Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT – SORE
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Ibrahim, Rosmina, Dina dan Kevin berjalan tergesa di koridor rumah sakit. Wajah Dina tampak sedih dan sembab. Suasana diliputi ketegangan dan haru.
Mereka bertanya ke recepsionist di mana jenaza Raka. Korban kecelakaan. Ternyata Raka sudah diletakan di kamar mayat. Mereka pun menuju kamar jenazah.
CUT TO
71. INT. KAMAR MAYAT – SORE
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Tangis Dina pun meledak. Ia bercucuran air mata. Rosminah mencoba untuk menenangkannya.
ROSMINAH
Sabar, nak… Ini ujian dari Allah…
DINA
Aku sangat mencintainya, Bu.
Bang Raka….
Suasana semakin haru. Ibrahim juga terlihat sedih dan menitiskan air mata. Kevin menangis membangunkan Raka.
CUT TO
72. EXT. PEMAKAMAN – SORE
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, BEBERAPA EXTRAS.
Pelayat mulai berpulangan. Dina pun beranjak meninggalkan pemakaman.
CUT TO
73. INT. RUANG TAMU – MALAM
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Dina duduk terpaku di kursi tamu. Rosminah menghampirinya dan berusaha menghibur hatinya.
DINA
Ibu dan bapak tinggal sama Dina aja ya. Temani Dina.
Rosminah mengelusa rambut Dina dan mengangguk sambil mengulas senyum tipis.
ROSMINAH
Ibu dan bapak akan menemani kamu.
DINA
Terima kasih bu, pak
(suara parau)
Kemudian Dina bangkit, lalu masuk ke kamarnya.
ROSMINAH
Kasihan Dina, Pak. Kasihan Kevin masih kecil.
IBRAHIM
Apa yang harus kita lakukan, Bu.
Kita hanya bisa menemani Dina. Dina sudah tidak punya siapa siapa lagi.
ROSMINAH
Iya, Pak.
CUT TO
74. INT. TERAS DEPAN-RUMAH AJIDARMA – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, JAKA
Ajidarma dan Jaka bercengkrama di teras depan. Mereka membicarakan Raka yang tewas kecelakaan.
JAKA
Anak itu sudah mati, mas.
AJIDARMA
Meninggal? Kenapa?
JAKA
Kecelakaan. Kini kita bisa memaksa bapak untuk memberi surat tanah itu. Aku akan mencurinya jika bapak tidak memberi.
FADE OUT
75. INT. RUMAH IBRAHIM – PAGI
PEMAIN: JAKA
Jaka mencari surat tanah dan ruman milik Ibrahim. Ia menemukannya dan membawanya kabur.
CUT TO
76. INT. DEPAN RUMAH RAKA - SIANG
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, 2 ORANG LAKI-LAKI
Dina, Ibrahim dan Rosmina tengah duduk duduk santai. Kemudian dua orang laki-laki datang. Dina terkejut dan sedikit gugup.
DINA
Ada apa ya, Pak?
LAKI-LAKI 1
Benar ini rumah Raka?
DINA
Iya, Pak.
LAKI-LAKI 1
Saya hanya mau menyampaikan surat ini. Surat kotrak untuk film dan lagu
DINA
Film dan lagu? Maksud bapak?
LAKI-LAKI 1
Naskah yang dia tawarkan ke pimpinan sangat menarik.
Pimpinan kami akan membuat film dari naskah itu.
Ibrahim terlihat heran. Kemudian ia masuk sejenak dan tidak menemukan tulisannya. Ibrahim keluar kembali.
IBRAHIM
Naskah saya? Menaja Senja?
LAKI-LAKI 1
Betul, Pak. Naskah bapak akan difilm kan. Ini surat kontrak dan cek untuk naskah bapak. Naskah bapak dibayar 100 juta.
IBRAHIM
100 Juta? Alahamdulillah… Buk… Dina…
DINA
Alhamdullillah, Pak.
LAKI-LAKI
Kami permisih dulu, bu, pak.
IBRAHIM
Iya, pak. Terima kasih
Ibrahim masih tak percaya. Dan berulang kali mengucapkan terima kasih. Mereka tampak bahagia.
CUT TO
77. INT. TERAS DEPAN-RUMAH IBRAHIM – SIANG
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, HARI, NITA
Ibrahim bingung mengapa ada orang di rumahnya. Mereka membersihkan rumah Ibrahim. Ibrahim pun bergegas menanyakannya.
IBRAHIM
Maaf, pak. Bapak ini siapa?
HARI
Saya Hari, pak. Pemilik rumah ini.
IBRAHIM
(terkejut)
Pemilik rumah? Ini rumah saya, Pak.
HARI
Rumah, bapak? Saya baru membelinya dua hari lalu. Seorang laki-laki muda menjualnya ke saya.
Ibrahim dan Rosmina pun terkejut. Kemudian ia buru-buru masuk ke rumah.
CUT TO
78. INT. RUANG TAMU – SIANG
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Ibrahim mencari-cari surat tanahnya. Surat tanah itu sudah tidak ada. Ia tampak shok.
IBRAHIM
Surat tanah kita hilang, bu. Ini pasti kerjaan Jaka.
Ibrahim terduduk lemas.
ROSMINAH
Mereka keterlaluan!
DINA
Bapak dan ibu tinggal di rumah Dina aja.
Rumah itu sudah dibeli bang Raka. Lagi pula rumah Dina cukup besar
IBRAHIM
Bukan itu masalahnya, Din. Rumah ini penuh kenangan dan bapak susah payah membangun rumah ini
Ibrahim tampak lemas, kemudian dipapa Rosminah dan mereka keluar.
CUT TO
79. INT. HALAMAN DEPAN – SIANG
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Ibrahim mengamati sejenak rumahnya. Rumah penuh kenangan. Kemudian mereka pergi dengan hati kecewa.
CUT TO
80. EXT. CAFÉ – SIANG
PEMAIN: JAKA
Café milik Jaka mengalami kebangkrutan. Tidak ada pengunjung yang datang. Beberapa shoot café kosong.
MONTAGE
· Terlihat Jaka menepuk jidatnya.
· Banyak karyawan yang resaign
· Jaka duduk sambil melamun
END MONTAGE
81. INT. RUANGAN AIDARMA – KANTOR – SIANG
PEMAIN: AJIDARMA, DIREKTUR
Terlihat direktur marah ke Ajidarma. Data keuangan tidak sesuai dan banyak uang yang hilang.
DISSOLVE TO
DUA BULAN KEMUDIAN
82. INT. TAMAN HALAMAN DEPAN-RUMAH RAKA – PAGI
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM, PEMUDA 1
Dina sudah bisa melupakan kenangannya bersama Raka. Kini dia mendapatkan kebahagiaan dari Ibrahim dan Rosminah. Kevin kecil semakin pintar dan lincah.m Di taman mereka menikmati udara pagi. Seorang pemuda datang dengan pakaian rapi. Ibrahim dapat undangan untuk pemutaran film perdananya.
PEMUDA 1
Permisi, pak, bu.
Saya Reno dari rumah produksi. Saya hanya mengantarkan undangan untuk pak Ibrahim
IBRAHIM
Undangan apa ya?
PEMUDA 1
Undangan pemutaran film MENAJA SENJA
IBRAHIM
Film Menata Senja?
(bahagia)
Bu, film bapak sudah jadi. Kita akan menonton film bu.
Ibrahim menerima undangan yang lux itu dengan sangan bahagia.
PEMUDA 1
Saya permisih dulu, pak
IBRAHIM
Iya, terima kasih.
Ibrahim masih sangat bahagia.
DISSOLVE
83. INT. BIOSKOP – MALAM
PEMAIN: DINA, ROSMINAH, IBRAHIM
Terlihat Ibrahim dan Rosmina menonton film dari kisah nyata dirinya. Mereka tampak haru apalagi dina yang berkali-kali menghapus air matanya.
Setelah film selesai mereka pun bersalaman dan memperkenalkan diri. Banyak pujian dari penonton da nada yang minta foto bareng.
DISSOLVE
84. EXT. HALAMAN DEPAN -RUMAH AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, JAKA, NINDY, MARIA
Film Menata Senja menjadi trending topic di beberapa statiun tipi. Bahkan berita tentang Ibrahim dan di koran-koran. Berita itu pun dibaca Jaka dan Ajidarma.
JAKA
Bapak terkenal, Mas. Bapak pasti sudah menjadi kaya.
Kita harus menemui bapak, mas. Jangan sampai bapak memberikan uangnya kepada orang yang salah
AJIDARMA
Kita sudah menyianyiakan bapak. Apa mungkin bapak menerima kita?
JAKA
Kita kan anaknya. Kita berhak mendapat warisan juga.
AJIDARMA
Baiklah, kita akan menemui bapak
CUT TO
85. EXT. TAMAN KOTA – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, IDRIS
Ibrahim lari pagi di taman. Ia bertemu dengan Idris sahabat seperjuangan.
IDRIS
Woi, Ibrahim…
Ibrahim menoleh lalu menghampiri Idris
IDRIS
Kau jadi orang hebat sekarang. Gak sia-sia perjuanganmu.
IBRAHIM
Aku berterima kasih padamu, Dris. Kau yang memberiku semangat.
IDRIS
Kau harus bersyukur juga kepada anak-anakmu.
IBRAHIM
Untuk apa? Mereka anak-anak durhaka.
IDRIS
Apa maksudmu?
IBRAHIM
Mereka telah menjual rumahku dan merenggut kebahagiaanku, Dris. Aku tidak akan memaafkan mereka.
IDRIS
Begitu kah?
Ibrahim mengangguk lalu melanjutkan lari paginya diikuti Idris. Mereka pun ngobor sekenahnya.
CUT TO