Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JATUH CINTA, APAPUN ARTINYA (SKENARIO)
Suka
Favorit
Bagikan
4. PART 4: DIPERMALUKAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

13 INT. KANTIN SMA - DAY (2007)

Suasana kantin di jam makan siang sangat riuh oleh celothan anak - anak remaja. Mereka membicarakan terlalu banyak hal. Ada yang masih mengantri untuk mendapat giliran dilayani pesanannya, ada yang tertawa dan bermain gitar di pojok kantin, ada juga guru yang ikut berbaur bersama murid - muridnya.

Kartika remaja dan Bayu remaja sedang makan bersama dan membicarakan hal remeh seperti yang biasa mereka lakukan.

Ronald datang dan menghampiri mereka berdua.

RONALD

(Menunjuk meja yang ada di depan Bayu)

Bay, kosong gak?

BAYU REMAJA

Kosong, kak.

RONALD

(Duduk)

Kalian lagi ngomongin apa, sih? Seru banget.

BAYU REMAJA

Film Harry Potter yang terbaru. Gak asik, beda banget sama bukunya. Gak beda, sih, cuma gak maksimal aja. Iya, kan, Cik??

KARTIKA REMAJA

(Canggung)

Hehe, iya, kurang oke.

BAYU REMAJA

Lu kenapa? Kebelet?

KARTIKA REMAJA

Enggak. Eh, gua balik duluan, ya ke kelas.

BAYU REMAJA

Aneh.

Bayu dan Ronald akhirnya membicarakan hal - hal berbau musik sampai jam istirahat berakhir. Dia masih merassa ada sesuatu yang aneh dengan Kartika.

RONALD

Bay, nanti pulang sekolah latihan lagi, ya. Tapi di tempat lain, gak di sekolah. Soalnya di sekolah ada yang mau pake.

BAYU REMAJA

Oh, di mana tuh, kak?

RONALD

Ada, studio musik deket sini. Gua udah sewa buat 2 jam. Yang punya studio itu Bokapnya temen baik gua, jadi kita dapet gratisan.

BAYU REMAJA

Oh gitu. Oke, deh.

CUT TO

14 INT. STUDIO MUSIK - DAY (2007)

Empat anggota band sudah berkumpul di dalam studio musik. Mereka sedang bersiap untuk berlatih.

RONALD

Bay, si Cika gak ikut?

BAYU REMAJA

Hari ini dia ada les.

RONALD

Oh. Lu gak ikut les juga??

BAYU REMAJA

Gua takut tambah pinter kalo ikut les. Bisa - bisa juara 1 se-provinsi kalo ikut les juga, gua.

RONALD

Najis lu.

fadil

Eh, kita belom punya nama buat band ini, loh. Ada yang punya ide??

Empat anggota band itu terdiam dan berpikir nama apa yang akan mereka berikan.

ARDIAN

Gimana kalo Radja?

BAYU REMAJA

Terus nama panggung gua jadi Bayu Kasela, gitu?

ARDIAN

Uhmm, yaudah, Peter Pan.

RONALD

Gua gak mau jadi Tinker Bell, ya, Ar.

ARDIAN

Yaudah, deh, Dewa 18? Karena kita belum ada yang umurnya 19 tahun.

fadil

Ar, lu kebanyakan makan tabel periodik apa gimana, ya? Otak lu kayanya jadi ilang sebelah, deh.

RONALD

Iya, mending check-up, deh, Ar.

Pintu studio terbuka saat keempat anggota band itu sedang tertawa. Lalu Andrew masuk ke dalam ruangan dan disambut hangat oleh Ronald.

RONALD

Eh, ini dia temen gua yang ngijinin kita main di sini.

BAYU REMAJA

(Kaget)

Kak Andrew?

ANDREW

Hai, Bayu. Apa kabar?

BAYU REMAJA

Kalian temenan?

ANDREW

Iya, kita tetangga dari kecil. Tapi dia lebih pinter dari gua, makanya bisa masuk ke SMA yang sama kaya lo.

RONALD

Lo tuh cuma males, Drew.

ANDREW

Gua gak terlalu tertarik belajar juga, kok. Santai aja, lah.

ANDREW (cont'd)

(Celingak celinguk)

Bay, bukannya lu selalu bareng sama temen lu itu, ya? Yang cewek itu, Kartika, kan?

BAYU REMAJA

Oh, Cika hari ini ada les. Kenapa kak?

ANDREW

Enggak. Bagus deh, gua jadi gak perlu ketemu sama dia, padahal lu pengen mempertemukan gua sama dia kan, Nal, biar apa coba? Geli banget. Masa dia pernah nembak gua. Gila!

RONALD

Makanya gua mau mempertemukan lu sama dia buat nostalgia. Dia juga rada centil gitu sama gua, sih. Gua iseng tembak aja semalem, eh, langsung diterima. Gila deh.

BAYU REMAJA

(Kaget)

Hah?! Kak Ronald sama Cika....

RONALD

(Tertawa keras)

Iya, gua tembak dia semalem gara - gara si Andrew yang nyuruh gua. Gak nyangka bakal langsung diterima. Dia pasti gak bilang sama lu, Bay. Karena gua bilang sama dia buat jangan kasih tau lu. Eh, lu beneran gak dikasih tau, ya?

RONALD (CONT'D)

Nanti gua ada janji ketemuan sama dia di KFC, ikut ya, Drew! Gua bakalan ajak si Elisa juga, pacar gua yang asli.

BAYU REMAJA

(Marah)

Kok, lu berdua jahat, ya? Harusnya kalo lu gak suka, ya jangan gitu, dong. Dia juga bakal paham, kok, kalo lu ngomong baik - baik.

ANDREW

Lu bela dia karena dia temen lu. Coba lu yang ada di posisi gua dan Ronald, najis tau gak disukain sama cewek aneh plus cupu gitu.

Bayu kesal dan cepat - cepat mengambil tasnya. Dia siap melangkah keluar ruangan tapi Ronald menarik tangannya.

RONALD

(Kesal)

Mau kemana, lu?!!

BAYU REMAJA

Sorry, ya, gua ga jadi ikutan band ini! Gak guna. Kalian maennya pada payah! Cupu! Mending gua cari band lain atau kegiatan lain yang lebih berguna! BYE!

Bayu keluar dan membanting pintu.

ARDIAN

(Bergumam pada Fadil)

Bubar nih?

fadil

(Bergumam pelan)

Ah, padahal belum sempet bikin nama band.

CUT TO

15 INT. LORONG STUDIO MUSIK - DAY (2007)

Bayu tidak habis pikir ada orang jahat seperti itu. Dia berjalan keluar dari studio musik dengan langkah besar dan perasaan kesal.

BAYU REMAJA

(Ndumel)

Cika, cika, gua bilang juga apa.

CUT TO

16 INT. RUANG KELAS LES - EVENING (2007)

Ada sekitar 10 orang murid di dalam kelas tersebut. Mereka masih mengenakan seragam SMA dan terlihat belajar dengan serius.

Seorang guru sedang menerangkan sebuah soal matematika dan mencatatnya di papan tulis. Guru itu terlihat masih cukup muda dan menyenangkan.

Handphone Kartika remaja bergetar.

SMS RONALD

Cika, hari ini kita jadi, ya janjian di KFC.

SMS KARTIKA

(Tersenyum senang)

Jadi, kak, sebentar lagi kelasnya selesai.

SMS RONALD

Yaudah, kalau kamu udah selesai kabarin aku, ya.

SMS KARTIKA

Oke, kak.

Perasaan Kartika berbunga - bunga. Dia tersenyum di sepanjang sisa jam pelajaran. Tanpa sadar juga dia menuliskan inisial namanya dan Ronald serta tanda hati di buku pelajaran.

CUT TO

17 INT. KFC - EVENING (2007)

KFC dipenuhi oleh pengunjung pada sore hari. Kartika sudah menempati salah satu meja dan memesan minuman untuknya. Dia bahkan memakai bedak dan lisptik tipis - tipis.

Ronald datang dan menyapa Kartika remaja dengan ramah.

RONALD

Cika, hai.

KARTIKA REMAJA

(Malu - malu)

Hai, kak.

RONALD

Cika, temen aku sebentar lagi ada yang mau dateng juga. Gak apa - apa kan?

KARTIKA REMAJA

(Ragu)

Iya, gak apa - apa.

RONALD

Oh, itu dia.

RONALD (CONT'D)

(Mengangkat tangannya)

Eh, di sini!

Kartika kaget bukan main saat teman yang dimaksud oleh Ronald ternyata adalah Andrew. Dan seorang lagi adalah gadis berrambut panjang sebahu berwarna kecoklatan yang sangat cantik dan mengenakan seragam SMA swasta.

ANDREW

Hai, Kartika, kan? Apa kabar?

RONALD

Lu kenal Andrew, kan, Cik?

KARTIKA REMAJA

(Salah tingkah)

Iya, kenal.

RONALD

(Melirik gadis di sebelahnya)

Nah, ini Elisa, PACAR gua.

KARTIKA REMAJA

(Kaget dan bergumam)

Pacar??

ELISA

(Mengulurkan tangan dengan ramah)

Hai, Elisa

KARTIKA REMAJA

(Hampir menangis)

Ci..Cika...

ELISA

(Melihat ke arah mata Kartika)

Eh, lu kenapa? Nangis?

ANDREW

Nangis?

RONALD

Kenapa nangis?

ELISA

Lu berdua apain lagi nih, anak orang, parah.

Tubuh Kartika bergetar, wajahnya menunduk malu. Air mata Kartika berjatuhan. Dia tidak perduli jika beberapa orang disekelilingnya memperhatikan.

RONALD

(Tertawa mengejek)

Gua nembak dia semalem, tapi pura - pura doang. Kayanya dia sedih gara - gara tau ternyata gua punya pacar secantik lu.

ANDREW

Parah lu, Nal, mana udah pake lipstik lagi, tuh, liat, liat, deh.

ELISA

(Tertawa)

Parah. Pake lipstik dikira mau ciuman kali, ya?

RONALD

(Terbahak - bahak)

Emang gak sadar diri nih orang!

ELISA

Gak punya kaca kali di rumahnya!

CLOSE UP Kartika terus menunduk dan menangis, menutupi wajahnya. Dia merasa sangat dipermalukan. Dia bahkan tidak sanggup berdiri dari tempat duduknya karena tubuhnya bergetar hebat.

Terdengar suara Andrew, Ronald, dan Elisa samar - samar bercengkrama.

RONALD

Gua pikir awalnya dia gak bakal nerima gua, karena ya jelas - jelas kita baru kenal. Eh, ternyata diterima.

ANDREW

Iya, gua juga pas nyuruh lu nembak dia gak nyangka bakalan diterima segampang itu.

ELISA

Apa saking gak ada yang suka sama dia kali, ya??

Mereka bertga tidak memperdulikan Kartika yang tidak berhenti menangis. Tertawa - tawa di sebelahnya seperti tidak ada hal yang terjadi.

LONG SHOT KFC pada sore hari itu. Meja yang diisi oleh Kartika, Andrew, Ronald, dan Elisa terlihat jelas dengan gerakan mereka dipercepat. Orang - orang yang bergerak di sekitar mereka jauh lebih dipercepat gerakannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar