Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MENATA SENJA
Suka
Favorit
Bagikan
5. PART 5

 

 

43.    EXT. PINTU DEPAN BANK – PAGI  

PEMAIN: IBRAHIM

Ibrahim menggadaikan surat tanahnya. Kemudian ia pun keluar dari bank membawa bungkusan.

 

CUT TO

  

44.    EXT. PINGGIR JALAN – PAGI 

PEMAIN: IBRAHIM, PERAMPOK

Ibrahim dirampok. Uang dalam bungkusan dibawa kabur orang tak dikenal. Ibrahim berusaha minta tolong tapi ia malah terjatuh. Perampok itu berusaha menarik tas Ibrahim dan mendorong Ibrahim hingga terjatuh.

 

CUT TO

 

45.    INT. KAMAR RUMAH SAKIT – SIANG  

PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH

Ibrahim dibawa ke rumah sakit karena mengalami cidera dan pingsan. Rosmina yang mendapat kabar itu langsung saja menuju rumah sakit. Ibrahim pun siuman dan melihat Rosminah di sampingnya.

 

IBRAHIM

Buuu….

 

ROSMINAH

Pak… Bapk istirahat saja.

IBRAHIM

Uang kita hilang, Bu…

 

ROSMINAH

Gak apa-apa yang penting bapak selamat

 

IBRAHIM

Kini sudah habis semuanya. Bapak gak punya apa-apa lagi.

 

ROSMINAH

Sudahlah, Pak. Ini cobaan yang harus kita hadapi.

Semua kehendak Allah.

 

Ibrahim terpaku menatap langit-langit kamar.

 

INTER CUT

 

Raka dan Dina dating setelah mendapat kabar dari Rosminah. Mereka membawa sedikit makanan.

 

RAKA

Assalamualaikum…

 

ROSMINAH

Waalaikumsalam…

 

 Ibrahim melihat Rka dan Dina dengan mata berkaca-kaca. Ia mengubar senyum tipis.

 

RAKA

Bapak nggak apa-apa?

 

IBRAHIM

Bapak baik-baik saja. Alhamdulillah abapak selamat.

Tapi uang bapak hilang.

 

RAKA

Sudahlah, Pak. Yang penting bapak selamat.

 

IBRAHIM

Tapi bapak menggadaikan rumah, Raka.

Bapak gak punya apa-apa lagi.

 

RAKA

Bapak tinggal saja di rumah Raka.

Gak apa-apa. Kami malah senang kalau ada orang tua di rumah. Terasa nyaman, Pak.

 

IBRAHIM

Terima kasih, Raka.

(suara berat dan mata berkaca-kaca)

 

 

CUT TO

  

46.    INT. RUMAH IBRAHIM – SORE 

PEMAIN: AJIDARMA, NINDY

Ajidarma dating ke rumah Ibrahim, tapi rumah itu kosong. Ibrahim tidak ada di rumah. Rumah tidak di kunci. Mereka mencari Ibrahim di semua ruangan.

 

AJIDARMA

Pak… Bapak….

 

Nindy ikut mencari dengan wajah tak suka.

 

NINDY

Lihat saja bapak dan ibu sudah tua masih keluyuran entah kemana.

 

AJIDARMA

Nindy! Kamu bisa gak sih jaga sikap kamu?

 

NINDY

Sudahlah, Mas kalau bapak dan ibu tidak ada di rumah, kita pulang saja. Buang-buang waktu.

Aku capek perjalanan dari rumah kesini itu butuh tiga jam. Ternyata bapak dan ibu gak ada.

 

Akhirnya Ajidarma dan Nindy kembali pulang.

 

CUT TO

  

47.    INT. RUANG TAMU – RUMAH JAKA – SORE 

PEMAIN: JAKA, MARIA

Jaka tengah duduk di ruang tamu. Maria menghampiri Jaka dan menanyakan pekerjaanya.

 

MARIA

Bagaimana pekerjaanmu, Mas

 

JAKA

Aku mau buka café sendiri aja.x

 

MARIA

Darimana duitnya?

 

JAKA

Aku mau pinjam bapak

 

MARIA

Bapak kamu itu miskin, Mas. Duit darimana.

 

JAKA

Mas mau menggadaikan rumah, Bapak.

 

CUT TO

 

48.    INT. RUMAH RAKA – MALAM 

PEMAIN: RAKA, DINA, KEVIN, IBRAHIM, ROSMINA

Raka membuka pintu depan dan mempersilahkan Ibrahim dan Rosmina masuk. Rumah kontrakan yang cukup besar. Perabotan ditata dengan rapi.   

 

RAKA

Anggap saja rumah sendiri, Pak, Bu.

 

 

Rosminah dan Ibrahim hanya tersenyum. Raka menunjukan kamar Ibrahim dan Rosminah.

 

DINA

Bapak dan Ibu tinggal disini saja ya.

 

ROSMINAH

Terima kasih. Kalian baik sekali.

 

CUT TO

  

49.    INT. RUMAH IBRAHIM – MALAM  

PEMAIN: RAKA, JAKA

 

Jaka sedang mencari sesuatu di lemari. Ia mencari surat tanah dan rumah. Kemudian Raka dan dan masuk ke dalam rumah. Raka terkejut melihat Jaka yang sibuk mencari sesuatu.

 

RAKA

Kamu siapa?

 

JAKA

Eh, aku yang seharusnya tanya ke kamu.

Kamu siapa masuk-masuk ke rumah orang?

 

RAKA

Aku Raka. Aku tinggal di sebelah.

Kamu mau apa?

 

Jaka tampak emosi ditanya seperti itu.

 

JAKA

Eh, ini rumah orang tuaku. Suka-suka aku mau ngapain! Kamu gak usah ikut campur!

 

RAKA

Ohhhh… jadi kamu anak pak Ibrahim?

Kamu gak kasihan melihat orang tuamu?

Apa yang kamu cari? Surat tanah?

 

Jaka menghentikan kegiatannya. Ia menatap tajam ke Raka.

 

JAKA

Jadi kamu tahu surat tanah itu di mana?

Kembalikan! Aku mau menggadaikan rumah ini!

 

RAKA

Aku kasihan melihatmu. Punya orang tua ditelantarkan. Kamu gak takut kena ajab.

 

JAKA

Apa urusanmu!

(emosi)

 

Jaka mendekati Raka dan menarik bajunya.

 

JAKA

Kembalikan surat tanah orang tuaku!

Kamun mencurinya dari bapakku!

Apa maumu hak!

 

RAKA

Hei, Bung tenang… Aku tidak mencuri surat tanah orang tuamu. Tapi kamu ingin menggadaikan rumah orang tuamu?

(sambil mendorong Jaka)

 

JAKA

Aku akan tuntun kamu! Kamu sudah mengambil surat tanah orang tuaku!

 

Jaka berlalu dan keluar dari rumah dengan kesal. Raka membetulkan kera bajunya.

 

DISSOLVE

  

50.    INT. RUANG MAKAN-RUMAH RAKA – PAGI 

PEMAIN: RAKA, DINA, KEVIN, IBRAHIM, ROSMINA

 

Establish : Rumah Raka

 

Terdengar suara kicauan buru. Di ruang makan terlihat Dina sibuk menyiapkan sarapan pagi. Ibrahim dan Rosminah sudah duduk di kursi bersama Kevin. Raka masuk dan membawa map.

 

RAKA

Selamat pagi, Pak.. Bu…

 

Raka duduk di kursi. Dina pun duduk setelah semuanya beres.

 

RAKA

Pak… ini surat tanah dan rumah bapak.

 

Raka memberikan map berisi surat tanah ke Ibrahim. Ibrahim terkejut begitu juga Rosminah.

 

IBRAHIM

Maksud kamu?

 

RAKA

Raka sudah menebusnya, Pak. Surat tanah dan rumah ini sangat berharga. Jangan sampai digadaikan.

 

IBRAHIM

Uang kamu bagaimana? Tidak sedikit Raka.

 

RAKA

Gak apa-apa, Pak. Rak ikhlas

 

DINA

Iya, pak. Sudahlah… yang penting rumah bapak kembali. Uang kan bisa dicari.

 

Ibrahim terharu dan matanya berkaca-kaca.

 

IBRAHIM

Terima kasih, Nak Raka. Kalian baik sekali. Tidak seperti anak-anak bapak. Mereka menelantarkan bapak dan Ibu.

 

DINA

Bapak dan ibu tinggal di sini saja. Memenamni kami.

Kalau rumah biar dibersihkan saja.

 

ROSMINAH

Ibu gak mau merepotkan kalian

 

DINA

Kami tidak merasa direpotkan kok, Bu.

 

KEVIN

Nenek tinggal di rumah Kevin aja.

 

Rosmina menganngguk dengan mata merebak.

 

CUT TO

  

51.    INT. RUANG TAMU - RUMAH IBRAHIM – SIANG  

PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH, AJIDARMA, NINDY, JAKA

Ibrahim dan Rosmina kembali ke rumah untuk melihat rumah mereka. Ternyata di sana sudah ada Ajidarma, Nindy dan Jaka. Ibrahim dan Rosmina masuk ke ruang tamu dan disambut Ajidarma.

 

AJIDARMA

Bapak… Ibu…

 

Ibrahim tampak tak suka dengan kehadiran mereka. Irahim kemudian duduk di kursi.

 

IBRAHIM

Kalian mau apa ke mari?

AJIDARMA

Aji mau ngasih uang santunan untuk bapak dan ibu.

Gak banyak, tapi cukuplah untuk kehidupan bapak dan ibu.

 

IBRAHIM

Kami sudah terbiasa menahan lapar. Allah tidak tidur. Kalian pulanglah. Bapak dan ibu baik baik saja.

 

Nindy melengos tak suka.

 

NINDY

Masih syukur, pak mas Aji mau ngasih duit.

Bapak dan ibu kan lagi butuh duit.

 

ROSMINAH

Kami tidak butuh uang kalian.

 

AJIDARMA

Pak… bu… terimahlah uang ini.

 

JAKA

Jaka mau buka café, Pak. Jaka butuh modal. Jaka mau menggadaikan rumah bapak. Diman surat surat rumah, Pak?

 

IBRAHIM

Surat tanah dan rumah ada sama Raka.

 

JAKA

Raka? Siapa Raka?

 

IBRAHIM

Tetangga sebelah.

 

JAKA

Tetangga sebelah? Dia mencurinya?

Biar Jaka yang minta surat itu, pak. Memangnya dia siapa megang-megang surat tanah bapak?

(emosi)

  

IBRAHIM

Kamu tidak perlu ke sana (beat) karena bapak yang memberikannya kepada Raka.

 

JAKA

Pak… Jaka ini anak bapak. Jaka lagi butuh, Pak.

Jaka akan minta surat itu.

(sambil beranjak)

 

IBRAHIM

Tunggu!

(beat)

Rumah ini sudah bapak gadaikan. Tapi bukan sama Raka. Bapak gadaikan ke bank. Tapi nasib sial menimpa bapak. Bapak dirampok.

Apakah kalian pernah tahu itu?

Menjenguk saja kalian tidak!

Raka yang bukan siapa-siapa yang merawat bapak bersama istrinya.

Raka yang menebus surat tanah bapak ke bank.

Jadi kalian tidak berhak mengambil surat tanah bapak.

(beat)

Sekarang pulanglah. Bapak dan ibu tidak butuh kalian.

 

 

Ajidarma, Nindy dan Jaka pun beranjak dan pergi meninggalkan Ibrahim.

 

CUT TO

  

52.  EXT. JALANAN-DALAM MOBIL – SORE 

PEMAIN: AJIDARMA, NINDY

Ajidarma dan Nindy berada di dalam mobil. Wajah Nindy masih tampak kesal.

 

NINDY

Orangtuamu itu memang gak tahu diuntung ya, Mas.

Kita sudah jauh-jauh datang niatnya mau membantu tapi ditolak. Apa sih maunya bapak sama ibu?

(kesal)

 

AJIDARMA

Mungkin karena kita telat memberi uang itu, Nindy.

Orangtua memang begitu.

 

NINDY

Tapi aku kesal, Mas.

 

AJIDARMA

Sudahlah, gak usah dibahas.

 

Ajidarma kembali focus ke jalan.

 

CUT TO.

 

53.  INT. RUANG TAMU – RUMAH JAKA – SORE 

PEMAIN: JAKA, MARIA

 

Jaka masuk dan buduk di kursi tamu. Ia bersanda dan membuka kancing bajunya. Ia tampak kelelahan. Mari keluar dari kamar dan menghampiri Jaka.

 

MARIA

Bagaimana, mas. Bapak mau menggadaikan rumahnya?

 

JAKA

Bapak sudah menggadaikan rumahnya sama orang lain.

 

MARIA

Maksudnya?

 

JAKA

Bapak memberi surat tanah dan rumah itu kepaa Raka.

Tetangga sebelah rumah bapak.

 

MARIA

Raka? Emang dia siapa? Kok bapak bisa-bisanya memberi surat tanah dan rumah ke Raka?

 

JAKA

Bapak menggadaikan rumah ke bank. Tapi bapak dirampok dan Raka yang menebus surat rumah bapak.

 

MARIA

Hm, bapak aneh. Kenapa tidak dikasih kie anak sendiri sih?

 

Maria pun berlalu ke dapur meninggalkan Jaka.

 

CUT TO

 

54.  INT. RUANG TAMU-RUMAH IBRAHIM – MALAM 

PEMAIN: IBRAHIM

Ibrahim tampak sibuk di meja kerjanya. Ia bolak balik memasukan kertas ke mesin tik. Kemudian memulai mengetik sambil sesekali termenung.

 

DISSOLVE

 

 

 

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar