Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Penulis tua bernama Ibrahim mengalami masa tua yang menyedihkan. Anak-anak mereka seoralh tidak mau tahu dengan keadaan Ibrahim dan istrinya. Ia merenung memutar masa lalu. Masa-masa percintaanya yang indah. Anak-anak mereka pun akhirnya datang pada hari lebaran dan saat itu mereka menanyakan pensiunan Ibrahim dan menanyakan harta gono gini yang mereka miliki. Mereka berniat ingin menjual rumah Ibrahim dan membaginya. Mereka saling berebut harta. Ibrahim hanya minta dia dan istrinya tinggal di salah satu rumah anaknya. Mereka dian dan berpikir Ibrahim dan Rosmina akan menyusahkan mereka saja.
Premis
Ibrahim menghadapi masa tua yang rumit. Anak-anaknya berebut harta yang tidak seberapa.
Pengenalan Tokoh
Masa tua memang tidak dapat dihindari. Ibrahim menghadapi masa tua yang rumit. Sejak zaman kejayaannya, semua mengagungkan karya-karyanya sebagai sastrawan. Kini semua berpaling seolah menganggapnya sudah tidak ada. Anak-anaknya malah berebut harta peninggalannya yang tidak seberapa. Saat Ibrahim sakit anak-anaknya malah tidak ada yang mau merawat. Mereka saling menolak dan melimpahkan kepada yang lain. Akhirnya mereka menggilir Ibrahim untuk tinggal bersama mereka. Ibrahim merasa sedih dengan sifat anak-anaknya. Mengapa mereka begitu tega memperlakukan orang tuanya seperti itu. Seorang produser tertarik dengan salah satu novel Ibrahim dan diangkat ke layar lebar. Film itu pun disambut hangat oleh masyarakat dan menjadi film terlaris sepanjang tahun. Sejak film itu laris, novel-novel Ibrahim banyak difilm kan. Ibrahim menuai uang yang sangat banyak. Anak anak yang menelantarkannya pun berusaha mendekat kembali dan pura pura baik. Tapi Ibrahim tidak menerima maaf mereka.