Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MENATA SENJA
Suka
Favorit
Bagikan
8. PART 8

 

 

86.    EXT. PEMAKAMAN UMUM – SIANG

PEMAIN: IBRAHIM

Ibrahim ke makam Raka. Ia duduk di pinggir makam yang sudah diperbaiki. Ibrahim mencurahkan isi hatinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Raka. Ibrahim menabur bunga di atas makam Raka.

 

IBRAHIM

Raka… bapak mengucapkan banyak terima kasih kepadamu. Kamu sudah banyak berkorban untuk bapak.

Hari ini bapak sangat bahagia punya anak seperti kamu.Film bapak diterima di masyarakat.

Minggu depan bapak diundang untuk acara temu PERS.

Semoga rezeki ini berkah.

Bapak pamit ya. Semoga amal ibadahmu diterima Allah.

 

Ibrahim menyeka air matanya. Kemudian beranjak dari makam Raka.

 

CUT TO

  

87.    EXT. HALAMAN DEPAN – RUMAH RAKA – SIANG

PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH, KEVIN

Rosminah sedang sibu di taman. Ia mencabuti rumput yang menjalar. Ibrahim baru saja kebali dari pemakaman. Rosminah pu menegurnya.

 

ROSMINAH

Bapak darimana?

 

IBRAHIM

Dari makam Raka.

 

ROMINAH

Kenapa gak ajak ibu?

 

IBRAHIM

Bapak hanya mau seindirian. Kalau sendiri lebih hikmat, Bu.

 

ROSMINAH

Ugh, bapak ada-ada aja.

 

 INTER CUT

Kevin keluar dari rumah dan menyapa Ibrahim. Ia berlali ingin dipeluk Ibrahim. Ibrahim pun memeluknya seperti cucu sendiri.

 

KEVIN

Kakek…

 

IBRAHIM

Cucu kakek… Sebentar ya, kakek cuci mukia dulu.

 

Ibrahim melepaskan pelukannya, kemudian ia masuk ke dalam rumah.

 

CUT TO

 

88.    INT. TERAS DEPAN – RUMAH RAKA – SIANG

PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH

Ibrahim dan Rosminah duduk-duduk di teras sambil ngobrol sekenahnya.

 

ROSMINAH

Gak terasa sudah hampir seratus hari Raka pergi ya, pak. Kita harus kirim doa untuk Raka

 

IBRAHIM

Iya, Bu. Anak orang seperti anak sendiri. Anak sendiri seperti musuh bagi kita.

Hidup ini memang diputar balikkan ya bu.

 

ROSMINAH

Itulah hidup, pak. Banya liku-likunya.

Kita harus sabar menghadapi semua ujian yang diberi Maha Kuasa

 

IBRAHIM

Bapak bahkan tidak memikirkan anak-anak kita

 

IBRAHIM

Tapi ibu berbeda. Meski demikian, mereka tetap akan kita. Hanya saja kita kurang memberi pelajaran kepada mereka.

 

 

CUT TO

  

89.    INT. TOILET – RUMAH AJIDARMA – SIANG

PEMAIN: RIKA, NINDY

Rika terkejut ketika melihat test pack menunjukan positif. Ia pun panik dan menangis. Rika terkejut dan panik ketika Nindy masuk ke kamarnya dan memanggil namanya. Buru-buru ia menghapus airmatanya dan menyembunyinya test pack begitu saja. Rika pun keluar dari kamar mandi dan langsung berbaring di tempat tidur.

 

NINDY

Rika… bangun saying. Udah siang nih. Bantu mama yuk.

Mumpung hari minggu.

 

RIKA

Rika lagi gak enak badan, Ma.

 

NINDY

Kamu kenapa?

(sambil menghampiri Rika)

Kamu demam?

 

Rika mengangguk pelan.

 

NINDY

Kamu minum obat gih.

 

Rika tiba-tiba saja mual dan hampir muntah. Ia bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Rika mual dan lagi-lagi hampir muntah. Nindy yang ikut memijit leher belakang Rika pun mulai curiga.

 

NINDY

Kamu masuk angina? Kita ke dokter yuk

 

RIKA

Gak usah, Ma. Cuma masuk angin biasa kok.

 

NINDY

Kamu haru ke dokter, Rika

 

RIKA

Enggak, Ma.

 

NINDY

Rika! Mama tidak bodoh! Ini bukan masuk angin biasa. Kamu harus jujur sama mama!

 

Nindy akhirnya marah dan menyuruh Rika berterus terang. Tak sengaja Nindy melihat alat test pack di kamar mandi. Nindy pun shock. Rika hamil.

  

NINDY

Ini apa? Sudah berapa bulan?

 

RIKA

Maafin Rika, Ma… Sebulan lebih.

 

NINDY

Rika…Rika…

(suara berat)

Apa kata papamu nanti? Mama tidak sanggup menghadapi ini semua. Papamu pasti marah besar ke mama.

 

RIKA

Maafin Rika, Ma…

 

NINDY

Mama tidak tahu lagi mau ngomong apa sama papa kamu.

Kamu mau kan papa dan mama bertengkar gara-gara kamu. Mama sudah kasih kepercayaan sama kamu,

tapi kenapa kamu langgar?

 

Rika hanya bisa menangis dan memijit-mijit kepalanya. Nindy tampak lemas, berjalan dan keluar dari kamar Rika.

 

CU TO

  

90.    INT. RUMAH AJIDARMA – SORE

PEMAIN: AJIDARMA, NINDY, RIKA

Ajidarma dan Nindy bertengkar, masalahnya Nindy membiarkan Rika anak mereka pergi ke luar kota bersama teman lelakinya. Rika pun hamil. Sudah satu bulan Rika tidak mens dan ia membeli alat test pack diam-diam.

 

AJIDARMA

Anak tidak tahu diuntung! Kamu bikin malu keluarga, Rika! Apa kata orang nanti?!

Ini semua salah kamu, Nindy!

 

NINDY

Kok aku yang disalahin?! Ini semua gara-gara kamu, Mas! Mas Aji itu gak on time berada di rumah!

 

AJIDARMA

Kenapa kamu menyalahkan aku. Kamu ibunya dan kamu yang setiap hari menjaganya, Nindy! Kamu selalu memanjakan anakmu! Semua permintaannya kamu turuti!

 

NINDY

Daripada kamu memberi uang kepada orang tuamu yang sudah tua! Anak kita cuma satu, Mas! Aku malu sama teman-temanku kalau mereka mengejekku. Punya anak satu aja gak bisa memenuhi kehidupannya!

 

AJIDARMA

Dan kamu mendengarkan ocehan teman-temanmu?!

Kamu makan tuh keegoisanmu!

 

Ajidarma pun beranjak keluar meninggalkan Nindy dan Rika yang menunduk sedih.

 

CUT TO

  

91.    EXT. CAFÉ – SIANG

PEMAIN: AJIDARMA

Ajidarma duduk dan tampak gelisah. Pikirannya menjadi kacau.

 

CUT TO

 

92.    INT. KAMAR RIKA – SIANG

PEMAIN: RIKA

Rika menangis di kamarnya. Ia menggigit bantal dan berurai air mata.

 

CUT TO

 

93.    INT. RUANG TAMU – SORE

PEMAIN: JAKA, MARIA

Jaka sudah bangkrut. Uang hasil menjual rumah Ibrahim pun sudah ludes. Maria ingin minta cerai karena tidak mau hidup dlam kemiskinan. Mereka bertengkar.

 

MARIA

Aku minta cerai, mas! Ceraikan aku!

 

JAKA

Maria. Inikah balasan kamu setelah aku bangkrut?

Aku menjual rumah bapak dan kamu yang menghabiskan uang itu. Kamu poya-poya bersama ibu-ibu jetset. Kamu holyday kesana-kemari dan kini kau minta cerai?

Kamu harus membayar ganti rugi untuk uangku, Maria!

 

MARIA

Aku gak mau jadi miskin, mas! Aku gak bisa!

Aku mau pergi dari rumah ini!

 

Maria pun keluar dengan membawa kopernya. Ia juga membawa anaknya yang masih kecil. Jaka meremas rambutnya. Pikirannya menjadi kacau.

 

CUT TO

  

94.    EXT. TAMAN KOTA – SORE

PEMAIN: AJIDARMA, JAKA

Jaka dan Ajidarma tampak bercengkrama. Mereka bercerita tentang keluarga mereka yang berantakan. Jaka pun mengakui semua perbuatannya yang dirahasiakan selama ini. Ajidarma terkejut.

 

JAKA

Ini semua salahku, Mas. Aku salah sama bapak dan ibu. Aku yang sudah menabrak Raka.

(tertunduk)

 

FLASH BACK

 

Kejadian tabrakan. Di dalam mobil itu tampak Jaka dengan penuh dendam. Ia menabrak Raka dan kabur.

 

BACK TO

 

AJIDARMA

Apa yang kamu lakukan, Jaka? Kenapa kamu tidak berterus terang selama ini?

 

JAKA

Aku takut, mas. Aku takut dipenjara. Anakku masih kecil. Aku tidak bisa menghadapi itu semua.

 

AJIDARMA

Lantas kenapa kamu lakukan?

 

JAKA

Aku juga yang sudah mencuri surat tanah dan rumah bapak. Aku menjual rumah bapak, Mas.

 

AJIDARMA

Astagfirullahalazim, Jaka. Itu rumah bapak. Lantas bapak kemana?

 

JAKA

Bapak tinggal di rumah Raka bersama istri Raka.

 

AJIDARMA

Kamu keterlaluan, Jaka. Bapak pasti marah besar dan tidak menerima kita.

 

JAKA

Aku mau meminta maaf sama bapak, Mas.

Besok malam ada acara temu Pers di hotel X. Kita diundang. Kita dating ya mas. Mana tahu bapak juga mau membagi uangnya sama kita.

 

AJIDARMA

Gila kamu. Kamu masih bisa mengharapkan bapak?

 

JAKA

Kita kan anak-anaknya. Bapak pasti mau memaafkan kita, Mas.

 

Ajidarma hanya menggeleng-geleng kan kepalanya.

 

CUT TO

  

95.  INT. KAMAR AJIDARMA – RUMAH AJIDARMA- MALAM  

PEMAIN: AJIDARMA, NINDY

Ajidarma diam saja di atas tempat tidur sambil membaca Koran. Nindy tampak tak nyaman dicueki Ajidarma.

NINDY

Mas, aku minta maaf. Aku tahu aku salah.

Tapi aku gak bisa dicuekin begini saja

 

AJIDARMA

Aku lagi malas bicara. Kepalaku pusing, pikiranku kacau.

 

Nindy menghela berat lalu nai ke atas tempat tidur. Ajidarma mleipat korannya lalu meletakkan di atas meja kecil. Ajidarma berbaring di atas tempat tidur dan membelakangi Nindy.

 

DISSOLVE

 

96.  INT. GEDUNG – MALAM

PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH, DINA DAN EXTRAS

Acara belum di mulai. Gedung itu sudah di padati tamu undangan. Terlihat Jaka, Ajidarma, Nindy dan Sejati. Mereka bersaha mendekati Ibrahim, tapi tidak bisa. Ibrahim menjadi tamu kehormatan.

 

Ibrahim pun akhirnya dipersilakan untuk maju ke depan. Ia diminta untuk menceritakan proses perjalanannya membuat naskah itu.

 

IBRAHIM

Terima kasih kepada pihak penyelenggara dan terima kasih kepada produser yang sudah membuat film MENATA SENJA. Menata senja perjalanan hidup yang memang dari kisah nyata.

(beat)

 

Terlihat anak-anak Ibrahim yang duduk di kursi tamu. Jaka tampak kegeeran apalagi Ajidarma.

 

IBRAHIM

Cerita ini selesai berkat anak saya. Anak yang bukan dilahirkan dari istri saya. Tapi, dia seperti malaikat untuk saya. Saya berharap dia tenang di sisi Allah.(beat)

 

Rosminah tampak berkaca-kaca. Dina yang duduk di samping Rosminah juga tampak sedih. Ibrahim melanjutkan ceritanya.

 

IBRAHIM

Terima kasih juga untuk anak angkat saya. Dina. Dia begitu baik kepada saya dan istri saya.

Kita sebagai orang tua harus pintar memberi pendidikan kepada anak-anak kita.

Menata Senja bukan sekedar novel biasa. Novel ini penuh perjuangan dan pembelajaran untuk kita tetap bersabar. Jika ingin mengetahui isi dari novel ini, tonton filmnya. Terima kasih

 

Ibrahim pun turun dari panggung. Banyak wartawan yang menunggunya dan para Fans yang ingin foto bersama. Ibrahim melewati anak-anaknya. Ajidarma berusaha menghentikan Rosminah, tapi Rosminah tidak berhenti.

 

JAKA

Bu… ini Jaka

 

Rosminah pun berhenti, lalu berkata.

 

ROSMINAH

Aku tidak punya anak yang membuat suamiku menangis.

Anak-anakku sudah mati.

 

Terlihat Jaka dan Ajidarma menundukkan kepalanya. Mereka menyesal.

 

FADE OUT

 

97.  EXT. SEBERANG JALAN DEPAN RUMAH RAKA– SIANG

PEMAIN: JAKA

Jaka memperhatikan rumah itu. Di sana terlihat Ibrahim, Rosmina, Dina dan Kevin sangat bahagia. Jaka tampak semakin menyesal.

CUT TO

 

98.  INT. KAMAR RIKA- RUMAH AJIDARMA – SIANG

PEMAIN: RIKA

Rika bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya. Tampak Nindy panik dan menangis sedih.

 

CUT TO

  

99.  EXT. DEPAN RUMAH RAKA – SORE

PEMAIN: AJIDARMA, NINDY

Ajidarma dan Nindy memperhatikan kebahagiaan Ibrahim bersama keluarga barunya.

 

FADE OUT

 

 

SELESAI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar