Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
28. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI
Cast: Hilman
Hilman mengintip lewat lubang di kamarnya.
Kemudian kita melihat dari arah lubang ada Yumna yang sudang senam di depan teras rumahnya.
Hilman kemudian teringat wajah Yum yang ada di dalam mimpinya saat koma.
CUT TO:
29. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 24 (Bagian A) LUBANG HILUM (SEASON 1)
Cast: Yum
Kita melihat dari arah lubang ada Yum yang sudah berdiri dan terlihat begitu cantik.
Fx: Terdengar bunyi detak jantung Hil.
Hil terlihat memegangi dadanya.
CUT BACK TO:
30. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI
Lanjutan dari scene 28
Cast: Hilman
Fx: Terdengar bunyi detak jantung Hilman
Hilman terlihat memegangi dadanya lalu pipi kanannya.
IBU MARKONAH (O.S.)
HILMAN
Hilman kemudian mengambil topi dan sapu tangan yang terletak di atas mejanya lalu ia berjalan keluar kamar.
CUT TO:
31. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI
Cast: Ibu Markonah, Hilman
Ibu Markonah duduk di lantai terlihat sedang melipat pakaian lalu meletakannya ke dalam bungkus plastik. Terlihat ada beberapa pakaian dan selimut di lantai.
IBU MARKONAH
HILMAN
Hilman terlihat memakai topi dan menutupi sebagian wajahnya dengan sapu tangan. Kita melihat hanya bagian mata Hilman dan dahinya saja.
Hilman kemudian membawa tobles yang terletak tidak jauh dengan posisi duduknya Ibu Markonah di lantai.
Lalu Hilman berjalan menuju pintu keluar sambil menundukan kepalanya.
IBU MARKONAH
Hilman hanya diam lalu membuka pintu kemudian melangkah keluar.
CUT TO:
32. EXT. JALAN RAYA — PAGI
Cast: Hilman
Hilman terlihat berjalan dengan pelan sambil tangan kanannya memegangi pipi kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegangi toples.
Hilman tiba-tiba teringat ada buku tentang tafsir mimpi yang pernah ia liat di toko buku.
Hilman dengan cepat berlari menuju arah ke toko buku.
CUT TO:
33. INT. TOKO BUKU — PAGI
Cast: Hilman, penjaga toko buku (23)
Hilman masuk ke dalam toko buku. Beberapa orang terlihat melirik Hilman diam-diam. Hilman menoleh ke arah kanan dan kiri.
Hilman kemudian mendekati seorang laki-kaki PENJAGA TOKO BUKU (23) buku yang berdiri di samping rak buku.
HILMAN
PENJAGA TOKO BUKU
Terlihat penjaga toko buku sedang mencarikan bukunya.
Tidak lama terlihat penjaga toko buku membawa satu buku yang masih bersegel plastik.
Penjaga toko buku menghampiri Hilmam.
PENJAGA TOKO BUKU
HILMAN
PENJAGA TOKO BUKU
Hilman memasukkan tangannya ke dalam kantong celana lalu mengeluarkan dompetnya kemudian memasukkan dompetnya kembali.
Hilman menundukkan kepalanya lalu berjalan pelan menuju pintu keluar.
CUT TO:
34. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Cast: Hilman, kakek tidak punya nama
Hilman menundukkan kepalanya dan berjalan pelan di pinggir jalan.
Hilman kemudian duduk di pinggir jalan, di sana ada seorang kakek /KAKEK TIDAK PUNYA NAMA (95) yang terlihat lebih duluan duduk di pinggir jalan itu.
Kita melihat Hilman dan kakek itu duduk bersebelahan.
Kita melihat satu tobles berisi kue kacang tanah, selai kacang tanah, kacang tanah, kacang polong mata hitam, kacang kedelai rebus, kacang mete dan kacang telur terlihat ada di sebelah duduknya Hilman.
Hilman memperhatikan kakek sambil memegangi pipi kanannya.
Kakek tidak punya nama memandangi langit beberapa menit.
Hilman juga ikut memandangi langit.
Kakek tidak punya nama kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
Hilman terlihat memandangi kendaran yang lewat di jalan.
HILMAN
Hilman menoleh ke arah kakek tidak punya nama. Kakek terlihat memandangi langit yang terlihat mendung.
HILMAN (CONT'D)
Hilman menggelengkan kepalanya, ia kembali melihat ke arah kendaraan yang lewat di jalanan.
HILMAN (CONT'D)
CUT TO:
35. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 7 LUBANG HILUM (SEASON 1)
Cast: Hil
Kita melihat Hil berusia 8 tahun sedang mengintip lewat lubang. Berubah menjadi Hil dewasa berusia 16 tahun.
CUT BACK TO:
36. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Lanjutan dari scene 34
Cast: Hilman, kakek tidak punya nama
Hilman terlihat memandangi kendaran yang lewat di jalan.
Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
CUT TO:
37. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH HIL — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 16 bagian A LUBANG HILUM (SEASON 1)
Kita melihat ada seorang gadis bernama Yum yang menyintip lewat lubang.
CUT BACK TO:
38. EXT. PINGGIR JALAN - SIANG
Lanjutan dari scene 36
Cast: Hilman, Kakek tidak punya nama
Hilman terlihat memandangi kendaraan yang lewat di jalan.
Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
CUT TO:
39. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — SIANG (FLASHBACK)
Kembali ke scene 24 bagian B LUBANG HILUM (SEASON 1)
Kita melihat dari arah lubang terlihat Hil yang disinari lampu minyak sedang menunjukkan tulisannya di sabak.
CU: Tulisan Hil di sabak; Aku mentjintaimu.
CUT TO:
40. INT. RUMAH HIL - RUANG RAHASIA — PAGI (FLASHBACK)
Kembali ke scene 26 bagian C LUBANG HILUM (SEASON 1)
FX: Terdengar suara Yum.
YUM (O.S.)
CUT BACK TO:
41. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Lanjutan dari scene 38
Cast: Hilman, kakek tidak punya nama
Hilman terlihat memandangi kendaraan yang lewat di jalan.
Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN
CUT TO:
42. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM (FLASHBACK)
Kembali ke scene 29 LUBANG HILUM (SEASON 1)
Cast: Hil, Bapak Kama
Kita melihat Hil menulis di sabak.
CU: Tulisan Hil di sabak; Setelah usia keberapa, saja bisa keluar dari ruangan ini?
BAPAK KAMA
CUT BACK TO:
43. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Lanjutan dari scene 41
Cast: Hilman, kakek tidak punya nama
Hilman terlihat tetap memandangi kendaraan yang lewat di jalan.
Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
CUT TO:
44. INT. RUMAH HIL - KAMAR ORANG TUA HIL - PAGI (FLASHBACK)
Kembali ke scene 34 LUBANG HILUM (SEASON 1)
Cast: Hil, Bapak Kama
Kita melihat Bapak Kama berdiri di depan jendela dan mengarahkan alat pahatan beton berbentuk gepeng ke arah Hil.
Wajah Hil tampak marah. Hil tetap berjalan maju. Hil ingin merebut alat pahatan beton gepeng dari tangan Bapak Kama tapi pahatan beton itu malah menusuk dan mengores dalam pipi sebelah kanan Hil. Pipi kanan Hil terlihat terluka parah dan darah terlihat bercucuran.
CUT BACK TO:
45. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Lanjutan dari scene 43
Cast: Hilman, kakek tidak punya nama
Hilman memegangi pipi sebelah kanannya, ia terlihat menundukkan kepala.
HILMAN (CONT'D)
Kakek tidak punya nama menoleh ke arah Hilman.
Hilman kemudian menolehkan wajahnya juga ke arah kakek tidak punya nama yang sedang duduk di sebelahnya.
HILMAN (CONT'D)
Hilman membuka topi dan juga sapu tangan yang menutupi sebagian wajahnya.
Kita melihat ada tanda lahir di pipi kanan Hilman berwarna hitam pekat. Wajah Hilman tampak sedih.
Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
Kakek hanya diam.
HILMAN (CONT'D)
Kakek tidak punya nama dan Hilman saling menatap.
Kakek hanya diam lalu menoleh ke arah toples jualan Hilman. Begitu juga dengan Hilman.
Hilman kemudian terlihat membuka toples lalu mengeluarkan kacang polong mata hitam rebus. Hilman kemudian melihati bagian hilum pada kacang polong mata hitam.
HILMAN (CONT'D)
Kakek hanya diam menoleh ke arah tangan Hilman lalu melihat ke arah tanda lahir yang ada di pipi sebelah kanan Hil.
Hilman kemudian menoleh ke arah wajah kakek lalu menutupi tanda lahir di pipi kanan dengan tangannya.
HILMAN (CONT'D)
Hilman kemudian melihati bagian hilum pada kacang polong mata hitam di tangannya.
CUT TO:
46. INT. RUMAH HILMAN - DAPUR — MALAM (FLASHBACK)
Kembali ke scene 8
Hilman hanya diam. Lalu mengambil satu kacang polong mata hitam. Hilman hanya memandangi bagian hilum pada biji kacang itu.
Bapak Kamaludin melihati Hilman.
BAPAK KAMALUDIN
Bapak Kamaludin tersenyum ke arah Hilman.
Hilman memandangi bagian Hilum pada biji kacang polong mata hitam.
CUT TO:
47. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — PAGI
Kembali ke scene 10 LUBANG HILUM (SEASON 1)
Cast: Ibu Mao, Hil
Hil memakan kacang polong mata hitam rebus sambil mengintip ke arah lubang.
Ibu terlihat mengusap rambut Hil lalu tersenyum dan air matanya terlihat menetes.
Hil terlihat lahap memakan kacang polonģ mata hitam.
IBU MAO
CUT TO:
48. EXT. JALAN RAYA — PAGI (FLASHBACK)
Kembali ke scene 11
Cast: Hilman
Hilman berjalan menyebrang jalan sambil menunduk dan memandangi kacang polong mata hitam, lalu memejamkan matanya dan memasukkan kacang itu ke dalam mulutnya.
Tiba-tiba ada mobil dengan cepat melintas dan menabrak Hilman.
CUT BACK TO:
49. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Lanjutan scene 45
Hilman melihati satu biji kacang polong mata hitam yang ada di tangannya. Lalu menoleh ke arah kakek. Kakek tidak punya nama juga menoleh ke arah Hilman.
HILMAN
Hilman terlihat memejamkan matanya lalu memasukkan kacang itu ke dalam mulutnya. Tapi Hilman memuntahkannya lagi. Wajahnya terlihat pucat.
Hilman menunduk beberapa menit lalu menoleh ke arah kakek tidak punya nama.
HILMAN (CONT'D)
Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
Hilman terlihat sedikit melototkan matanya ke arah kakek lalu mengangukkan kepalanya.
Kakek terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
HILMAN (CONT'D)
Hilman terlihat membungkus semua kue kacang dan berbagai kacang rebus lalu meletakkannya bungkusan itu ke tangan kakek.
Kakek menoleh ke arah Hilman.
Hilman terlihat memasang topi dan kembali menutupi sebagian wajahnya dengan mengikatkan kain sapu tangan. Hanya bagian mata dan dahinya yang terlihat
Hilman beranjak dari duduknya.
Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
KAKEK TIDAK PUNYA NAMA
Hilman terlihat berdiri dan hanya diam.
Kakek tidak punya nama terlihat memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.
Hilman lalu berjalan meninggalkan kakek.
Kakek membuka bungkusan dari Hilman lalu mengambil satu biji kacang polong mata hitam rebus, beliau memperhatikan bagian hilum pada kacang itu.
CU: Bagian hilum pada kacang polong mata hitam.
Wajah kakek tiba-tiba terlihat ketakutan, tangan dan tubuhnya terlihat gemetaran.
CUT TO:
50. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - SIANG
Cast: Nenek Mite, Kan Ar, Kan Il
Fix: Terlihat tulisan di layar: 87 tahun yang lalu.
Kita melihat ada seorang NENEK MITE (75) sedang menyuapi dua anak laki-laki kembar.
Satu anak kembar KAN AR (8) terlihat sedang membuka mulutnya dengan lebar ketika Nenek Mite menyodorkan makanan. Sedangkan satunya lagi KAN IL (8) tampak tidak membuka mulutnya seperti tidak mau memakan makanan yang disodorkan oleh Nenek.
Tidak lama setelah itu Kan Il terlihat sedang ketakutan dan menangis. Tangan dan tubuhnya gemetaran.
Kan Il kemudian berlari menuju pintu keluar.
CUT TO:
51. EXT. JALAN RAYA - SIANG
Cast: Nenek Mite, Kan Il
Kita melihat Kan Il berlari sambil menoleh ke arah belakang.
KAN IL
Nenek Mite juga terlihat berlari mengejar Kan Il.
Kita melihat Nenek Mite berubah menjadi kacang polong mata hitam raksasa yang mempunyai lubang di bagian hilumnya yang terbuka semakin lebar.
Kan Il terjatuh tersandung batu. Kaki lututnya terlihat terluka.
Kita melihat Nenek Mite berlari mendekati Kan Il.
KAN IL
CUT TO:
52. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - KAMAR - SIANG
Cast: Kan Il, Kedua orang tua kandung Kan Il.
Kita melihat Kan Il tangan dan kakinya di ikat oleh kedua orang tuanya.
Kan Il wajahnya terlihat sangat pucat ketakutan dan tubuhnya gemetar. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan.
KAN IL
IBU ANAK KEMBAR
KAN IL
Ibu anak kembar terlihat meneteskan air mata.
Ayah anak kembar memegangi bahu ibu anak kembar lalu memeluknya.
CUT TO: