Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. INT. LOBI RUMAH SAKIT_NIGHT
Laila hanya terisak sambil diseret keluar.
WULAN
Ayah sakit! Lepasin!
Beberapa wartawan segera datang menghampiri mereka.
WARTAWAN #1
Pak? Apa bapak, keluarga dari Purnama, Pak?
WARTAWAN #2
Pak, kami ingin wawancara keluarga bapak untuk meminta keterangan, Pak.
Suryo tersenyum ramah dan segera melepaskan Laila dan Wulan.
WARTAWAN #3
Ibu bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa anak Ibu memutuskan mengakhiri hidupnya?
Laila menutup telinga Wulan untuk tidak mendengar pertanyaan Wartawan.
Suryo segera merangkul mereka, dan berusaha terlihat sebaik mungkin. Terutama merangkul Purnama yang masih terlihat kosong dan bingung.
SURYO
Ah! Maaf mba, mas. Sepertinya anak saya masih syok. Dan butuh ketenangan. Tidak ada yang lebih penting dari kondisi psikologis anak saya. Mungkin kalau mau wawancara, bisa dengan saya saja. Sementara ini saya antar mereka ke ruangan dulu. (Beat)
Ia melihat ke sekeliling, dan memanggil salah satu perawat.
SURYO (CONT’D)
(Ke perawat) Suster bisa minta tolong anterin istri saya ke ruangan?
Perawat mengambil kursi roda lalu menghampiri mereka.
52. INT. RUANG PODCAST_DAY
Suryo terlihat berkaca-kaca
SURYO
Aku tidak pernah tahu kalau anak saya dibully. Saya sangat menyesal. Sebagai orang tua saya merasa gagal untuk melindunginya. Hanya karena dia tidak bicara aku pikir dia baik-baik saja. Di sisi lain aku melupakan kekurangan dia yang memang tidak bisa berbicara. (Menangis) saya tidak memiliki apapun selain mereka. Saya sangat menyayangi mereka. Saat saya mengkhawatirkan istri saya yang sakit. Tiba-tiba anak saya ingin melakukan bunuh diri. Apakah kehidupan benar-benar setidak adil ini? Dalam waktu yang sama seakan tidak bisa memberi kami harapan.
INTERCUT WITH :
53. INT. KANTOR_DAY
Di layar komputer Agus terlihat daftar tranding video yang memberitakan berisi tentang kasus pembullyan anaknya
Exclusive!
Pengakuan ayah kandung Korban Bullyng! “Apakah kehidupan benar-benar tidak seadil ini?”
Atlet RB dikeluarkan dari daftar peserta pada olimpiade selanjutnya.
Saham Perusahaan AB company, mengalami penurunan. Kasus Bullyng anaknya berimbas pada nasib kedua orang tuanya.
54. INT. CELL_DAY
Agus dan Raka saling berhadapan di antara terdapat cermin pembatas yang menghalangi mereka
AGUS
Kamu jadi pengecut di sini?
RAKA
Hmm? (Lemah)
AGUS
Bagaimana rasanya hidup dalam penindasan, hah?
RAKA
Ayah? (Kesal, tak bertenaga)
AGUS (cont’d)
Ayah tidak suka kamu jadi pengecut. Ayah akan membebaskanmu. Kamu harus menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai.
RAKA
Maksud ayah?
AGUS
Kita bicara di rumah.
55. INT. RUMAH RAKA_DAY
Beberapa MUA telah mendadaninya untuk berpenampilan rapi
AGUS
Dia punya nama baik yang bisa didengar masyarakat. Kamu menyesal kan? Kamu bisa meminta maaf dengannya dengan tulus. Setelah itu katakan bahwa kalian berteman dengan baik.
RAKA
Terkejut dan menatap ayahnya tak percaya) Yah? (Berkaca-kaca).
AGUS
Kenapa? Takut? Apa kamu pernah berpikir hal ini sebelum membully, hah? Kamu sudah membuat kotor tanganmu dengan keburukanmu sendiri. Sekarang cuci tanganmu walaupun harus dengan cara yang kotor juga.
RAKA
Ga! Raka ga mau, Yah! Raka ga mau buat orang bunuh diri lagi. Raka ga mau!
AGUS
Kamu pikir waktu kamu mukulin dia, dia bakal baik-baik saja? Kamu pikir dia juga ga akan mati kalo kamu pukuk dia terus menerus sampai babak belur? Lebih baik dia mati bunuh diri, daripada kamu harus membunuhnya dengan tanganmu sendiri!
AGUS (cont’d)
Make up-nya luntur. Tolong perbaiki lagi yah.
MUA
Baik, Pak.
RAKA
Dengan tulus, gue minta maaf kepada sahabat gue, Purnama. Gue benar-benar menyesal atas apa yang akan lu lakuin hari itu. Gue berlari dari jalan Raya karena gue benar-benar takut kehilangan lu. Karena bagaimanapun kita sudah menjadi teman selama 2 tahun lebih.
INTERCUT WITH :
56. INT . KAMAR_AFTERNOON
Purnama melihat ponselnya yang sedang menayangkan video Raka. Terdapat subtitle di sana
RAKA (OS)
Maafin gue hanya karena seorang cewek kita jadi berantem. Andai saat itu kita ga berantem mungkin lu ga akan semenderita ini. Saat itu lu pasti sangat butuh bantuan gue.
INTERCUT WITH :
57. INT. RUMAH _DAY
Sementara itu di ruangan lain Terlihat TV kecil yang diletakan di kayu bekas tak terpakai. Terlihat kedua orang tua purnama saling menatap layar TV
SURYO
Brengsek! Sialan! Berani-beraninya dia memutar balikan fakta.
WULAN
Ayah! Jangan siksa ibu lagi ayah! Tolong!
Purnama ikut keluar. Dan berusaha menahan pukulan ayahnya dengan punggungnya.
Tok! Tok! Tok!
Mendengar suara pintu diketok, Suryo menghentikan pukulannya.
SURYO
Buka pintunya! (Ke Laila)
Laila melangkahkan kaki dengan rambutnya yang berantakan.
SURYO (Cont'd)
Rapihin rambutmu bangsat! Pakaiannya juga. Mau bikin malu aku hah? (Berbisik) senyum!
Laila melangkahkan kakinya lalu membuka pintu. Ia berusaha tersenyum.
Terlihat 2 polisi yang sudah berdiri di depan pintu, salah satunya memperlihatkan surat penangkapan.
POLISI
Ada laporan tentang tindak kekerasan yang dilakukan bapak Suryo terhadap keluarga. Kami juga mendengar keributan di rumah ini. Oleh karena itu kami akan membawa pak Suryo ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Suryo datang menghampiri mereka.
SURYO
Ada apa?
Laila segera mendorong polisi dan menutup pintunya. Polisi berusaha mendorong pintu itu.
Bruk!
Pintu terbuka. Polisi segera menangkap Suryo.
SURYO
Apa yang kalian lakukan? Bangsat! Lepasin, anjing!
Suryo terus memberontak.
LAILA
Pak! Jangan tangkap suami saya, Pak. Tolong, Pak! Semua yang dikatakan dia bohong, Pak. Tolong jangan tangkap suami, saya!