saat ada SEORANG PEMBELI datang.

CUT TO:

6.INT. KANTOR. RUANG MEETING - SIANG                        

Kita melihat para karyawan berangsur pergi setelah Rudi yang lebih dulu berjalan paling depan. Lalu kita fokus pada Sofi yang tinggal sendirian di ruang meeting. Dia duduk santai sambil membuang napas lega. Ponsel di saku blazernya bergetar. Itu pesan dari Citra. Saat dia ingin membalas, ada SEORANG KARYAWAN dari arah pintu memanggilnya.

KARYAWAN

Mbak Sofi! Dipanggil sama Pak Rudi. Disuruh ke ruangannya sekarang.

SOFI

Oh, oke.

Sofi segera memasukan kembali ponsel ke saku blazernya. Dia bergegas keluar dari ruang meeting.

SOFI

(Bergumam)

Mungkin kalo gue jadi IRT, enggak bakalan gue kerja bagai kuda kayak gini.
(Beat)
Tapi ... apa gue sanggup ninggalin karir gue yang cukup bagus ini demi dasteran di rumah doang?

Sofi meringis kecil seraya mengedikkan bahunya.

CUT TO:

7.INT. RUMAH CITRA. RUANG TV - MALAM                        

Kita melihat Citra dan suaminya, BOWO (35) sedang menonton tv. Di layar tv tampak berita malam yang sedang mereka saksikan.

CITRA

Ya ampun miris banget sih ibu jaman sekarang. Padahal cuma di rumah, tapi tetep aja lalai jagain anak yang masih balita kayak gitu.

BOWO

Jangan cuma nyalahin pihak si ibu aja. Tapi peran ayah juga penting banget dalam menjaga anak. Walaupun si ayah kerja, tetep harus terlibat dalam mengurus anak.

CITRA

Iya, bener banget, Mas. Tapi mereka itu masih sama-sama muda. Jadi mungkin mentalnya belum siap juga ngurus anak.

BOWO

Bisa jadi. Semoga kita berdua enggak termasuk orang tua yang lalai ya, Sayang.

CITRA

Aamiin, Mas.

Lalu Bayu datang menghampiri. Citra menginstruksikan agar Bayu duduk di tengah. Terlihat Bayu membawa selembar kertas yang terlipat.

BOWO

Belajarnya udahan, Bay?

BAYU

Belum, Pa. Soalnya Bayu mau nyampein pesan bu guru tadi kalau minggu depan mau ada rapat wali murid.

Bayu menyerahkan kertas di tangannya ke Bowo.

CITRA

Yaudah, biar nanti suratnya dibaca sama Mama dan Papa dulu, ya.
(beat)
Sekarang Bayu balik belajar lagi ke kamar.

Bayu mengangguk lalu berdiri. Bersamaan dengan itu Citra mengelus rambut belakang Bayu. Lantas Bayu pergi dari ruang tv menuju kamarnya di lantai dua. Kita melihat Bowo sedang membaca isi surat di tangannya.

CITRA (CONT’D)

Pertemuan tentang apa, Mas?

Bowo selesai membaca. Dia menyerahkan surat itu ke Citra.

BOWO

Rencana tur tahun ini. Rasanya baru kemarin Bayu tur ke Bali.

CITRA

Ya, kan memang setiap tahun agendanya begitu, Mas. Jadi enggak usah heran kalo tiap tahun Bayu kasih surat edaran begini.

BOWO

Dan tahun ini mereka mengadakan tur ke Singapur. Kayaknya Bayu enggak perlu ikut serta tahun ini. Masih ada tahun-tahun berikutnya. Atau malah lebih baik nanti aja ikutnya saat perpisahan kelas enam.

CITRA

Ya, kasian dong, Mas, kalau Bayu enggak ikut sendiri.
(beat)
Atau kalau memang masalahnya di biaya, perlu aku cari kerja lagi sebelum keberangkatan Bayu ke Singapur? Kan lumayan, waktunya masih agak lama. Gimana, Mas?

BOWO

Enggak perlu lah. Ngapain sih cuma gara-gara study tur kamu jadi harus kerja? Ada-ada aja kamu tuh.

CITRA

Tapi, Mas …

Bowo berdiri dari sofa.

BOWO

Pokoknya keputusan aku udah bulat. Bayu enggak perlu ikut tur dan kamu juga enggak boleh kerja. Oke?

Bowo meninggalkan ruang tv ke arah kamarnya. Sementara Citra terlihat kecewa. Citra masih nonton TV, tapi tidak bisa fokus. Akhirnya dia gonta-ganti chanel.

CITRA (V.O)

(mendumal)

Coba kalau gue masih kerja, gue nggak perlu ngandelin Mas Bowo buat acara kayak gini.

CUT TO:

8.INT. SEKOLAH. RUANG KELAS - SIANG                        

Terdengar bel jam istirahat berbunyi. Sebagian anak-anak keluar kelas menuju kantin. Sebagian lagi tinggal dan mengeluarkan bekal yang dibawanya, termasuk Bayu dan Via. Bayu tampak mengeluarkan kotak bekal makanan dan meletakkannya di meja. Di sisi lain, Via juga mengeluarkan kotak bekal berukuran besar.

VIA

Aku bawa makanan banyak lho. Mami baru beliin bento yang lucu-lucu. Katanya boleh dibagi sama temen-temen. Siapa yang mau?

Tiga orang teman sekelasnya mendekati meja Via dan takjub dengan banyaknya makanan yang dibawa Via. Ada bento dengan karakter yang lucu, jus buah dalam kemasan, juga brownies cokelat.

TEMAN 1

Wah! Banyak banget. Keliatannya enak-enak. Aku mau dong.

TEMAN 2

Aku juga mau dong, Via.

TEMAN 3

Via, aku mau yang ini ya.

Via memberikan makanan yang dipilih teman-temannya dan langsung diterima .

TEMAN 1,2, DAN 3

Thank you, Via.

Tampak Bayu yang melihat ketiga temannya mengagumi makanan yang diberikan Via. Bayu membuka kotak makannya yang bersekat. Dia memandangi bekalnya yang berisi nasi, tumis sayuran, dan ayam masak kecap. Ada juga potongan buah melon yang ditaruh di wadah terpisah. Tampak Via menghampiri Bayu dan melihat isi kotak bekal Bayu.

VIA (CONT’D)

Bekal kamu cuma itu, Bay?

BAYU

Iya. Emangnya kenapa? Ini masakan mamaku yang paling enak sedunia.

VIA

Sekali-kali kamu makan makanan dari restoran dong, biar nggak bosan. Mami sama Papi sering ajak aku makan di restoran, lho.

Bayu hanya terdiam. Via menyodorkan kotak bekal miliknya ke hadapan Bayu. Lalu Via mengambil salah satu menu dan diberikan ke Bayu.

VIA (CONT’D)

Ini buat kamu, Bay.

Bayu menerima pemberian Via.

BAYU

Makasih ya, Via.

CUT TO:

9.EXT. SEKOLAH - SIANG

Kita melihat anak-anak baru keluar dari arah dalam. Mereka menghampiri orang tua yang sudah menunggu di area jemputan. Kemudian kita melihat Bayu berjalan dengan lesu menghampiri mamanya. Di posisi Citra, dia memperhatikan wajah Bayu dan menyadari ada yang tidak beres dari putranya itu.

CITRA

Gimana pelajaran hari ini, Sayang?

BAYU

Kayak biasanya, Ma.

CITRA

Kok mama perhatiin dari tadi, muka Bayu enggak semangat gitu? Capek ya? Atau ada yang bikin Bayu sedih?

Bayu hanya menggelengkan kepalanya. Citra tampak berpikir lalu tersenyum.

CITRA

Beneran anak mama enggak apa-apa?

BAYU

Beneran, Ma.

Citra melihat Bayu dengan instens. Dia merasa ada yang ditutupi putranya.

BAYU

Ayo, Ma. Kita pulang!

CITRA

Yaudah, kita pulang sekarang ya.

Bayu mengangguk. Citra menggandeng tangan Bayu.

CUT TO

10.INT. RUMAH CITRA. RUANG MAKAN - MALAM                     

Citra sedang membawa piring dari arah dapur dan meletakkannya di meja makan. Dia menyendokkan nasi dan menaruhnya sesuai tempat duduk, kemudian menuangkan air putih dan diletakkan di sebelah piring nasi.

CITRA

(sedikit berteriak)

Papa! Bayu! Ayo makan!

Bowo dan Bayu datang bersamaan dari ruang TV. Mereka menggeser kursi yang biasa ditempati.

BOWO

Wah! Udang asam manis, Bay. Kesukaanmu nih.

Bayu hanya diam dan tampak tidak berselera melihat menu makan malamnya. Bayu mengurangi nasi yang ada di piringnya ke tempat nasi. Bowo menoleh ke arah Citra, seolah bertanya tentang sikap Bayu yang tampak tidak biasa. Bayu terlihat murung dan tidak bersemangat. Citra pun hanya mengangkat bahu.

BOWO (CONT’D)

Tumben. Biasanya kamu sampai nambah kalau makan pakai udang. Iya kan, Ma?

CITRA

(terkekeh kecil)

Iya. Kadang malah sampai rebutan nambah nasi sama Papa. Apa jangan-jangan udangnya kurang enak?

BAYU

Udangnya enak kok, Ma

Bayu pun melanjutkan makanannya dengan tidak begitu lahap. Setelah isi piringnya habis, Bayu bangkit dari tempat duduknya. Bayu tampak lemas.

BAYU

Bayu udahan makannya, Ma, Pa. Aku langsung ke kamar ya. Aku mau lanjut bikin PR.

CITRA & BOWO

Iya, Sayang.

Bayu pun meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Lalu Bowo melihat punggung Bayu menjauh dengan dahi berkerut.

BOWO

Bayu kenapa?

CITRA

Aku nggak tahu, Mas. Dari pulang sekolah dia udah kayak gitu. Aku udah tanyain, tapi dia nggak mau cerita. Coba kamu yang tanyain, Mas.

BAYU

Yaudah, aku coba susul Bayu ya.

Setelah meneguk air minumnya, Bowo pun pergi meninggalkan meja makan.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar