Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
55. INT. STUDIO MUSIK – PAGI
PEMAIN: RAKA, PRODUSER
Raka bertemu dengan seorang produser. Mereka bersalaman. Dua lagu ciptaan Raka diacc.
RAKA
Terima kasih, pak. Semoga kerjasama ini berjalan lancar.
PRODUSER
Saya hanya minta aransementnya dikelolah sangat bagus. Untuk video clipnya juga harus benar-benar professional.
RAKA
Baik, Pak. Saya akan buat sebagus mungkin.
Sang produser manggut-manggut, kemudian mereka keluar dari ruangan.
CUT TO
56. INT. WARUNG KOPI - PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, AHMAD
Ibrahim membawa mesin tiknya ke warung kopi tidak jauh dari rumahnya. Warung itu ditata sangat rapi seperti café kelas atas. Ibrahim sibuk menyelesaikan tulisannya.
Terlihat suasana café dan pengunjung yang dating dan pergi.
AHMAD
Wah… sibuk ya, Pak?
Bapak mau dibuatin kopi?
IBRAHIM
Gak usah. Bapak sudah lama tidak minum kopi.
Teh aja.
AHMAD
Oke, Bos… Jangan terlalu dipaksa, pak.
Santai dulu sejenak.
Ahmad buatin cemilan ya.
IBRAHIM
Gak usah…
AHMAD
Ini gratis buat bapak. Heheheh…
Ibrahim pun mengiyakan sambil tersenyum.
CUT TO
57. INT. STUDIO MUSIK - SIANG
PEMAIN: RAKA, 2 EXTRAS
Terlihat Raka menyanyikan lagu ciptaanya. Terlihat beberapa orang di ruang rekaman. Beberapa engle di studio.
MONTAGE
· Beberapa shoot kota dengan lagu Raka
· Suasana kota malam
· Raka membeli makanan untuk dibawa pulang
END MONTAGE
DISSOLVE
58. EXT. HALAMAN DEPAN – MALAM
PEMAIN: RAKA
Raka turun dari mobil dan membuka gerbang. Kemudian ia masuk ke mobil dan memasukkan mobilnya.
CUT TO
59. INT. RUANG KELUARGA – RUMAH RAKA – MALAM
PEMAIN: RAKA, DINA, KEVIN, ROSMINAH, IBRAHIM
Raka menyapa saat masuk ke dalam rumah. Ia membawa bungkusan berisi putu bambu. Ibrahim tengah bermain dengan Kevin. Mereka bercanda ria.
RAKA
Assalamualaikum…
IBRAHIM/ROSMINAH/DINA
Waalaikumsallam….
(bersamaan)
IBRAHIM
Eh, nak Raka. Sudah pulang?
RAKA
Sudah, pak. Ini Raka bawa putu bambu kesukaan bapak.
IBRAHIM
(beat, terharu)
Terima kasih, Raka. Sudah lama bapak tidak makan putu bambu.
RAKA
Raka akan beliin bapak putu bambu setiap malam, kalau memang ini makanan favorit bapak.
IBRAHIM
Ya gak tiap hari juga, Raka.
Eneg dong… hahahah
Mereka tertawa bersamaan. Kemudian Raka membuka bungkusannya danh meletakkan ke piring yang sudah dibawa Dina.
CUT TO
60. INT. KAMAR IBRAHIM – RUMAH RAKA – MALAM
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH
Ibrahim bercengkrama bersama Rosminah. Ibrahim merasa tenang berada di rumah Raka. Rosminah memperhatikan Ibrahim yang terpaku sambil menatap langit-langit kamar.
IBRAHIM
Bapak merasa tenang berada di rumah Raka, Bu.
Kenapa ya? Di rumah anak sendiri seperti neraka.
Bapak sudah mengajarkan mereka hal-hal yang baik, tapi tak satu pun dari mereka yang mau mengerti tentang kita.
ROSMINAH
Sudahlah, pak. Jangan memikirkan mereka kalau itu membuat hati bapak menangis.
IBRAHIM
Aku kasihan padamu, bu. Bapak takut tidak bisa menjaga ibu. Anak-anak kita tidak bisa diharap. Bagaimana kalau bapak yang lebih dulu dipanggil Allah? Ibu pasti akan sangat menderita.
ROSMINAH
Ibu akan berdoa agar Allah juga menjemput ibu, pak.
Sudah malam. Kita tidur ya, pak.
Ibrahim mengangguk, kemudian Rosminah mematikan lampu kamar.
FADE OUT-FADE IN
61. INT. RUANG TAMU-RUMAH RAKA – SIANG
PEMAIN: RAKA
Raka baru saja pulang dan ingin mengabarkan kebahagiannya. Dua lagunya dikontrak label. Ia masuk ke rumah dan melihat ada mesin tik di atas meja bersama lembar-lembar kertas. Itu milik Ibrahim..
RAKA
Dek… Assalamualaikum…
Raka mencari Dina. Kemudian ia ke dapur.
CUT TO
62. INT. DAPUR -RUMAH RAKA – SORE
PEMAIN: RAKA, DINA, ROSMINA
Raka ke dapur dan disana sudah ada Rosmina dan Dina. Raka pun mengucap salam.
RAKA
Assalamualaikum…
ROSMINAH/DINA
Waalaikumsallam… Eh, bang Raka udah pulang.
Kami mau masakan makanan kampung.
Sayur genjer kesukaan abang.
(tersenyum)
Raka tertawa lebar.
ROSMINAH
Kalau cuma genjer, ibu bisa masaknya.
RAKA
Ah, ibu. Nanti kalau Raka ketagihan gimana?
Hahaha…
ROSMINAH
Gak apa-apa. Ibu akan masakin kamu tiap hari.
Raka hanya tertawa.
RAKA
Oh, iya. Abang mau ngabarin kabar bahagia.
Dua lagu abang sudah dikontrak label.
DINA
Alhamdulilaahhh… Syukurlah, bang. Ini rezeki anak soleh….
Dina dan Raka sangat bahagia. Begitu juga Rosminah ikut bahagia.
RAKA
Bapak di mana, bu?
ROSMINAH
Bapak tadi ke rumah sebentar. Katanya ada yang mau diambil.
RAKA
Raka mandi dulu.
Raka berlalu ke kamar mandi.
CUT TO
63. INT. KAMAR RAKA- RUMAH RAKA – MALAM
PEMAIN: RAKA, DINA
Dina sedang membersihkan wajahnya di depan cermin. Raka tengah membaca naskah Ibrahim. Ia sangat terharu dengan tulisan Ibrahim. Tulisan itu sanga mengalir dan bercerita tentang mas tuanya.
RAKA
Dek, abang yakin tulisan pak Ibrahim bukan hanya fiktif. Abang seperti menonton film tiap bab nya.
DINA
Tentang apa bang?
RAKA
Masa tua yang tragis. Masa itu merebut semua kebahagiaanya. Abang terharu. Kasihan pak Ibrahim dan ibu.
DINA
Coba abang tunjukan ke produser abang itu. Mana tahu ia tertarik untuk mencetak novelnya.
RAKA
Iya juga. Besok abang jumpai produser abang itu.
Mudah-mudahan diterima.
FADE OUT-FADE IN
64. INT. RUANG TAMU - RUMAH AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY, JAKA
Ajidarma dan Jaka berembuk bagaimana cara mendapatkan kembali surat tanah dan rumah Ibrahim.
JAKA
Bagaimana ini, Mas. Bapak tidak adil. Kita harus mengambil kembali surat tanah itu.
NINDY
Atau itu akal-akalan bapak saja agar kita tidak bisa meminjamnya.
JAKA
Betul itu, Mbak. Bagaimana kalau kita ambil paksa saja, mas?
Ajidarma masih diam.
AJIDARMA
Mas, mau minta tolong sama Sejati
JAKA
Betul itu, mas. Mungkin bapak akan luluh ke mbak Jati.
CUT TO
65. INT. RUANG PRODUSER – SIANG
PEMAIN: RAKA, PRODUSER
Raka mengajukan naskah Ibrahim. Ia ingin naskah itu dijadikan buku. Ia pun menemui seorang produser. Produser bernama Hartanto itu pun membaca naskah yang diberikan Raka.
PRODUSER
Beri saya waktu untuk membaca naskah ini
RAKA
Baik, pak.
Saya permisih.
Raka pun keluar dari ruangan produser.
CUT TO
66. INT. KANTOR POLISI – SIANG
PEMAIN: SEJATI, ADI
Sejati tampak sedih ketika menjenguk Adi di penjara. Iya juga iba melihat orangtuanya. Uang yang ia terima dari bank pun raib dilarikan perampok. Sejati tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis.
SEJATI
Aku tidak sanggup, Mas kalau harus mengurus anak-anak sendirian. Gajiku kecil dan untuk makan saja terkadang kurang.
ADI
Kamu sudah pinjam sama bapak?
SEJATI
Sudah. Malah bapak menggadaikan surat rumah dan tanah.
ADI
Lantas?
SEJATI
Bapak dirampok saat menunggu angkutan umum.
Adi menepuk jidatnya.
SEJATI
Bagaimana dengan orang tua mu, Mas?
ADI
Mereka pasti tidak mau memberi, Jati.
Apalagi mas terbukti membawa narkoba. Mereka pasti menyalahkan mas.
SEJATI
Lantas bagaimana, Mas?
ADI
Kamu pulanglah, biar mas jalani hukuman ini.
Sejati sesenggukan. Sekan tak rela meninggalkan Adi di penjara. Ia pun beranjak dengan berurai airmata.
DISSOLVE TO
67. EXT. DEPAN GEDUNG PERUSAHAAN-SIANG
PEMAIN: RAKA, PRODUSER
Raka sangat terkejut ketika naskah Ibrahim diterima di indrustri film, bukan menjadi buku. Raka sangat bahagia dan ia menyalami sang produser. Film itu akan memakai soundtrack lagu Raka.
RAKA
Terima kasih kembali, pak. Saya tidak menyangka kalau naskah itu akan jadi film layar lebar.
PRODUSER
Naskah ini sangat menarik dan bisa menggunakan lagu-lagumu.
RAKA
Benar, pak?
PRODUSER
Iya
(manggut-manggut dan tersenyum
CUT TO
68. EXT. HALAMAN DEPAN GEDUNG – SIANG
PEMAIN: RAKA, DINA, EXTRAS
Saking bahagianya, Raka buru-buru mengambil ponselnya untuk mengabari Dina. Raka memencet nomor Dina dan nyambung. Raka bertelepon sambil berjalan keluar. Ia belum sempat memberi kabar bahagia, hanya sampai akan memberi kabar. Tiba-tiba sebuah mobil dating tiba-tiba dan menabrak Raka. Raka terpental di jalan. Raka kecelakaan dan tewas di tempat. Dina yang mendengar kejadian itu pun panik.
CUT TO
69. INT. TERAS DEPAN-RUMAH RAKA – SIANG
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
IbRAHIM DAN Rosmina terkejut mendengar berita dari Dina kalau dirinya mendengar kecelakaan yang dialami Raka. Dinas menangis sejadi-jadinya.
DINA
Tidak!!! Bang Raka…
ROSMINAH
Ada apa, Dina?
DINA
Bang Raka, Bu.
ROSMINAH
Kenapa dengan Raka?
Dina tidak dapat berkata-kata. Ia terduduk di kursi dengan wajah shok. Kemudian ponsel Dina bordering. Rosminah mengangkatnya.
ROSMINAH
Halo… dengan siapa ini?
O.S. POLISI
Saya dari kepolisian. Apakah ini istri pak Raka?
ROSMINAH
Bukan. Saya orang tuanya.
O.S POLISI
Anak ibu kecelakan. Pak Raka tewas.
ROSMINAH
Tewas?
(suara berat dan tertahan)
IBRAHIM
Ada apa, buk?
(panik)
ROSMINAH
Raka tewas, pak. Raka kecelakaan.
Kita harus ke rumah sakit.
IBRAHIM
Raka kecelakaan? Raka tewas?
(tidak percaya)
Suasanya diliputi kesedihan.
CUT TO