Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
58. INT. TEMPAT LAUNDRY_DAY
Laila memisahkan beberapa pakaian kotor untuk dimasukan ke mesin cuci. Ia menyibukan diri sementara pemilik Laundry itu terus mengejarnya.
PEMILIK LAUNDRY
Bu, saya mohon pengertiannya. Lagipula kemarin ibu sudah dapat banyak donasi kan dari masyarakat?
Laila berjalan menuju mesin cuci. Dia memasukan pakaian ke mesin cuci lalu menuang detergen.
LAILA
Ibu harusnya yang ngertiin saya. Saya butuh pekerjaan, Bu! Saya selalu bekerja keras. Emangnya apa salah saya? Kenapa saya harus berhenti?
PEMILIK LAUNDRY
Saya tidak bisa lagi bayar Ibu. (Tegas)
Laila menghentikan aktifitasnya. Lalu tersenyum kecut.
LAILA
Kalo itu alasannya kenapa harus saya yang dipecat, hah? (Lemah) Ibu tau kan gimana hidup saya? Kenapa harus saya yang diperlakukan tidak adil! (Membentak)
59. INT. SEKOLAH DAY
Purnama duduk di depan bangku kepala sekolah. Purnama membaca sebuah kertas.
Terdapat tulisan permintaan maaf secara resmi yang meminta Purnama mengundurkan diri.
Purnama mengambil pulpen dan kertas yang sudah disiapkan Kepsek untuk berkomunikasi.
PURNAMA (TULIS)
Kenapa?
KEPSEK (TULIS)
Aku akan memberi tahu ibumu.
Mengambil telepon kantor lalu Kepsek mengetik nomer telfon ibunya Purnama. Purnama menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca dan memohon untuk jangan melakukan itu.
60. INT. KANTOR POLISI_DAY
Laila duduk di depan polisi.
LAILA
Saya tidak akan menuntutnya, Pak. Saya mohon lepaskan suami saya.
Hp jadul Laila berbunyi. Laila segera mengangkat panggilan itu.
Laila hanya terdiam, dan menarik nafasnya kembali.
Lalu panggilan berakhir. Ia menatap lurus ke depan.
61. INT. RUANG GURU_DAY
Laila duduk di depan Kepsek. Ia meremas-remas jarinya sambil mendengarkan perkataan kepsek.
KEPSEK
Kami sangat menyesal atas apa yang terjadi pada Purnama. Semua ini karena pada dasarnya tidak ada satupun dari kami yang bisa bahasa isyarat.
Laila mengalihkan pandangannya dan menarik nafas kesal namun pasrah.
KEPSEK (cont’d)
Untuk itu kami berharap ibu bisa mengajukan surat pengunduran diri, dan memindahkan anak ibu di sekolah berkebutuhan khusus. Saya tidak bermaksud diskriminatif,Bu. Tapi semua demi kebaikan bersama. Semua ini tidak akan terjadi kalau dia bisa belajar di tempat yang seharusnya.
Laila hanya mengangguk mengerti, masih berusaha tegar.
62. EXT. PERJALANAN PULANG_DAY
Mereka pulang lebih awal. Laila terus berusaha tersenyum dan merangkul pundak Purnama yang lebih tinggi.
Purnama melihatnya lalu tersenyum. Laila mencium pelipis Purnama dengan hangat.
63. INT. RUMAH_DAY
Laila masih berusaha tertawa dengan Purnama. Laila meminta Purnama untuk masuk ke kamarnya.
Ia melangkahkan kaki melihat lemari yang berantakan. Tv yang baru dibelinya juga sudah tidak ada. Ia memeriksa sesuatu yang lain di sana.
Sebuah kotak kayu penyimpanan uang dengan tulisan "Tabungan Kuliah Purnama" gemboknya rusak.
Laila terlihat panik dan frustasi. Ia mencoba mengecek perlahan kotak kayu itu.
Hingga terlihat kotak itu kosong. Laila semakin tak kuasa menahan tangisnya. Ia meneteskan air mata namun segera mendongakan kepalanya ke atas dan tertawa.
Dengan langkah gemetar ia mengetuk pintu kamar Purnama. Tak lama Purnama yang sudah mengganti seragamnya datang.
Laila berusaha tersenyum bahagia.
LAILA (ISYARAT)
Purnama, kamu bisa jemput adekmu pulang kan? (Tersenyum)
Ia menarik tangan Purnama lalu memberinya uang 50 ribuan.
LAILA(ISYARAT)(cont’d)
Ini, hari ini ibu akan memasak apapun yang kalian mau. Jadi kalian bisa mampir ke pasar buat beli bahan. Kamu juga bisa beli jajanan, apapun. Kamu bisa beliin jajanan yang Wulan mau. Okay?
Purnama hanya tersenyum hangat melihat ibunya. Lalu ia salim dan melangkahkan kakinya.
Laila menghentikannya sejenak. Lalu memeluknya erat. Ia meneteskan air mata namun segera dihapusnya.
LAILA
Ibu bekerja terlalu keras sampai lupa waktu untuk memelukmu. Uang ibu tidak cukup untuk mengobati luka-luka fisikmu. Ibu ingin memelukmu, hanya ini yang ibu punya untuk mengobati luka pada mentalmu. Maafkan ibu. Maafkan ibu.
Laila melepaskan pelukannya. Keduanya tersenyum.
LAILA (ISYARAT)
Ibu sangat bangga sama kamu. Ibu mohon jangan pernah kecewa pada dirimu sendiri hanya karena keadaan orang tua. Kamu boleh kecewa dengan orang tua, tapi percayalah kamu adalah orang istimewa yang tidak mengecewakan siapapun. Semua akan baik-baik saja. Kamu ngerti kan??
Purnama mengangguk lalu tersenyum. Ia mencium pipi ibunya sejanak.
PURNAMA
Aku menyayangimu, Ibu.
64. EXT. HALAMAN SD_DAY
Purnama merentangkan tangannya menyambut Wulan yang baru
keluar dari gerbang SD. Wulan segera memeluknya senang.
PURNAMA (ISYARAT)
Hari ini, ibu mau masakin apa aja
buat kita. Kamu mau makan apa?
WULAN (ISYARAT)
Berfikir) wulan pengin makan,
ketupat sama kuah opor. (Tertawa
PURNAMA (ISYARAT)
Okay! Kita belanja
BEGINE MONTAGE_VARIOUS LOCATION
A. Purnama dan Wulan pergi ke pasar dan membeli beberapa bahan.
B. Purnama dan Wulan membeli roti bakar hangat lalu memakannya di pinggir jalan. Mereka duduk bersebelahan dan saling tersenyum.
END MONTAGE
WULAN
Kak, suatu hari nanti aku yakin kakak akan bebas dari semua ini.
PURNAMA
Apapun itu, asal bersama Ibu dan Wulan. Kakak akan bahagia.
Keduanya tertawa, saling memeluk dan mencium dengan hangat.