Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
43. EXT. PINTU DEPAN BANK – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM
Ibrahim menggadaikan surat tanahnya. Kemudian ia pun keluar dari bank membawa bungkusan.
CUT TO
44. EXT. PINGGIR JALAN – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, PERAMPOK
Ibrahim dirampok. Uang dalam bungkusan dibawa kabur orang tak dikenal. Ibrahim berusaha minta tolong tapi ia malah terjatuh. Perampok itu berusaha menarik tas Ibrahim dan mendorong Ibrahim hingga terjatuh.
CUT TO
45. INT. KAMAR RUMAH SAKIT – SIANG
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH
Ibrahim dibawa ke rumah sakit karena mengalami cidera dan pingsan. Rosmina yang mendapat kabar itu langsung saja menuju rumah sakit. Ibrahim pun siuman dan melihat Rosminah di sampingnya.
IBRAHIM
Buuu….
ROSMINAH
Pak… Bapk istirahat saja.
IBRAHIM
Uang kita hilang, Bu…
ROSMINAH
Gak apa-apa yang penting bapak selamat
IBRAHIM
Kini sudah habis semuanya. Bapak gak punya apa-apa lagi.
ROSMINAH
Sudahlah, Pak. Ini cobaan yang harus kita hadapi.
Semua kehendak Allah.
Ibrahim terpaku menatap langit-langit kamar.
INTER CUT
Raka dan Dina dating setelah mendapat kabar dari Rosminah. Mereka membawa sedikit makanan.
RAKA
Assalamualaikum…
ROSMINAH
Waalaikumsalam…
Ibrahim melihat Rka dan Dina dengan mata berkaca-kaca. Ia mengubar senyum tipis.
RAKA
Bapak nggak apa-apa?
IBRAHIM
Bapak baik-baik saja. Alhamdulillah abapak selamat.
Tapi uang bapak hilang.
RAKA
Sudahlah, Pak. Yang penting bapak selamat.
IBRAHIM
Tapi bapak menggadaikan rumah, Raka.
Bapak gak punya apa-apa lagi.
RAKA
Bapak tinggal saja di rumah Raka.
Gak apa-apa. Kami malah senang kalau ada orang tua di rumah. Terasa nyaman, Pak.
IBRAHIM
Terima kasih, Raka.
(suara berat dan mata berkaca-kaca)
CUT TO
46. INT. RUMAH IBRAHIM – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY
Ajidarma dating ke rumah Ibrahim, tapi rumah itu kosong. Ibrahim tidak ada di rumah. Rumah tidak di kunci. Mereka mencari Ibrahim di semua ruangan.
AJIDARMA
Pak… Bapak….
Nindy ikut mencari dengan wajah tak suka.
NINDY
Lihat saja bapak dan ibu sudah tua masih keluyuran entah kemana.
AJIDARMA
Nindy! Kamu bisa gak sih jaga sikap kamu?
NINDY
Sudahlah, Mas kalau bapak dan ibu tidak ada di rumah, kita pulang saja. Buang-buang waktu.
Aku capek perjalanan dari rumah kesini itu butuh tiga jam. Ternyata bapak dan ibu gak ada.
Akhirnya Ajidarma dan Nindy kembali pulang.
CUT TO
47. INT. RUANG TAMU – RUMAH JAKA – SORE
PEMAIN: JAKA, MARIA
Jaka tengah duduk di ruang tamu. Maria menghampiri Jaka dan menanyakan pekerjaanya.
MARIA
Bagaimana pekerjaanmu, Mas
JAKA
Aku mau buka café sendiri aja.x
MARIA
Darimana duitnya?
JAKA
Aku mau pinjam bapak
MARIA
Bapak kamu itu miskin, Mas. Duit darimana.
JAKA
Mas mau menggadaikan rumah, Bapak.
CUT TO
48. INT. RUMAH RAKA – MALAM
PEMAIN: RAKA, DINA, KEVIN, IBRAHIM, ROSMINA
Raka membuka pintu depan dan mempersilahkan Ibrahim dan Rosmina masuk. Rumah kontrakan yang cukup besar. Perabotan ditata dengan rapi.
RAKA
Anggap saja rumah sendiri, Pak, Bu.
Rosminah dan Ibrahim hanya tersenyum. Raka menunjukan kamar Ibrahim dan Rosminah.
DINA
Bapak dan Ibu tinggal disini saja ya.
ROSMINAH
Terima kasih. Kalian baik sekali.
CUT TO
49. INT. RUMAH IBRAHIM – MALAM
PEMAIN: RAKA, JAKA
Jaka sedang mencari sesuatu di lemari. Ia mencari surat tanah dan rumah. Kemudian Raka dan dan masuk ke dalam rumah. Raka terkejut melihat Jaka yang sibuk mencari sesuatu.
RAKA
Kamu siapa?
JAKA
Eh, aku yang seharusnya tanya ke kamu.
Kamu siapa masuk-masuk ke rumah orang?
RAKA
Aku Raka. Aku tinggal di sebelah.
Kamu mau apa?
Jaka tampak emosi ditanya seperti itu.
JAKA
Eh, ini rumah orang tuaku. Suka-suka aku mau ngapain! Kamu gak usah ikut campur!
RAKA
Ohhhh… jadi kamu anak pak Ibrahim?
Kamu gak kasihan melihat orang tuamu?
Apa yang kamu cari? Surat tanah?
Jaka menghentikan kegiatannya. Ia menatap tajam ke Raka.
JAKA
Jadi kamu tahu surat tanah itu di mana?
Kembalikan! Aku mau menggadaikan rumah ini!
RAKA
Aku kasihan melihatmu. Punya orang tua ditelantarkan. Kamu gak takut kena ajab.
JAKA
Apa urusanmu!
(emosi)
Jaka mendekati Raka dan menarik bajunya.
JAKA
Kembalikan surat tanah orang tuaku!
Kamun mencurinya dari bapakku!
Apa maumu hak!
RAKA
Hei, Bung tenang… Aku tidak mencuri surat tanah orang tuamu. Tapi kamu ingin menggadaikan rumah orang tuamu?
(sambil mendorong Jaka)
JAKA
Aku akan tuntun kamu! Kamu sudah mengambil surat tanah orang tuaku!
Jaka berlalu dan keluar dari rumah dengan kesal. Raka membetulkan kera bajunya.
DISSOLVE
50. INT. RUANG MAKAN-RUMAH RAKA – PAGI
PEMAIN: RAKA, DINA, KEVIN, IBRAHIM, ROSMINA
Establish : Rumah Raka
Terdengar suara kicauan buru. Di ruang makan terlihat Dina sibuk menyiapkan sarapan pagi. Ibrahim dan Rosminah sudah duduk di kursi bersama Kevin. Raka masuk dan membawa map.
RAKA
Selamat pagi, Pak.. Bu…
Raka duduk di kursi. Dina pun duduk setelah semuanya beres.
RAKA
Pak… ini surat tanah dan rumah bapak.
Raka memberikan map berisi surat tanah ke Ibrahim. Ibrahim terkejut begitu juga Rosminah.
IBRAHIM
Maksud kamu?
RAKA
Raka sudah menebusnya, Pak. Surat tanah dan rumah ini sangat berharga. Jangan sampai digadaikan.
IBRAHIM
Uang kamu bagaimana? Tidak sedikit Raka.
RAKA
Gak apa-apa, Pak. Rak ikhlas
DINA
Iya, pak. Sudahlah… yang penting rumah bapak kembali. Uang kan bisa dicari.
Ibrahim terharu dan matanya berkaca-kaca.
IBRAHIM
Terima kasih, Nak Raka. Kalian baik sekali. Tidak seperti anak-anak bapak. Mereka menelantarkan bapak dan Ibu.
DINA
Bapak dan ibu tinggal di sini saja. Memenamni kami.
Kalau rumah biar dibersihkan saja.
ROSMINAH
Ibu gak mau merepotkan kalian
DINA
Kami tidak merasa direpotkan kok, Bu.
KEVIN
Nenek tinggal di rumah Kevin aja.
Rosmina menganngguk dengan mata merebak.
CUT TO
51. INT. RUANG TAMU - RUMAH IBRAHIM – SIANG
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH, AJIDARMA, NINDY, JAKA
Ibrahim dan Rosmina kembali ke rumah untuk melihat rumah mereka. Ternyata di sana sudah ada Ajidarma, Nindy dan Jaka. Ibrahim dan Rosmina masuk ke ruang tamu dan disambut Ajidarma.
AJIDARMA
Bapak… Ibu…
Ibrahim tampak tak suka dengan kehadiran mereka. Irahim kemudian duduk di kursi.
IBRAHIM
Kalian mau apa ke mari?
AJIDARMA
Aji mau ngasih uang santunan untuk bapak dan ibu.
Gak banyak, tapi cukuplah untuk kehidupan bapak dan ibu.
IBRAHIM
Kami sudah terbiasa menahan lapar. Allah tidak tidur. Kalian pulanglah. Bapak dan ibu baik baik saja.
Nindy melengos tak suka.
NINDY
Masih syukur, pak mas Aji mau ngasih duit.
Bapak dan ibu kan lagi butuh duit.
ROSMINAH
Kami tidak butuh uang kalian.
AJIDARMA
Pak… bu… terimahlah uang ini.
JAKA
Jaka mau buka café, Pak. Jaka butuh modal. Jaka mau menggadaikan rumah bapak. Diman surat surat rumah, Pak?
IBRAHIM
Surat tanah dan rumah ada sama Raka.
JAKA
Raka? Siapa Raka?
IBRAHIM
Tetangga sebelah.
JAKA
Tetangga sebelah? Dia mencurinya?
Biar Jaka yang minta surat itu, pak. Memangnya dia siapa megang-megang surat tanah bapak?
(emosi)
IBRAHIM
Kamu tidak perlu ke sana (beat) karena bapak yang memberikannya kepada Raka.
JAKA
Pak… Jaka ini anak bapak. Jaka lagi butuh, Pak.
Jaka akan minta surat itu.
(sambil beranjak)
IBRAHIM
Tunggu!
(beat)
Rumah ini sudah bapak gadaikan. Tapi bukan sama Raka. Bapak gadaikan ke bank. Tapi nasib sial menimpa bapak. Bapak dirampok.
Apakah kalian pernah tahu itu?
Menjenguk saja kalian tidak!
Raka yang bukan siapa-siapa yang merawat bapak bersama istrinya.
Raka yang menebus surat tanah bapak ke bank.
Jadi kalian tidak berhak mengambil surat tanah bapak.
(beat)
Sekarang pulanglah. Bapak dan ibu tidak butuh kalian.
Ajidarma, Nindy dan Jaka pun beranjak dan pergi meninggalkan Ibrahim.
CUT TO
52. EXT. JALANAN-DALAM MOBIL – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY
Ajidarma dan Nindy berada di dalam mobil. Wajah Nindy masih tampak kesal.
NINDY
Orangtuamu itu memang gak tahu diuntung ya, Mas.
Kita sudah jauh-jauh datang niatnya mau membantu tapi ditolak. Apa sih maunya bapak sama ibu?
(kesal)
AJIDARMA
Mungkin karena kita telat memberi uang itu, Nindy.
Orangtua memang begitu.
NINDY
Tapi aku kesal, Mas.
AJIDARMA
Sudahlah, gak usah dibahas.
Ajidarma kembali focus ke jalan.
CUT TO.
53. INT. RUANG TAMU – RUMAH JAKA – SORE
PEMAIN: JAKA, MARIA
Jaka masuk dan buduk di kursi tamu. Ia bersanda dan membuka kancing bajunya. Ia tampak kelelahan. Mari keluar dari kamar dan menghampiri Jaka.
MARIA
Bagaimana, mas. Bapak mau menggadaikan rumahnya?
JAKA
Bapak sudah menggadaikan rumahnya sama orang lain.
MARIA
Maksudnya?
JAKA
Bapak memberi surat tanah dan rumah itu kepaa Raka.
Tetangga sebelah rumah bapak.
MARIA
Raka? Emang dia siapa? Kok bapak bisa-bisanya memberi surat tanah dan rumah ke Raka?
JAKA
Bapak menggadaikan rumah ke bank. Tapi bapak dirampok dan Raka yang menebus surat rumah bapak.
MARIA
Hm, bapak aneh. Kenapa tidak dikasih kie anak sendiri sih?
Maria pun berlalu ke dapur meninggalkan Jaka.
CUT TO
54. INT. RUANG TAMU-RUMAH IBRAHIM – MALAM
PEMAIN: IBRAHIM
Ibrahim tampak sibuk di meja kerjanya. Ia bolak balik memasukan kertas ke mesin tik. Kemudian memulai mengetik sambil sesekali termenung.
DISSOLVE