Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. INT. KELAS_DAY
Bintang terus mengejar Purnama hingga kelas. Ia segera membuka tasnya lalu mengambil pulpen dan kertas. Ia menulis nomer teleponnya.
Bintang menyerahkan nomer teleponnya.
Raka datang ke kelas dan melihat Bintang yang sedang bersama Purnama.
BINTANG (ISYARAT)
Kalo kamu ga kasih nomer ke aku. Aku yang kasih. Pokoknya ga usah khawatir kalau Raka macem-macem bilang sama aku. okay?
Raka berjalan cepat menghampiri mereka.
Buk!
Purnama jatuh mengenai meja. Bintang panik dan berusaha menghentikannya.
BINTANG
Raka apa-apan sih! Hentikan!
Plak!
Bintang tersungkur ke tanah. Pelipisnya berdarah. Pandangannya menjadi kabur. Semua orang terlihat menghampirinya.
POV BINTANG :
Ngiiiiiing!
Telinganya berdenging. Raka terlihat bicara padanya namun ia tak mendengar apapun.
Raka membangunkannya telinganya mengeluarkan darah.
Bruk!
Gelap.
17. INT. RUMAH SAKIT_DAY
Purnama mendorong Brangkar ke UGD. Ia terlihat cukup panik. Bintang hanya menatap kosong langit-langit. Kemudian menteskan air mata.
Pakian Purnama penuh cipratan darah. Beberapa memar terlihat di tangan dan wajahnya.
PURNAMA (ISYARAT)
Bintang! (Melambaikan tangan) Tolong jangan diam saja. Katakan apa yang kamu rasakan. Beri aku tanda bahwa kamu bisa melihatku. Bintang kumohon.
Petugas medis segera bertindak. Purnama menunggu, cemas.
Ayah Bintang datang sambil berlari. Ia membuka tirai dan segera melihat kondisi Bintang.
RUDI
Apa yang terjadi, Dok?
Dokter memeriksa CT scan lalu menunjukan CT scan pada ayahnya Bintang.
DOKTER
Gendang telinganya pecah, Pak. Telinga sebelah kanan sudah tidak bisa mendengar sama sekali. Sementara yang sebelah kiri, ada kemungkinan syarafnya terganggu karena cedera kepala. Saat ini pasien tidak merespon terhadap suara apapun. untuk memastikan kita perlu memeriksanya lebih lanjut ke dokter spesialis, Pak.
Doni pergi dan membuka tirai tempat diperiksa. Ia melihat Bintang yang kini hanya membuka matanya.
RUDI
Bintang, sayang. Kamu dengar ayah kan? Jawab ayah sayang. Jawab ayah.
Purnama yang melihat bintang tak merespon segera mendatanginya.
Rudi segera menepisnya dan mendorongnya dinding.
RUDI (cont’d)
Apa uang kamu lakukan pada aanakk?
Raka dan kedua orang tuanya datang.
AGUS (OS)
Rudi! (Memanggil)
Rudi segera melepaskan Purnama lalu menyapa hangat keluarga Raka.
Tari mendengus kesal melihat Purnama. Raka menundukan wajahnya merasa bersalah.
TARI
Oh jadi ini anak yang bernatem sama kamu gara-gara bintang. Walaupun ga sengaja tapi kalu sampe bikin cewek terluka inj udah keterlaluan.
RUDI
Apa?
Raka membelalak kaget dengan apa yang dikatakan ibunya.
Buk!
Rudi segera memukul Purnama. Agus mencoba memisahkannya. Purnama terdiam tidak mengerti apa-apa.
AGUS
Sabar, Rud.
Rudi
Dia sudah bikin bintang tuli! Dia buat bintang tidak bisa mendengar lagi.
RAKA
Hah?
Raka terlihat sangat menyesal. Namun tak bisa melakukan reaksi apa-apa.
18. INT. KELAS_MONTAGE_DAY
Purnama duduk di bangku belakang Raka. Bintang tidak datang di samping Raka. Raka terus mengganggunya. Meskipun tak sekasar sebelumnya. Ia selalu meminta Purnama untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Kali ini juga Purnama tidak melawan.
Begin montage
H1. Guru perempuan datang, semua melakukan aktivitas belajar mengajar. Siswa membawa tasnya pulang. Purnama terus melamun.
H2. Guru laki-laki datang, semua melakukan aktivitas belajar mengajar. Siswa membawa tasnya pulang. Purnama terus melamun.
H3. Guru peremouan datang, semua melakukan aktibitas belajar mengajar, siswa membawa tasnya pulang. Purnama terus melamun.
Purnama mencoba menghubungi nomer telepon Bintang. Namun tidak ada jawaban.
19. INT. VARIOUS LOCATION_DAY TO NIGHT
A. Ruang Guru
Purnama pergi ke Ruang guru menanyakan kemana Bintang.
B. Jalan
Purnama berjalan mncari alamat rumah Bintang.
C. Rumah Bintang
Hari sudah gelap, purnama mengetuk pintu rumah Bintang. Rudi membuka pintunya.
Rudi menyinkir dan terlihat Bintang yang berdiri di belakang Rudi.
Bintang melangkah maju di ambang pintu.
BINTANG Lupakan aku.
Bintang menutup pintu.
20. INT. RUMAH_NIGHT
Purnama pulang. Kondisi rumah masih gelap. Ia menyalakan lampu dan terlihat ibunya tergeletak di lantai.
Purnama berlari dan berusaha membangunkannya.
Ia berusaha mengeluarkan suaranya suapaya terdengar.
PURNAMA
A.... aa. aa.
WULAN (OS)
Kak! Kakak! bukain kak tolong! Wulan.
Terdengar suara pintu digedor. Namun Purnama tak mendengar.
Purnama panik. Ia segera menelepon nomer darurat. Namun tidak ada jawaban.
Purnama semakin panik. Ia pergi ke kamar mencari Wulan. Namun kamar itu kosong.
Wulan terus menggedor pintu. Hingga Purnama melihat pintu itu bergerak. Ia segera lari dan mendobraknya.
Wulan terjatuh, ia mendongak menatap kakanya. Rambutnya dan Pakaiannya basah kuyup.
Wulan berteriak histeris memeluk kaki Purnama. Purnama segera bersipu memeluk Wulan.
Wulan sadar akan ibunya. Ia segera berlari menghampiri ibunya. Lalu mengguncang-guncangkan tubuh Laila.
WULAN
Ibu! Ibu bangun! Ibu!
Purnama kembali menelepon nomer darurat. Ia menyerahkan hpnya ke Wulan. Tidak ada jawaban. Wulan menggelengkan kepala.
PURNAMA (ISYARAT)
Kita bawa ke rumah sakit.
WULAN (ISYARAT)
(Menggeleng tak percaya)ini sudah jam 11 malam. ga ada kendaraan umum. Rumah sakit jauh.
PURNAMA (ISYARAT)
Tidak ada cara lain. Kamu di sini aja. Kunci pintu.
WULAN (ISYARAT)
Ga! Wulan harus ikut.
Purnama demakin bingung.
PURNAMA (ISYARAT)
Ganti baju kamu. Bawa ganti pakian ibu juga. Okay?
Wulan mengangguk dan segera masuk ke kamar. Purnama segera membopong ibunya.