41.INT. RUMAH CITRA. RUANG MAKAN - SORE
Kita melihat Bayu yang sudah mengenakan pakaian santai menghampiri meja makan. Dia membuka tudung saji yang di bawahnya tidak ada apa-apa. Dari arah kamar, Citra keluar dengan ponsel di tangannya. Dia terkejut melihat Bayu dan langsung menghampirinya.
CITRA
Ya ampun, Bayu. Mama lupa jemput kamu. Tadi ada telepon dari Bu Santika, tapi mama lagi banyak pembeli di warung. Terus tadi kamu pulang bareng siapa?
BAYU
Dianter pak supirnya Via.
CITRA
Oh, yaudah syukur kalau begitu. Maaf ya, sayang. Lain kali mama pasti enggak lupa lagi untuk jemput kamu.
Bayu mengangguk, tapi wajahnya masih tampak bete.
BAYU
Ma, Bayu lapar. Mama masak apa?
CITRA
Ya allah, mama juga lupa masak makan siang. Mama bikinin telor ceplok aja ya? Bayu mau enggak?
Bayu mengangguk lalu duduk di kursi makan. Citra bergegas ke dapur. Bayu memperhatikan Citra yang sedang memasak. Beberapa kali Citra mengecek ponselnya sambil memasak telur goreng.
CUT TO:
42.INT. RUMAH CITRA. RUANG MAKAN - SORE (MOMENTS LATER)
Kita melihat Bayu menunggu makanan yang sedang dimasak Citra. Tidak lama kemudian, Citra selesai dan bergegas ke meja makan dengan dua piring di tangannya. Satu berisi nasi putih dan satunya lagi telur ceplok yang sedikit gosong. Citra meletakan dua piring ke meja makan. Wajahnya tampak sedikit menyesal.
CITRA
Bay, maaf ya kalau telurnya agak gosong. Tapi rasanya tetep enak kok. Kamu makan ya?
BAYU
Iya, Mah.
Bayu mulai menyantap makanan di depannya. Dia tampak kelaparan dan makan dengan lahap.
BAYU (CONT'D)
Mah ...
Belum sempat Bayu berbicara, Citra mengambil ponsel di saku celananya dan bergegas dari ruang makan.
CITRA
Mama tinggal dulu ya, Bay.
Bayu tampak kecewa dan makan yang tadinya lahap jadi seperti kurang berselera.
CUT TO:
42.A. RUMAH CITRA. KAMAR CITRA - SORE
Kita melihat Bayu masuk kamar dengan wajah ragu-ragu. Dia menghampiri Bowo yang baru selesai mandi dan sedang berganti baju di depan lemari.
BAYU
Pah ...
BOWO
Iya, Bay.
Bowo selesai mengenakan baju. Dia kemudian fokus ke Bayu yang sudah duduk di pinggir kasur.
BAYU
Kenapa sih sekarang mama jadi sibuk terus?
Bowo tampak berpikir sebentar, baru menjawab pertanyaan Bayu yang terdengar polos.
BOWO
Sekarang itu mama lagi coba jualan online, Bay. Kayaknya mama lagi benar-benar semangat ngejalanin usaha barunya. Dan semua yang dilakukan mama ini, buat kamu. Buat keluarga kita.
BAYU
Tapi papa kan udah kerja cari uang buat keluarga kita. Mama juga udah buka warung di rumah.
Bowo tersenyum simpul agar terlihat tetap tenang di depan Bayu.
BOWO
Iya, bener, Bay. Tapi selagi mama dan papa mampu, kami mau terus bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga kita. Terutama masa depan Bayu. Bayu ngerti?
Bayu pun mengangguk pelan.
BAYU
Tapi sekarang semenjak mama sibuk, mama udah enggak pernah bawain Bayu bekel. Mama juga pernah lupa jemput Bayu di sekolah. Terus pas Bayu pulang mau makan, mama juga udah jarang masak.
BOWO
Hemmm ... soal itu, nanti biar papa ngomong sama mama ya? Siapa tau mama enggak akan kayak gitu lagi. Oke?
BAYU
Iya, Pah.
CUT TO:
43.INT. RUMAH SOFI. RUANG KERJA - MALAM
Kita melihat Sofi tampak sibuk dengan laptop di depannya. Kemudian Via datang sambil membawa sebuah buku dan pulpen di tangannya.
VIA
Mih, tolong bantuin Via kerjain PR dong?
Sofi masih berkutat dengan laptopnya tanpa menoleh ke Via sama sekali.
SOFI
Sama papi dulu ya, Sayang. Mami masih ada yang harus dikerjain.
VIA
Tapi papi lagi telponan sama temen kerjanya.
SOFI
Yaudah, kalo gitu tunggu sebentar lagi. Pasti papi enggak akan lama kok telponannya.
VIA
PR nya susah banget, Mih. Via enggak ngerti. Via ...
Sontak Sofi menoleh ke Via dengan wajah sedikit kesal dan menahan marah.
SOFI
Iya, Via. Nanti ya. Tolong kamu keluar dulu. Kerjaan mami masih banyak oke?
Wajah Via tampak sedih. Dia berbalik pergi keluar ruangan. Sofi masih memperhatikan Via sambil menghela napas kasar. Tapi kemudian Sofi kembali berkutat dengan laptopnya.
CUT TO:
43.A. RUMAH SOFI. RUANG TENGAH - MALAM
Kita melihat Via menghampiri Indra yang baru saja selesai menelepon seseorang. Via membawa buku tugasnya.
VIA
Pih, tolong bantuin Via kerjain PR dong. Tadi Via udah minta sama mami, tapi mami masih sibuk kerja katanya.
Indra pun tersenyum dan senang hati mengikuti permintaan Via.
INDRA
Yaudah, sini sayang. Papi bantu bikin PR ya. Mungkin mami lagi benar-benar sibuk. Jadi papi minta, Via tolong ngertiin mami dulu ya.
Via mengangguk.
VIA
Iya, Pih.
Saat Indra baru akan membuka buku PR Via, Via membuka obrolan.
VIA (CONT'D)
Pi ...
Indra menoleh dan fokus ke Via.
INDRA
Iya, Sayang. Ada apa?
VIA
Kenapa sih mami harus kerja? Kan udah papi yang cari uang. Emangnya mami enggak bisa di rumah aja temenin Via?
INDRA
Heemm bukannya waktu kelas 2, Via juga pernah nanya ini ke papi?
(beat)
Via masih inget gak sama jawaban papi waktu itu?
VIA
Masih, Pi. Kata papi, mami dan papi cari uang banyak buat masa depan Via. Tapi sekarang kan mami udah kerja terus. Emang uangnya belum banyak ya?
Indra terkekeh kecil sambil mengusap rambut belakang Via dengan lembut.
INDRA
Alhamdulillah uang mami dan papi udah cukup banyak. Tapi semua itu juga akan habis kalau kita enggak tetap bekerja. Via juga kan tambah besar, jadi keperluannya juga bertambah.
Via masih tampak tidak mengerti dengan penjelasan Indra.
INDRA (CONT'D)
Yuk, kita mulai kerjain PRnya.
CUT TO:
44.INT. RUMAH CITRA. RUANG TENGAH. MALAM
Terlihat Citra sedang duduk di sofa sambil fokus pada layar ponselnya. Citra sangat serius mengetik sesuatu untuk membalas pesan calon pembeli di toko onlinenya. Lalu Bowo datang dari arah ruang makan dan duduk di sebelah Citra.
BOWO
Kamu enggak makan malam?
CITRA
Entar aja, Mas. Nanggung.
BOWO
Bisa enggak, ponselnya taro dulu kalau aku lagi ajak ngomong?
Citra masih serius dengan ponselnya.
CITRA
Sebentar, Mas. Nanggung ini. Customerku lagi nanya-nanya.
BOWO
(Menaikan intonasi suaranya)
Citra! Tolong lihat aku saat aku lagi bicara!
Citra tersentak. Dia meletakkan ponselnya di meja. Lalu menatap Bowo.
CITRA
Mas, apaan sih? Enggak usah marah gitu juga kali. Ada apa? Kamu mau ngomong apa sama aku?
BOWO
Apa kamu serius jualan online?
CITRA
Seriuslah, Mas. Dan sekarang itu aku udah dapet penjualan yang cukup banyak.
BOWO
Aku akan biarkan kamu jualan online asal kamu tidak lalai dengan tanggungjawab kamu sebagai istri dan seorang ibu.
CITRA
(Bingung)
Aku lalai gimana sih, Mas?
BOWO
Tadi pagi kamu lupa bikin sarapan untuk aku dan Bayu.
(beat)
Bayu juga cerita kalau kamu lupa jemput dia sekaligus lupa bikin makan siang untuk Bayu. Apa itu bukan lalai namanya?
Citra mengembuskan napas kasar.
CITRA
Iya-iya. Aku emang salah soal itu. Aku minta maaf. Aku janji enggak akan lalai lagi. Oke?
BOWO
Aku harap kamu enggak melakukan kesalahan lagi ke depannya.
CITRA
Iya, Mas. Aku janji.
Citra kembali berkutat ke layar ponselnya. Sementara Bowo masih memandangi Citra dengan wajah cemas.
DISSOLVE TO:
45.EXT. SEKOLAH. KANTIN. PAGI
ESTABLISH : HALAMAN SEKOLAH YANG RAMAI DENGAN SISWA YANG BARU DATANG.
Tampak Citra dan Sofi baru muncul di kantin setelah mengantar Via dan Bayu. Tak jauh dari mereka pun ada dua ibu yang sedang mengobrol. Saat melihat Sofi dan Citra, keduanya melambaikan tangan.
WALI MURID 1
Denger-denger Mbak Citra, punya toko online. Jualan apa?
CITRA
Iya, Mam. Saya jualan baju-baju butik.
WALI MURID 2
Mama Bayu hebat banget lho. Masih bisa ngurus toko online. Emangnya nggak capek banyak kegiatan? Hasilnya sebanding nggak?
SOFI
Ya nggak capek dong. Orang di rumah juga nggak ngapa-ngapain. Secara IRT doang dia. Emang kerjaannya ngapain sih?
Sofi, dan dua wali murid lainnya tertawa. Citra melirik Sofi dengan sinis.
CITRA
Kalau yang nggak ngalamin emang bisanya ngomong doang. Kalau soal hasil, alhamdulillah.
(beat)
Keuntungan toko onlineku lumayan besar. Bisalah beli-beli emas buat nabung.
Sekarang Sofi yang tampak tidak suka dengan ucapan Citra. Sementara itu, Citra dan dua ibu lainnya pun tertawa.
DISSOLVE TO :
46.EXT. SEKOLAH. HALAMAN SEKOLAH. PAGI
Tampak Citra dan Sofi sedang melambaikan tangan setelah mengantar Bayu dan Via. Citra ingin langsung pergi, tapi Sofi menahannya.
SOFI
Eh, Cit. Bentar deh.
Citra berhenti dan berbalik.
CITRA
(ketus)
Apa? Mau ngajakin berdebat lagi?
SOFI
Duh, sensi banget sih pagi-pagi. Gue cuma mau infoin kalo temen-temen ngajakin ketemuan weekend ini. Di tempat biasa.
CITRA
Liat nanti. Gue enggak janji. Nanti gue kabarin lagi.
Citra pergi lebih dulu dari Sofi. Seperginya Citra, Sofi mendecih kesal.
CUT TO :
47.INT. RUMAH CITRA. KAMAR. MALAM
Tampak Sofi dan Bowo sedang duduk bersandar di tempat tidur.
CITRA
Mas, besok temenin aku ke mal ya. Aku mau beli baju.
BOWO
Mau ngapain? Biasa belanja ke tanah abang, tumben banget minta ke Mal.
CITRA
Sekali-kali belanja baju bermerek boleh dong. Masa baju pasaran mulu.
BOWO
Ya nggak apa-apa. Tapi tumben aja. Ada apa sih?
CITRA
Temen-temen kuliah ngajakin ketemuan. Aku mau nunjukin ke mereka kalau IRT itu nggak boleh dipandang sebelah mata.
BOWO
Apa harus pakai baju baru? Nunjukin pencapaian itu nggak harus pamer materi, Sayang.
CITRA
Iya, tapi ada hal-hal tertentu yang cuma bisa dibungkam dengan materi. Udah deh, Mas. Kamu tinggal temenin aja. Aku beli pake duitku sendiri kok.
Citra merebahkan diri di ranjang. Bowo menggelengkan kepala melihat Citra yang tampak tidak seperti biasanya. Citra begitu bersemangat untuk hal yang tidak pernah dia lakukan.
DISSOLVE TO:
48.INT. MALL. SIANG
Kita melihat Citra sedang memilih-milih pakaian di sebuah toko. Sedangkan Bowo dan Bayu duduk menunggu tidak jauh dari posisi Citra. Kemudian Citra mengambil salah satu gaun dan ditunjukan ke Bowo.
CITRA
Yang ini gimana, Mas?
BOWO
Bagus. Cantik dipakai kamu.
Citra tersenyum senang.
CITRA
Oke deh, yang ini aja. Oiya, abis ini kita ke bagian baju buat cowok ya. Aku mau beliin buat kamu dan Bayu.
BOWO
Enggak usah deh. Aku enggak perlu baju baru.
BAYU
Bayu juga, Mah. Lemari Bayu udah penuh sama baju lebaran tahun kemarin.
CITRA
Duh, kalian ini sefrekuensi banget sih. Udah pokoknya nurut aja dulu. Hitung-hitung mama traktir dari hasil penjualan online kemarin. Lagian kita juga jarang kok belanja baju baru gini kalo enggak nunggu hari besar dulu.
BOWO
Yaudah, aku ikut kamu aja. Biar kamu seneng.
CITRA
Nah, gitu dong.
Citra pun bergegas menuju kasir.
CUT TO:
49.INT. KAFE. SIANG
Kita melihat suasana kafe yang cukup ramai. Di salah satu sudut tempat duduk sudah ada Citra, Sofi, Fira, Meta, dan beberapa teman kampus mereka. Suasana heboh karena mereka saling mengobrol berbagai hal.
CITRA
Eh, guys. Dari minggu kemarin gue buka toko online lho. Kalau kalian lagi cari baju formal atau non formal bisa mampir ya. Nanti gue share link-nya.
TEMAN 1
Wah, serius elo, Cit? Emangnya enggak ribet elo ngurus rumah sambil jualan online?
META
Dan setau gue, bukannya elo juga buka warung di rumah?
CITRA
Yup. Gue masih buka warung kok, di rumah. Dan bagusnya toko online gue udah banyak banget pembelinya.
TEMAN 2
Ih, hebat banget sih lo, Cit.
SOFI
(Sedikit sinis)
Ya ampun, kalian tuh berlebihan banget sih. Jelas aja Citra bisa buka toko online sekaligus warung begitu. Sebagai IRT emangnya apa sih yang dilakuin? Kerjaannya kan gitu-gitu doang.
TEMAN 3
Eh, siapa bilang, Sof? Kerjaan IRT itu banyak tau. Enggak abis-abis. Pernah ya, gue ditinggal sama ART ku selama seminggu. Duh, gue kalang kabut ngurusin semua kerjaan rumah. Baru dua hari, badan gue langsung sakit semua.
TEMAN 1
Nah, iya bener tuh. Coba deh, Sof. Elo suruh ART elo istirahat sehari, terus elo gantiin semua pekerjaan rumah. Dijamin pandangan elo langsung berubah soal kerjaan IRT yang gitu-gitu aja.
SOFI
Ih, males banget. Gue juga udah sibuk banget kali di kantor.
Wajah Sofi tampak kesal. Sedangkan Citra diam-diam semringah karena ada banyak teman yang mengertinya.
CUT TO:
50.EXT/INT. MOBIL. DALAM PERJALANAN. SORE
Kita melihat Bayu duduk di bangku tengah sambil bermain gim di ponselnya. Bowo sedang fokus menyetir dan Citra duduk di sebelahnya. Wajah Citra tampak semringah.
CITRA
Kumpul-kumpul hari ini tuh, aku seneng banget deh, Mas. Udah enggak ada lagi yang nyudutin kerjaan aku sebagai IRT. Malah sebaliknya. Mereka kayak kagum gitu ke aku.
BOWO
Bagus deh. Tapi kamu tetap enggak boleh lupa tanggungjawab kamu yang sebenarnya. Ngurusin rumah tangga lebih penting daripada bisnis apapun. Yang tugas nyari uang itu kan, aku sebagai suami.
Wajah Citra cemberut.
CITRA
(Jengkel)
Iya-iya.
Lalu Citra menoleh ke belakang menghadap Bayu.
CITRA (CONT’D)
Bay, udah setengah jam. Siniin handphone-nya.
Citra menengadahkan tangan ke arah Bayu. Lalu Bayu langsung menyerahkan ponsel ke tangan Citra.
DISSOLVE TO: