Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. INT. RUANG TUNGGU – RUMAH SAKIT – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY, JAKA, MARIA, SEJATI, IBRAHIM, ROSMINA.
Ruangan tunggu tampak hening. Ajidarma duduk dikursi dengan cemas. Jaka berdiri bersandar ke dinding, yang lain duduk dengan pikiran masing-masing.
CUT TO
17. INT. KAMAR RUMAH SAKIT – MALAM
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA.
Terlihat Ibrahim tertidur dengan selang infuse. Rosmina duduk dengan wajah sedih. Ibrahim siuman dan melihat sang istri yang matanya masih berkaca-kaca. Tangannya membelai perempuan tua di sampingnya.
IBRAHIN
Bu, kanapa menangis?
Rosmina buru-buru menyeka airmatanya.
ROSMINA
Gak apa-apa, Pak. Tadi mataku kena debu, Pak.
Ibrahim mengulas senyum tipis.
IBRAHIM
Inilah yang tidak bisa ku lupakan darimu, bu.
Kamu istri yang setia padaku.
Rosmina menggenggam erat jemari tangan Ibrahim.
ROSMINA
Sudahlah, Pak. Yang pentingan bapak sembuh dan sehat. Kita akan menjalani hari tua ini bersama.
Ibrahim senyum tipis. Kemudian matanya menatap langit-langit kamar.
IBRAHIM
Seandainya dulu aku memberi pendidikan agama kepada anak-anak kita. Mungkin hal ini tidak akan terjadi, Bu.
ROSMINA
Tidak usah diungkit, Pak. Mereka ada di luar.
Mereka juga sudah dewasa.
IBRAMIH
Tapi aku tidak suka dengan sifat mereka.
ROSMINA
Sudah... Bapak istirahat saja.
Ibrahim tersenyum sambil menatap istrinya.
CUT TO
18. INT. RUANG TUNGGU – RUMAH SAKIT – MALAM – CONT.SC.16
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY, JAKA, MARIA, SEJATI,
Masih hening, kemudian Jaka membuka suara dan membuat keributan kecil.
JAKA
Ini semua gara-gara mas Aji.
Kalau saja mas Aji nggak ngotot, mungkin bapak tidak masuk rumah sakit.
AJIDARMA
Jangan menyalahkan aku. Nggak ada gunanya kita berdebat. Sekarang kita harus berpikir siapa yang mengurus bapak dan ibu.
SEJATI
Bagaimana kalau kita giliran saja mengurus bapak dan ibu. Biar adil. Sebulan di rumah mas Aji, sebulan di rumahku dan bulan depannya di rumah Jaka.
JAKA
Keadaan keuanganku belum stabil, Mbak.
SEJATI
Loh, gak bisa begitu dong. Mbak juga punya tanggung jawab dan memerlukan biaya yang banyak.
Pokoknya kita harus bergiliran.
Jaka tampak kesal.
CUT TO.
19. INT. KORIDOR – RUMAH SAKIT – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, NINDY
Di koridor tampak Ajidarma dan Nindy bercengkrama. Mereka membicarakan Ibrahim dan Rosmina yang akan mereka tanggung.
NINDY
Bapak sama ibu menyusahkan saja.
Aku gak mau kalau bapak sama ibu berlama-lama di rumah kita, Mas. Atau aku ngungsi ke rumah mama, papaku.
AJI
Sudahlah, Nin. Ini cuma sebulan kok.
Nggak lama-lama.
NINDY
Aku nggak mau direpotkan, Mas.
Apalagi bapak yang sakit-sakitan. Aku gak mau penyakit bapak menular ke anak-anakku.
AJI
Kamu gak boleh begitu, Nindy. Bagaimana pun juga itu orang tua ku.
Nindy sewot adn meninggalkan Aji.
DISSOLVE
20. INT. KAMAR – RUMAH SAKIT – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA, SUSTER
Rosmina terbangun ketika mereasakan gerakan jemari Ibrahim. Ia mengucek matanya beberapa kali, kamudian tersenyum pada Ibrahim.
ROSMINA
Bapak sudah bangun?
Ibrahim tersenyum menatap Rosmina.
IBRAHIM
Melihatmu bu, hati bapak terasa tenang.
Rosminan tampak malu.
INTER CUT
Seorang suster masuk membawakan sarapan pagi dan obat.
SUSTER
Pagi, Bapak... Bagaimana kabarnya pagi ini?
Sudah baikkan?
IBRAHIM
Sudah, Suster. Alhamdulillah...
SUSTER
Habis sarapan, bapak harus berjemur ya.
Sambil menikmati udara pagi.
(BEAT, membuka gorden jendela kamar)
Saya tinggal dulu ya. Jangan lupa diminum obatnya.
ROSMINA
Baik suster...
Ibrahim dan Rosmina manggut-manggut dan tersenyum ramah. Suster pun keluar dari kamar.
CUT TO
21. INT. RUANG KERJA – KANTOR AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA
Hape Ajidarma berdering di atas meja. Ia mengangkatnya dan berbicara singkat dengan expresi gelisah.
AJIDARMA
Apa? Produk kita dikembalikan?
Ajidarma mematikan hapenya dengan kesal.
CUT TO
22. INT. RUANG KERJA BOS CAFE– PAGI
PEMAIN: JAKA
Jaka masuk setelah dipersilahkan dan duduk di depan meja bos besar. Ia tidak tahu maksud dan tujuan ia dipanggil ke ruangan bos. BOS masih sibuk menandatangani berkas.
JAKA
Pagi, Pak...
BOS
Pagi. Silahkan duduk.
(sambil menandatangani berkas-berkas)
JAKA
Ada apa ya, Pak?
BOS
Begini, Jaka. Karena kondisi cafe yang semakin sepi dengan adanya wabah ini, saya bermaksud mengurangi pramusaji. Dan maaf, gaji kamu agak terlambat bulan ini. Kita lihat perkembangannya nanti.
Saya juga tidak bisa menjanjikan posisi kamu.
Jaka terlihat terpaku dengan wajah iba.
CUT TO
23. EXT. HALAMAN RUMAH SAKIT – PAGI
PEMAIN: IBRAHIM, ROSMINA
Ibrahim dan Rosmina tampak di halaman sambil menikmati matahari pagi. Ibrahim bercerita tentang masa lalu yang indah.
IBRAHIM
Bapak ingin kembali ke masa lalu, Bu.
Masa dimana kita sangat bahagia.
Bapak ingin masa itu terualng lagi.
ROSMINA
Jangan mimpi, Pak. Masa lalu biarlah berlalu.
Kita menghadapi masa depan. Masa yang penuh dengan cobaan. Bapak yang sabar ya.
(beat)
Kata dokter, besok bapak sudah boleh pulang.
IBRAHIM
Alhamdulillah... Bapak bosan di rumah sakit.
Lihat orang sakit, pikiran menjadi sakit.
Tapi untung ada kamu, Bu...
Rosmina tersenyum-senyum.
DISSOLVE