Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LUBANG HILUM: TANDA LAHIR (SEASON 2)
Suka
Favorit
Bagikan
5. Scene 53-61

53. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — SORE

Cast: Hilman, Yumna

Hilman terlihat mengintip lewat lubang di kamarnya.

Kita melihat ada Yumna berdiri di teras depan rumahnya tampak seperti sedang melihat ke arah Hilman.

CUT TO:

54. INT. RUMAH HIL - RUANG RAHASIA - SORE - FLASHBACK

Kembali ke scene 20 bagian c di LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Yum

Kita melihat Yum sedang tersenyum.

CUT BACK TO:

55. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — SORE

Lanjutan scene 53

Cast: Hilman

Hilman kemudian memegangi pipi sebelah kanannya.

CUT TO:

56. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM

Cast: Hilman, Ibu Markonah, Bapak Kamaludin

Kamar Hilman terlihat agak gelap dengan hanya diterangi lampu senter saja.

Hilman terlihat duduk bersandar di tembok. Di samping lubang. Cahaya masuk dari arah lubang sedikit menerangi sebelah pipi kanan Hilman dan hidungnya yang terlihat mancung.

CUT TO:

57. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM (FLASHBACK)

Kembali ke scene 25 di LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Hil

Kemudian kita melihat Hil duduk bersandar di tembok. Di samping lubang. Cahaya masuk dari arah lubang sedikit menerangi sebelah pipinya dan hidungnya yang terlihat mancung.

CUT BACK TO:

58. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — MALAM

Lanjutan scene 56

Cast: Hilman

Hilman terlihat duduk bersandar di tembok. Di samping lubang. Cahaya masuk dari arah lubang sedikit menerangi sebelah pipi kanan Hilman dan hidungnya yang terlihat mancung.

IBU MARKONAH (O.S.)

Si Hilman bukannya jualan malah ia kasih gratis ke orang semua jualannya.
(Beat)
Kalau kaya gini kapan hutang Hilman bisa lunas.

BAPAK KAMALUDIN (O.S.)

Sabar Bu ... sedikit demi sedikit pada akhirnya juga akan lunas.
(Beat)
Lagi pula Hilman baru sembuh dari sakitnya. Apa ga sebaiknya dia istirahat dulu minggu depan aja mulai jualannya.

IBU MARKONAH (O.S.)

Istirahat ... istirahat udah ga cukup apa istirahat di rumah sakit segitu lamanya.
(Beat)
Emang ga bisa diandalkan punya anak, yang ada malah nambahin beban orang tua aja.
(Beat)
Bisanya cuman nutupin mukanya aja.

BAPAK KAMALUDIN (O.S.)

Tapi, dengan keadaan Hilman yang selalu nutupin mukanya. Dia bisa lulus sekolah sampai SMA aja udah harus kita syukuri Bu.

Kita lihat di tangannya Hilman ada kacang polong mata hitam lalu Hilman memandangi bagian hilumnya.

Kita melihat ke arah jam yang terus berputar tapi Hilman masih belum terlihat tidur.

CUT TO:

59. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI

Cast: Hilman

Kita melihat Hilman sedang bersandar di dinding tembok kamarnya ia terlihat kesal.

HILMAN (V.O.)

Mandangin bagian hilum kacang ini malah bikin ga bisa tidur.

Hilman terlihat memandangi bagian hilum pada kacang polong mata hitam.

Hilman kemudian mengintip lewat lubang di kamarnya.

Kita melihat ada Yumna yang sedang berolahraga di teras depan rumahnya.

Hilman kemudian terlihat melihat ke arah kacang yang ada di tangannya lalu melempar kacang itu.

Ia kemudian menutup tanda lahirnya dengan tangan kanannya.

IBU MARKONAH (O.S.)

Hilman ....
(Berteriak)

HILMAN

Iya Bu ....

Hilman terlihat beranjak dari duduknya. Lalu ia berjalan menuju pintu kamar.

CUT TO:

60. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI

Cast: Hilman, Ibu Markonah

Hilman terlihat membuka pintu kamarnya.

Kita kemudian melihat ke arah Ibu Markonah yang sedang terlihat berjalan sambil membawa tobles ukuran 16 liter yang berisi kacang jualan Hilman.

IBU MARKONAH

Hari ini kalau kamu kasih gratis lagi ke orang awas aja ya.

Ibu Markonah berjalan mendekati Hilman. Lalu memberikan tobles berisi kacang itu ke Hilman.

Hilman menyambut tobles dari Ibu Markonah lalu kembali masuk ke kamarnya.

Tidak lama ia kembali keluar. Hilman terlihat memakai topi dan menutupi mukanya dengan kain sapu tangan.

Hilman berjalan pelan sambil menundukkan kepalanya ke arah pintu keluar.

CUT TO:

61. EXT. PINGGIR JALANAN — SIANG

Cast: Hilman, dua orang pembeli kacang (15)

Hilman terlihat sedang duduk di pinggir jalanan.

HILMAN

Kue kacang, kacang polong rebus.

Hilman terlihat menoleh ke arah kanan dan kiri.

Kita melihat ada dua gadis berpakaian SMA berjalan mendekati Hilman.

Dua gadis itu lalu duduk jongkok berhadapan dengan Hilman.

PEMBELI KACANG PERTAMA

Kak, mau kue kacangnya dong?

HILMAN

Ade mau boleh beli berapa?

PEMBELI KACANG PERTAMA

Lima aja deh.

HILMAN

Bisa.

Hilman terlihat menganggukkan kepalanya. Lalu mengambil bungkusan plastik dan menaruh kue kacang ke dalam bungkusan plastik itu.

PEMBELI KACANG KEDUA

Saya juga mau Kak.

HILMAN

Iya, sebenar ya De.

PEMBELI KACANG PERTAMA (15) terlihat sedang duduk jongkok menoleh ke arah pembeli kacang kedua PEMBELI KACANG KEDUA (15) yang juga terlihat sedang duduk jongkok di sampingnya.

PEMBELI KACANG PERTAMA

Eh, Nin dengar-dengar si Lukman yang culun itu suka sama kamu Nin dan katanya mau ngajakin kamu jadi pacarnya?

PEMBELI KACANG KEDUA

Ih apaan sih harusnya dia bisa sadar diri ya, mana mau aku sama cowok jelek kaya dia.
(Beat)
Pada kenyataannya, orang jelek cocoknya sama orang jelek juga.

PEMBELI KACANG PERTAMA

Bener juga sih.

Hilman terlihat terdiam dan mematung tangan kanannya memegangi pipi sebelah kanan.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar