Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LUBANG HILUM: TANDA LAHIR (SEASON 2)
Suka
Favorit
Bagikan
6. Scene 62-68

62. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — SIANG

Cast: Hilman, Ibu Markonah

Hilman masuk rumah dan berjalan pelan sambil menundukkan kepala. Wajahnya terlihat murung.

Ibu Markonah terlihat sedang makan dan duduk di lantai.

IBU MARKONAH

Sudah pulang, jualanmu udah habis?

Hilman meletakkan toples kacang di dekat Ibu Markonah lalu kembali berjalan menuju kamarnya.

Ibu Markonah terlihat membuka tobles jualan Hilman.

Kita melihat ke dalam isi tobles yang masih terlihat berisi banyak kacang.

IBU MARKONAH (CONT'D)

Hilman.
(Berteriak)

CUT TO:

63. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU/RUANG MAKAN — MALAM

Cast: Bapak Kamaludin, Ibu Markonah

Bapak Kamaludin terlihat duduk di lantai bersama Ibu Markonah.

Terlihat ada tiga piring nasi dan 3 telur dadar goreng.

Ibu Markonah terlihat cemberut sambil menyuap nasi dari tangannya sesekali menoleh ke arah pintu kamar Hilman.

Bapak Kamaludin juga ikut menoleh ke arah pintu kamar Hilman.

BAPAK KAMALUDIN

Hilman kenapa Bu?
(Beat)
Ibu marahin?

IBU MARKONAH

Ya mana aku tau, udah dari pulang tadi siang, dia ngunci dirinya dalam kamar.
(Beat)
Bukannya ngabisin jualannya dulu, malah pulang.

Tidak lama setelah Bapak Kamaludin menghabiskan sepiring makanannya. Ia terlihat beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ke arah pintu kamar Hilman. Setelah ia sampai di depan pintu Hilman ia terlihat mengetuk pintu.

BAPAK KAMALUDIN

Hilman, boleh bapak masuk Nak?

Bapak Kamaludin terus saja mengetuk pintu kamar Hilman.

Wajah Ibu Markonah tampak cemberut, ia terlihat membereskan piring bekas makanan.

CUT TO:

64. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM

Cast: Hilman, Bapak Kamaludin

Hilman terlihat duduk bersandar di dinding tembok dengan hanya diterangi lampu senter. Wajahnya terlihat sedih.

BAPAK KAMALUDIN (O.S.)

Hilman kamu ga makan malam Nak?

IBU MARKONAH (O.S.)

Biarin aja dia Pak, mungkin udah bosen hidup.

Hilman terlihat melamun

CUT TO:

65. EXT. PINGGIR JALANAN — SIANG (FLASHBACK)

Kembali ke scene 61

Pembeli kacang pertama terlihat sedang duduk jongkok menoleh ke arah pembeli kacang kedua yang juga terlihat sedang duduk jongkok di sampingnya.

PEMBELI KACANG KEDUA
Ih apaan sih harusnya dia bisa sadar diri ya, mana mau aku sama cowok jelek kaya dia.
(Beat)
Pada kenyataannya, orang jelek cocoknya sama orang jelek juga.
PEMBELI KACANG PERTAMA
Bener juga sih.

CUT BACK TO:

66. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM

Lanjutan dari scene 64

Cast: Hilman

Hilman terlihat duduk bersandar di dinding tembok sambil memegangi pipi sebelah kanannya.

CUT TO:

67. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI

Cast: Bapak Kamaludin, Ibu Markonah

Bapak Kamaludin mondar-mandir di depan pintu kamar Hilman.

Ibu Markonah terlihat duduk di lantai sambil memasukkan kue kacang dari baskom ke dalam tobles.

IBU MARKONAH

Udah biarkan saja. Tar kalau dia udah merasa lapar dia juga bakal keluar kamar sendiri.

Bapak Kamaludin berdiri di depan pintu kamar Hilman menoleh ke arah Ibu Markonah.

Ibu Markonah terlihat duduk di lantai sambil memasukkan kue kacang dari baskom ke dalam tobles.

Lalu kembali menoleh ke arah pintu kamar Hilman.

IBU MARKONAH (O.S.)

Tetangga sebelah beli emas mulu dikasih uang sama suaminya. Lah suami sendiri boro-boro ngasih uang buat beli emas buat makan aja kurang.
(Beat)
Anaknya lagi pada pinter cari kerja buat biayain kuliahnya sendiri, lah anak sendiri boro-boro.
(Beat)
Emang udah nasif punya suami dan anak ga ada yang bisa diandalkan.

Bapak Kamaludin terlihat berdiri di depan pintu kamar Hilman hanya menundukkan kepalanya.

BAPAK KAMALUDIN

Hilman, bapak pergi jualan dulu ya. Jangan lupa sebelum jualan nanti makan dulu Nak.

CUT TO:

68. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI

Cast: Hilman, Ibu Markonah

Hilman terlihat membuka pintu kamar.

Kita melihat Ibu Markonah sedang melipat pakaian di lantai.

Mata Ibu Markonah terlihat melotot ke arah Hilman.

Hilman dengan cepat mengambil sepiring nasi, telur dadar dan segelas minuman.

IBU MARKONAH

Eh, ga jualan ya?

Hilman dengan cepat masuk kembali ke kamar dan menutup pintu.

IBU MARKONAH (CONT'D)

Eh ... siapa yang akan bayar hutangmu Hilman ....
(Berteriak)

Ibu Markonah kemudian berdiri dan berjalan cepat menuju pintu kamar Hilman lalu menggedor pintunya.

IBU MARKONAH (CONT'D)

Hilman ... keluar kamu.
(Berteriak)
Dasar anak, bisanya cuman nyusahin orang tua aja.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar