Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
24. INT. RUANG TAMU – RUMAH IBRAHIM – MALAM
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA, AJIDARMA, SEJATI, JAKA
Ibrahim dan Rosmina duduk di ruang tamu. Kali ini para menantu tidak ikut. Mereka tampak diam untuk sesaat. Kemudian Ibrahim buka suara.
IBRAHIM
Bapak dan ibu sudah tidak punya apa-apa.
Bapak hanya ingin kalian memperhatikan kami.
Bapak memberi waktu untuk kalian berembuk.
AJIDARMA
Maksud, bapak?
ROSMINA
Kami hanya butuh perhatian kalian saja.
Ibu tidak meminta lebih.
Kami sudah tua.
Ibrahim dan Rosmina beranjak dan meninggalkan mereka di ruang tamu.
CUT TO.
25. INT. KAMAR IBRAHIM – RUMAH IBRAHIM – MALAM
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA
Ibrahim masuk ke kamarnya bersama Rosminah. Kemudian duduk di atas tempat tidur. Rosminah duduk di kursi yang ada di kamar. Mereka hanya diam.
CUT TO
26. INT. RUANG TAMU – RUMAH IBRAHIM – MALAM –CONT.SC.4
PEMAIN: AJIDARMA, SEJATI, JAKA
Ajidarma masih terlihat diam sambil memegang dagunya. Jaka pun bereaksi.
JAKA
Bagaimana ini, mas?
Apa maksud bapak dan ibu?
ADIJARMA
Begini saja. Kita bergiliran mengurus bapak dan ibu.
SEJATI
Maksud, mas Aji?
AJIDARMA
Ya bergiliran selama sebulan. Sebulan di rumah mas Aji dan sebulan di rumah mu.
SEJATI
Tapi keadaaku pas-pasan, Mas.
Bagaimana aku mengurus makanan bapak dan ibu?
JAKA
Aku juga, mas. Perusahaan kami sedang melakukan pengurangan karyawan.
Ajidarma terdiam dan tertunduk memikirkan sesuatu.
AJIDARMA
Tidak ada pilihan lain.
CUT TO
27. INT. KAMAR IBRAHIM–RUMAH IBRAHIM–MALAM-CONT. SC.25
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA
Ibrahim duduk terpaku, sedangkan Rosmina sesekali menoleh menatap Ibrahim. Ada rasa iba dalam dirinya.
ROSMINA
Bapak baik-baik aja?
IBRAHIM
(menoleh)
Bapak baik-baik aja, Bu. Bapak hanya memikirkan apa yang akan dikatakan anak-anak pada kita.
ROSMINAH
Mereka pasti akan mengurus kita, Pak.
Bapak tenang saja.
Ibu yakin, mereka anak yang baik.
IBRAHIM
Iya, Bu. Kita keluar yuk. Sudah lima belas menit.
Mungkin mereka menunggu kita.
Rosminah menangguk, lalu beranjak dari duduknya. Mereka pun keluar kamar.
CUT TO.
28. INT. RUANG TAMU – RUMAH IBRAHIM – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, SEJATI, JAKA, IBRAHIM, ROSMINAH
Mereka tercekat ketika Ibrahim dan Rosmina keluar dari kamar dan ke ruang tamu. Ibrahim duduk di kursi dan Rosminah juga ikut duduk.
IBRAHIM
Bagaimana keputusan kalian?
(menatap satu per satu)
AJIDARMA
Mmm... begini, Pak.
(beat)
Ajidarma lagi ada masalah di kantor. Kantor Aji sedang dalam pemeriksaan...
IBRAHIM
Gak usah bertele-tele, Ji.
AJIDARMA
Begini, Pak. Kami sepakat untuk mengirimin bapak per bulannya. Kami bergantian, Pak.
SEJATI
Nanti Jati juga melihat-lihat bapak sesekali.
JAKA
Jaka juga akan menjenguk bapak setiap bulannya.
IBRAHIM
Begini kah keputusan kalian?
Bapak tidak menyangka kalau kalian punya sifat tega kepada orang tua. Sekarang kalian pulanglah.
Tinggalkan rumah ini.
(duduk dan diam)
JAKA
Pak...
Ibrahim tetap diam. Sampai mereka pergi Ibrahim masih diam dengan perasaan kecewa.
CUT TO
29. INT. RUANG TAMU – RUMAH AJIDARMA – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY
Nindy membuka pintu depat setelah Ajidarma mengetuk. Kemudian Ajidarma masuk dan langsung diberondong pertanyaan oleh Nindy. Ajidarma duduk di kursi ruang tamu.
NINDY
Bagaimana, Mas? Apa bapak dan ibu tetap akan tinggal disini? Aku gak mau, Mas. Mereka pasti merepotkan.
Aku gak mau repot mengurus bapak dan ibu.
AJIDARMA
Bapak tidak jadi di rumah kita.
Bapak akan tetap tinggal di rumahnya. Tapi mas Aji yang ke rumahnya.
NINDY
Untuk apalagi?
AJIDARMA
Bapak dan ibu kan butuh biaya hidup, Nindy.
NINDY
Mas Aji gak adil. Masak cuma orang tua mas Aji saja diberi duit. Orang tua ku gimana?
AJIDARMA
Orang tua kamu kan sudah mencukupi, Nindy.
NINDY
Makanya jadi orang tua jangan menyusahkan anak-anaknya. Mikir, Mas....
(berlalu ke kamar dengan wajah sewot)
Ajidarma hanya menggeleng, lalu beranjak ke kamar.
CUT TO
30. INT. KAMAR AJIDARMA – RUMAH AJIDARMA – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY
Nindy sudah rebahan di atas tempat tidur. Ia membelakangi Ajidarma. Apalagi ketika Ajidarma naik ke atas tempat tidur, Nindy memunggunginya.
FADE OUT-FADE IN
31. INT. RUANG MAKAN – RUMAH JAKA – PAGI
PEMAIN: JAKA, MARIA
Maria terlihat tengah menyiapkan sarapan pagi dan bekal untuk anaknya. Jaka tengah menikmati sarapan pagi. Maria tidak terima jika harus menanggung biaya hidup Ibrahim dan Rosmina.
MARIA
Biaya anak-anak sekolah banyak, Mas.
Aku tidak setuju dengan usul mas Ajidarma.
Uang sekolah Dinda juga belum dibayar dua bulan, Mas.
JAKA
Maria... ini untuk sebulan saja kok.
MARIA
Dan dari mana kamu mencari uang itu?
Aku gak mau kalau uangku kamu ganggu gugat, Mas.
Aku juga butuh hiburan. Beli ini dan itu. Biaya makan dan sekolah, belum lagi keperluan lain.
Kamu urus sendiri orang tua kamu!
(sedikit marah)
Maria tampak kesal dan pergi ke kamar anak-anaknya. Ia sibuk mengurus anak-anak untuk sekolah. Jaka jadi tidak nafsu untuk sarapan. Ia meninggalkan sarapan paginya. Kemudian beranjak pergi.
CUT TO
32. INT. RUANG MAKAN – RUMAH AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY, RIKA (17 TAHUN)
Ajidarma ke ruang makan sambil merapikan kemejanya. Di meja makan sudah terlihat Rika, anak sulung mereka. Nindy tampak masih cemberut. Ia tidak menyapa Ajidarma. Ajidarma duduk di kursi.
RIKA
Pa, aku mau beli handpone baru. HP yang lama sudah rusak.
AJIDARMA
Diperbaiki aja dulu, Rika.
RIKA
Aku mau hape baru, Pa. Hape yang lama udah jadul. Aku malu sama temen-temen aku.
NINDY
Untuk anak jangan pelit-pelit.
Daripada dikasih ama yang udah tua.
Ajidarma melirik ke Nindy dan berusaha menahan amarahnya.
AJIDARMA
Ya udah nanti papa beliin yang baru.
RIKA
Assyiikkk... Yang terbaru ya, Pa.
AJIDARMA
Iya
RIKA
Rika pergi dulu, pa, ma.
(pamit)
Rika pun beranjak dari kursinya dan berlalu keluar seraya pamit. Sementara Nindy masih membersihkan bekas makanan Rika.
AJIDARMA
Anak itu jangan dimanjakan, Nindy.
Bukannya hape Rika masih bagus?
NINDY
Rika malu punya hape jadul. Lagi pula hapenya yang murahan. Anak-anak yang lain aja hapenya bagus-bagus. Masyak punya anak satu aja gak bisa beliin hape.
AJIDARMA
Bukan begitu. Itu mubajir namanya. Kebutuhan kita banyak, Nindy.
NINDY
Kebutuhan orang tua kamu yang bikin banyak, Mas.
AJIDARMA
Nindy! Kamu selalu saja menyalahkan orang tuaku!
Padahal aku belum memberi apa-apa sama mereka.
NANDY
Nanti kamu juga akan memeberi mereka uang yang banyak! Aku ini istrimu, Mas. Aku berhak melarang kamu!
AJIDARMA
Tapi mereka orangtuaku!
NINDY
Orang tua cuma bisa menyusahkan untuk apa?!
AJIDARMA
Jaga Bicaramu!
(berang)
Ajidarma beranjak dan pergi dengan wajah tidak enak dipandang.
CUT TO
33. INT. DAPUR – RUMAH IBRAHIM – PAGI
PEMAIN: ROSMINAH
Rosmina melihat toples berisi gula, tapi kosong. Gula habis. Kemudian ia melihat kaleng tempat beras. Beras juga habis. Sementara uang di dompet Rosmina tinggal lima ribu rupiah. Terlihat wajah Rosminah yang nelangsa.
CUT TO.
34. INT. TERAS DEPAN – RUMAH IBRAHIM – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINAH
Rosmina tampak keluar dari dalam rumah menuju teras depan. Di teras sudah duduk Ibrahim sambil membaca sebuah novel. Rosmina meletakkan gelas kopi di atas meja. Kemudian duduk di sebelah Ibrahim.
ROSMINAH
Kopinya agak pahit ibu buat, Pak.
Ibrahim menoleh melihat istrinya.
IBRAHIM
Gula kita habis?
Rosminah mengangguk pelan.
ROSMINA
Beras kita juga habis, Pak.
Uang ibu tinggal lima ribu.
IBRAHIM
Ya sudah, sabar saja, Bu. Bapak masih tahan kok puasa beberapa hari.
ROSMINA
Tapi bapak lagi sakit.
IBRAHIM
Gak apa-apa. Bapak bisa tahan.
(beat)
Kalau mereka memang tidak mau mengurus kita, mau bagaimana lagi? Mungkin ini sudah nasib kita, Bu.
Ibrahim kemudian terpaku dengan pandangan semu.
CUT TO
35. INT. TERAS DEPAN – RUMAH IBRAHIM – SIANG
PEMAIN: PETUGAS PLN, ROSMINA
Petugas PLN datang memintah tagihan. Sudah tiga bulan Ibrahim belum membayar iyuran listrik. Listrik mereka akan diputus jika tidak membayar.
PETUGAS PLN
Assalamualaikum....
ROSMINA
Waalaikumsalam....
Rosmina keluar dari dalam rumah.
ROSMINA
Ada apa ya?
PETUGAS PLN
Maaf, Bu. Saya mau menagih iyuran listrik.
Ibu sudah menunggak selama tiga bulan.
Listriknya akan diputus kalau tidak bayar.
ROSMINA
Saya minta waktu beberapa hari boleh?
PETUGAS PLN
Waduh, gak bisa bu. Ibu sudah nunggak.
ROSMINA
Minta tolong, Nak. Ibu belum punya duit.
PETUGAS PLN
Jadi kapan itu mau bayar? Besok bisa?
ROSMINA
Kasih waktu tiga hari. Tolong ya, Nak.
(memohon)
PETUGAS PLN
Baiklah. Saya akan kembali lagi tiga hari ke depan ya, Bu. Jangan sampai tidak dibayar.
ROSMINA
Iya. Terima kasih, Nak.
Petugas PLN pun kemudian pergi.
CUT TO