Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
101. EXT. RUMAH MALIKA - DEPAN RUMAH - SORE
Cast: Hilman, Malika
Hilman berdiri di depan rumah Malika. Tidak lama setelah itu Malika muncul.
MALIKA
HILMAN
MALIKA
Hilman terlihat hanya diam lalu menundukkan kepalanya.
MALIKA (CONT'D)
Malika terlihat memegangi kedua pundak Hilman.
MALIKA (CONT'D)
Malika terlihat tersenyum kepada Hilman.
Hilman tampak kurang nyaman pundaknya dipegang Malika. Lalu Malika melepaskkan tangannya dari pundak Hilman.
MALIKA (CONT'D)
Hilman hanya diam dan terlihat mengangukkan kepalanya.
CUT TO:
102. EXT. KANTIN KAMPUS — SIANG
Cast: Yumna, Malika, Lana Nugraha
Yumna dan Malika duduk di meja kantin.
Kita melihat di meja mereka ada dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh.
YUMNA
Yumna terlihat menyerahkan surat.
MALIKA
YUMNA
MALIKA
Yumna terlihat salah tingkah dan tersenyum.
YUMNA
MALIKA
Malika terlihat tertawa dan Yumna terlihat tersenyum.
Tiba-tiba Lana Nugraha datang menghampir Yumna dan Malika.
LANA NUGRAHA
YUMNA
MALIKA
LANA NUGRAHA
MALIKA
LANA NUGRHARA
MALIKA
Malika terlihat cemberut sambil terlihat menyuap mie baksonya.
CUT TO:
103. EXT. JALANAN — PAGI
Cast: Hilman, Malika
Kita melihat Hilman berjalan pelan sambil membawa jualannya.
HILMAN
MALIKA
MALIKA
Malika menyodorkan surat ke arah Hilman.
HILMAN
Hilman terlihat menyambut surat dari tangan Malika. Lalu menyimpannya dalam kantong bajunya.
MALIKA
HILMAN
MALIKA
HILMAN
Hilman terlihat berjalan ke arah pinggir jalan. Begitu juga dengan Yumna.
Hilman duduk jongkok di pinggir jalan membuka tobles lalu memasukan beberapa kue kacang dan beberapa bungkus kacang tanah dan polong ke dalam bungkusan plastik.
Hilman lalu memberikannya ke Malika.
HILMAN
MALIKA
Terlihat Malika menyambut bungkusan dari tangan Hilman.
HILMAN
Malika terlihat tersenyum sumringah.
CUT TO:
104. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI
Cast: Hilman, Yumna, Lana Nugraha
Hilman terlihat duduk bersandar di dinding tembok kamarnya. Sedang memandangi surat dari Yumna.
Hilman kemudian menyintip keluar lewat lubang.
Kita melihat dari lubang ada Yumna yang sedang dijemput Lana Nugraha.
Yumna terlihat sedang dibonceng Lana Nugraha menggunakan motornya.
Wajah Hilman langsung terlihat sedih dan murung.
Hilman dengan cepat membuka surat dari Yumna.
CU: ke arah surat; Hi Hilman, makasih ya udah nulis surat untukku. Oke aku bakalan cintai diri aku sendiri. Tapi aku ga bisa mencintaimu Hilma, karena udah ada pria lain yang mencintaiku dan aku juga mencintainya. Aku harap kamu bisa ngerti ya. Semangat Hilman, hmm tentunya kita bisa jadi sahabat aja kan.
Dari Yumna untuk Hilman
Kita melihat Hilman mematung dan wajahnya tampak sedih. Hilman jatuh terbaring di lantai.
Hilman kembali teringat kata-kata dari dua pembeli kacang pertama
CUT TO:
105. EXT. PINGGIR JALANAN — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 61
Cast: Hilman, 2 pembeli kacang
PEMBELI KACANG KEDUA
PEMBELI KACANG PERTAMA
CUT TO:
106. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI
Cast: Bapak Kamaludin, Ibu Markonah
Bapak Kamaludin duduk di lantai memasukkan kue kacang ke dalam toples jualannya dari loyang kue.
Bapak Kamaludin sesekali menoleh ke arah pintu kamar Hilman.
Ibu Markonah muncul dari pintu tempat cucian. Membawa keranjang pakaian plastik yang terisi penuh dengan pakaian.
BAPAK KAMALUDIN
IBU MARKONAH
Bapak Kamaludin menoleh ke arah pintu kamar Hilman.
Tidak lama Bapak Kamaludin berdiri lalu berjalan menuju pintu Hilman setelah sampai di depan pintu kamar Hilman, ia lalu mengetok pintunya.
BAPAK KAMALUDIN
IBU MARKONAH
Bapak Kamaludin menatap Ibu Markonah.
BAPAK KAMALUDIN
Kita melihat Bapak Kamaludin mengangkat dua tobles dan berjalan menuju pintu keluar.
CUT TO:
107. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — SIANG
Cast: Ibu Markonah
Ibu Markonah duduk di lantai sedang melipat pakaian lalu menoleh ke arah jam dinding.
Kita melihat ke arah jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 13.00.
Wajah Ibu Markonah marah lalu menoleh ke pintu kamar Hilman, kemudian ia meletakkan pakaian di lantai.
IBU MARKONAH
Lalu berjalan cepat menuju pintu kamar Hilman setelah sampai di depan pintu kamar Hilman, ia lalu mengedor pintunya.
IBU MARKONAH (CONT'D)
IBU MARKONAH (CONT'D)
CUT TO:
108. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU/RUANG MAKAN — MALAM
Cast: Bapak Kamaludin, Ibu Markonah
Bapak Kamaludin dan Ibu Markonah duduk di lantai berdua sambil makan.
Di lantai kita melihat ada dua piring berisi nasi dan satu piring kosong, sebakul nasi, ada beberapa ikan di piring, dua gelas air putih dan satu gelas kosong.
Bapak Kamaludin dan Ibu Markonah terlihat sedang menyuap nasi mengunakan tangannya.
Sesekali Bapak Kamaludin menoleh ke piring kosong, begitu juga dengan Ibu Markonah.
BAPAK KAMALUDIN
Ibu Markonah hanya diam dan wajahnya tampak cemberut lalu menggelengkan kepalanya sambil menyuap nasi mengunakan tangannya.
Bapak Kamaludin terlihat menoleh ke arah pintu kamar Hilman.
CUT TO:
109. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM
Cast: Hilman
Hilman terlihat terbaring di lantai tanpa bantal sorot matanya kosong.
Hilman kembali teringat kata-kata dari dua pembeli kacang pertama, anak kecil dan Ibu Markonah
CUT TO:
110.EXT. PINGGIR JALANAN — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 61
Cast: Hilman, 2 pembeli kacang
PEMBELI KACANG KEDUA
PEMBELI KACANG PERTAMA
CUT TO:
111. EXT. JALANAN — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 94
Hilman terkejut dan dengan cepat menutupi pipi kanannya dengan tangan.
ANAK KECIL KETIGA
ANAK KECIL KETIGA
CUT TO:
112. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM (FLASHBACK)
Kembali ke scene 58
IBU MARKONAH (O.S.)
CUT TO:
113. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI (FLASHBACK)
Kembali ke scene 68
Ibu Markonah kemudian berdiri dan berjalan cepat menuju pintu kamar Hilman lalu menggedor pintunya.
IBU MARKONAH
CUT TO:
114. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM (FLASHBACK)
Kembali ke scene 64
IBU MARKONAH (O.S.)
CUT BACK TO:
115. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM
Lanjutan scene 109
Cast: Hilman
Hilman terlihat terbaring di lantai tanpa bantal sorot matanya kosong.
Hilman tiba-tiba berdiri merapa di atas lemari.
Kita melihat ada gunting di atas lemari.
Tangan Hilman mengambil gunting itu.
Wajahnya terlihat sedih dan putus asa. Ia kemudian menusuk perutnya dengan gunting itu.
Hilman terjatuh, kita melihat di perutnya banyak keluar darah.
CUT TO:
116. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU - PAGI
Cast: Bapak Kamaludin, Ibu Markonah
Bapak Kamaludin berdiri lalu berjalan menuju pintu Hilman setelah sampai di depan pintu kamar Hilman, ia lalu mengetok pintunya.
BAPAK KAMALUDIN
Bapak Kamaludin dan Ibu Markonah saling menatap.
Ibu Markonah duduk di lantai sambil melipat pakaian.
BAPAK KAMALUDIN (CONT'D)
Bapak Kamaludin terus saja mengetok pintu kamar Hilman.
Bapak Kamaludin dengan cepat berjalan ke arah dapur.
Tidak lama setelah itu Bapak Kamaludin terlihat membawa beberapa obeng menuju pintu Hilman
Ibu Markonah duduk di lantai sambil melipat pakaian lalu berdiri menghampir Bapak Kamaludin.
Bapak Kamaludin kita lihat sedang membuka baut di gagang pintu.
IBU MARKONAH
Bapak Kamaludin hanya diam ia tetap membuka baut di gagang pintu.
IBU MARKONAH (CONT'D)
Kita melihat gagang pintu terlepas. Bapak Kamaludin dengan cepat membuka pintu kamar Hilman.
Kita melihat Hilman berbaring miring di lantai menghadap ke arah lemari.
CUT TO: