Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Lamar Hati (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
3. Scene 36 - Scene 52

36, INT. SMA TUNAS MANDIRI - RUANG KELAS IPS B - JAM ISTIRAHAT - TODAY

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Jadi seperti itu kronologinya.

Aini terlihat kesal.

AINI

AHHHHH… Ini semua karena mu Noval. (menjambak rambut Noval)

NOVAL

Ahhh. Aini. hentikan. Kenapa si luhh. Kesetanan ya lu!!

37, Pak Burhan kaget sampai tak bisa berkata-kata.

AINI

Kalau bukan luuh. Guee gak bakalan keberatan. Tapiiiii…. Ah. Pak. Tolong jangan saya dong.  Saya juga gak bakal sanggup ngadepin dia pak.

Pak Burhan masih diam.

NOVAL

Eh.. Bukan gua ya yang mau. Salah Ahmad tuh. Dia nyerah. Lagi juga kalo luh gak mau. ya udah gua juga seneng. Dasar anak manja.

AINI

(kesal) Ih.. Tuh kan pak. Bapak liet sendiri. Si Noval begitu. Bagaimana saya sanggup buat ngadepin dia pak apa lagi ngebimbing dia pak. Saya gak bisa bayangin pak. Pak tolong pak. Saya tuh sesek banget pak kalo deket-deket dia. Sana jauh-jauh luh Val.(seolah mengusir)

NOVAL

IHHH. Apaan si luh. Gak jelas.

38, BBBBRAKKK!!!!!!!

Pak Burhan menggebrak meja. Membuat Aini dan Noval kaget.

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Sudah berantemnya. Sekarang giliran bapak yang ngomong ya. Ehem  Ehemmmm.

39, Aini dan Noval mengangguk.

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Bapak rasa Aini sanggup menjalani tugas dari bapak dengan baik. Iya kan Aini.

AINI

(kecewa) Bapak. tolong jangan saya. Cerdas Cermat saya bagaimana pak? 

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Bapak yakin kamu bisa membagi tugas dengan baik. Bapak lihat juga. Kamu terbiasa membimbing teman-teman mu juga kan. Secara tidak langsung kamu sudah membuktikan kalo kamu mampu membimbing Noval juga. Jadi tolong ya. Bantu Noval. Toh Noval teman lama mu juga kan?

40, AINI (V.O.)

Teman lama yang super duper ngeselin. Plus nyebelin banget. Hadu. Bagaimana ini. Sepertinya aku gak bisa mengelak lagi. Kasihan juga Pak Burhan. Sudah meminta ku dengan tulus. Tapi Noval. Hemmm. Awas aja. Kamu pasti bakal menyesal Val. (menarik nafas) Oke.

41,

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Aini. Aini?

AINI

Iya pak. 

NOVAL

Gak jelas lu.

42, Aini kesal pada Noval

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Noval!! 

Noval terdiam.

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Bagaimana Aini? Kamu mau kan? Harus mau ya.

AINI

Paaa... Baik pak. Akan saya usahakan semaksimal mungkin. Kamu Noval. Awas kamu. Maaf pak saya permisi dulu.

43, Pak Burhan tersenyum dan membiarkan Aini pergi. Sebelum menghilang di balik pintu Aini sedikit mengancam Noval dengan mengarahkan jari telunjuk dan tengahnya seolah ingin mencolok.. mengarahkan  ke matanya lalu ia tujukan ke Noval. Seolah ingin mecolok. Noval merasa sedikit kesal.

44, NOVAL (V.O)

EHhhh. Dasar kau. Dasar anak manja.

45,

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Noval. 

NOVAL

Iya pak?

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Saya tau. Sebenarnya ini bukan kamu.

NOVAL

Maaf pak saya tak faham? (heran)

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Saya tau kamu paham dengan ucapan saya barusan. (Nampak serius) Dengar Noval. Saya memang tak tau apa yang sudah kau lalui. Tapi saya minta dengan sangat.

46, Noval mengernyitkan alisnya. Menunduk seolah sedang di beri wejangan.

PAK BURHAN/GURU SOSIOLOGI

Jadilah dirimu sendiri. Jangan menyembunyikan dirimu hanya karna menginginkan sesuatu. Jangan lari semakin jauh. Jadilah dirimu yang kau mau.

47, Pak Burhan berdiri. Berjalan menuju jendela kelas yang terbuka menghadap lapangan. Pak Burhan mengatur nafasnya. Ia melihat Aini tengah memarahi Ahmad. Ia merasa sedikit terhibur dan tertawa sedikit tak bersuara.

48, NOVAL (V.O)

Aku tidak menyembunyikan diri ku pak? Aku tidak lari. Hanya saja….

FLASHBACK TO NOVAL

49, NOVAL (O.S)

Apapun yang aku lakukan. Prestasi. Kecerdasan yang ku miliki. Tak cukup menarik perhatian Ibu dan Bapa. Mereka tetap sibuk dengan dunia mereka sendiri. Mereka hanya mendekatiku dikala aku sakit atau melakukan hal nakal.

Beat.

50, Noval mengingat kesibukan kedua Orang Tuanya. Ayahnya sibuk berbisnis dan Ibunya sibuk menangani Pasiennya di rumah sakit. Noval di tinggal sendiri di rumahnya bersama para ART dari ia kecil sampai beranjak remaja selalu di tinggal berkerja Orang Tua nya.

Beat.

51, Noval juga mengingat. Prestasi-prestasi yang diraihnya. Dan Saat-saat ia menjadi juara kelas dan mendapatkan peringkat satu selama tiga tahun berturut-turut di SMP dulu. Namun reaksi dari kedua Orang Tuanya tetap sama. tetap sibuk dengan pekerjaan masing-masing. 

Beat.

52, Dan Noval mengingat hari ulang tahunnya selalu terlewati dengan kedua Orang Tuanya bersamanya di meja makan. Ada kue ulang tahun yang cukup besar serta banyak kado-kado yang bermerek pemberian dari kedua Orang Tuanya. Namun kedua Orang Tuanya sedikit fokus pada Noval. Sebelum beralih fokus pada Handphon yang berdering mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ditinggalkan kedua Orang Tuanya untuk menemani Noval di hari ulang tahunnya. 

Beat.

Memori yang seharusnya indah. Namun tak indah untuk Noval.

CUT BACK TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar