Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
25. EXT. GANG SEMPIT_DAY
- Bayu berhenti dan tersenyum. Purnama berbalik badan dan melihat Raka dan Rio yang sedang mengendarai motor. Bayu menendangnya dari belakang hingga barang dagangan Purnama tercecer.
- Raka dan Rio melindas minuman yang pecah hingga melewati Purnama. Mereka lalu menaruh motornya dan menatap puas ke Purnama.
- Purnama Mulai meneteskan air mata.
End Montage
PURNAMA (ISYARAT)
Kenapa? Kenapa kalian melakukan ini padaku? Kenapa? Apa salahku? Apa aku pernah merundung kalian, hah? Aku tidak pernah menganggu kalian, tapi kenapa kalian selalu menggangguku?! (Marah, sambil menangis) Raka menghela nafas kesal.
RAKA
Brengsek bahkan gue ga tau lu ngomong apa, goblok!
Raka memukulnya, Purnama berusaha memeluk jualannya supaya tidak jatuh lagi terutama rokoknya.
BAYU
Minumannya, minuman! Rokoknya rokok! (Menirukan gaya penjual asongan) gimana dia nawarin ke pembeli kalo ngomong aja ga bisa. Hahaha
Mereka kembali mengeroyok Purnama hingga dia terjatuh penuh luka. Rokoknya tercecer di tanah. Bayu dan Rio mengambilnya lalu mereka kembali naik motor dan pergi meninggalkan Purnama.
26. EXT. COUNTER_DAY
Purnama melihat-lihat kaca counter. Ia melihat sebuah Hp android yang dipajang di sana. Ia mencoba menunjuk-nunjuk hp itu.
Namun orang itu justru mengusirnya.
Purnama kembali mencari counter Hp, dan kali ini ia juga menunjuk hp yang diinginkan. Sambil menunjuk kartu provider. Kali ini pelayannya terlihat iba kepadanya.
Ia mengambil apa yang ditunjuk Purnama. Ia melihatkan ponsel itu. Purnama tersenyum. Purnama lalu menunjuk sebuah case hp yang terpajang di dinding. Pelayan segera mengambilkannya.
Namun saat itu Purnama justru kabur membawa Hp dan Kartu provider.
PELAYAN
Pencuri! Tolong! Dia pencuri!
27.EXT. JALAN_AFTERNOON
Purnama berlari menghindari kejaran. Beberapa orang terus mengejarnya dan berteriak pencuri.
Purnama mencari jalan sempit untuk menghindari mereka.
ia menemukan sebuah jempatan kecil di sungai kecil. Ia melompat dan segera bersembunyi dibalik jembatan itu.
Beberapa orang hanya berlari melewati jempatan itu.
INSERT : di bawah jembatan Purnama terengah-engah.
28. INT. UGD_NIGHT
Purnama terlihat lunglai berjalan ke arah UGD. Ia melihat adiknya yang menangis.
Purnama meneteskan air matanya kembali, pakaiannya lusuh dan terkena bercak darah karena luka.
Perawat segera menghampirinya.
PERAWAT
Pak, apa anda baik-baik saja?
Purnama membalikan badan dan tersenyum ke perawat.
Wulan melihatnya dan segera berlari ke arahnya.
WULAN
Kakak!
Wulan segera memeluknya sambil menangis.
Purnama memekuk lututnya dan bersipu mensejajarkan dengan Wulan.
WULAN (ISYARAT)
(Menyentuh wajah purnama yang lebab) apa kakak dirundung lagi?
PURNAMA (ISYARAT)
(Menggeleng) jatuh. (Tersenyum)
WULAN (ISYARAT)
Kenapa kakak selalu bohong?
PURNAMA (ISYARAT)
Jangan khawatir kakak, tidak apa-apa. (Beat) bagaimana keadaan ibu?
Wulan melihat ke arah tirai yang menutupi brangkar ibunya. Ia menarik tangan Purnama dan mengajaknya ke sana.
Laila berusaha duduk, Purnama membantunya perlahan. Laila menyentuh wajah Purnama, lalu menangis.
LAILA (ISYARAT)
Sakit yah?
Purnama ikut menangis dan menggeleng.
LAILA (ISYARAT) (cont’d)
Maafin ibu. Ibu tidak bisa melakukan apapun.
Purnama menyentuh tangan ibunya. Lalu menciumnya.
PURNAMA (ISYARAT)
Jangan pikirkan aku, Bu. Ibu pikirin diri ibu.
Wulan meraih tangan kakaknya.
WULAN (ISYARAT)
Kak, Wulan laper.
Purnama menatap Laila yang berusaha menahan tangisnya namun tak sanggup.
LAILA (ISYARAT)
Ibu tidak membawa uang, sejak pagi dia belum makan.
Purnama kembali meneteskan air mata lalu bergegas pergi untuk membeli makanan.